89
k. Laba Rugi Sebelum Pajak pada Huruf H – Angka 66 yaitu jatuh pada
nilai dari Laba Rugi Setelah Pajak. Kemudian di Urutkan berdasarkan angka terbesar.
l. Laba Rugi Setelah Pajak pada Huruf H – Angka 68 yaitu jatuh pada
nilai dari Laba Rugi Setelah Pajak. Kemudian di Urutkan berdasarkan angka terbesar.
m. NPL Bruto pada Huruf H – Angka 18 yaitu jatuh pada nilai dari NPL
Bruto. Kemudian di Urutkan berdasarkan angka terkecil.
n. Effisiensi pada Huruf H – Angka 75 yaitu jatuh pada nilai dari
Effisiensi.Kemudian di Urutkan berdasarkan angka terkecil
o. ROA pada Huruf H – Angka 72 yaitu jatuh pada nilai dari
ROA.Kemudian di Urutkan berdasarkan angka terkecil
p. ROE pada Huruf H – Angka 73 yaitu jatuh pada nilai dari ROE CAR.
Kemudian di Urutkan berdasarkan angka terkecil
q. LDR pada Huruf H – Angka 71 yaitu jatuh pada nilai dari LDR.
Kemudian di Urutkan berdasarkan angka terkecil
r. TKS pada Huruf H – Angka 76 yaitu jatuh pada nilai dari TKS.
Kemudian di Urutkan berdasarkan angka terkecil
s. COM pada Huruf H – Angka 74 yaitu jatuh pada nilai dari COM.
Kemudian di Urutkan berdasarkan angka terkecil
90
t. CAR pada Huruf H – Angka 77 yaitu jatuh pada nilai dari CAR.
Kemudian di Urutkan berdasarkan angka terkecil
4.2.6 Perhitungan Rumus Laporan Pertumbuhan Realisasi
Selanjutnya perhitungan rumus pertumbuhan realisasi ini sama seperti laporan keuangan realisasi, namun yang ditekankan dalam
pertumbuhan ini adalah adanya perbandingan antar beberapa bulan dari laporan performance. Yang digunakan berbandingannya yaitu :
a. Bulan Desember Tahun Lalu b. Bulan Lalu Tahun Ini
c. Bulan Ini Tahun Lalu d. Bulan Ini Tahun Ini
Yang kemudian diambil nilainya berdasarkan komponen- komponen yang ada pada laporan keuangan realiasi selanjutnya
dibandingkan berdasarkan bulan diatas dengan bulan ini tahun ini. Untuk lebih memahami penulis akan memberikan contoh dalam
perhitungan pertumbuhan realisasi berdasarkan bulan sekarang yaitu bulan oktober.
91
Adapun pertumbuhannya sebagai berikut : 1. Oktober 2010 – Oktober 2011
a. Rupiah Nilai Aktiva, kredit, dan seterusnya yang ada pada bulan
Oktober 2010 dikurangi – nilai aktiva, kredit dan seterusnya yang ada pada bulan Oktober 2011
b. Persen Selanjutnya nilai Rupiah dari pertumbuhan bulan Oktober
2010 diatas dibagi nilai yang ada pada bulan Oktober 2010 dikalikan 100.
2. Desember 2010 – Oktober 2011 a. Rupiah
Nilai Aktiva, kredit, dan seterusnya yang ada pada bulan Desember 2010 dikurangi – nilai aktiva, kredit dan
seterusnya yang ada pada bulan Oktober 2011
Pertumbuhan Rupiah = Nilai x pada Oktober 2010 - Nilai x Pada Oktober 2011
Pertumbuhan Persen = Pertumbuhan Rupiah X 100
Nilai x Pada Oktober 2011
Pertumbuhan Rupiah = Nilai x pada Desember 2010 - Nilai x Pada Oktober 2011
92
b. Persen Selanjutnya nilai Rupiah dari pertumbuhan bulan Desember
2010 diatas dibagi nilai yang ada pada bulan Desember 2010 dikalikan 100.
3. September 2011 – Oktober 2011 a. Rupiah
Nilai Aktiva, kredit, dan seterusnya yang ada pada bulan September 2010 dikurangi – nilai aktiva, kredit dan
seterusnya yang ada pada bulan Oktober 2011
b. Persen Selanjutnya nilai Rupiah dari pertumbuhan bulan
September 2011 diatas dibagi nilai yang ada pada bulan september 2011 dikalikan 100.
