Analisis persamaan substruktural 1 Analisis dan Pembahasan

72 PZX 1 = 0,345 PX 3 X 1 = 0,232 PZX 3 =0,065 PYZ PZX 4 = 0,003 =0,026 PZX 5 = 0,069 PZX 6 = 0,342 PYX 3 = - 0,172 PYX 4 = 0,047 PYX 5 = 0,020 PYX 6 =0,146 Gambar 4.1. Hasil Analisis Diagram Jalur Analisis Pengaruh Tingkat Pendidikan, Tingkat Pendapatan, Jenis Pekerjaan, Umur, Gender, Performance Direktorat Jenderal Pajak, Peran Serta Masyarakat terhadap Penerimaan Pajak di Kota Medan

4.3.1. Analisis persamaan substruktural 1

Dalam persamaan ini dijelaskan hubungan antara tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, jenis pekerjaan, umur, gender, performance Direktorat Jenderal Pajak, serta peran serta masyarakat terhadap penerimaan pajak di Kota Medan. Hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat dirumuskan dalam fungsi sebagai berikut : Gender X 5 Umur X 4 Performance DJP X 6 Jenis Pekerjaan X 3 Universitas Sumatera Utara 73 Penerimaan Pajak di Kota Medan = f Tingkat Pendidikan, Tingkat Pendapatan, Jenis Pekerjaan, Umur, Gender, Performance Direktorat Jenderal Pajak, Peran Serta Masyarakat. Fungsi diatas dituangkan dalam persamaan berikut : Y = PYX 1 + PYX 2 + PYX 3 + PYX 4 + PYX 5 + PYX 6 + PYZ + µ Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan program SPSS.19.0 diperoleh hasil regresi sebagai berikut : Tabel 4.9. Hasil Regresi Penerimaan Pajak di Kota Medan Y dengan Tingkat Pendidikan X 1 , Tingkat Pendapatan X 2 , Jenis Pekerjaan X 3 , Umur X 4 , Gender X 5 , Performance Direktorat Jenderal Pajak X 6 , Peran Serta MasyarakatZ Variabel Koefisien t Sig Tingkat Pendidikan X 1 Tingkat Pendapatan X 2 Jenis Pekerjaan X 3 Umur X 4 Gender X 5 Performance DJP X 6 Peran Serta Masyarakat Z 0,029 0,397 -0,172 0,047 0,020 0,146 0,026 0,231 3,926 -1,933 0,532 0,235 1,458 0,231 0,818 0,000 0,056 0,595 0,814 0,148 0,818 Nilai F Sig = 0,000 Nilai F Hitung = 4,712 R 2 = 0,228 Sumber : Lampiran 3 Dari hasil regresi diperoleh nilai koefisien determinasi R 2 sebesar 0,228 yang bermakna bahwa variabel tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, jenis pekerjaan, umur, gender, performance Direktorat Jenderal Pajak, dan Peran Serta Masyarakat mampu menjelaskan variasi penerimaan pajak di Kota Medan adalah sebesar 22,8 persen. Sedangkan sisanya sebesar 77,2 persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model persamaan penelitian ini. Diketahui nahwa F-tabel adalah sebesar 2,092381, sedangkan berdasarkan hasil pengolahan data yang terdapat pada tabel anova terlampir nilai F-statistik Universitas Sumatera Utara 74 menunjukkan F-hitung 4,712 F-tabel 2,092381, pada α = 5, dengan nilai signifikan 0,000. Dengan demikian H1 diterima. Artinya secara bersama variabel tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, jenis pekerjaan, umur, gender, performance Direktorat Jenderal Pajak, peran serta masyarakat secara bersama- sama simultan mampu memberikan pengaruh terhadap penerimaan pajak di Kota Medan pada tingkat kepercayaan 95. Dan diketahui ada hubungan linier secara signifikan. Berdasarkan hasil estimasi yang ditunjukkan pada tabel 4.8. yang merupakan output coefficients dari nilai standardized coefficients beta atau koefisien jalur maka diperoleh hasil : Y = 0,029X 1 + 0,397X 2 - 0,172X 3 + 0,047X 4 + 0,020X 5 + 0,146X 6 + 0,026Z t Sig = 0,818 0,000 0,056 0,595 0,814 0,148 0,818 F Sig = 0,000 R 2 = 0,228 Berdasarkan hasil model estimasi diatas dapat ditentukan hubunganpengaruh variabel dependent terhadap variabel independent sebagai berikut :

1. Variabel tingkat pendidikan X

1 terhadap variabel penerimaan pajak di Kota Medan Y X 1 Y = 0,029 Pengaruh variabel X 1 terhadap variabel Y secara langsung : Data ini menginformasikan bahwa jika variabel X 1 meningkat sebesar 1 persen dan variabel lain dianggap konstan maka penerimaan pajak di Kota Medan akan meningkat sebesar 0,029 persen namun pengaruh ini tidak signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai Sig variabel X 1 terhadap Universitas Sumatera Utara 75 penerimaan pajak di Kota Medan sebesar 0,818 lebih besar dari α penelitian 5 0,8180,05. Tingkat Pendidikan memiliki pengaruh positif terhadap Penerimaan Pajak di Kota Medan dan bersifat inelatis Nilai koefesien 1. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat maka akan mendorong masyarakat untuk membayar pajaknya. Pengaruh variabel X 1 Tingkat Pendidikan terhadap variabel Y penerimaan Pajak melalui variabel X 2 Tingkat Pendapatan dan variabel Z Peran Serta Masyarakat Pengaruh variabel X 1 terhadap variabel Y secara tidak langsung : X 1 X 2 Z Y = PX 2 X 1 PZX 2 PYZ = 0,437 0,164 0,026 = 0,002 Data ini menginformasikan bahwa pengaruh variabel X 1 terhadap Y melalui X 2 dan Z memperoleh hasil 0,002. Angka 0,002 ini menunjukkan bahwa apabila variabel tingkat pendidikan secara tidak langsung akan menghasilkan angka yang lebih kecil apabila dilakukan secara langsung. Pengaruh variabel X 1 Tingkat Pendidikan terhadap variabel Y penerimaan Pajak melalui variabel X 3 jenis pekerjaan dan variabel Z Peran Serta Masyarakat X 1 X 3 Z Y = PX 3 X 1 PZX 3 PYZ = 0,232 0,065 0,026 = 0,0004 Universitas Sumatera Utara 76 Data ini menginformasikan bahwa pengaruh variabel X 1 terhadap Y melalui X 3 dan Z memperoleh hasil 0,0004. Angka 0,0004 ini menunjukkan bahwa apabila variabel tingkat pendidikan secara tidak langsung akan menghasilkan angka yang lebih kecil apabila dilakukan secara langsung. Total Pengaruh variabel X 1 Tingkat Pendidikan terhadap variabel Y penerimaan Pajak melalui variabel X 2 Tingkat Pendapatan dan variabel Z Peran Serta Masyarakat Pengaruh total total effect variabel X 1 terhadap variabel Y : X 1 X 2 Z Y = PX 2 X 1 + PZX 2 + PYZ = 0,437 + 0,164 + 0,026 = 0,627 Data ini menginformasikan bahwa apabila X 1 dihitung pengaruh totalnya terhadap Y, maka diperoleh hasil sebesar 0,627. Total Pengaruh variabel X 1 Tingkat Pendidikan terhadap variabel Y penerimaan Pajak melalui variabel X 3 jenis pekerjaan dan variabel Z Peran Serta Masyarakat adalah : X 1 X 3 Z Y = PX 3 X 1 + PZX 3 + PYZ = 0,232 + 0,065 + 0,026 = 0,323 Data ini menginformasikan bahwa apabila X 1 dihitung pengaruh totalnya terhadap Y, maka diperoleh hasil sebesar 0,323. Maka dari seluruh pengaruh yang didapat melalui pengolahan data atas X 1 tingkat pendidikan terhadap Y penerimaan pajak di Kota Medan, yang paling besar nilai koefisien yang didapat adalah pengaruh total X 1 terhadap Y melalui X 2 . Universitas Sumatera Utara 77 Diketahui t-hitung adalah sebesar 0,231 sedangkan t-tabel adalah sebesar 1,981372 lihat lampiran 8. Untuk pengaruh tersebut, dapat dilihat dari nilai t-statistik yang menunjukkan bahwa t-hitung 0,231 t- tabel 1,981372, pada α = 5. Dengan demikian Ho diterima. Artinya tingkat pendidikan tidak berpengaruh nyata terhadap penerimaan pajak di Kota Medan pada tingkat kepercayaan 95. Besarnya pengaruh tingkat pendidikan terhadap penerimaan pajak di Kota Medan sebesar 0,029 atau sebesar 2,9 persen dianggap tidak signifikan, hal ini tercermin dalam angka signifikansi sebesar 0,818 lebih besar dari 0,05 .

