Klasifikasi Responden Pemberitaan Kekacauan Penyelenggaraan Ujian Nasional 2013 di

Tabel 8 Daftar Pernyataan Terkait Pemberitaan Kekacauan Penyelenggaraan Ujian Nasional 2013 No. Materi SS S TS STS Skor Ranking 6 Banyaknya kekacauan yang terjadi, pelaksanaan ujian nasional 2013 adalah yang paling buruk dari tahun sebelumnya 55 112 28 195 2 Berdasarkan tabel 8, menunjukan bahwa butir pertanyaan pemberitaan kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 di Republika Online mengatasi permasalahan terkait penundaan pendistribusian naskah soal ujian menjadi tanggung jawab Kemendikbud menjadi perhatian para responden dengan menempati posisi 1 dan skor 215. Butir pertanyaan pelaksanaan ujian nasional 2013 adalah yang paling buruk dari tahun sebelumnya menempati posisi 2 dengan skor 195. Butir pertanyaan kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 tingkat SMA akan berlanjut pada ujian nasional 2014 menempati posisi 3 dengan skor 192. Sedangkan butir pertanyaan penundaan penyelenggaraan ujian nasional 2013 lalu di sejumlah daerah akan berdampak pada kalender akademik yang sudah disusun menempati posisi 4 dengan skor 192. Butir pertanyaan ada dugaan akan terjadi penurunan kelulusan terkait kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 menempati posisi 5 dengan skor 172. Butir pertanyaan penundaan pendistribusian naskah soal ujian nasional 2013 lalu ke sejumlah daerah bukan sepenuhnya kesalahan Kemendikbud menempati posisi 6 dengan skor 170. Sesuai dengan pemberitaan di Republika Online mengenai kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 bahwa keterlambatan pendistribusian ujian nasional disebabkan karena masalah teknis dari percetakan yang memproduksi soal ujian. Dan pada saat itu, salah satu dari enam percetakan yang ditunjuk Kemendikbud belum bisa menyelesaikan masalah teknis tersebut. 14 Berdasarkan olah data, terlihat bahwa dalam mengatasi permasalahan terkait penundaan pendistribusian naskah soal ujian menjadi tanggung jawab Kemendikbud karena dalam pemberitaannya disebutkan bahwa penundaan pendistribusian naskah soal ujian disebabkan oleh persoalan teknis dipercetakan yang memproduksi soal ujian. Selain itu, percetakan tidak memiliki sistem penataan yang baik dalam menyusun soal ujian nasional 2013 yang dibuat dalam 20 varian. PGRI menganggap kekacauan ini bukan hanya sekadar persoalan teknis tetapi juga humanis atau human error. Pihak percetakan maupun pihak pendistribusi soal merupakan penopang utama yang harus diawasi langsung oleh Kemendikbud menjadi perhatian khalayak. Dengan demikian, pengetahuan keterampilan dan informasi responden mengenai semua hal yang berkaitan dengan kendala yang ada saat pelaksanaan ujian nasional sepenuhnya menurut responden menjadi tanggung jawab Kemendibud cukup tinggi. Dalam hal ini, respon kognitif dalam kasus ini menjadi dominan. 14 Artikel 11 Provinsi Tunda Gelar Ujian Nasional di Republika Online 15 April 2013 08.45 WIB, reporter: Dyah Ratna Meta Pemberitaan kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 terkait dengan bentuk kekacauan yang terjadi mengenai bentuk kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 9 Daftar Pernyataan Mengenai Bentuk Kekacauan Penyelenggaraan Ujian Nasional 2013 No. Materi SS S TS STS Skor Ranking 1 Saya khawatir dengan kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 membuat mental peserta didik menurun 40 156 12 208 6 2 Terlambatnya naskah soal ujian susulan akibat kurangnya naskah soal ujian akan menggangu berlangsungnya ujian 135 84 10 229 3 3 Kurangnya lembar jawaban dalam soal ujian membuat saya mempertanyakan kinerja Kemendikbud menyelenggarakan ujian nasional 2013 55 148 10 213 5 4 Saat