Readiness for enchanced self-concept Harga diri rendah situasional

d. Berikan manajemen gejala selama periode detoksifikasi e. Intruksikan pasien dan keluarga tentang efek samping yang digunakan dari pengobatan f. Berikan terapi nonfarmakologis g. Intruksikan pasien pada teknik manajemen stres

6. Readiness for enchanced self-concept

NOC : refer to Noc book NIC :Self awareness enchancement a. Dorong pasien untuk mengenali dan mendiskusikan fikiran dan perasaan b. Bantu pasien untuk merealisasikan bahwa setiap orang unik c. Bantu pasien untuk mengidentifikasi nilai dan kontribusi konsep diri d. Bantu pasien untuk mengidentifikasi perasan tentang dirinya e. Fasilitasi pasien dalam mengidentifikasi pola respon untuk situasi yang bervariasi f. Bantu pasien mengidentifikasi prioritas hidup g. Bantu pasien mengidentifikasi dampak dari penyakit h. Bantu pasien untuk menerima ketergantungan dengan orang lain NIC : Self esteem enchancement a. Pantau pernyataan pasien tentang penghargaan diri. b. Tentukan rasa percaya diri pasien dalam penilaian diri. c. Pantau frekuensi pengungkapan diri yang negatif. d. Temukan bantuan sumber-sumber dari rumah sakit misalnya pekerja sosial, prakter psikiater, dan pelayanan agama, jika diperlukan. e. Tekankan kekuatan diri yang dapat diidentifikasi oleh pasien. f. Bantu pasien untuk mengidentifikasi respon negatif terhadap orang lain. g. Hindari tindakan yang dapat melemahkan pasien. h. Bantu penyusunan tujuan yang realistis untuk mencapai harga diri yang lebih tinggi. i. Bantu pasien untuk mengkaji kembali persepsi negatif terhadap dirinya. j. Bantu pasien untuk mengidentifikasi dampak teman sebaya terhadap perasaan penghargaan terhadap diri. k. Kaji pencapaian keberhasilan sebelumnya. l. Berikan penghargaan atau pujian terhadap perkembangan pasien dalam pencapaian tujuan.

C. Self-Esteem

Kelas self esteem adalah penilaian diri sendiri bermanfaat, sanggup, berarti dan sukses. Kelas self-esteem terdiri atas 4 diagnosa keperawatan, yaitu:

1. Harga diri rendah kronis

Harga diri rendah kronis adalah evaluasi perasaan diri negatif atau merasakan tidak mampu dalam rentang waktu lama. Kriteria HasilNOC : Menunjukkan harga diri, ditandai dengan indikator berikut sebutkan nilainya 1-5 : tidak pernah, jarang, kadang-kadang, sering, dan konsisten.  Mengungkapkan penerimaan diri  Komunikasi terbuka  Menerima pujian dari orang lain  Bersedia berhadapan dengan orang lain IntervensiNIC : NIC : Mood management manajemen mood

a. Evaluasi mood misalnya, tanda, gejala, sejarah pribadi dari awal, dan secara

teratur, sebagai kemajuan pengobatan. b. Rujuk pasien untuk evaluasi dan atau pengobatan yang mendasari penyakit medis yang mungkin berkontribusi terhadap disfungsional moodmisalnya, gangguan tiroid. c. Pantau kemampuan perawatan diri misalnya, perawatan, kebersihan, makanan asupan cairan, eliminasi dan bantupasien untuk meningkatkan tanggung jawab terhadap perawatan diri yang mampu dilakukannya. d. Pantau status fisik pasien misalnya, berat badan, status hidrasi dan fungsi kognitif misalnya, konsentrasi, perhatian, memori, kemampuan untuk memproses informasi, dan kemampuan pengambilan keputusan. e. Gunakan bahasa yang sederhana, konkrit, bahasa di sini dan sekarang selama interaksi dengan pasien yang kognitifnya terganggu f. Ajarkan koping baru dan kemampuan memecahkan masalah. g. Monitor pasien untuk efek samping pengobatan dan dampak pada suasana hati. h. Membantu dokter dengan pemberian terapi electroconvulsive therapy ECT perawatan, ketika dibutuhkan. i. Monitor status fisiologis dan mental pasien segera setelah ECT. NIC : Self esteem enhancement Peningkatan Harga a. Pantau pernyataan pasien tentang penghargaan diri. b. Tentukan rasa percaya diri pasien dalam penilaian diri. c. Pantau frekuensi pengungkapan diri yang negatif. d. Temukan bantuan sumber-sumber dari rumah sakit misalnya pekerja sosial, spesialisasi psikiatrik klinis, dan pelayanan agama, jika diperlukan. e. Tekankan kekuatan diri yang dapat diidentifikasi oleh pasien. f. Bantu pasien untuk mengidentifikasi respon negatif terhadap orang lain. g. Hindari tindakan yang dapat melemahkan pasien. h. Bantu penyusunan tujuan yang realistis untuk mencapai harga diri yang lebih tinggi. i. Bantu pasien untuk mengkaji kembali persepsi negatif terhadap dirinya. j. Bantu pasien untuk mengidentifikasi dampak teman sebaya terhadap perasaan penghargaan terhadap diri. k. Kaji pencapaian keberhasilan sebelumnya. l. Berikan penghargaan atau pujian terhadap perkembangan pasien dalam pencapaian tujuan.