2. Variabel tingkat pendapatan X

2 terhadap variabel penerimaan pajak di Kota Medan Y X 2 Y = 0,397 Pengaruh variabel X 2 terhadap variabel Y secara langsung : Data tersebut menginformasikan bahwa jika variabel X 2 meningkat sebesar 1 persen dan variabel lain dianggap konstan maka penerimaan pajak di Kota Medan akan meningkat sebesar 0,397 persen dan pengaruhnya signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai Sig variabel X 2 terhadap penerimaan pajak di Kota Medan sebesar 0,000 lebih kecil dari Sig penelitian 5 0,0000,05. Tingkat Pendapatan memiliki pengaruh positif terhadap Penerimaan Pajak di Kota Medan dan bersifat inelatis Nilai koefesien 1. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa semakin tinggi pendapatan yang diterima masyarakat maka akan mendorong masyarakat untuk membayar pajak penghasilannya. Pengaruh variabel X 2 terhadap variabel Y secara tidak langsung : Universitas Sumatera Utara 78 Pengaruh variabel X 2 Tingkat Pendapatan terhadap variabel Y penerimaan Pajak melalui variabel Z Peran Serta Masyarakat X 2 Z Y = PZX 2 PYZ = 0,164 0,026 = 0,004264 Data ini menginformasikan bahwa pengaruh variabel X 2 terhadap Y melalui Z memperoleh hasil 0,004264. Angka 0,004264 ini menunjukkan bahwa apabila variabel tingkat pendapatan secara tidak langsung akan menghasilkan angka yang lebih kecil apabila dilakukan secara langsung. Total Pengaruh variabel X 2 Tingkat Pendapatan terhadap variabel Y penerimaan Pajak melalui variabel Z Peran Serta Masyarakat Pengaruh total total effect variabel X 2 terhadap variabel Y: X 2 Z Y = PZX 2 + PYZ = 0,164 + 0,026 = 0,19 Data ini menginformasikan bahwa apabila X 2 dihitung pengaruh totalnya terhadap Y, maka diperoleh hasil sebesar 0,19. Maka dari ketiga pengaruh yang didapat melalui pengolahan data atas X 2 tingkat pendapatan terhadap Y penerimaan pajak di Kota Medan, yang paling besar nilai koefisien yang didapat adalah melalui pengaruh langsung. Sedangkan untuk melihat pengaruh tingkat pendapatan terhadap penerimaan pajak di Kota medan apabila dilihat dari t-hitung, dapat dilihat dari nilai t- statistik yang menunjukkan bahwa t-hitung 3,926 t-tabel 1,981372, pada α = 5. Dengan demikian Ha diterima. Artinya tingkat pendapatan Universitas Sumatera Utara 79 berpengaruh nyata terhadap penerimaan pajak di Kota Medan pada tingkat kepercayaan 95. Besarnya pengaruh tingkat pendapatan terhadap penerimaan pajak di Kota Medan sebesar 0,397 atau sebesar 39,7 persen dianggap signifikan, hal ini tercermin dalam angka signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 .

3. Variabel jenis pekerjaan X

3 terhadap variabel penerimaan pajak di Kota Medan Y X 3 Y = - 0,172 Pengaruh variabel X 3 terhadap variabel Y secara langsung : Data ini menginformasikan bahwa jika variabel X 3 meningkat sebesar 1 persen dan variabel lain dianggap konstan maka penerimaan pajak di Kota Medan akan menurun sebesar 0,172 persen namun pengaruhnya tidak signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai Sig variabel X 3 terhadap penerimaan pajak di Kota Medan sebesar 0,056 lebih besar dari Sig penelitian 5 0,0560,05. Jenis pekerjaan memiliki pengaruh negatif terhadap Penerimaan Pajak di Kota Medan dan bersifat inelatis Nilai koefesien 1. Pengaruh variabel X 3 Jenis Pekerjaan terhadap variabel Y penerimaan Pajak melalui variabel Z Peran Serta Masyarakat Pengaruh variabel X 3 terhadap variabel Y secara tidak langsung : X 3 Z Y = PZX 3 PYZ = 0,065 0,026 = 0,00169 Data ini menginformasikan bahwa pengaruh variabel X 3 terhadap Y melalui Z memperoleh hasil 0,00169. Angka 0,00169 ini menunjukkan bahwa apabila Universitas Sumatera Utara 80 variabel jenis pekerjaan secara tidak langsung akan menghasilkan angka yang lebih kecil apabila dilakukan secara langsung. Total Pengaruh variabel X 3 Jenis Pekerjaan terhadap variabel Y penerimaan Pajak melalui variabel Z Peran Serta Masyarakat Pengaruh total total effect variabel X 3 terhadap variabel Y: X 3 Z Y = PZX 3 + PYZ = 0,065 + 0,026 = 0,091 Data ini menginformasikan bahwa apabila X 3 dihitung pengaruh totalnya terhadap Y, maka diperoleh hasil sebesar 0,091. Maka dari ketiga pengaruh yang didapat melalui pengolahan data atas X 3 jenis pekerjaan terhadap Y penerimaan pajak di Kota Medan, yang paling besar nilai koefisien yang didapat adalah melalui pengaruh langsung. Sedangkan untuk melihat pengaruh jenis pekerjaan terhadap penerimaan pajak di Kota medan apabila dilihat dari t-hitung, dapat dilihat dari nilai t-statistik yang menunjukkan bahwa t-hitung -1,933 t-tabel - 1,981372, pada α = 5. Dengan demikian Ho diterima. Artinya jenis pekerjaan tidak berpengaruh nyata terhadap penerimaan pajak di Kota Medan pada tingkat kepercayaan 95. Besarnya pengaruh jenis pekerjaan terhadap penerimaan pajak di Kota Medan sebesar -1,933 atau sebesar 19,3 persen dianggap tidak signifikan, hal ini tercermin dalam angka signifikansi sebesar 0,056 lebih besar dari 0,05 .