ujian berlangsung, saya meragukan jawaban peserta didik akan terbaca karena kualitas kertas LJK yang kurang bagus 50 120 26 196 7 5 Memfotokopi naskah soal ujian nasional akan mengurangi keabsahan ujian yang sepatutnya menggunakan naskah asli 115 96 12 223 4 Tabel 9 Daftar Pernyataan Mengenai Bentuk Kekacauan Penyelenggaraan Ujian Nasional 2013 No. Materi SS S TS STS Skor Ranking 6 Pengunduran jam ujian di sejumlah sekolah yang mengalami kekacauan akan membuat peserta didik lelah dan mengalami penurunan daya konsentrasi 120 112 2 234 1 7 Soal tertukar antar daerah merupakan kesalahan yang paling fatal 160 60 12 232 2 Berdasarkan tabel 9, menunjukan bahwa butir pertanyaan pengunduran jam ujian di sejumlah sekolah yang mengalami kekacauan akan membuat peserta didik lelah dan mengalami penurunan daya konsentrasi direspon dengan serius oleh responden dan menempati posisi 1 dengan skor 234. Butir pertanyaan soal tertukar antar daerah merupakan kesalahan yang paling fatal menempati posisi 2 dengan skor 232. Butir pertanyaan terlambatnya naskah soal ujian susulan akibat kurangnya naskah soal ujian akan menggangu berlangsungnya ujian menempati posisi 3 dengan skor 229. Sedangkan tiga butir pertanyaan terbawah yaitu kurangnya lembar jawaban dalam soal ujian membuat responden mempertanyakan kinerja Kemendikbud menyelenggarakan ujian nasional 2013 menempati posisi 5 dengan skor 213. Butir pertanyaan responden khawatir dengan kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 membuat mental peserta didik menurun menempati posisi 6 dengan skor 208. Butir pertanyaan responden meragukan jawaban peserta didik akan terbaca karena kualitas kertas LJK yang kurang bagus menempati posisi 7 dengan skor 196. Sesuai dengan pemberitaan di Republika Online mengenai bentuk kekacauan yang terjadi dalam penyelenggaraan ujian nasional 2013. Ketua Umum PGRI Sulistiyo mengatakan pelaksanaan ujian nasional bukan sekadar persoalan teknis tetapi juga persoalan humanis. Kekacauan yang terjadi merupakan cerminan dari tidak kapabelnya managemen Kemendikbud dalam menangani amanah dan tugas-tugas penyelenggaraan pendidikan nasional. 15 Hasil olah data di atas, pada tulisan dalam Republika Online yang mengatakan pengunduran jam ujian di sejumlah sekolah yang mengalami kekacauan akan membuat peserta didik lelah karena peserta didik akan terus memikirkan apa yang menyebabkan terjadinya pengunduran jam ujian mempunyai nilai yang tinggi. Berdasarkan hasil tersebut, diduga peserta didik akan merasa takut dalam menjalankan ujian sehingga mengalami penurunan daya konsentrasi untuk menghadapi ujian. Dengan demikian, responden sebagai tenaga pengajar yang mengetahui perubahan pada apa yang dirasakan yaitu perbedaan perilaku keseharian siswa di sekolah dan saat terjadi pengunduran jam ujian, peserta didik mengalami kelelahan dalam menunggu dan 15 Artikel PGRI: Pelaksanaan UN Kacau di Republika Online 17 April 2013 00.45 WIB, redaktur: Hazliansyah mengalami penurunan daya konsentrasi. Isi pemberitaan yang lugas dan jelas maka responden mampu memunculkan respon afektif. Dalam menulis berita, seorang wartawan perlu memiliki kemampuan dalam merangkai kalimat. Teknik menulis berita perlu diaplikasikan agar berita yang ditulis dapat dipahami khalayak. Berikut mengenai teknik menulis berita. Tabel 10 Daftar Pernyataan Mengenai Teknik Menulis Berita No. Materi SS S TS STS Skor Ranking 1 Saya cepat menemukan informasi yang ingin saya ketahui mengenai pemberitaan kekacauan ujian nasional di Republika Online 160 26 186 4 2 Berita kekacauan penyelenggaran ujian nasional diberitakan dengan bahasa yang jelas pada Republika Online 204 4 208 2 3 Membaca berita kekacauan penyelenggaraan