Pertumbuhan Persen = Pertumbuhan Rupiah X 100
Nilai x Pada Oktober 2011
Pertumbuhan Rp= Nilai x pada September 2010 - Nilai x Pada Oktober 2011
Pertumbuhan Persen = Pertumbuhan Rupiah X 100
Nilai x Pada Oktober 2011
93
4.2.7 Perhitungan Rumus Laporan Pencapaian
Adapun perhitungan rumus laporan pencapaian ini adalah penggabungan dari laporan keuangan realisasi dan laporan keuangan
budget karena dalam perhitungan rumus laporan pencapaian ini didapat dari komponen yang ada pada keuangan realisasi dibagi komponen yang
ada pada keuangan budget lalu dikalikan seratus.
4.2.8 Perhitungan Rumus Laporan Kredit Yang Diberikan
Selanjutnya perhitungan rumus kredit yang diberikan ini sama halnya seperti laporan yang sebelumnya yaitu mengambil nilai dari hasil
laporan performance. Pada rumus laproan kredit yang diberikan ini mengambil nilai dari tabel 4.1 pada bagian kredit yang diberikan pada
bagian permulaan tabel dengan berfokus pada huruf E bagian Posisi, untuk lebih jelas mengenai kredit yang diberikan ini penulis akan paparkan
sebagaimana berikut : a. Kredit yang diberikanpada Huruf E- anka 5 yang jatuh pada nilai dari
kredit yang diberikan b. Tunggakan 0 pada Huruf E- anka 7 yang jatuh pada nilai dari
Tunggakan 0 c. Tunggakan 1 pada Huruf E- anka 8 yang jatuh pada nilai dari
Tunggakan 1 Pencapaian= Realisasi
X 100 Budget
94
d. Tunggakan 2 pada Huruf E- anka 9 yang jatuh pada nilai dari Tunggakan 2
e. Tunggakan 3 pada Huruf E- anka 10 yang jatuh pada nilai dari Tunggakan 3
f. Kurang Lancar pada Huruf E- anka 11 yang jatuh pada nilai dari Kolektibilitas 2
g. Diragukan pada Huruf E- anka 12 yang jatuh pada nilai dari Kolektibilitas 3
h. Macet pada Huruf E- anka 13 yang jatuh pada nilai dari Kolektibilitas 4
i. Total NPL adalah penjumlahan dari nilai Kolektibilitas 2 + Kolektibilitas 3 + Kolektiblitas 4
j. Rasio NPL adalah pembagian dari Total NPL Kredit yang diberikan dikali 100
Total NPL =
Kolektibilitas 2 + Kolektibilitas 3 + Kolektiblitas 4
Rasio NPL = Total NPL X 100
Kredit yang diberikan
95
4.2.9 Perhitungan Rumus Sektor Ekonomi
Perhitungan rumus Sektor ekonomi dalam sistem informasi laporan keuangan yang penulis bangun ini, hanya menghitung persentasi untuk
total dari jumlah uang Outstanding yang ada, adapun komponen dan cara perhitungan untuk rumus sektor ekonomi adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2 Rumus Sektor Ekonomi
4.2.10 Perhitungan Rumus Laporan Pundi
Perhitungan rumus laporan pundi ini khusus untuk BPR konvensioanl artinya BPR Syariah dan Perusahaan Asuransi tidak
menggunakan Laporan Pundi ini. Adapun rumus perhitungan dari Laporan Pundi perhatikan tabel berikut :
Keterangan TOTAL
Perbandingan dari Jml Nasabah
Outstanding Rp
Total Kredit
PERTANIAN F1
F1F6100 a INDUSTRI
F2 F2F6100 b
DAGANG F3
F3F6100 c JASA
F4 F4F6100 d
LAINNYA F5
F5F6100 e
TOTAL F6
Total a+b+c+d+e
96
Tabel 4.3 Perhitungan Rumus Laporan Pundi Nilai
Keterangan
A. PLAFON
input B.
BAKI DEBET =C+D+E+F
C. LANCAR
input
D. KURANG LANCAR
input
E. DIRAGUKAN
input
F. MACET
input
G. NPL Rp.
input
H. NPL .
=GB100 I.
