10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori
Landasan teori ini menjabarkan teori-teori mengenai struktur modal yang diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada dalam penelitian. Serta
argumen yang dapat mendukung hipotesis permasalahan penelitian. Landasan teori berisi argumen dan teori sebagai tuntutan dalam pemecahan masalah serta
perumusan hipotesis.
2.1.1 Pengertian Struktur Modal
Salah satu isu penting yang harus dihadapi oleh para manajer keuangan menurut Sartono 2001:225 adalah hubungan antara struktur modal dengan nilai
perusahaan. Struktur modal merupakan perimbangan jumlah utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa.
Sumber pendanaan dalam suatu perusahaan dibagi kedalam dua kategori yaitu pendanaan internal dan pendanaan eksternal.
Pendanaan internal dapat diperoleh dari sumber laba ditahan sedangkan pendanaan eksternal dapat diperoleh dari para kreditur atau yang disebut dengan
utang dari pemilik, peserta atau pengambil bagian dalam perusahaan atau yang disebut sebagai modal. Proporsi atau bauran dari penggunaan modal sendiri dan
utang dalam memenuhi kebutuhan dana perusahaan disebut struktur modal perusahaan. Menurut Brigham dan Houston 2001:5, setiap perusahaan
menganalisis sejumlah faktor, dan kemudian menetapkan struktur modal yang
11
ditargetkan. Target ini selalu berubah sesuai dengan perubahan kondisi, tetapi pada setiap saat dibenak manajemen perusahaan terdapat bayangan dari struktur
modal yang ditargetkan tersebut. Jika tingkat utang yang sesungguhnya berada dibawah target, mungkin perlu dilakukan ekspansi dengan melakukan pinjaman,
sementara jika rasio utang sudah melampaui target, barangkali saham perlu dijual. Kebijakan mengenai struktur modal melibatkan trade off antara risiko dan tingkat
pengembalian. Penambahan utang akan memperbesar tingkat pengembalian yang diharapkan. Sedangkan resiko yang makin tinggi akan memperbesar utang
sehingga menurunkan harga saham. Struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang mengoptimalkan
keseimbangan antara risiko dan pengembalian sehingga memaksimumkan harga saham. Struktur modal sebuah perusahaan menunjukkan nilai perusahaan itu
sendiri. Suatu struktur modal yang baik dan optimal akan memaksimalkan nilai perusahaan tersebut dan meningkatkan harga saham dari sebuah perusahaan.
Sehingga struktur modal dapat dikatakan mempengaruhi nilai perusahaan. Menurut Sjahrial 2007:236, ada beberapa faktor yang mempengaruhi
penentuan struktur modal yang optimal, yaitu : 1. Tingkat Penjualan
Perusahaan dengan penjualan yang relatif stabil berarti memiliki aliran kas yang relatif stabil pula, maka dapat menggunakan uutang lebih besar daripada
perusahaan dengan penjualan yang tidak stabil.
12
2. Struktur Aktiva Perusahaan yang memiliki aktiva tetap dalam jumlah besar dapat
menggunakan utang dalam jumlah besar hal ini disebabkan karena dari skala perusahaan besar akan lebih mudah mendapatkan akses ke sumber dana
dibandingkan dengan perusahaan kecil. 3. Tingkat pertumbuhan perusahaan
Perusahaan dengan leverage operasi yang lebih sedikit memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menerapkan leverage keuangan karena
perusahaan tersebut akan memiliki resiko bisnis yang lebih kecil. 4. Kemampuan menghasilkan laba
Dengan laba ditahan yang besar, perusahaan akan lebih senang menggunakan laba ditahan sebelum menggunakan utang atau menerbitkan saham.
5. Variabilitas laba dan perlindungan pajak Perusahaan dengan variabilitas laba yang kecil akan memiliki kemampuan
yang lebih besar untuk menanggung beban tetap yang berasal utang. 6. Skala perusahaan
Perusahaan besar yang sudah mapan akan lebih mudah memperoleh modal di pasar modal dibanding perusahaan kecil.
7. Kondisi intern perusahaan denga ekonomi makro Perusahaan perlu melihat saat yang tepat untuk menjual saham dan
obligasi, kondisi yang paling tepat adalah ketika tingkat bunga pasar sedang rendah dan pasar modal sedang bullish.
13
Menurut Brigham dan Houston 2001:45 faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal antara lain : risiko bisnis, posisi pajak, fleksibilitas
keuangan dan konservatisme atau agresivitas manajemen, khususnya pada struktur modal yang ditargetkan.
2.1.2 Teori Struktur Modal