ujian nasional di Republika Online saya bisa memahami mengapa kekacauan ini bisa terjadi 10 148 28 186 5 4 Berita kekacauan penyelenggaraan ujian nasional di Republika Online dituliskan tanggal kejadian 10 196 4 210 1 5 Republika Online menyebutkan dengan jelas sekolah-sekolah yang mengalami kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 10 124 38 1 173 6 Tabel 10 Daftar Pernyataan Mengenai Teknik Menulis Berita No. Materi SS S TS STS Skor Ranking 6 Republika Online menuliskan dengan jelas lokasi sekolah yang mengalami kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 172 20 192 3 Berdasarkan tabel 10, menunjukan bahwa butir pertanyaan mengenai berita kekacauan penyelenggaraan ujian nasional di Republika Online dituliskan tanggal kejadian menempati posisi 1 dengan skor 210. Butir pertanyaan berita kekacauan penyelenggaran ujian nasional diberitakan dengan bahasa yang jelas pada Republika Online menempati posisi 2 dengan skor 208. Butir pertanyaan Republika Online menuliskan dengan jelas lokasi sekolah yang mengalami kekacauan penyelenggaraan ujian nasional menempati posisi 3 dengan skor 192. Sedangkan butir pertanyaan mengenai responden cepat menemukan informasi yang ingin diketahui mengenai pemberitaan kekacauan ujian nasional di Republika Online menempati posisi 4 dengan skor 186. Butir pertanyaan membaca berita kekacauan penyelenggaraan ujian nasional di Republika Online responden bisa memahami mengapa kekacauan ini bisa terjadi menempati posisi 5 dengan skor 186. Butir pertanyaan Republika Online menyebutkan dengan jelas sekolah-sekolah yang mengalami kekacauan penyelenggaraan ujian nasional menempati posisi 6 dengan skor 173. Sesuai dengan teori teknik menulis berita bahwa berita ditulis dengan menggunakan rumus 5W1H agar berita itu lengkap, akurat dan sekaligus memenuhi standar teknis jurnalistik. Berita yang dilaporkan harus terdapat enam unsur dasar yakni apa what, siapa who, kapan when, di mana where, mengapa why, dan bagaimana how. 16 Berdasarkan hasil olah data, berita kekacauan penyelenggaraan ujian nasional di Republika Online dituliskan tanggal kejadian. Ini membuktikan bahwa Republika Online telah menyantumkan salah satu dari enam unsur dari 5W1H yaitu kapan when disetiap berita yang dilaporkan. Dengan demikian, pesan yang diterima responden mengenai kapan terjadinya kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 di Republika Online cepat diketahui, sebab kapan terjadinya sebuah peristiwa bisa dengan mudah dan cepat untuk diingat, mengingat pelaksanaan ujian nasional yang dilaksanakan setahun sekali. Oleh sebab itu, teori stimulus-organism-respons tidak memainkan perannya dalam kasus ini karena tidak ada respon atau efek yang ada pada diri responden. Mereka hanya menerima pesan yang ada pada pemberitaan tersebut. Membahas sebuah berita tidak lepas dari nilai berita agar sebuah informasi layak untuk disebarluaskan kepada masyarakat. berikut pernyataan mengenai nilai berita. 16 AS Haris Sumadiria, Jurnalisitk Indonesia: Menulis Berita dan Feature, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2008, cet ke-3 h. 118 Tabel 11 Daftar Pernyataan Mengenai Nilai Berita No. Materi SS S TS STS Skor Ranking 1 Pemberitaan kekacauan ujian nasional di Republika Online sangat luar biasa karena ujian nasional selalu menjadi perbincangan setiap tahun 20 116 40 176 6 2 Berita kekacauan penyelenggaraan ujian nasional yang dimuat Republika Online selalu mengalami pembaruan informasi 10 172 12 2 196 2 3 Membaca berita kekacauan penyelenggaraan ujian nasional di Republika Online membuat keterikatan pikiran dan perasaan sebagai guru yang ada dalam diri saya semakin kuat 30 140 24 194 4 4 Banyak