2.Analisa Data
Berdasarkan hasil pengkajian maka didapatkan analisa data sebagai berikut :
No Data
Masalah keperawatan
1 Data Subyektif:
Tn.Z menyatakan tidak menyukai matanya karena dibilang sipit dan orang cina.
Data Objektif 1.
Respon nonverbal terhadap tubuh 2.
Berperilaku menghindari salah satu bagian tubuh
3. Perasaan negatif tentang tubuh
Gangguan citra tubuh
no Data
Masalah keperawatan
2 Data Subjektif
Tn.Z sengaja mencederai matanya dengan tujuan supaya matanya besar dan tidak sipit
Data objektif
1. Adanya bagian yang terpotong pada
mata 2.
Tampak menggaruk bagian mata 3.
Mengelupaskan bekas luka
4. Goresan pada mata
Mutilasi diri
no Data
Masalah Keperawatan
3 Data Objektif
: 1.
Bergantung pada pendapat orang lain 2.
Bimbang 3.
Melaporkan perasaan malu dan malas
Data Subyektif :
1. Kegagalan dimasa lalu : putus cinta
dan gagal diterima pekerjaan
Harga diri rendah kronis
No Data
Masalah Keperawatan
3 Data subyektif
: Tn.Z mengatakan diantar kerumah sakit
jiwa karna tidak mau minum obat
Data objektif
1. Menunjukkan perilaku yang kurang
adaptif terhadap lingkungan 2.
Kegagalan mengikuti regimen terapi dalam kehidupan sehari-hari
3. Ketidakefektivan pemilihan gaya
hidup sehari-hari untuk mencapai tujuan kesehatan : seperti perokok
berat
4. Kurang menunjukkan minat pada
perbaikan perilaku sehat Ketidakefektivan
manajemen kesehatan diri
No Data
Masalah Keperawatan
5 Data Subjektif
Tn.Z mengatakan kakaknya suka marah- marah dan cerewet
Data Objektif :
Saat kunjungan keluarga, kakak pasien
tampak mengomel kepada Tn.Z KerusakanKoping
Keluarga
No Data
Masalah Keperawatan
6 Data Subjektif :
Tn.Z mengatakan penah memukul mukul dinding ketika marah
Resiko kekerasan terhadap diri sendiri
Masalah Keperawatan
1. Ganguan citra tubuh
2. Mutilasi diri
3. Harga Diri Rendah Kronis
4. Ketidakefektivan manajemen perawatan diri
5. Kerusakan koping keluarga
6. Resiko perilaku kekerasan terhadap diri sendiri
3.Diagnosa Keperawatan Prioritas
Dalam prioritas keperawatan perawat menentukan diagnose keperawatan yang paling pertama untuk diatasi. Priotas dapat dilakukan dengan cara membuat
skala prioritas tertinggi sampai terendah. Dalam menentukan prioritas diagnosa keperawatan dapat dilakukan dengan mengurutkan diagnosa keperawatan yang
dianggap paling mengancam kehidupan sampai diagnosa yang tidak mengancam kehidupan. Cara lainnya adalah dengan mengurutkan diagnosa keperawatan
menurut hirarki Maslow Maslows hierarchy of needs. Lima tingkatan dalam hirarki tersebut adalah kebutuhan fisiologis; kebutuhan keselamatan dan
keamanan; kebutuhan mencintai dan memiliki; kebutuhan harga diri; dan kebutuhan aktualisasi diri Asmadi, 2008.
Berdasarkan masalah keperawatan pada Tn.Z gangguan citra tubuh dipilih sebagai masalah keperawatan prioritas karena gangguan citra tubuh dapat
meningkatkan perilaku mencederai diri sendiri, beberapa individu yang mengalami gangguan citra tubuh akan menyatakan perasaan ketidakberdayaan,
keputusasaan, dan kelemahan, dan juga menunjukkan perilaku yang bersifat merusak terhadap dirinya sendiri, seperti penurunan pola makan atau usaha bunuh
diri Kozier, 2004. Berikut prioritas diagnosa keperawatan yang diangkat dari kasus Tn.Z:
1. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan stigma negatif ditandai dengan
menyatakan tidak menyukai matanya karena dibilang sipit dan orang cina, Respon nonverbal terhadap tubuh, Berperilaku menghindari salah satu
bagian tubuh, perasaan negative pada tubuh
2. Mutilasi diri berhubungan dengan gangguan citra tubuh ditandai dengan
mengatakan sengaja mencederai matanya dengan tujuan supaya matanya besar dan tidak sipit, Tampak menggaruk bagian mata, Luka pada mata
yang mulai epitelisasi, Mengelupaskan bekas luka, Goresan pada mata
3. Harga Diri Rendah Kronis berhubungan dengan harapan yang tidak
terpenuhi ditandai dengan bergantung pada pendapat orang lain, , pasiftidak asertif, bimbang, melaporkan perasaan malu dan malas ,
kegagalan dimasa lalu putus cinta dan gagal jadi dokter
4. Ketidakefektivan manajemen kesehatan diri berhubungan dengan ketidak
efektivan koping keluarga ditandai dengan Tn.Z mengatakan diantar kerumah sakit jiwa karna tidak mau minum obat, Menunjukkan perilaku
yang kurang adaptif terhadap lingkungan, Kegagalan mengikuti regimen terapi dalam kehidupan sehari-hari, Ketidakefektivan pemilihan gaya
hidup sehari-hari untuk mencapai tujuan kesehatan : seperti perokok berat, Kurang menunjukkan minat pada perbaikan perilaku sehat
5. Keruskan koping keluarga berhubungan dengan ketidaksesuaian model
koping yang digunakan untuk menghadapi tugas-tugas adaptif dengan pasien ditandai dengan Tn.Z mengatakan kakaknya suka marah-marah dan
cerewet, Saat kunjungan keluarga, kakak pasien tampak mengomel kepada Tn.Z.
6. Resiko perilaku kekerasan terhadap diri sendiri berhubungan dengan
masalah kesehatan jiwa
4. Intervensi keperawatan