4. Variabel umur X

4 terhadap variabel penerimaan pajak di Kota Medan Y Pengaruh variabel X 4 terhadap variabel Y secara langsung : Universitas Sumatera Utara 81 X 4 Y = 0,047 Data ini menginformasikan bahwa jika variabel X 4 meningkat sebesar 1 persen dan variabel lain dianggap konstan maka penerimaan pajak di Kota Medan akan meningkat sebesar 0,047 persen namun pengaruhnya tidak signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai Sig variabel X 4 terhadap penerimaan pajak di Kota Medan sebesar 0,595 lebih besar dari Sig penelitian 5 0,5950,05. Umur memiliki pengaruh positif terhadap Penerimaan Pajak di Kota Medan dan bersifat inelatis Nilai koefesien 1. Berdasarkan hasil pengolahan data, diketahui bahwa semakin bertambah umur masyarakat ternyata semakin besar pajak penghasilan yang disetor atas namanya. Hasil penelitian ini bertentangan dengan hipotesis yang terdapat di Bab III tesis ini, yang menyatakan bahwa umur berpengaruh negative terhadap penerimaan pajak di Kota Medan. Ternyata semakin tua seseorang maka dia akan semakin paham akan pentingnya pajak serta kesadaran masyarakat untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Pengaruh variabel X 4 umur terhadap variabel Y penerimaan Pajak melalui variabel Z Peran Serta Masyarakat Pengaruh variabel X 4 terhadap variabel Y secara tidak langsung : X 4 Z Y = PZX 4 PYZ = 0,003 0,026 = 0,000078 Data ini menginformasikan bahwa pengaruh variabel X 4 terhadap Y melalui Z memperoleh hasil 0,000078. Angka 0,000078 ini menunjukkan bahwa apabila Universitas Sumatera Utara 82 variabel umur secara tidak langsung akan menghasilkan angka yang lebih kecil apabila dilakukan secara langsung. Total Pengaruh variabel X 4 umur terhadap variabel Y penerimaan Pajak melalui variabel Z Peran Serta Masyarakat Pengaruh total total effect variabel X 4 terhadap variabel Y: X 4 Z Y = PZX 4 + PYZ = 0,003 + 0,026 = 0,029 Data ini masih menginformasikan bahwa apabila X 4 dihitung pengaruh totalnya terhadap Y, maka diperoleh hasil sebesar 0,029. Maka dari ketiga pengaruh yang didapat melalui pengolahan data atas X 4 umur terhadap Y penerimaan pajak di Kota Medan, yang paling besar nilai koefisien yang didapat adalah melalui pengaruh langsung. Sedangkan untuk melihat pengaruh umur terhadap penerimaan pajak di Kota medan apabila dilihat dari t-hitung, dapat dilihat dari nilai t-statistik yang menunjukkan bahwa t-hitung 0,532 t- tabel 1,981372, pada α = 5. Dengan demikian Ho diterima. Artinya umur tidak berpengaruh nyata terhadap penerimaan pajak di Kota Medan pada tingkat kepercayaan 95. Besarnya pengaruh umur terhadap penerimaan pajak di Kota Medan sebesar 0,532 atau sebesar 53,2 persen dianggap tidak signifikan, hal ini tercermin dalam angka signifikansi sebesar 0,595 lebih besar dari 0,05 .

5. Variabel gender X

5 terhadap variabel penerimaan pajak di Kota Medan Y Pengaruh variabel X 5 terhadap variabel Y secara langsung : Universitas Sumatera Utara 83 X 5 Y = 0,020 Data ini menginformasikan bahwa jika variabel X 5 meningkat sebesar 1 persen dan variabel lain dianggap konstan maka penerimaan pajak di Kota Medan akan meningkat sebesar 0,020 persen namun pengaruhnya tidak signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai Sig variabel X 5 terhadap penerimaan pajak di Kota Medan sebesar 0,814 lebih besar dari Sig penelitian 5 0,8140,05. Gender memiliki pengaruh positif terhadap Penerimaan Pajak di Kota Medan dan bersifat inelatis Nilai koefesien 1. Pengaruh variabel X 5 gender terhadap variabel Y penerimaan Pajak melalui variabel Z Peran Serta Masyarakat Pengaruh variabel X 5 terhadap variabel Y secara tidak langsung : X 5 Z Y = PZX 5 PYZ = 0,069 0,026 = 0,001794 Data ini menginformasikan bahwa pengaruh variabel X 5 terhadap Y melalui Z memperoleh hasil 0,001794. Angka 0,001794 ini menunjukkan bahwa apabila variabel gender secara tidak langsung akan menghasilkan angka yang lebih kecil apabila dilakukan secara langsung. Total Pengaruh variabel X 5 gender terhadap variabel Y penerimaan Pajak melalui variabel Z Peran Serta Masyarakat Pengaruh total total effect variabel X 5 terhadap variabel Y: X 5 Z Y = PZX 5 + PYZ = 0,069 + 0,026 = 0,095 Universitas Sumatera Utara 84 Data ini menginformasikan bahwa apabila X 5 dihitung pengaruh totalnya terhadap Y, maka diperoleh hasil sebesar 0,095. Maka dari ketiga pengaruh yang didapat melalui pengolahan data atas X 5 gender terhadap Y penerimaan pajak di Kota Medan, yang paling besar nilai koefisien yang didapat adalah melalui pengaruh total-nya. Sedangkan untuk melihat pengaruh gender terhadap penerimaan pajak di Kota medan apabila dilihat dari t-hitung, dapat dilihat dari nilai t-statistik yang menunjukkan bahwa t-hitung 0,235 t- tabel 1,981372, pada α = 5. Dengan demikian Ho diterima. Artinya gender tidak berpengaruh nyata terhadap penerimaan pajak di Kota Medan pada tingkat kepercayaan 95. Besarnya pengaruh gender terhadap penerimaan pajak di Kota Medan sebesar 0,235 atau sebesar 23,5 persen dianggap tidak signifikan, hal ini tercermin dalam angka signifikansi sebesar 0,814 lebih besar dari 0,05 .

6. Variabel performance Direktorat Jenderal Pajak X

6 terhadap variabel penerimaan pajak di Kota Medan Y X 6 Y = 0,146 Pengaruh variabel X 6 terhadap variabel Y secara langsung : Data ini menginformasikan bahwa jika variabel X 6 meningkat sebesar 1 persen dan variabel lain dianggap konstan maka penerimaan pajak di Kota Medan akan meningkat sebesar 0,146 persen namun pengaruhnya tidak signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai Sig variabel X 6 terhadap penerimaan pajak di Kota Medan sebesar 0,148 lebih besar dari Sig penelitian 5 0,1480,05. Performance Direktorat Jenderal Pajak memiliki pengaruh Universitas Sumatera Utara 85 positif terhadap Penerimaan Pajak di Kota Medan dan bersifat inelatis Nilai koefesien 1. Pengaruh variabel X 6 performance Direktorat Jenderal Pajak terhadap variabel Y penerimaan Pajak melalui variabel Z Peran Serta Masyarakat Pengaruh variabel X 6 terhadap variabel Y secara tidak langsung : X 6 Z Y = PZX 6 PYZ = 0,342 0,026 = 0,008892 Data ini menginformasikan bahwa pengaruh variabel X 6 terhadap Y melalui Z memperoleh hasil 0,008892. Angka 0,008892 ini menunjukkan bahwa apabila variabel performance Direktorat Jenderal Pajak secara tidak langsung akan menghasilkan angka yang lebih kecil apabila dilakukan secara langsung. Total Pengaruh variabel X 6 performance Direktorat Jenderal Pajak terhadap variabel Y penerimaan Pajak melalui variabel Z Peran Serta Masyarakat Pengaruh total total effect variabel X 6 terhadap variabel Y: X 6 Z Y = PZX 6 + PYZ = 0,342 + 0,026 = 0,368 Data ini menginformasikan bahwa apabila X 6 dihitung pengaruh totalnya terhadap Y, maka diperoleh hasil sebesar 0,368. Maka dari ketiga pengaruh yang didapat melalui pengolahan data atas X 6 performance Direktorat Jenderal Pajak terhadap Y penerimaan pajak di Kota Medan, yang paling besar nilai koefisien yang didapat adalah melalui pengaruh total-nya. Universitas Sumatera Utara 86 Sedangkan untuk melihat pengaruh performance Direktorat Jenderal Pajak terhadap penerimaan pajak di Kota medan apabila dilihat dari t-hitung, dapat dilihat dari nilai t-statistik yang menunjukkan bahwa t-hitung 0,231 t-tabel 1,981372, pada α = 5. Dengan demikian Ho diterima. Artinya performance Direktorat Jenderal Pajak tidak berpengaruh nyata terhadap penerimaan pajak di Kota Medan pada tingkat kepercayaan 95. Besarnya pengaruh performance Direktorat Jenderal Pajak terhadap penerimaan pajak di Kota Medan sebesar 0,231 atau sebesar 23,1 persen dianggap tidak signifikan, hal ini tercermin dalam angka signifikansi sebesar 0,818 lebih besar dari 0,05 .

