4. Membuat Kesimpulan 4.1 Standard Error Estimate
Standard error atau kesalahan buku adalah angka yang digunakan untuk mengukur ketetapan suatu penduga atau mengukur jumlah variasi titik –titik observasi di atas
dan di bawah regresi populasi. Karena standard error populasinya tidak diketahui, maka
diduga dengan standard error estimate sehingga
adalah standard deviasi yang menggambarkan variasi titik – titik di atas dan di bawah garis regresi
sampel. Nilai dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut :
= ...
2.8
Apabila semua titik – titik observasi berada pada tepat garis regresi, berarti standard error penduga sama dengan nol. Dengan demikian, standard error penduga
berguna untuk mengetahui batasan seberapa jauh melesetnya perkiraan dalam meramalkan data.
4.2 Variansi dan Standard Deviasi
Standard deviasi S adalah akar kuadrat dari variansi dan menunjukkan standar penyimpangan data dari nilai rata – rata hitungnya. Nilai
menunjukan sebaran atau fluktuasi data terhadap rata – rata hitungnya. Nilai
dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
= ...
2.9
Universitas Sumatera Utara
2.4 Analisis Korelasi Sederhana dan Berganda 2.4.1 Analisis korelasi Sederhana
Kegunaan analisis korelasi sederhana untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas X independent dengan variabel terikat Y dependent.
Rumus korelasi sederhana adalah :
= ...
2.1 Koefisien korelasi sederhana dilambangkan r adalah suatu ukuran arah dan
kekuatan hubungan linier antara dua variabel bebas X dan variabel terikat Y, dengan ketentuan nilai r berkisar dari harga -1
≤ r ≤ +1. Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna menyatakan arah hubungan antara X dan Y adalah
negatif dan sangat kuat, r = 0 artinya tidak ada korelasi, r = 1 berarti korelasinya sangat kuat dengan arah yang posotif. Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan
dengan tabel sebagai berikut :
Table 2.1 Tingkat Hubungan Nilai r
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,800 - 1,000 0,600 - 0,799
0,400 - 0,599 0,200 - 0,399
0,000 - 0,199 Sangat Kuat
Kuat Cukup Kuat
Rendah Sangat Rendah
Besar kecilnya sumbangan nilai variable X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinasi sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
= x 100,
di mana : = nilai koefisien determinasi
r = nilai koefisien korelasi
Pengujian signifikansi berfungsi apabila penelitian ingin mencari makna dari hubungan variabel X terhadap Y, maka hasil korelasi tersebut diuji signifikansi
sebagai berikut :
Hipotesis :
= Variable X berhubungan secara signifikan dengan variable Y = Variabel X tidak berhubungan secara signifikan dengan variable Y
Dasar Pengambilan Keputusan :
1. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau
0,05 ≤ sig, maka diterima dan ditolak, artinya tidak signifikan.
2. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau
0,05 ≥ sig, maka ditolak dan diterima, artinya signifikan.
2.4.2 Analisis Korelasi Berganda
Analisis korelasi berganda berfungsi untuk mencari besarnya hubungan antara dua variable bebas X atau lebih secara simultan dengan variable terikat Y.
Rumus korelasi berganda yaitu :
=
... 2.2
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya untuk mengetahui signifikan korelasi ganda dibandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas sig sebagai berikut :
Hipotesis :
: Variable dan
berhubungan secara simultan dan signifikan terhadap variabel Y.
: Variabel dan
tidak berhubungan secara simultan dan signifikan terhadap variabel Y.
Dasar Pengambilan Keputusan :
1. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau
0,05 ≤ sig, maka diterima dan ditolak, artinya tidak signifikan.
2. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar tau sama dengan nilai probabilitas sig atau
0,05 ≥ sig, maka ditolak dan diterima, artinya signifikan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
TINJAUAN UMUM TEMPAT RISET
3.1 Sejarah Singkat Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara
Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara adalah lembaga pemerintah yang didirikan pada tanggal 16 Mei 2000 yang beralamat di Jalan Jendral Besar Abdul
Haris Nasution No.24 Medan. Kantor Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara Medan
berlandaskan pada visi dan misi sebagai berikut: 1.
Visi Terwujudnya ketahanan pangan masyarakat yang berbasis kepada sumber daya
lokal yang dimiliki secara efisien dan berkelanjutan menuju masyarakat yang berkualitas dan sejahtera.
2. Misi
a. Meningkatkan pemberdayaan dan kemandirian masyarakat untuk mewujudkan
ketahanan pangan yang berbasis sumber daya lokal yang dimiliki. b.
Meningkatkan Sumber Daya Manusia dan kesejahteraan masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
3.2 Tugas dan Fungsi Pokok Kantor Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara, Medan
Tugas dan Fungsi Pokok Kantor Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara, Medan adalah :
1. Menyiapkan bahan dalam perumusan kebijakan teknis dalam lingkup ketahanan
pangan. 2.
Menyelenggarakan evaluasi dan pengkajian ketahanan pangan, pembinaan, kewaspadaan dan gizi serta pembinaan penyeragaman konsumsi pangan sumber
daya dalam ketahanan pangan. 3.
Melaksanakan tugas lain yang terkait dengan ketahanan pangan sesuai dengan ketetapan Kepala Daerah.
4. Mengkoordinasikan perumusan kebijakan dan perencanaan program peningkatan
ketahanan pangan daerah yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut : a.
Aspek ketersediaan yang bersumber dari produksi, cadangan dan import. b.
Aspek distribusi yang berbasis kepada stabilitas harga pangan, aman dan terjangkau.
c. Aspek konsumsi yang berbasis kepada penganekaragaman konsumsi non beras,
bermutu bergizi dan aman. 5.
Mengkoordinasikan monitoring program peningkatan ketahanan pangan melalui Rapat Dewan Ketahanan Pangan dan Rapat Pokja guna mengantisipasi dan
memecahkan masalah yang dihadapi melalui hal-hal sebagai berikut : a.
Monitoring pelaksanaan kegiatan tani. b.
Monitoring eksport import bahan pangan strategis. c.
Monitoring harga bahan pangan strategi dan lokal.
Universitas Sumatera Utara
d. Monitoring pengadaan penyiapan penyaluran cadangan pangan.
e. Monitoring daerah rawan pangan.
f. Monitoring kewaspadaan pangan bencana alam dan gangguan OPT .
g. Monitoring panganekaragaman konsumsi bahan pangan.
h. Monitoring mutu dan keamanan pangan.
i. Supervisi yang terkoordinasi ke lapangan.
6. Melaksanakan pengkajian, analisis dan pembinaan terhadap aspek-aspek ketahanan
pangan ketersediaan, distribusi, penganekaragaman konsumsi dan kewaspadaan atau keamanan pangan.
7. Memantau dan mengendalikan ketersediaan dan distribusi bahan pangan, terutama
sembilan bahan pokok pangan. 8.
Mengkoordinasikan palaporan dan evaluasi program peningkatan ketahanan pangan yang meliputi aspek ketersediaan, mutu dan keamanan pangan.
3.3 Kebijakan-Kebijakan Kantor Badan Ketahanan Pangan untuk Peningkatan Pangan