Tingkat Pendidikan Kondisi umum

33 baru lulus studinya. Klien mempunyai orientasi bahwa posisi tempat karyawan outsourcing itu bekerja tidaklah sukar untuk dikerjakan, misalnya untuk posisi Back Office, yang hanya mempunyai deskripsi pekerjaan sebagai input data ataupun bagian administrasi dari berbagai divisi yang tidak menuntut sebagai pembuat keputusan yang penting dalam suatu waktu. Tidak menutup kemungkinan jika klien menginginkan lowongan untuk posisi yang menuntut untuk pembuat keputusan dalam suatu waktu.

1.4. Tingkat Pendidikan

Dilihat dari tingkat pendidikan, total responden yang lulus S-1 memiliki proporsi terbanyak, yaitu sebesar 72, sedangkan untuk D-3 adalah sebesar 20 dan sisanya D-1 sebesar 8. Banyaknya karyawan Outsorcing PT Perdana Perkasa Elastindo yang bekerja di klien dengan berlatarbelakang pendidikan S-1, sesuai dengan permintaan klien akan permintaan kerja yang telah disepakati oleh kedua pihak, yaitu klien dengan PT Perdana Perkasa Elastindo yang diatur dalam perjanjian kerja sama. Jika dilihat dalam pendidikan di Indonesia, dengan meningkatnya Pendidikan Tinggi yang ada di Indonesia, seorang lulusan Sekolah Menengah AtasKejuruan akan lebih tertarik minatnya ke jenjang S-1 dibanding dengan Ahli Madya disaat dia ingin melanjutkan studinya. Hal tersebut disebabkan oleh tenaga ahli madya yang sebagian besar memperoleh pengetahuannya difokuskan kepada keahlian praktek dibandingkan teori. Selain itu juga adanya kesenjangan antara lulusan S-1 dengan ahli madya dalam hal pendapatan penghasilan gaji di dalam dunia kerja. Klien pun menetapkan perbedaan mencolok dalam persyaratan yang diberikan ke PT.Perdana Perkasa Elastindo. Misalnya dalam deskripsi pekerjaan antara lulusan S-1 dengan ahli madya. 34 Pendidikan 8 20 72 D1 D3 S1 Gambar 2. Komposisi Pendidikan Responden Untuk indeks Prestasi kumulatif, hampir seluruh karyawan outsourcing PT Perdana Perkasa Elastindo mempunyai IPK diatas 2.5. Selain standarisasi PT Perdana Perkasa Elastindo menerima kandidat untuk disalurkan ke Perusahaan klien dengan nilai IPK diatas 2.5, klien pun dalam memberikan spesifikasi disalah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh kandidat untuk bisa nelakukan tes penerimaan lowongan adalah dengan memiliki IPK diatas 2.5. Walaupun persyaratan IPK diharuskan untuk dipatuhi, tidak menutup kemungkinan jika kandidat yang mempunyai IPK dibawah 2.5 dapat mengikuti tes seleksi untuk bekerja di perusahaan klien. Hal tersebut dikondisikan jika kandidat yang bersangkutan memiliki keahlian yang lebih dari yang biasa, misalkan seorang kandidat untuk posisi Staff Informasi Teknologi yang mempunyai keahlian pemograman ataupun analis system yang mana keahlian tersebut didapat dari luar kuliah. 35 Indeks Prestasi Kumulatif 18 28 40 14 2.00 sd 2.50 2.50 sd 3.00 3.00 sd 3.5 3.5 sd 4.00 Gambar 3. Komposisi IPK Responden

2. Hasil Utama Penelitian