Uji Signifikan Simultan F-test

Dari hasil pengolahan regresi berganda pada tabel di atas yang diperoleh Lampiran v, dapat diketahui bahwa nilai R adalah 0,278 atau 27,8. Nilai R pada intinya mengukur seberapa besar hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Sedangkan nilai R Square R 2 = koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai R Square R 2 berada di antara 0 dan 1. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menerangkan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai R-square dari output di atas adalah sebesar 0,077 ini berarti bahwa variasi dari variabel independen yang terdiri dari CAR, NPL, ROA, ROE, NIM, BOPO, dan LDR hanya mampu menjelaskan variasi variabel dependen Pertumbuhan Laba sebesar 7,7, sedangkan sisanya sebesar 92,3 disebabkan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi.

b. Uji Signifikan Simultan F-test

Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Hasil uji signifikan simultan F-test dapat dilihat pada tabel Uji ANOVA di bawah ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7 Uji ANOVA F-test ANOVAb Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 3.812 7 .545 .287 .953a Residual 45.498 24 1.896 Total 49.310 31 a Predictors: Constant, Ln_LDR, Ln_ROA, Ln_CAR, Ln_NPL, Ln_BOPO, Ln_NIM, Ln_ROE b Dependent Variable: Ln_PL Sumber: output SPSS yang diolah oleh penulis, 2010 Dari uji ANOVA pada tabel 4.7 yang diperoleh dari Lampiran v, diketahui F hitung sebesar 0,287 dengan tingkat signifikansi lebih besar dari tingkat kepercayaan 0,953 0,05. Kesimpulannya H diterima. Artinya secara bersama-sama simultan, kedua variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependen. Adapun koefisiennya adalah sebagai berikut: Tabel 4.8 Koefisien Uji ANOVA Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta B Std. Error 1 Constant -4.772 4.092 -1.166 .255 Ln_CAR -1.136 1.331 -.276 -.853 .402 Ln_NPL .434 .491 .193 .886 .385 Ln_ROA .366 1.027 .155 .356 .725 Ln_ROE -.205 .883 -.105 -.232 .818 Ln_NIM -1.366 1.419 -.338 -.963 .345 Ln_BOPO -1.136 1.468 -.230 -.774 .447 Ln_LDR .091 1.364 .020 .066 .948 a Dependent Variable: Ln_PL Sumber: output SPSS yang diolah oleh penulis, 2010 Universitas Sumatera Utara Dari tabel di atas, dapat ditentukan persamaan regresi sebagai berikut : Y = -4.772 - 1.136x 1 + 0 .434x 2 + 0.366x 3 - 0.205x 4 - 1.366x 5 - 1.136x 6 + 0.091x 7 Keterangan : 1 konstanta sebesar -4.772 menyatakan bahwa jika tidak ada CAR, NPL, ROA, ROE, NIM, BOPO, dan LDR, maka Pertumbuhan Laba mengalami penurunan sebesar 4.772 2 koefisien regresi CAR sebesar -1.136 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 CAR maka akan menurunkan Pertumbuhan Laba PL sebesar 0,058 3 koefisien regresi NPL sebesar 0.434 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 NPL maka akan menaikkan Pertumbuhan Laba PL sebesar 0.434 4 koefisien regresi ROA sebesar 0.366 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 ROA maka akan menaikkan Pertumbuhan Laba PL sebesar 0.366 5 koefisien regresi ROE sebesar -0.205 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 ROE maka akan menurunkan Pertumbuhan Laba PL sebesar -0.205 6 koefisien regresi NIM sebesar -1.366 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 NIM maka akan menurunkan Pertumbuhan Laba PL sebesar -1.366 Universitas Sumatera Utara 7 koefisien regresi BOPO sebesar -1.136 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 NIM maka akan menurunkan Pertumbuhan Laba PL sebesar -1.136 8 koefisien regresi LDR sebesar 0.091 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 NIM maka akan menaikkan Pertumbuhan Laba PL sebesar 0.091.

c. Uji signifikan parsial t-test