7. Variabel peran serta masyarakat Z terhadap variabel penerimaan

pajak di Kota Medan Y X 6 Y = 0,026 Pengaruh variabel Z terhadap variabel Y secara langsung : Data ini menginformasikan bahwa jika variabel Z meningkat sebesar 1 persen dan variabel lain dianggap konstan maka penerimaan pajak di Kota Medan akan meningkat sebesar 0,026 persen namun pengaruhnya tidak signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai Sig variabel Z terhadap penerimaan pajak di Kota Medan sebesar 0,818 lebih besar dari Sig penelitian 5 0,8180,05. Peran serta masyarakat memiliki pengaruh positif terhadap Penerimaan Pajak di Kota Medan dan bersifat inelatis Nilai koefesien 1. Sedangkan untuk melihat pengaruh peran serta masyarakat terhadap penerimaan pajak di Kota medan apabila dilihat dari t-hitung, dapat dilihat dari nilai t-statistik yang menunjukkan bahwa t-hitung 0,231 t-tabel 1,981372, pada α = 5. Dengan demikian Ho diterima. Artinya peran serta masyarakat tidak berpengaruh nyata terhadap penerimaan pajak di Kota Universitas Sumatera Utara 87 Medan pada tingkat kepercayaan 95. Besarnya pengaruh peran serta masyarakat terhadap penerimaan pajak di Kota Medan sebesar 0,231 atau sebesar 23,1 persen dianggap tidak signifikan, hal ini tercermin dalam angka signifikansi sebesar 0,818 lebih besar dari 0,05 .

4.2.2. Analisis Persamaan Substruktural 2

Dalam persamaan ini dijelaskan hubungan antara tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, jenis pekerjaan, umur, gender, performance Direktorat Jenderal Pajak terhadap peran serta masyarakat. Hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat dirumuskan dalam fungsi sebagai berikut : Peran Serta Masyarakat = f Tingkat Pendidikan, Tingkat Pendapatan, Jenis Pekerjaan, Umur, Gender, Performance Direktorat Jenderal Pajak. Fungsi diatas dituangkan dalam persamaan berikut : Z = PZX 1 + PZX 2 + PZX 3 + PZX 4 + PZX 5 + PZX 6 + µ Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan program SPSS.19.0 diperoleh hasil regresi sebagai berikut : Tabel 4.9. Hasil Regresi Peran Serta Masyarakat Z dengan Tingkat Pendidikan X 1 , Tingkat Pendapatan X 2 , Jenis Pekerjaan X 3 , Umur X 4 , Gender X 5 , Performance Direktorat Jenderal Pajak X 6 Variabel Koefisien t Sig Tingkat Pendidikan X 1 Tingkat Pendapatan X 2 Jenis Pekerjaan X 3 Umur X 4 Gender X 5 Performance DJP X 6 0,345 0,164 0,065 0,003 0,069 0,342 4,289 1,996 0,884 0,048 0,980 4,502 0,000 0,048 0,379 0,962 0,329 0,000 Nilai F Sig = 0,000 Universitas Sumatera Utara 88 Nilai F Hitung = 16,644 R 2 = 0,469 Sumber : Lampiran 4 Dari hasil regresi diperoleh nilai koefisien determinasi R 2 sebesar 0,469 yang bermakna bahwa variabel tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, jenis pekerjaan, umur, gender, dan performance Direktorat Jenderal Pajak mampu menjelaskan variasi Peran Serta Masyarakat adalah sebesar 46,9 persen. Sedangkan sisanya sebesar 53,1 persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model persamaan penelitian ini. Diketahui bahwa F-tabel adalah sebesar 2,180564 lihat lampiran 7. Berdasarkan hasil pengolahan data yang terdapat pada tabel anova terlampir nilai F-statistik menunjukkan F-hitung 16,644 F-tabel 2,180564, pada α = 5, dengan nilai signifikan 0,000. Dengan demikian H1 diterima. Artinya secara bersama variabel tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, jenis pekerjaan, umur, gender, performance Direktorat Jenderal Pajak secara bersama- sama simultan mampu memberikan pengaruh terhadap peran serta masyarakat pada tingkat kepercayaan 95. Dan diketahui ada hubungan linier secara signifikan. Berdasarkan hasil estimasi yang ditunjukkan pada tabel 4.9. yang merupakan output coefficients dari nilai standardized coefficients beta atau koefisien jalur maka diperoleh hasil : Z = 0,345X 1 + 0,164X 2 + 0,065X 3 + 0,003X 4 + 0,069X 5 + 0,342X 6 t-Sig = 0,000 0,048 0,379 0,962 0,329 0,000 F-Sig = 0,000 R 2 = 0,469 Berdasarkan hasil estimasi diatas dapat ditentukan hubunganpengaruh variabel dependent terhadap variabel independent sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 89

1. Variabel tingkat pendidikan X

1 terhadap variabel peran serta masyarakat Z X 1 Z = 0,345 Pengaruh variabel X 1 terhadap variabel Z secara langsung : Data ini menginformasikan bahwa jika variabel X 1 meningkat sebesar 1 persen dan variabel lain dianggap konstan maka peran serta masyarakat akan meningkat sebesar 0,345 persen dan pengaruhnya signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai Sig variabel X 1 terhadap peran serta masyarakat sebesar 0,000 lebih kecil dari sig penelitian 5 0,8180,05. Tingkat Pendidikan memiliki pengaruh positif terhadap peran serta masyarakat dan bersifat inelatis Nilai koefesien 1. Pengaruh variabel X 1 Tingkat Pendidikan terhadap variabel Z peran serta masyarakat melalui variabel X 2 Tingkat Pendapatan : Pengaruh variabel X 1 terhadap variabel Z secara tidak langsung : X 1 X 2 Z = PX 2 X 1 PZX 2 = 0,437 0,164 = 0,0717 Data ini menginformasikan bahwa pengaruh variabel X 1 terhadap Z melalui X 2 memperoleh hasil 0,0717. Angka 0,0717 ini menunjukkan bahwa apabila variabel tingkat pendidikan secara tidak langsung akan menghasilkan angka yang lebih kecil apabila dilakukan secara langsung. Pengaruh variabel X 1 Tingkat Pendidikan terhadap variabel Z peran serta masyarakat melalui variabel X 3 jenis pekerjaan : X 1 X 3 Z = PX 3 X 1 PZX 3 = 0,232 0,065 Universitas Sumatera Utara 90 = 0,0151 Data ini menginformasikan bahwa pengaruh variabel X 1 terhadap Z melalui X 3 memperoleh hasil 0,0151. Angka 0,0151 ini menunjukkan bahwa apabila variabel tingkat pendidikan secara tidak langsung akan menghasilkan angka yang lebih kecil apabila dilakukan secara langsung. Total Pengaruh variabel X 1 Tingkat Pendidikan terhadap variabel Z peran serta masyarakat melalui variabel X 2 Tingkat Pendapatan : Pengaruh total total effect variabel X 1 terhadap variabel Z: X 1 X 2 Z = PX 2 X 1 + PZX 2 = 0,437 + 0,164 = 0,601 Data ini menginformasikan bahwa apabila X 1 dihitung pengaruh totalnya terhadap Z melalui X2, maka diperoleh hasil sebesar 0,601. Total Pengaruh variabel X 1 Tingkat Pendidikan terhadap variabel Z peran serta masyarakat melalui variabel X 3 jenis pekerjaan : X 1 X 3 Z = PX 3 X 1 + PZX 3 = 0,232 + 0,065 = 0,297 Data ini menginformasikan bahwa apabila X 1 dihitung pengaruh totalnya terhadap Z melalui X 3 , maka diperoleh hasil sebesar 0,297. Maka dari seluruh pengaruh yang didapat melalui pengolahan data atas X 1 tingkat pendidikan terhadap Z peran serta masyarakat, yang paling besar nilai koefisien yang didapat adalah pengaruh totalnya melalui X 2 . Universitas Sumatera Utara 91 Sedangkan untuk melihat pengaruh tingkat pendidikan terhadap peran serta masyarakat di Kota medan apabila dilihat dari t-hitung, dapat dilihat dari nilai t- statistik yang menunjukkan bahwa t-hitung 4,289 t- tabel 1,981, pada α = 5. Dengan demikian Ha diterima. Artinya tingkat pendidikan berpengaruh nyata terhadap peran serta masyarakat pada tingkat kepercayaan 95. Besarnya pengaruh tingkat pendidikan terhadap peran serta masyarakat sebesar 0,345 atau sebesar 34,5 persen dianggap signifikan, hal ini tercermin dalam angka signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 .

