Dimensi self efficacy Fungsi self efficacy

2.2.3. Dimensi self efficacy

Dalam pengukuran terhadap tingkat self efficacy individu, berdasarkan pada beberapa dimensi yang mempunyai implikasi penting bagi perilaku. Menurut Bandura dalam Sophi 2006 dalam menilai tingkat self efficacy seseorang dapat melalui tiga dimensi yaitu: 1. Tingkat kesulitan tugas yaitu derajat kesulitan tugas yang mampu dilakukan seseorang. Seseorang mampu melaksanakan tugas mulai dari yang mudah, agak sulit, dan tugas yang sulit. Penilain setiap individu akan berbeda-beda, ada individu yang memiliki self efficacy yang tinggi pada tugas yang bersifat mudah dan sederhana, dan ada pula individu yang mempunyai self efficacy yang tinggi pada tugas yang sulit sekalipun. 2. Luas bidang tingkah laku Yaitu situasi dari pelaksanaan tugas yang disetai oleh perasaan yakin akan kemampuan dirinya. Dan seseorang terkadang merasa yakin kemampuan dirinya hanya pada bidang aktifitas dan situasi tertentu, atau dalam serangkaian aktifitas dan situasi yang bervariasi. 3. Tingkat kekuatan keyakinan Yaitu kekuatan keyakinan yang dimiliki seseorang mengenai kemampuannya, yang dapat tercemin melalui besarnya daya tahan dalam menghadapi hambatan saat melaksanakan tugas.

2.2.4. Fungsi self efficacy

Besarnya keyakinan seseorang untuk dapat mengatasi situasi tertentu sangat berpengaruh terhadap perilaku yang akan ditampilkan seseorang. Bandura 1986 mendefinisikan beberapa fungsi dari self efficacy, yaitu: a. Untuk menentukan pilihan tingkah laku. Orang akan cenderung akan melakukan tugas tertentu di mana ia merasa memiliki kemampuan yang baik untuk menyelesaikannya. Jika seseorang memiliki keyakinan diri yang besar bahwa ia mampu mengerjakan tugas tertentu, maka ia akan lebih memilih mengerjakan tugas tersebut dari pada tugas yang lainnya. Ini menunjukkan bahwa self efficacy juga menjadi pendorong timbulnya suatu tingkah laku yang nantinya akan menentukan performa seseorang dalam melakukan tugasnya. b. Sebagai penentu besarnya usaha dan daya tahan dalam mengatasi hambatan atau pengalaman aversif. Bandura dalam Stenberg,1990 mengatakan bahwa self efficacy menentukan berapa lama individu dapat bertahan dalam mengatasi hambatan dan situasi yang kurang menyenangkan. Self efficacy yang tinggi akan menurunkan kecemasan yang menghambat penyelesaian tugas, hingga mempengaruhi daya tahan individu dan akan menunjukkan usaha yang lebih keras lagi. c. Mempengaruhi pola pikir dan reaksi emosional. Self efficacy akan mempengaruhi pola pikir dan reaksi emosional individu dalam menghadapi situasi saat ini dan mengantisipasi situasi yang akan datang. Orang yang self efficacy rendah selalu menganggap dirinya tidak mampu menangani situasi yang dihadapinya dan menganggap dirinya tidak berkompeten serta menganggap kegagalan merupakan akibat dari ketidakmampuannya. Sebagai prediksi tingkah laku selanjutnya. Individu yang memiliki self efficacy yang tinggi memiliki minat dan keterlibatan yang tinggi dan lebih baik dengan lingkungannya. Demikian juga dalam menghadapi tugas mereka lebih aktif untuk menyelesaikannya. Sedangkan sebaliknya individu dengan self efficacy rendah cenderung lebih pemalu dan kurang terlibat dalam tugas yang dihadapi daripada berusaha merubah keadaan. d. Sebagai penentu kinerja performance selanjutnya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Bandura 1986 menunjukkan bahwa self efficacy secara signifikan mempengaruhi kinerja yang ditampilkan seseorang dalam menghadapi tugas tertentu. 2.3. Motivasi Belajar 2.3.1. Pengertian Motivasi Belajar