14
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Kondisi Fisika Perairan di Teluk Jakarta
4.1.1. Angin
Angin merupakan salah satu parameter fisika yang mempengaruhi pola sebaran arus permukaan di perairan. Pergerakan arus permukaan di Indonesia
sangat dipengaruhi oleh Angin Monsoon. Angin disebabkan oleh perbedaan tekanan udara akibat ketidakseimbangan penyinaran matahari pada tempat-tempat
yang berbeda di muka bumi. Arah dan kecepatan angin diperlihatkan pada Gambar 2.
Gambar 2. Diagram arah dan kecepatan angin pada Bulan April 2011 di Tanjung Priok
Pada Musim Peralihan umumnya angin akan bergerak dari berbagai arah dan tidak menentu. Berdasarkan Gambar 2 yang merupakan data pengukuran
BMKG di Tanjung Priok diketahui bahwa pada Bulan April 2011 arah angin dominan berhembus dari arah barat dan barat daya. Pada Bulan April 2011
15 kecepatan angin maksimun sebesar 5,97 ms dan kecepatan angin minimum
sebesar 0,09 ms. Kecepatan angin rata-rata pada Bulan April mencapai 2,31 ms. Data pengamatan di lapang menunjukkan kecepatan angin rata-rata 1,10
ms. Kecepatan angin maksimum mencapai 2,17 ms dan kecepatan minimum mencapai 0,13 ms. Arah angin yang dominan pada saat itu berhembus dari arah
utara dan timur. Arah angin yang dominan berhembus dari barat dan barat daya menunjukkan bahwa pada Bulan April pengaruh Angin Barat masih cukup besar.
Pergerakan angin ini akan mempengaruhi pergerakan arus perairan selain faktor –
faktor lainnya, seperti: kedalaman, topografi dasar perairan, dan pasang surut.
4.1.2. Pasang surut
Pola pasang surut yang terjadi di Teluk Jakarta Bulan April adalah campuran condong tunggal dengan nilai Bilangan Formzhal 2,81. Menurut
Wyrtki 1961 tipe pasang surut campuran condong tunggal memiliki nilai Formzhal 1,5
– 3. Grafik elevasi pasang surut di Teluk Jakarta pada April 2011 ditunjukkan pada Gambar 3 dan komponen pasang surut pada Tabel 2.
Gambar 3. Grafik elevasi pasang surut pada Bulan April 2011 di Teluk Jakarta
16 Tabel 2. Komponen pasang surut pada Bulan April 2011 di Teluk Jakarta
Komponen Pasut Amplitudo
m Fase
o
O1 0,14
333,40 K1
0,21 8,29
M2 0,07
69,01 S2
0,06 74,54
Hasil pengukuran yang dilakukan oleh Badan Informasi Geospasial BIG di Stasiun Kolinlamil pada koordinat 6,02 LS dan 106,89 BT selama satu bulan
diketahui menunjukkan nilai rata-rata muka air laut adalah 1,74 m. Maksimum muka air laut 2,28 m dan minimum 1,32 m.
Nilai elevasi pasang surut menunjukkan tunggang pasang mencapai 0,96 m dengan pasang tertinggi 0,54 m dan surut terendah 0,42 m. Pada saat
pengamatan di lapang diketahui nilai tinggi air berkisar antara 1,32 m sampai 2,28 m dengan nilai tinggi rata-rata 1,77 m.
Kondisi pasang surut di Teluk Jakarta memiliki rasio amplitudo 2,81 dengan komponen dominan K1. Pengambilan data dilakukan sejak pagi hingga
siang hari yaitu pada pukul 06:00 – 15:00 WIB dan berada pada kondisi surut
hingga pasang.
4.1.3. Arus permukaan