informasi berita kekacauan ujian nasional dimuat di Republika Online 180 14 1 195 3 5 Berita kekacauan ujian nasional di Republika Online sangat aktual yang membuat terdorong membaca lebih lanjut berita tersebut 10 132 36 178 5 6 Pemberitaan kekacauan ujian nasional di Republika Online menimbulkan keprihatinan pada diri sebagai seorang pendidik 80 148 228 1 Berdasarkan tabel 11, menunjukan bahwa butir pertanyaan mengenai pemberitaan kekacauan ujian nasional di Republika Online menimbulkan keprihatinan pada diri responden sebagai seorang pendidik menempati posisi1 dengan skor 228. Butir pertanyaan berita kekacauan penyelenggaraan ujian nasional yang dimuat Republika Online selalu mengalami pembaruan informasi menempati posisi 2 dengan skor 196. Butir pertanyaan mengenai banyak informasi berita kekacauan ujian nasional dimuat di Republika Online menempati posisi 3 dengan skor 195. Sedangkan butir pertanyaan mengenai membaca berita kekacauan penyelenggaraan ujian nasional di Republika Online membuat keterikatan pikiran dan perasaan sebagai guru yang ada dalam diri saya semakin kuat menempati posisi 4 dengan skor 194. Butir pertanyaan Berita kekacauan ujian nasional di Republika Online sangat aktual yang membuat terdorong membaca lebih lanjut berita tersebut menempati posisi 5 dengan skor 178. Butir pertanyaan mengenai pemberitaan kekacauan ujian nasional di Republika Online sangat luar biasa karena ujian nasional selalu menjadi perbincangan setiap tahun menempati posisi 6 dengan skor 176. Menurut AS Haris Sumadiria bahwa sebagai sebuah informasi, berita memiliki kriteria nilai agar dapat dimuat, disiarkan, atau ditayangkan kepada masyarakat luas. Kriteria umum nilai berita merupakan acuan yang dapat digunakan oleh para jurnalis untuk memutuskan fakta yang pantas dijadikan berita dan memilih mana yang lebih baik. 17 17 AS Haris Sumadiria, Jurnalisitk Indonesia: Menulis Berita dan Feature, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2008, cet ke-3 h. 80 Berdasarkan hasil olah data, pemberitaan kekacauan ujian nasional di Republika Online menimbulkan keprihatinan pada diri responden sebagai pendidik dengan jumlah skor 228. Pasalnya, pemberitaan ujian nasional setiap tahun timbul kecurangan dalam pelaksanaannya. Dengan demikian, respon afektif yang menyangkut apa yang dirasakan khalayak timbul dalam hal di atas. Yakni responden sebagai tenaga pengajar menilai penyelenggaraan ujian nasional belum memiliki kualitas yang baik. Menulis berita sangat erat kaitannya dengan bahasa yang digunakan. Bahasa jurnalistik adalah bahasa yang menjadi acuan wartawan dalam penulisannya. Selanjutnya bahasan mengenai penggunaan bahasa jurnalistik akan dibahas sebagai berikut. Tabel 12 Daftar Pernyataan Mengenai Penggunaan Bahasa Jurnalistik No. Materi SS S TS STS Skor Ranking 1 Bahasa yang digunakan dalam pemberitaan kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 di Republika Online sangat sederhana dan mudah saya pahami 10 192 6 208 4 2 Berita yang ditulis dalam pemberitaan kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 di Republika Online cukup singkat dan tidak bertele- tele 10 196 4 210 3 Tabel 12 Daftar Pernyataan Mengenai Penggunaan Bahasa Jurnalistik No. Materi SS S TS STS Skor Ranking 3 Pemberitaan kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 di Republika Online memuat banyak informasi penting dan menarik 5 172 12 3 192 8 4 Berita di Republika Online menggunakan susunan kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia 25 184 4 213 2 5 Ketika saya membaca berita kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 di Republika Online mampu menumbuhkan minat membaca 15 116 40 1 172 10 6 Kalimat