dengan didasarkan pada sejumlah tujuan goal. Bandura menyebutkan bahwa self efficacy atau keyakinan diri dan harapan hasilnya disebut ekspektasi hasil atau dengan
kata lain, self efficacy adalah persepsi diri mengenai seberapa bagus fungsi diri dalam situasi tertentu. Self efficacy berhubungan dengan keyakinan bahwa diri memiliki
kemampuan melakukan tindakan yang diharapkan Alwisol, 2004. Jadi self efficacy adalah keyakinan individu mengenai kemampuan untuk menghasilkan suatu hasil dan
mencapai kinerja yang diinginkan. Agar tercapai hasil yang diinginkan, individu perlu berperan aktif dan lebih tekun
dalam melaksanakan tugas pekerjaannya. Besarnya peran yang dilakukan tergantung seberapa besar keyakinan terhadap kemampuan yang dimilikinya dalam melakukan
pekerjaan dan tugas yang dibebankan. Tingkat keyakinan seperti inilah yang dinamakan Bandura sebagai self efficacy.
Sedangkan menurut Wilhite 1990 Self Efficacy adalah “....the extent to which someone belief that they control the outcome of their attemps” Wilhite 1990: 696. Dari
ketiga definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa self efficacy adalah kenyakinan seseorang akan kemampuannya untuk menyelesaikan suatu tugas dalam situasi tertentu
untuk mencapai hasil tertentu.
2.2.2 faktor-faktor yang mempengaruhi Self Efficacy
Menurut Frank Pajares 2000 faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap keyakinan self efficacy adalah
a. Hasil atau prestasi yang pernah dicapai individu adalah sumber yang paling mempengaruhi self efficacy. Individu akan mengukur dampak dari tindakan mereka
dan interpretasi ini akan membantu menciptakan keyakinan efficacy individu. Kesuksesan akan meningkatkan self efficacy individu dan kegagalan akan
menurunkan self efficacy individu. b. Pengalaman yang dialami orang lain. Pengalaman yang dialami orang lain merupakan
sumber self efficacy yang lebih lemah dibandingkan hasil atau prestasi yang pernah dicapai individu. Akan tetapi apabila individu merasa tidak yakin mengenai
kemampuannya ataupun hanya mempunyai pengalaman yang terbatas, individu akan lebih sensitif untuk melakukan suatu tindakan.
c. Persuasi verbal yang disampaikan orang lain, persuasi ataupun dorongan yang disampaikan orang lain terhadap seorang termasuk di dalamnya adalah bentuk-bentuk
pernyataan verbal, merupakan sumber efficacy yang lebih lemah dibanding hasil atau prestasi yang pernah dicapai dan pengalaman yang dialami orang lain. Akan tetapi
persuasi ini bagaimanapun juga mempunyai peran yang penting dalam mengembangkan keyakinan diri individu.
d. Bentuk-bentuk reaksi fisiologis, bentuk-bentuk reaksi emosional dan fisiologis seperti: kecemasan, stres, keterbangkitan secara fisik maupun emosional dan
kelelahan, juga akan memberikan informasi mengenai self efficacy. Sangat penting untuk dinyatakan bahwa sumber-sumber self efficacy di atas tidak
akan langsung merubah pertimbangan kompetensi individu akan menginterpretasikan hasil-hasil yang pernah dicapai, dan interpretasi ini memberikan informasi sebagai dasar
putusan tindakan berikutnya. Informasi ini akan digunakan untuk membuat pertimbangan-pertimbangan efficacy, dan aturan yang digunakan untuk mengintegrasikan
informasi tersebut dengan didasarkan pada interpretasi tadi. Jadi, seleksi, integrasi dan
interpretasi serta pengumpulan informasi tersebut akan mempengaruhi pertimbangan self efficacy Pajares, 2000.
Tinggi rendahnya self efficacy seseorang dalam setiap tugas sangat bervariasi. Ini disebabkan karena ada beberapa faktor, menurut Bandura dalam Ari Wibowo 1997 self
efficacy dapat terbentuk dalam beberapa faktor, yaitu : a. Sifat tugas yang dihadapi, sifat tugas dalam hal ini adalah tingkat kesulitan dan
kompleksitas tugas yang dihadapi. Semakin kompleks dan sulit tugas yang dihadapi individu, semakin rendah self efficacy dalam tugas tersebut. Menurut Telfer dan Biggs
1988 menyatakan derajat kompleksitas bagi setiap orang adalah bersifat relatif. Ini bergantung dari kemampuan orang dalam memproses informasi yang diterima.
b. Insentif eksternal atau reward yang diterima individu dari orang lain jika individu