Uji signifikan parsial t-test

7 koefisien regresi BOPO sebesar -1.136 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 NIM maka akan menurunkan Pertumbuhan Laba PL sebesar -1.136 8 koefisien regresi LDR sebesar 0.091 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 NIM maka akan menaikkan Pertumbuhan Laba PL sebesar 0.091.

c. Uji signifikan parsial t-test

Uji t menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Uji t dengan melihat signifikansi untuk masing-masing variabel independen adalah sebagai berikut: 1 berdasarkan taraf signifikansi t-hitung CAR sebesar 0,402 0,05 maka Ha ditolak. Artinya besarnya CAR secara parsial tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Dengan melihat perbandingan antara t-hitung dengan t-tabel juga menunjukkan hasil yang sama. Nilai t-hitung untuk variabel CAR sebesar -0,853 dan t tabel sebesar 2,063899. Dengan demikian, nilai t-hitung dari nilai t-tabel 0,853 2,063899, maka CAR tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba secara parsial. 2 berdasarkan taraf signifikansi t-hitung NPL sebesar 0,385 0,05 maka Ha ditolak. Artinya besarnya NPL secara parsial tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Dengan melihat perbandingan antara t-hitung dengan t-tabel juga menunjukkan hasil yang sama. Nilai t-hitung untuk variabel NPL sebesar 0,886 Universitas Sumatera Utara dan t tabel sebesar 2,063899. Dengan demikian, nilai t-hitung dari nilai t-tabel 0,886 2,063899, maka NPL tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba secara parsial. 3 berdasarkan taraf signifikansi t-hitung ROA sebesar 0,725 0,05 maka Ha ditolak. Artinya besarnya ROA secara parsial tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Dengan melihat perbandingan antara t-hitung dengan t-tabel juga menunjukkan hasil yang sama. Nilai t-hitung untuk variabel ROA sebesar 0,356 dan t tabel sebesar 2,063899. Dengan demikian, nilai t-hitung dari nilai t-tabel 0,356 2,063899, maka ROA tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba secara parsial. 4 berdasarkan taraf signifikansi t-hitung ROE sebesar 0,818 0,05 maka Ha ditolak. Artinya besarnya ROE secara parsial tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Dengan melihat perbandingan antara t-hitung dengan t-tabel juga menunjukkan hasil yang sama. Nilai t-hitung untuk variabel ROE sebesar -0,232 dan t tabel sebesar 2,063899. Dengan demikian, nilai t-hitung dari nilai t-tabel -0,232 2,063899, maka ROE tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba secara parsial. 5 berdasarkan taraf signifikansi t-hitung NIM sebesar 0,345 0,05 maka Ha ditolak. Artinya besarnya NIM secara parsial tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Dengan melihat perbandingan antara t-hitung dengan t-tabel juga menunjukkan Universitas Sumatera Utara hasil yang sama. Nilai t-hitung untuk variabel NIM sebesar -0,963 dan t tabel sebesar 2,063899. Dengan demikian, nilai t-hitung dari nilai t-tabel -0,963 2,063899, maka NIM tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba secara parsial. 6 berdasarkan taraf signifikansi t-hitung BOPO sebesar 0,447 0,05 maka Ha ditolak. Artinya besarnya BOPO secara parsial tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Dengan melihat perbandingan antara t-hitung dengan t-tabel juga menunjukkan hasil yang sama. Nilai t-hitung untuk variabel BOPO sebesar - 0,774 dan t tabel sebesar 2,063899. Dengan demikian, nilai t- hitung dari nilai t-tabel -0,774 2,063899, maka BOPO tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba secara parsial. 7 berdasarkan taraf signifikansi t-hitung LDR sebesar 0,948 0,05 maka Ha ditolak. Artinya besarnya LDR secara parsial tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Dengan melihat perbandingan antara t-hitung dengan t-tabel juga menunjukkan hasil yang sama. Nilai t-hitung untuk variabel LDR sebesar 0,066 dan t tabel sebesar 2,063899. Dengan demikian, nilai t-hitung dari nilai t-tabel 0,066 2,063899, maka LDR tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba secara parsial. Masing-masing variabel independen tidak ada yang berpengaruh terhadap variabel dependen karena tingkat probabilitas atau tingkat signifikansinya lebih besar daripada tingkat kesalahan yaitu 5, sehingga Universitas Sumatera Utara variabel independen tersebut tidak mempengaruhi Pertumbuhan Laba H diterima.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil pengolahan regresi berganda di atas menunjukkan nilai R sebesar 0,278 atau 27,8. Nilai R pada dasarnya menggambarkan seberapa besar hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Ini berarti seluruh variabel independen dalam penelitian ini, yaitu CAR, NPL, ROA, ROE, NIM, BOPO, dan LDR secara bersama-sama hanya memiliki hubungan sebesar 27,8 dengan variabel dependen, yaitu Pertumbuhan Laba. Pengolahan regresi berganda di atas juga menunjukkan nilai R-square sebesar 0,077 atau sebesar 7,7. Berbeda dengan nilai R, R-square menunjukkan seberapa jauh kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Nilai R-square berada di antara 0 sampai 1. Nilai R-square yang mendekati 1 menunjukkan bahwa dalam model regresi, kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen semakin baik. Dalam model regresi di atas, kemampuan variabel independent yaitu CAR, NPL, ROA, ROE, NIM, BOPO, dan LDR secara bersama-sama dalam menjelaskan variasi variabel dependen Pertumbuhan Laba sangat kecil, yaitu sebesar 7,7. sedangkan sisanya sebesar 92,3 disebabkan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi. Hasil dalam penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Wahyo Presetyo 2006 dalam penelitiannya manfaat rasio Universitas Sumatera Utara