2. Variabel tingkat pendapatan X

2 terhadap variabel peran serta masyarakat Z X 2 Z = 0,164 Pengaruh variabel X 2 terhadap variabel Z secara langsung : Data ini menginformasikan bahwa jika variabel X 2 meningkat sebesar 1 persen dan variabel lain dianggap konstan maka peran serta masyarakat akan meningkat sebesar 0,164 persen dan pengaruhnya signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai Sig variabel X 2 terhadap peran serta masyarakat sebesar 0,048 lebih kecil dari Sig penelitian 5 0,0480,05. Tingkat pendapatan mempunyai hubungan yang positif terhadap peran serta masyarakat dan berpengaruh secara signifikan. Koefisien regresi tingkat pendapatan sebesar 0,164 dalam persamaan menunjukkan bahwa bertambahnya pendapatan seseorang masyarakat akan menaikkan peran sertanya di dalam perpajakan. Sedangkan untuk melihat pengaruh tingkat pendapatan terhadap peran serta masyarakat apabila dilihat dari t-hitung, dapat dilihat dari nilai t-statistik yang menunjukkan bahwa t-hitung 1,996 t- tabel 1,981, pada α = 5. Dengan Universitas Sumatera Utara 92 demikian Ha diterima. Artinya tingkat pendapatan berpengaruh nyata terhadap penerimaan pajak di Kota Medan pada tingkat kepercayaan 95. Besarnya pengaruh tingkat pendapatan terhadap penerimaan pajak di Kota Medan sebesar 0,164 atau sebesar 16,4 persen dianggap signifikan, hal ini tercermin dalam angka signifikansi sebesar 0,048 lebih kecil dari 0,05 .

3. Variabel jenis pekerjaan X

3 terhadap variabel peran serta masyarakat Z X 3 Z = 0,065 Pengaruh variabel X 3 terhadap variabel Z secara langsung : Data ini menginformasikan bahwa jika variabel X 3 meningkat sebesar 1 persen dan variabel lain dianggap konstan maka peran serta masyarakat akan meningkat sebesar 0,065 persen namun pengaruhnya tidak signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai Sig variabel X 3 terhadap peran serta masyarakat sebesar 0,379 lebih besar dari Sig penelitian 5 0,3790,05. Jenis pekerjaan memiliki pengaruh positif terhadap peran serta masyarakat dan bersifat inelatis Nilai koefesien 1. Sedangkan untuk melihat pengaruh jenis pekerjaan terhadap peran serta masyarakat apabila dilihat dari t-hitung, dapat dilihat dari nilai t-statistik yang menunjukkan bahwa t-hitung 0,884 t- tabel 1,981, pada α = 5. Dengan demikian Ho diterima. Artinya jenis pekerjaan tidak berpengaruh nyata terhadap peran serta masyarakat pada tingkat kepercayaan 95. Besarnya pengaruh jenis pekerjaan terhadap peran serta masyarakat sebesar 0,065 atau sebesar 6,5 persen dianggap tidak signifikan, hal ini tercermin dalam angka signifikansi sebesar 0,379 lebih besar dari 0,05 .

4. Variabel umur X

4 terhadap variabel peran serta masyarakat Z Universitas Sumatera Utara 93 X 4 Z = 0,003 Pengaruh variabel X 4 terhadap variabel Z secara langsung : Data ini menginformasikan bahwa jika variabel X 4 meningkat sebesar 1 persen dan variabel lain dianggap konstan maka peran serta masyarakat akan meningkat sebesar 0,003 persen namun pengaruhnya tidak signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai Sig variabel X 4 terhadap peran serta masyarakat sebesar 0,962 lebih besar dari Sig penelitian 5 0,9620,05. Umur memiliki pengaruh positif terhadap peran serta masyarakat dan bersifat inelatis Nilai koefesien 1. Berdasarkan hasil pengolahan data, diketahui bahwa semakin bertambah umur masyarakat ternyata semakin besar peran sertanya dalam perpajakan. Sedangkan untuk melihat pengaruh umur terhadap penerimaan pajak di Kota medan apabila dilihat dari t-hitung, dapat dilihat dari nilai t-statistik yang menunjukkan bahwa t-hitung 0,048 t-tabel 1,981 , pada α = 5. Dengan demikian Ho diterima. Artinya umur tidak berpengaruh nyata terhadap peran serta masyarakat pada tingkat kepercayaan 95. Besarnya pengaruh umur terhadap peran serta masyarakat sebesar 0,003 atau sebesar 0,3 persen dianggap tidak signifikan, hal ini tercermin dalam angka signifikansi sebesar 0,962 lebih besar dari 0,05 .

5. Variabel gender X

5 terhadap variabel peran serta masyarakat Z X 5 Z = 0,069 Pengaruh variabel X 5 terhadap variabel Z secara langsung : Data ini menginformasikan bahwa jika variabel X 5 meningkat sebesar 1 persen dan variabel lain dianggap konstan maka peran serta masyarakat akan Universitas Sumatera Utara 94 meningkat sebesar 0,020 persen namun pengaruhnya tidak signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai Sig variabel X 5 terhadap peran serta masyarakat sebesar 0,329 lebih besar dari Sig penelitian 5 0,3290,05. Gender memiliki pengaruh positif terhadap peran serta masyarakat dan bersifat inelatis Nilai koefesien 1. Sedangkan untuk melihat pengaruh gender terhadap penerimaan pajak di Kota medan apabila dilihat dari t-hitung, dapat dilihat dari nilai t-statistik yang menunjukkan bahwa t-hitung 0,980 t- tabel 1,981, pada α = 5. Dengan demikian Ho diterima. Artinya gender tidak berpengaruh nyata terhadap peran serta masyarakat pada tingkat kepercayaan 95. Besarnya pengaruh gender terhadap peran serta masyarakat sebesar 0,069 atau sebesar 6,9 persen dianggap tidak signifikan, hal ini tercermin dalam angka signifikansi sebesar 0,329 lebih besar dari 0,05 .