JUMLAH NASABAH akumulasi input
J. JUMLAH NASABAH outstanding
input
K. TOTAL DANA YDSM YANG DITERIMA
input
L. PENCAPAIAN BAKI DEBET
=BK100
4.2.11 Perhitungan Rumus Laporan Neraca
Laporan neraca adalah salah satu laporan yang harus ada dalam laporan keuangan karena sifatnya yang memberikan informasi
pendapatan dan pengeluaran perusahaan, neraca mempunyai rumus yang sederhana didalamnya hanya ada perhitungan penjumlahan
dengan atribut yang ada didalamnya, penulis akan memebrikan gambaran hasil dari laporan neraca berikut penjelasan rumusnya
seperti dibawah ini :
97
Tabel 4.4 Rumus Laporan Neraca
Tabel diatas adalah gambaran dari laporan neraca pada studi kasus yang penulis miliki, dapat dilihat rumus yang penulis tulis
98
menggunakan huruf serta penjumlahannya menunjukan cara perhitungan dari laporan neraca, penulis rasa dari tabel diatas
sudah cukup jelas dan detail rumus dan perhitungan neraca sehingga penulis tidak perlu membahas ulang mengenai rumus
diatas.
4.2.12 Perhitungan Rumus Laporan Laba Rugi
Laporan labarugi adalah salah satu laporan yang harus ada dalam laporan keuangan karena sifatnya yang memberikan informasi keuntungan
dan keurugian secara garis besar dari keuangan perusahaan, labarugi mempunyai rumus yang sederhana seperti neraca, yang didalamnya hanya
ada perhitungan penjumlahan dengan atribut yang ada didalamnya, penulis akan memebrikan gambaran hasil dari laporan labarugi berikut penjelasan
rumusnya seperti pada tabel dibawah ini :
99
Tabel 4. 5 Rumus Laporan Laba Rugi
100
Tabel diatas adalah gambaran dari laporan labarugi pada studi kasus yang penulis miliki, dapat dilihat rumus yang penulis tulis
menggunakan huruf serta penjumlahannya menunjukan cara perhitungan dari laporan labarugi, penulis rasa dari tabel diatas
sudah cukup jelas dan detail rumus dan perhitungan labarugi sehingga penulis tidak perlu membahas ulang mengenai rumus
diatas.
4.2.13 Perhitungan Rumus Antar Bank Aktiva
Perhitungan Rumus Antar Bank Aktiva relatif sama cara perhitungannya dengan laporan neraca dan laporan labarugi, yaitu
dengan cara menjumlahkan dengan elemen-elemen lain dan dicari nilai totalnya, untuk lebih jelas penulis menjelaskan dalam bentuk
tabel seperti dibawah ini :
101
Tabel 4.6 Rumus Antar Bank Aktiva
Terlihat dari tabel rumus antar bank aktiva diatas, yaitu penjumlahan antara bank umum, penjumlahan antara bprbprs
terkait dan penjumlahan antara bprbprs yang tidak terkait lalu dihitung jumlah totalnya.
102
4.2.14 Perhitungan Rumus Laporan Jumlah Karyawan
Perhitungan rumus laporan jumlah kantor ini sangat sederhana hanya menambahkan jumla karyawan pria dan wanita lalu dihitung
totalnya. Untuk lebih jelas penulis sertakan dalam tabel berikut :
Tabel 4.7 Perhitungan Rumus Laporan Jumlah Karyawan
NO PENDIDIKAN PRIA
WANITAOrang TOTAL
Orang Orang
1 SD
A B
A+B 2
SMP A
B A+B
3 SMA
A B
A+B 4
D1 A
B A+B
5 D2
A B
A+B 6
D3 A
B A+B
7 S1
A B
A+B 8
S2 A
B A+B
JUMLAH Total A
Total B Total A+B
4.2.15 Perhitungan Rumus Laporan Jumlah Kantor
Dalam perhitungan rumus laporan jumlah kantor ini sama halnya dengan laporan jumlah karyawan, berbedaannya pada laporan jumlah
kantor ada perbandingan bulan lalu dengan bulan sekarang lalau dijumlahkan serta dihitung totalnya. Dibawah ini penulis buatkan tabel
dalam rumus perhitungan laporan jumlah kantor agar lebih dimengerti.
103
Tabel 4.8 Perhitungan Rumus Laporan Jumlah Kantor
NO NAMA KANTOR
BULAN LALU BULAN INI
JUMLAH BULAN INI 1
KANTOR PUSAT A
B A+B
2 KANTOR CABANG
A B
A+B 3
KANTOR KAS A
B A+B
TOTAL TOTAL A
TOTAL B TOTAL A+B
4.3 Analisis Sistem