berita pada Republika Online tentang kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 mengikuti tata bahasa baku 10 204 214 1 7 Penggunaan istilah dalam penulisan tentang kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 di Republika Online, saya dapat memahaminya dengan baik 204 4 208 5 8 Pemberitaan kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 di Republika Online tidak menggunakan kalimat yang ambigu bermakna ganda 204 4 208 6 Tabel 12 Daftar Pernyataan Mengenai Penggunaan Bahasa Jurnalistik No. Materi SS S TS STS Skor Ranking 9 Setiap kata yang ditulis dalam pemberitaan kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 di Republika Online menggunakan kata yang akrab dibenak saya 5 10 188 203 7 10 Republika Online tidak meyembunyikan sesuatu yang bersifat prasangka dalam pemberitaan kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 156 28 184 9 Berdasarkan tabel 12, menunjukan bahwa butir pertanyaan mengenai kalimat berita pada Republika Online tentang kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 mudah dipahami menempati posisi 1 dengan skor 214. Butir pertanyaan pemberitaan kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 di Republika Online menggunakan susunan kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia menempati posisi 2 dengan skor 213. Butir pertanyaan berita yang ditulis dalam pemberitaan kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 di Republika Online cukup singkat dan tidak bertele-tele menempati posisi 3 dengan skor 210. Sedangkan posisi tiga terbawah, butir pertanyaan mengenai pemberitaan kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 di Republika Online memuat banyak informasi penting dan menarik menempati posisi 8 dengan skor 192. Butir pertanyaan Republika Online tidak meyembunyikan sesuatu yang bersifat prasangka dalam pemberitaan kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 menempati posisi 9 dengan skor 184. Butir pertanyaan ketika responden membaca berita kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 di Republika Online mampu menumbuhkan minat membaca menempati posisi 10 dengan skor 172. Menurut AS Haris Sumadiria bahwa sebagai salah satu ragam bahasa, bahasa jurnalistik tunduk kepada kaidah dan etika bahasa baku. 18 Berdasarkan hasil olah data, penulisan pemberitaan kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 di Republika Online telah memenuhi kaidah bahasa jurnalistik. Ini dapat dilihat dari skor yang ada bahwa responden memberikan penilaian setuju dalam setiap pertanyaan yang ada dalam kuesioner. Selain itu, kalimat berita mudah dipahami sehingga khalayak dapat segera memahami berita yang ingin disampaikan karena kalimat berita menggunakan bahasa jurnalistik yang baik. Dengan demikian, teori stimulus-organism-respons tidak memainkan perannya dalam kasus ini. Terlihat bahwa tidak ada respon atau efek yang ada pada diri responden. Mereka hanya menerima pesan yang ada pada pemberitaan tersebut. Dalam pemberitaan kekacauan penyelenggaraan ujian nasional di Republika Online menyantumkan data tambahan sebagai penguat 18 AS Haris Sumadiria, Jurnalisitk Indonesia: Menulis Berita dan Feature, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2008, cet ke-3 h. 53 informasi. Mengenai data tentang kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 13 Daftar Pernyataan Mengenai Data Kekacauan Penyelenggaraan Ujian Nasional 2013 No. Materi SS S TS STS Skor Ranking 1 Data kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 yang ditulis Republika Online memberikan informasi 10 196 4 210 2 2 Berita yang ditulis dalam pemberitaan kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 di Republika