6. Variabel performance Direktorat Jenderal Pajak X

6 terhadap variabel peran serta masyarakat Z X 6 Z = 0,342 Pengaruh variabel X 6 terhadap variabel Z secara langsung : Data ini amenginformasikan bahwa jika variabel X 6 meningkat sebesar 1 persen dan variabel lain dianggap konstan maka peran serta masyarakat akan meningkat sebesar 0,342 persen dan pengaruhnya signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai Sig variabel X 6 terhadap peran serta masyarakat sebesar 0,000 lebih kecil dari Sig penelitian 5 0,0000,05. Performance Direktorat Jenderal Pajak memiliki pengaruh positif terhadap peran serta masyarakat dan bersifat inelatis Nilai koefesien 1. Universitas Sumatera Utara 95 Sedangkan untuk melihat pengaruh performance Direktorat Jenderal Pajak terhadap peran serta masyarakat apabila dilihat dari t-hitung, dapat dilihat dari nilai t-statistik yang menunjukkan bahwa t-hitung 4,502 t-tabel 1,981, pa da α = 5. Dengan demikian Ha diterima. Artinya performance Direktorat Jenderal Pajak berpengaruh nyata terhadap peran serta masyarakat pada tingkat kepercayaan 95. Besarnya pengaruh performance Direktorat Jenderal Pajak terhadap peran serta masyarakat sebesar 0,342 atau sebesar 34,2 persen dianggap signifikan, hal ini tercermin dalam angka signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 .

4.2.3. Analisis Persamaan Substruktural 3

Dalam persamaan ini dijelaskan hubungan antara tingkat pendidikan terhadap tingkat pendapatan. Hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat dirumuskan dalam fungsi sebagai berikut : Tingkat Pendapatan = f Tingkat Pendidikan. Fungsi diatas dituangkan dalam persamaan berikut : X 2 = PX 2 X 1 + µ Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan program SPSS.19.0 diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.11.Hasil Regresi Tingkat Pendapatan X 2 dengan Tingkat Pendidikan X 1 Variabel Koefisien t Sig Tingkat Pendidikan X 1 0,437 5,281 0,000 R 2 = 0,191 Sumber : Lampiran 5 Universitas Sumatera Utara 96 Dari hasil regresi diperoleh nilai koefisien determinasi R 2 sebesar 0,191 yang bermakna bahwa variabel tingkat pendidikan mampu menjelaskan variasi tingkat pendapatan adalah sebesar 19,1 persen. Sedangkan sisanya sebesar 81,9 persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model persamaan penelitian ini. Berdasarkan hasil estimasi yang ditunjukkan pada tabel 4.10. yang merupakan output coefficients dari nilai standardized coefficients beta atau koefisien jalur maka diperoleh hasil : X 2 = 0,437 X 1 t-Sig = 0,000 R 2 = 0,191 Berdasarkan hasil estimasi diatas dapat ditentukan hubunganpengaruh variabel dependent terhadap variabel independent sebagai berikut : X 1 X 2 = 0,437 Pengaruh variabel X 1 terhadap variabel X 2 secara langsung : Data ini menginformasikan bahwa jika variabel X 1 meningkat sebesar 1 persen dan variabel lain dianggap konstan maka tingkat pendapatan akan meningkat sebesar 0,437 persen dan pengaruhnya signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai Sig variabel X 1 terhadap tingkat pendapatan sebesar 0,000 lebih kecil dari sig penelitian 5 0,0000,05. Tingkat Pendidikan memiliki pengaruh positif terhadap tingkat pendapatan dan bersifat inelatis Nilai koefesien 1. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang terdapat pada Bab III tesis ini. Sedangkan untuk melihat pengaruh tingkat pendidikan terhadap tingkat pendapatan apabila dilihat dari t-hitung, dapat dilihat dari nilai t-statistik yang Universitas Sumatera Utara 97 menunjukkan bahwa t-hitung 5,281 t-tabel 1,980272 , pada α = 5. Dengan demikian Ha diterima. Artinya tingkat pendidikan berpengaruh nyata terhadap tingkat pendapatan pada tingkat kepercayaan 95. Besarnya pengaruh tingkat pendidikan terhadap tingkat pendapatan sebesar 0,437 atau sebesar 43,7 persen dianggap signifikan, hal ini tercermin dalam angka signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 .

4.2.4. Persamaan Substruktural 4

Dalam persamaan ini dijelaskan hubungan antara tingkat pendidikan terhadap jenis pekerjaan. Hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat dirumuskan dalam fungsi sebagai berikut : Jenis pekerjaan = f Tingkat Pendidikan. Fungsi diatas dituangkan dalam persamaan berikut : X 3 = PX 3 X 1 + µ Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan program SPSS.19.0 diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.12.Hasil Regresi Jenis Pekerjaan X 3 dengan Tingkat Pendidikan X 1 Variabel Koefisien t Sig Tingkat Pendidikan X 1 0,232 2,587 0,011 R 2 = 0,054 Sumber : Lampiran 6 Dari hasil regresi diperoleh nilai koefisien determinasi R 2 sebesar 0,054 yang bermakna bahwa variabel tingkat pendidikan mampu menjelaskan variasi jenis pekerjaan adalah sebesar 5,4 persen. Sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model persamaan penelitian ini. Universitas Sumatera Utara 98 Berdasarkan hasil estimasi yang ditunjukkan pada tabel 4.11. yang merupakan output coefficients dari nilai standardized coefficients beta atau koefisien jalur maka diperoleh hasil : X 3 = 0,232 X 1 t-Sig = 0,011 R 2 = 0,054 Berdasarkan hasil estimasi diatas dapat ditentukan hubunganpengaruh variabel dependent terhadap variabel independent sebagai berikut : X 1 X 3 = 0,232 Pengaruh variabel X 1 terhadap variabel X 3 secara langsung : Data ini menginformasikan bahwa jika variabel X 1 meningkat sebesar 1 persen dan variabel lain dianggap konstan maka jenis pekerjaan akan meningkat sebesar 0,232 persen dan pengaruhnya signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai Sig variabel X 1 terhadap jenis pekerjaan sebesar 0,011 lebih kecil dari sig penelitian 5 0,0110,05. Tingkat Pendidikan memiliki pengaruh positif terhadap jenis pekerjaan dan bersifat inelatis Nilai koefesien 1. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang terdapat pada Bab III tesis ini. Sedangkan untuk melihat pengaruh tingkat pendidikan terhadap jenis pekerjaan apabila dilihat dari t-hitung, dapat dilihat dari nilai t-statistik yang menunjukkan bahwa t-hitung 2,587 t-tabel 1,980272 , pada α = 5. Dengan demikian Ha diterima. Artinya tingkat pendidikan berpengaruh nyata terhadap jenis pekerjaan pada tingkat kepercayaan 95. Besarnya pengaruh tingkat pendidikan terhadap jenis pekerjaan sebesar 0,232 atau sebesar 23,2 persen dianggap signifikan, hal ini tercermin dalam angka signifikansi sebesar 0,011 lebih kecil dari 0,05.