3. Harga diri rendah situasional

Harga diri rendah situasional adalah perasaan diri atau evaluasi diri negatif yang berkembang sebagai respon terhadap hilangnya atau berubahnya perawatan diri seseorang yang sebelumnya mempunyai evaluasi diri positif NOC : a. Pembuatan keputusan adalah kemampuan untuk memilih antara dua atau lebih alternatif dengan indikator nilainya 1-5 : tidak pernah, jarang, kadang- kadang, sering dan dilanjutkan secara konsisten  mengidentifikasi alternatif dan kemungkinan konsekuensi yang mungkin timbul.  mengidentifikasi sumber-sumber yang diperlukan untuk mendukung setiap alternatif  menimbang dan memilih setiap alternatif b. Harga diri : penilaian diri terhadap penghargaan diri dengan indikator nilainya 1-5 : tidak pernah, jarang, kadang-kadang, sering dan dilanjutkan secara konsisten NIC : Peningkatan harga diri : bantu pasien untuk meningkatkan penilaian terhadap dirinya terhadap penghargaan diri. a. Lihat juga aktifitas keperawatan pada harga diri rendah kronis diatas b. Ajarkan keterampilan perilaku yang positif melalui bermain peran, model peran diskusi dan sebagainya. c. Rujuk kesumber-sumber masyarakat yang tersedia d. Temukan bantuan dari sumber-sumber rumah sakit e. Kaji perubahan-perubahan terbaru pada pasien yang dapat berpengaruh terhadap harga diri rendah f. Percayakan pada kemampuan pasien untuk mengatasi situasi g. Dukung peningkatan tanggung jawab diri, jika diperlukan h. Kaji alasan untuk mengkritik atau menyalahkan diri i. Dukung pasien untuk menerima tantangan baru

D. Citra tubuh

Kelas citra tubuh adalah gambaran mental seseorang terhadap tubuh sendiri. Citra tubuh terdiri atas satu diagnosa keperawatan yaitu :

1. Gangguan citra tubuh

Dokumen yang terkait

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Pasien dengan Halusinasi Pendengaran di Ruang Sipiso-Piso Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan

9 98 138

Asuhan Keperawatan pada Ny. N dengan prioritas masalah Gangguan Kebutuhan Tidur pada Klien Halusinasi di Rumah Sakit Jiwa Prof. Muhammad Ildrem Provinsi Sumatera Utara Medan

0 27 46

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN GANGGUAN JIWA DENGAN MASALAH UTAMA HALUSINASI DENGAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN GANGGUAN JIWA DENGAN MASALAH UTAMA HALUSINASI DENGAR DI RUANG ARJUNA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH KLATEN.

1 2 11

Asuhan Keperawatan dengan Aplikasi Mileu Therapy pada Klien dengan Masalah Self Perception di Ruang Sipiso-piso Rumah Sakit Jiwa Prof. M. Ildrem Medan

0 0 11

Asuhan Keperawatan dengan Aplikasi Mileu Therapy pada Klien dengan Masalah Self Perception di Ruang Sipiso-piso Rumah Sakit Jiwa Prof. M. Ildrem Medan

0 0 2

Asuhan Keperawatan dengan Aplikasi Mileu Therapy pada Klien dengan Masalah Self Perception di Ruang Sipiso-piso Rumah Sakit Jiwa Prof. M. Ildrem Medan

0 0 4

Asuhan Keperawatan dengan Aplikasi Mileu Therapy pada Klien dengan Masalah Self Perception di Ruang Sipiso-piso Rumah Sakit Jiwa Prof. M. Ildrem Medan

0 1 40

Asuhan Keperawatan dengan Aplikasi Mileu Therapy pada Klien dengan Masalah Self Perception di Ruang Sipiso-piso Rumah Sakit Jiwa Prof. M. Ildrem Medan

0 0 2

Asuhan Keperawatan pada Ny. N dengan prioritas masalah Gangguan Kebutuhan Tidur pada Klien Halusinasi di Rumah Sakit Jiwa Prof. Muhammad Ildrem Provinsi Sumatera Utara Medan

0 0 10

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Pasien dengan Halusinasi Pendengaran di Ruang Sipiso-Piso Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan

0 0 60