Online menyebutkan bentuk kekacauan yang terjadi 5 204 2 211 1 3 Bagi saya Republika Online banyak memberikan data yang lengkap 96 58 154 4 4 Republika Online perlu memuat data tambahan kepada media lain yang juga memberitakan kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 20 148 24 192 3 Berdasarkan tabel 13, menunjukan bahwa butir pertanyaan mengenai berita yang ditulis dalam pemberitaan kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 di Republika Online menyebutkan bentuk kekacauan yang terjadi menempati posisi 1 dengan skor 211. Butir pertanyaan mengenai data kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 yang ditulis Republika Online cukup memberikan informasi menempati posisi 2 dengan skor 210. Sedangkan butir pertanyaan mengenai Republika Online perlu memuat data tambahan kepada media lain yang juga memberitakan kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 menempati posisi 3 dengan skor 192. Butir pertanyaan Republika Online banyak memberikan data yang kurang lengkap menempati posisi 4 dengan skor 154. Berdasarkan hasil olah data, berita yang ditulis dalam pemberitaan kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 di Republika Online menyebutkan bentuk kekacauan yang terjadi. Pada pemberitaannya, Republika Online telah memberikan informasi dengan jelas apa saja bentuk kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013. Dengan demikian, stimulus yang masuk dapat diterima dan diketahui khalayak sebagai informasi yang penting. Untuk mengetahui perbandingan respon tinggi, sedang, rendah terhadap pemberitaan kekacauan ujian nasional 2013 di Republika Online oleh guru SMK Negeri 1 Bekasi dapat dilihat pada pembahasan selanjutnya.

3. Hasil Uji Frekuensi Statistik

Rata-rata ditentukan dengan cara menjumlahkan nilai seluruh pengamatan dibagi dengan banyaknya data. Pada umumnya, rata-rata dapat digunakan bila data memiliki tingkat pengukuran interval atau rasio. 19 Dalam penelitian ini, peneliti mendapat mean atau rata-rata sebesar 27 yang dilakukan pada program SPSS. Range adalah selisih nilai maksimum dengan nilai minimum dalam suatu kumpulan data. 20 Nilai maksimum dalam penelitian ini 53 dan nilai mimimum 1 sehingga range yang diperoleh adalah 52. Kemudian, standar deviasi dapat digunakan untuk menentukan letak nilai distribusi frekuensi terhadap nilai rata-rata mean. 21 Dalam penelitian ini, standar deviasi adalah 15,443 pada program SPSS. Untuk mengukur tingkat responden terhadap pemberitaan kekacauan ujian nasional 2013 di Republika Online, berikut adalah hasil uji standar deviasi. Tabel 14 Respon guru SMK Negeri 1 Bekasi Terhadap Pemberitaan Kekacauan Ujian Nasional 2013 di Republika Online No. Respon Standar Nilai Frekuensi Presentase 1 Tinggi 42 32 60,4 2 Sedang 12 ≤ x 42 15 28,3 3 Rendah 12 6 11,3 Jumlah 53 100 Berdasarkan tabel 15 menunjukkan bahwa guru SMK Negeri 1 Bekasi mempunyai tingkat respon tinggi terhadap pemberitaan kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 di Republika Online pada posisi teratas dengan jumlah responden 32 orang atau 60,4. Sedangkan guru SMK Negeri 1 Bekasi yang memiliki respon sedang 19 Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005, h. 185 20 Ibid h. 187 21 Ibid h. 188 sebanyak 15 orang atau 28,3. Dan tingkat respon rendah sebanyak 6 orang atau 11,3. Tingginya respon guru SMK Negeri 1 Bekasi terhadap pemberitaan kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 di Republika Online diduga bahwa unsur-unsur berita yang lebih mudah dikenali dalam membaca isi pemberitaan kekacauan penyelenggaraan ujian nasional 2013 di Republika Online adalah penggunaan bahasa jurnalistik, nilai berita, dan teknik menulis berita.