4.3.5. Pembahasan

Universitas Sumatera Utara 99 Y = 0,029X 1 + 0,397X 2 - 0,172X 3 + 0,047X 4 + 0,020X 5 + 0,146X 6 + 0,026Z Persamaan substruktural 1 t Sig = 0,818 0,000 0,056 0,595 0,814 0,148 0,818 F Sig = 0,000 R 2 = 0,228 Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa tingkat pendidikan berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap penerimaan pajak di Kota Medan. Data ini menginformasikan bahwa tingkat pendidikan tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap penerimaan pajak di Kota Medan, namun hal ini tidak dapat digeneralisasi karena tidak signifikan. Hal ini terlihat dari sig tingkat pendidikan sebesar 0,818 lebih besar dari sig penelitian sebesar 0,05. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa tingkat pendapatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan pajak di Kota Medan. Data ini menginformasikan bahwa tingkat pendapatan memberikan pengaruh yang nyata terhadap penerimaan pajak di Kota Medan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar pendapatan yang dimiliki oleh masyarakat maka akan semakin besar pula pajak penghasilan yang disetorkannya sehingga penerimaan pajak di Kota Medan akan meningkat. Hal ini terlihat dari sig tingkat pendapatan sebesar 0,000 lebih kecil dari sig penelitian sebesar 0,05. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa jenis pekerjaan yang dimiliki masyarakat tidak dapat meningkatkan penerimaan pajaknya pajak penghasilan orang pribadi. Hal ini terjadi karena di dalam penelitian ini, responden yang diteliti oleh peneliti adalah karyawan, yaitu masyarakat yang bekerja pada suatu perusahaanpemberi kerja. Pajak penghasilan yang dipotong oleh perusahaanpemberi kerja, memang adalah pajak penghasilan masing-masing karyawan, namun setorannya atas nama perusahaan atau tempat masyarakat Universitas Sumatera Utara 100 tersebut bekerja. Jadi yang bertambah adalah pajak penghasilan atas nama perusahaanpemberi kerja, namun pajak penghasilan orang pribadi atas nama karyawan masyarakat tidak akan terlihat. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa variabel umur berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap penerimaan pajak di Kota Medan. Data ini menginformasikan bahwa umur tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap penerimaan pajak di Kota Medan, namun hal ini tidak dapat digeneralisasi karena tidak signifikan. Hal ini terlihat dari sig tingkat pendidikan sebesar 0,595 lebih besar dari sig penelitian sebesar 0,05. Berdasarkan hasil pengolahan data, diketahui bahwa laki-laki ternyata lebih perduli dan sadar dalam memnuhi kewajiban perpajakannya. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang terdapat di Bab III tesis ini, yang menyatakan bahwa gender berpengaruh positif terhadap penerimaan pajak di Kota Medan. Masyarakat dalam hal ini Wajib Pajak laki-laki lebih produktif dan lebih mempunyai kesadaran dalam menyetorkan pajak penghasilan-nya dan juga lebih sadar dalam memenuhi kewajiban perpajakannya termasuk dalam penyampaian SPT Tahunan Orang Pribadi-nya. Hal ini terlihat dari sig gender sebesar 0,814 lebih besar dari sig penelitian sebesar 0,05. Berdasarkan hasil pengolahan data, diketahui bahwa semakin baik performance Direktorat Jenderal Pajak dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal ini Wajib Pajak akan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menyetorkan pajak penghasilan-nya dan juga dalam memenuhi kewajiban perpajakannya termasuk dalam penyampaian SPT Tahunan Orang Pribadi-nya. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis sebelumnya yang Universitas Sumatera Utara 101 terdapat dalam Bab III tesis ini. Performance Direktorat Jenderal Pajak berpengaruh tidak signifikan terhadap penerimaan pajak di Kota Medan, hal ini terlihat dari sig performance Direktorat Jenderal Pajak sebesar 0,148 lebih besar dari sig penelitian sebesar 0,05. Berdasarkan hasil pengolahan data, diketahui bahwa semakin baik tinggi peran serta masyarakat dalam perpajakan maka akan semakin tinggi penerimaan pajak di Kota Medan. Namun peran serta masyarakat tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak di Kota Medan, hal ini dapat dilihat dari sig peran serta masyarakat sebesar 0,818 lebih besar dari sig penelitian sebesar 0,05. Berdasarkan nilai F-sig sebesar 0,000 menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas yaitu tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, jenis pekerjaan, umur, gender, performance Direktorat Jenderal Pajak, dan peran serta masyarakat secara bersama-sama simultan mampu memberikan pengaruh terhadap penerimaan pajak di Kota Medan pada tingkat kepercayaan 95. Z = 0,345X 1 + 0,164X 2 + 0,065X 3 + 0,003X 4 + 0,069X 5 + 0,342X 6 Persamaan substruktural 2. t-Sig = 0,000 0,048 0,379 0,962 0,329 0,000 F-Sig = 0,000 R 2 = 0,469 Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat akan berbanding lurus dengan peran sertanya dalam perpajakan. Semakin tinggi pendidikan masyarakat akan semakin meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperan serta dalam perpajakan dengan memenuhi seluruh kewajiban perpajakannya. Tingkat pendidikan signifikan terhadap peran serta masyarakat, hal ini terlihat dari sig tingkat pendidikan sebesar 0,000 lebih kecil dari sig penelitian 0,05 pada tingkat kepercayaaan sebesar 95 persen.. Hal ini Universitas Sumatera Utara 102 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh nyata terhadap peran serta masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa semakin tinggi tingkat pendapatan masyarakat akan berbanding lurus dengan peran sertanya dalam perpajakan. Semakin tinggi pendapatan masyarakat akan semakin meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperan serta dalam perpajakan dengan memenuhi seluruh kewajiban perpajakannya. Tingkat pendapatan signifikan terhadap peran serta masyarakat, hal ini terlihat dari sig tingkat pendidikan sebesar 0,048 lebih kecil dari sig penelitian 0,05 pada tingkat kepercayaaan sebesar 95 persen. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh nyata terhadap peran serta masyarakat. Tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan yang tinggi mempunyai hubungan positif dengan peran serta masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tingginya tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan masyarakat akan serta merta mendorong masyarakat untuk melakukan kewajiban perpajakannya secara sukarela. Upaya pendidikan, penyuluhan, dan sebagainya akan banyak berarti dalam membangun kesadaran masyarakat untuk turut berperan serta, dan hal ini akan meningkat lagi jika masyarakat dapat merasakan manfaat dari membayar pajak. Membayar pajak adalah dengan menyisihkan sebagian penghasilan masyarakat dan menyetorkannya ke kas negara. Bagi sebagian besar masyarakat, pajak masih dianggap sebuah beban yang harus ditanggung dalam kegiatan ekonominya. Perlu dipahami, bahwa pajak memang mengurangi konsumsi seseorang sebagai akibat berkurangnya disposable income sebesar pajak yang dipungut, namun Universitas Sumatera Utara 103 untuk kepentingan masyarakat yang lebih luas, pengenaan pajak tidak berarti mengurangi kesejahteraan seseorang Cullis and Jones 1992:172. Dengan pajak, diharapkan transfer penghasilan dari masyarakat yang mempunyai pendapatan lebih tinggi ke masyarakat yang berpendapatan rendah terjadi melalui pembangunan. Dan untuk menanamkan kepada masyarakat memerlukan hal konkrit yang dapat dilihat dan dirasakan langsung dari masyarakat itu. Azas perpajakan yang menyatakan bahwa dengan membayar pajak, masyarakat tidak mendapat imbalan prestasi langsung. Hal ini mempengaruhi peran serta masyarakat dalam pajak. Masyarakat yang memiliki pendidikan lebih tinggi, pasti telah mengetahui apa dan manfaat pajak tersebut. Namun seperti diuraikan sebelumnya, dengan pendidikan yang semakin tinggi, masyarakat akan lebih kritis, dan akan melihat seberapa besar pajak itu telah dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat. Tingkat Pendapatan memiliki pengaruh positif terhadap peran serta masyarakat dan bersifat inelatis Nilai koefesien 1. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang disebut dalam Bab III tesis ini, bahwa tingkat pendapatan berpengaruh positif terhadap peran serta masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa jenis pekerjaan mempunyai hubungan yang positif terhadap peran serta masyarakat dan berpengaruh tidak signifikan. Hal ini dapat dilihat dari sig jenis pekerjaan sebesar 0,379 lebih besar dari sig penelitian sebesar 0,05. Koefisien regresi jenis pekerjaan tersebut sebesar 0,065 dalam persamaan menunjukkan bahwa jenis pekerjaan mempengaruhi peran sertanya dalam perpajakan. Berdasarkan hasil pengolahan data, diketahui bahwa jenis pekerjaan yang dimiliki oleh masyarakat Universitas Sumatera Utara 104 mempunyai pengaruh positif terhadap peran serta masyarakat tersebut dalam perpajakan. Untuk masyarakat yang mempunyai jenis pekerjaan yang menempatkannya sebagai karyawan atau pegawai dalam suatu instansi mampu mendorong masyarakat tersebut untuk melaksanakan peran sertanya dalam perpajakan. Sebagai gambaran yaitu : bahwa seorang Pegawai Negeri Sipil PNS yang sudah memiliki golongan III akan mendaftarkan dirinya ke KPP untuk mendapatkan NPWP. Masyarakat tersebut mendaftar untuk mendapatkan NPWP, bukan karena kesadarannya sendiri, melainkan ada sanksi yang akan diperolehnya apabila dia tidak memiliki NPWP yaitu dikenakan 20 lebih tinggi, dan itu dipotong dari penghasilannya. Sedangkan hal lain dalam peran serta masyarakat dlam perpajakan yang dapat terwujud dari masyarakat PNS adalah dia akan melaporkan SPT Tahunan OP nya setiap tahun. Hal ini dilakukan, bukan karena masyarakat tersebut sadar akan kewajibannya sebagai WP, namun karena ada paksaan dari instansi nya untuk melaporkan SPT Tahunan OP-nya. Bahkan untuk beberapa instansi, ada yang mengumpulkan secara kolektif SPT Tahunan OP karyawannya dan menyampaikannya ke KPP melalui dropbox. Untuk penyetoran pajaknya, bagi karyawan dan pegawai, pajaknya akan langsung dipotong oleh tempat dia bekerja, sehingga mau atau tidak mau, masyarakat tersebut menerima pendapatan yang telah dipotong PPh Pasal 21. Dari uraian diatas, diketahui bahwa jenis pekerjaan yang dimiliki oleh masyarakat sangat mempengaruhi peran serta masyarakat dalam perpajakan. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa semakin tinggi umur masyarakat akan meningkat kesadaran untuk berperan serta dalam perpajakan Universitas Sumatera Utara 105 dengan memenuhi seluruh kewajiban perpajakannya. Umur tidak signifikan terhadap peran serta masyarakat, hal ini terlihat dari sig umur sebesar 0,962 lebih besar dari sig penelitian 0,05 pada tingkat kepercayaaan sebesar 95 persen. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan tidak berpengaruh nyata terhadap peran serta masyarakat. Hasil penelitian ini bertentangan dengan hipotesis yang terdapat di Bab III tesis ini, yang menyatakan bahwa umur berpengaruh negatif terhadap peran serta masyarakat. Ternyata semakin tua seseorang maka dia akan semakin paham akan pentingnya pajak serta kesadaran masyarakat untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Berdasarkan hasil pengolahan data, diketahui bahwa gender berpengaruh positif terhadap peran serta masyarakat, namun tidak signifikan. Hal ini terlihat dari sig gender sebesar 0,329 lebih besar dari sig penelitian 0,05 pada tingkat kepercayaaan sebesar 95 persen. Berdasarkan hasil pengolahan data, diketahui bahwa performance Direktorat Jenderal Pajak berpengaruh positif terhadap peran serta masyarakat, dan signifikan. Hal ini terlihat dari sig performance Direktorat Jenderal Pajak sebesar 0,000 lebih kecil dari sig penelitian 0,05 pada tingkat kepercayaaan sebesar 95 persen. Performance Direktorat Jenderal Pajak mempunyai hubungan positif terhadap peran serta masyarakat dan pengaruhnya signifikan. Koefisien regresi performance Direktorat Jenderal Pajak adalah sebesar 0,342 dalam persamaan menunjukkan bahwa semakin baik performance yang ditampilkan Direktorat Jenderal Pajak dalam penelitian ini adalah KPP maka akan menambah peran serta masyarakat dalam perpajakan. Universitas Sumatera Utara 106 DJP harus mampu membangun kesadaran dan kepedulian sukarela masyarakat untuk mengambil peranan dalam pajak. Hal ini tak terlepas dari sosialisasi yang dilakukan. Menanamkan kesadaran tentang kewajiban perpajakan haruslah dimulai dari lingkup terkecil dari masyarakat itu, yaitu keluarga. Dengan tingginya intensitas informasi yang diterima masyarakat, maka dapat secara perlahan merubah mindset masyarakat tentang pajak kea rah yang positif. DJP juga harus meningkatkan citra good governance yang dapat menimbulkan adanya rasa saling percaya antara pemerintah DJP dengan masyarakat Wajib Pajak, sehingga kegiatan pembayaran pajak akan menjadi sebuah kebutuhan dan kerelaan, bukan suatu kewajiban. Dengan demikian tercipta hubungan antara Negara dan masyarakat dalam memenuhi hak dan kewajibannya yang dilandasi dengan rasa saling percaya. DJP juga harus mampu membangun kepercayaan masyarakat terhadap pajak. Salah satu contoh kasus yang sangat melekat di hati masyarakat adalah kasus Gayus. Akibat kasus Gayus, kepercayaan masyarakat terhadap DJP menurun sehingga upaya penghimpunan pajak tidak optimal. Atas kasus tersebut, seharusnya para aparat perpajakan dapat merespon dan menjelaskan dengan tegas bahwa jika masyarakat mendapatkan informasi bahwa ada korupsi di lingkungan DJP, jangan hanya memandang informasi tersebut dari sudut yang sempit saja, dan men-general-kan bahwa seluruh aparat pajak seperti Gayus. Jika tidak dijelaskan dengan tegas maka masyarakat akan bersikap resistance dan enggan membayar pajak karena beranggapan bahwa pajak yang dibayarkannya akan dikorupsi. Membangun kepercayaan masyarakat terhadap aparat pajak, salah satunya harus ada transparansi dan akuntabilitas dari DJP. DJP harus senantiasa meningkatkan performance-nya dengan menjamin dan Universitas Sumatera Utara 107 menjawab kepercayaan tersebut dengan melakukan pembenahan internal. Sehingga terwujud kondisi dimana masyarakat benar-benar merasa percaya bahwa pajak yang mereka bayarkan tidak akan dikorupsi dan akan disalurkan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis sebelumnya yang terdapat dalam Bab III tesis ini. Berdasarkan nilai F-sig sebesar 0,000 menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas yaitu tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, jenis pekerjaan, umur, gender, dan performance Direktorat Jenderal Pajak secara bersama-sama simultan mampu memberikan pengaruh terhadap peran serta masyarakat pada tingkat kepercayaan 95. X 2 = 0,437 X 1 Persamaan substruktural 3 t-Sig = 0,000 R 2 = 0,191 Berdasarkan hasil pengolahan data, diketahui bahwa tingkat pendidikan berpengaruh positif terhadap tingkat pendapatan dan signifikan. Hal ini terlihat dari sig tingkat pendidikan sebesar 0,000 lebih kecil dari sig penelitian 0,05 pada tingkat kepercayaaan sebesar 95 persen. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh secara nyata terhadap tingkat pendapatan. X 3 = 0,232 X 1 Persamaan substruktural 4 t-Sig = 0,011 R 2 = 0,054 Berdasarkan hasil pengolahan data, diketahui bahwa tingkat pendidikan berpengaruh positif terhadap jenis pekerjaan, namun pengaruhnya tidak Universitas Sumatera Utara 108 signifikan. Hal ini terlihat dari sig tingkat pendidikan sebesar 0,054 lebih besar dari sig penelitian 0,05 pada tingkat kepercayaaan sebesar 95 persen. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan tidak berpengaruh secara nyata terhadap tingkat pendapatan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan