Teknik Menulis Berita Berita

dasar yakni apa what, siapa who, kapan when, di mana where, mengapa why, dan bagaimana how. 18 c Pedoman Penulisan Teras Berita Menurut teori jurnalistik, judul harus mencerminkan pokok berita sebagaimana tertuang dalam teras berita. Sedangkan teras berita yang baik harus mencerminkan keseluruhan uraian isi berita. Secara sederhana, teras berita adalah paragraf pertama yang memuat fakta atau informasi terpenting dari keseluruhan uraian berita. Persatuan Wartawan Indonesia PWI, dalam kegiatan yang digelar di Jakarta 15 Oktober 1977, menjelaskannya secara rinci dalam sepuluh pedoman penulisan berita: 19 a Teras berita yang menempati alinea atau paragraf pertama harus mencerminkan pokok terpenting berita yang sebaiknya tidak lebih dari tiga kalimat. b Teras berita dengan sifat bahasa Indonesia, jangan mengandung lebih dari antara 30 dan 45 perkataan. c Teras berita harus ditulis dengan baik d Hal-hal yang tidak begitu mendesak, namun berfungsi sebagai penambah keterangan hendaknya dimuat dalam badan berita. e Teras berita sebaiknya mengutamakan unsur apa. Unsur apa itu diberikan dalam ungkapan kalimat yang sesingkat mungkin yang menyimpulkan atau mengintisarikan kejadian yang diberitakan. 18 AS Haris Sumadiria, Jurnalisitk Indonesia: Menulis Berita dan Feature, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2008, cet ke-3 h. 118 19 Ibid h. 120 f Teras berita juga dapat dimulai dengan unsur siapa, karena ini selalu menarik perhatian pembaca. g Teras berita jarang menggunakan unsur bilamana pada permulaannya. h Urutan unsur dalam teras berita sebaiknya unsur tempat kemudian disusul unsur waktu. i Unsur bagaimana dan unsur mengapa diuraikan dalam badan berita. j Teras berita dapat dimulai dengan kutipan pernyataan seseorang quotation lead asalkan kutipan itu tidak suatu kalimat yang panjang. Konsep berita dan kriteria umum nilai berita berlaku universal. Artinya tidak hanya berlaku untuk surat kabar, tabloid, dan majalah sata, tetapi juga berlaku untuk radio, televisi, film, dan bahkan media online internet. Secara universal pula misalnya, berita ditulis dengan menggunakan teknik melaporkan to report, merujuk kepada pola piramida terbalik inverted pyramid, dan mengacu pada rumus 5W1H. 20

5. Bahasa Jurnalistik

Bahasa yang biasa digunakan media cetak disebut bahasa jurnalistik pers. Selain bahasa jurnalistik pers, bahasa jurnalistik radio, bahasa jurnalistik televisi, bahasa jurnalistik film, dan bahasa 20 AS Haris Sumadiria, Jurnalisitk Indonesia: Menulis Berita dan Feature, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2008, cet ke-3 h. 116 jurnalistik media on line. Sebagai salah satu ragam bahasa, bahasa jurnalistik tunduk kepada kaidah dan etika bahasa baku. Ciri utama bahasa jurnalistik diantaranya: 21 a Sederhana b Singkat c Padat d Lugas e Jelas f Jernih g Menarik h Demokratis i Mengutamakan kalimat aktif j Menghindari kata atau istilah teknis k Tunduk kepada kaidah dan etika bahasa baku 21 AS Haris Sumadiria, Jurnalisitk Indonesia: Menulis Berita dan Feature, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2008, cet ke-3 h. 53 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penentuan metode dalam penelitian adalah langkah yang sangat penting karena dapat menentukan berhasil tidaknya sebuah penelitian. Ketepatan menggunakan metode penelitian adalah tindakan yang harus dilakukan oleh seorang peneliti jika menginginkan penelitiannya dapat menjawab masalah dan menemukan kebenaran. 1 Dalam penelitian dikenal dua metodologi yaitu kualitatif jika pengamatan menggunakan pendekatan nomena dan kuantitatif jika pengamatan menggunakan pendekatan fenomena. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pilihan kuantitatif dipilih karena berdasarkan beberapa pemberitaan di Republika Online terjadi adanya kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013. Alasan penggunaan pendekatan kuantitatif karena lebih berdasarkan pada data yang dapat dihitung untuk menghasilkan penafsiran kuantitatif yang kokoh. 2 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respon guru terhadap pemberitaan kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013. Selain itu, pendekatan ini bertujuan untuk menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol fenomena sosial melalui pengukuran objektif dan analisi numerik terhadap variasi angka-angka. 3 1 Hikmat, Mahi M, DR, Metode Penelitian: Dalam Perspektif Ilmu Komunikasi dan Sastra Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011, h. 35 2 Ibid h. 41 3 Lexy J Meleong, Metode Penelitian Kuantitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002 cet ke-23 h. 31