Klasifikasi Cumi-cumi The difference of Type and Water Depth of Attractor Setting on Squid Egg Attachment

2.1 Klasifikasi Cumi-cumi

Cumi-cumi termasuk ke dalam filum Mollusca, kelas Chephalopoda, sub-kelas Coleoidea dan ordo Teuthoidea Roper et al. 1984. Klasifikasi cumi-cumi menurut Kreuzer 1984 adalah sebagai berikut : Kingdom : Animalia Phylum : Mollusca Kelas : Cephalopoda Ordo : Teuthoidea Sub-Ordo : Myopsidae Family : Loliginidae Genus : - Loligo - Ommastrephes - Todarodes - Illex Ordo Theuthoidea merupakan ordo terbesar dari Chephalopoda, terdiri dari 25 suku tetapi hanya 4 suku yang mempunyai nilai ekonomi, yaitu suku Loliginidae, Omastrephidae, Onychoteuthidae dan Thysanoteuthidae. Dari suku Loliginidae ada 8 marga, tetapi hanya 3 marga yang bernilai ekonomis, yaitu marga Loligo, Sepioteuthis dan Uroteuthis. Dari ke 3 marga tersebut di atas terdapat 5 jenis yang bernilai ekonomis, yaitu Loligo duvauceli, Loligo edulis, Loligo singhalensis, Sepiteuthis lessoniana dan Uroteuthis bartsschi, sedangkan 3 suku lainnya masing- masing mempunyai 1 jenis yang bernilai ekonomis, Onytchotethis banksi, Symplectoteuthis oualanienis dan Thysanoteuthis rhombus. Karakterisitik khusus yang dimiliki cumi-cumi adalah adanya tinta yang terdapat di atas usus besar dan bermuara di dekat anus. Bila cumi-cumi diserang musuhnya, kantong tinta akan berkontraksi dan mengeluarkan cairan berwarna hitam gelap melalui pipa ini. Hal ini menyebabkan terbentuknya awan hitam di sekelilingnya yang memungkinkan cumi- cumi terhindar dari serangan. Cairan berwarna hitam yang dikeluarkan mengandung butir-butir melanin Johnson et al. 1977. Anatomi cumi-cumi ditampilkan pada Gambar 2. Gambar 2 Anatomi cumi-cumi Loligo sp Hegner dan Engemann, 1989. Cumi-cumi merupakan hewan bertubuh lunak dengan bentuk tubuh memanjang silindris dan bagian belakang meruncing dengan sepasang sirip berbentuk triangular atau bundar. Cumi-cumi memiliki sepasang mata di samping kepala. Panjang tubuhnya rata-rata tidak melebihi panjang mantel. Lengannya 5 pasang, satu pasang diantaranya sebagai tentakel. Bagian ujung tentakel melebar dan menebal sebagai gada. Lengan-lengannya dan gada tentakel berbintil-bintil isap dan kadang-kadang juga berduri-duri kait hook. Di kiri kanan kepala terdapat suatu alat pencium yang terdiri atas 2 tonjolan atau papila. Mata tanpa kelopak, tertutup selaput transparan dan tak berpori. Kepingan atau gladius dari khitin, tipis, panjang dan tidak lebar Roper et al. 1984. Pada bagian kepala cumi-cumi terdapat lubang seperti corong mantel yang menghasilkan daya dorong untuk pergerakan cumi-cumi. Melalui siphon ini juga cumi-cumi kadang-kadang mengeluarkan tinta berwarna coklat atau hitam untuk menghindari predator Buscbaum et al. 1987, diacu dalam Tasywiruddin 1999. Ada 85 spesies cumi-cumi yang sejauh ini telah diketahui keberadaannya di dunia FAO 1984, diacu dalam Gunarso dan Purwangka 1998. Di Indonesia terdapat 13 spesies cumi-cumi yaitu Loligo chinensis, L. duvaucelli, L. edulis, L. sibogae, L. singhalensis, Sepioteuthis lessoniana, Uroteuthis bartachi, Pterygioteuthis giardi, Onychoteuthis banksi, Pholidoteuthis boschmai, Architeuthis sp cumi-cumi raksasa, Symplecteuthis oualaniensis, dan Thysanoteuthis rhombus Gunarso dan Purwangka 1998 2.2 Reproduksi dan Siklus Hidup Cumi-cumi Cumi-cumi berkelamin terpisah, ada cumi-cumi jantan dan betina. Perbedaan anatomi cumi-cumi jantan dan betina ditampilkan pada Gambar 3. Gambar 3 Organ genital cumi-cumi Nateewathana 1997 Cumi-cumi mempunyai sifat dimorfi seksual, yaitu adanya perbedaan morfologi antara cumi-cumi betina dan jantan. Perbedaannya yang umum adalah cumi-cumi betina lebih besar dari pada cumi-cumi jantan. Perbedaan kelamin juga dapat dilihat bahwa pada yang jantan lengan 4 berubah menjadi alat kopulasi yang disebut hektokotil, yang berfungsi menyalurkan sperma ke cumi-cumi betina. Ketika melakukan kopulasi, hektokotil telah berisi sperma dimasukkan ke dalam rongga mantel betina, kemudian sperma akan membuahi telur-telur yang dikandung cumi- cumi betina. Sebelum melakukan kopulasi, cumi-cumi jantan akan mengambil sperma dari alat genitalianya. Sperma akan dikemas dalam tabung-tabung khitin, yang dinamakan spermatofor, besarnya 10 sampai 15 mm. Dalam 1 hari dapat diproduksi kurang lebih 12 spermatofor Roper et al. 1984.

2.3 Makanan Cumi-cumi