Konsep Diri Self Concept

U nive rsit a s Sum a t e ra U t a ra bekerja menuju tujuan mereka mengurangi atau menghilangkan pertanggungjawaban atas pembunuhan yang mereka lakukan. Sejak 1990-an, para peneliti di bidang olahraga dan psikologi latihan telah mempelajari diri presentasi. Kekhawatiran tentang bagaimana seseorang dianggap telah ditemukan untuk menjadi relevan dengan studi kinerja atletik. Misalnya, kecemasan dapat dihasilkan ketika seorang atlet di hadapan penonton. Self-presentasional kekhawatiran juga telah ditemukan untuk menjadi relevan untuk berolahraga. Misalnya, kekhawatiran dapat menimbulkan motivasi untuk berolahraga. Penelitian yang lebih baru menyelidiki efek dari impression management pada perilaku sosial menunjukkan bahwa perilaku sosial misalnya makan dapat berfungsi untuk menyampaikan kesan yang diinginkan untuk orang lain dan meningkatkan seseorang citra diri. Penelitian tentang makan telah menunjukkan bahwa orang cenderung makan lebih sedikit ketika mereka percaya bahwa mereka sedang diamati oleh orang lain.

2.1.4 Konsep Diri Self Concept

Konsep diri self concept merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap pembicaraan tentang kepribadian manusia. Konsep diri merupakan sifat yang unik pada manusia, sehingga dapat digunakan untuk membedakan manusia dari mahkluk hidup lainnya. Para ahli psikologi kepribadian berusaha menjelaskan sifat dan fungsi dari konesp diri, sehingga terdapat beberapa pengertian. Konsep diri dinyatakan melalui sikap dirinya yang merupakan aktualisasi orang tersebut. Manusia sebagai organisme yang memiliki dorongan untuk berkembang yang pada akhirnya menyebabkan ia sadar keberadaan dirinya. Perkembangan yang berlangsung tersebut kemudian membantu pembentukan konsep diri individu bersangkutan. Semakin berkembang seseorang, semakin lebih mampu dia mengatasi lingkungannnya. Namun, sementara dia mengetahui lingkungannya, dia pun akan semakin mengatahui siapa dirinya, dan dia U nive rsit a s Sum a t e ra U t a ra pun mengembangkan sikap terhadap dirinya sendiri dan perilakunya. Pengetahuan dan sikap inilah dikenal sebagi konsep diri self concept. Beberapa ahli merumuskan definisi konsep diri, menurut Burns konsep diri adalah suatu gambaran campuran dari apa yang kita pikirkan dan orang lain pikirkan mengenai diri kita, dan seperti apa diri kita yang kita inginkan. Konsep diri adalah pandangan individu mengenai siapa diri individu dan itu bisa diperoleh lewat informasi yang diberikan orang lain pada diri individu Mulyana, 2001 : 27. Sedangkan menurut William D. Brooks, konsep diri didefinisikan sebagai pandangan dan perasaan kita tentang diri kita Rakhmat, 2007:105. Konsep diri berarti segala yang seseorang ketahui tentang dirinya sendiri, semua apa yang dipercayai, dan apa yang telah terjadi dalam hidup anda terekam dalam metal hard drive kepribadian seseorang, yaitu dalam self concept seseorang. Self concept seseorang mendahului dan memprediksi tingkat performa dan efektivitas setiap tindakannya. Tingkah laku nyata seseorang akan selalu konsisten dengan self concept yang terdapat didalam dirinya. The self for Herbert Mead is at once individuality and generality, agent and recipient, sameness and difference. Bluntly put, what this means is that the self is the agency through which individuals experience themselves in relation to others, but also an object or fact dealt with by its individual owner he or she sees fit. To possess a ‘self’ then necessarily implies an ability to take one’s actions, emotions and beliefs as a unfied structure, viewed from the perspective of significant others, as others would view and interpret actions of the self. Seen from this angle, the self is a social product through and through, an creation, thinking, feeling, the building of attitude structures, the taking on of roles, all in a quest for coherence and orientated to the social world Elliott, 2007:32. Fitts mengatakan bahwa konsep diri merupakan aspek penting dalam diri seseorang, karena konsep diri seseorang merupakan kerangka acuan frame of reference dalam ia berinteraksi dengan lingkungannya. Fitts juga mengemukakan bahwa konsep diri adalah sebagai suatu keseluruhan kesadaran atau persepsi mengenai diri yang diobservasi, dialami, dan dinilai oleh seorang individu. Dengan demikian, sudah tentu U nive rsit a s Sum a t e ra U t a ra setiap individu akan memiliki perincian yang sangat banyak dan bervariasi mengenai dirinya. Fitts membagi konsep diri ke dalam 2 dua dimensi pokok, yaitu : 1. Dimensi Internal Dimensi internal atau yang disebut juga kerangka acuan internal internal frame of reference adalah bila seorang individu melakukan penilaian terhadap dirinya sendiri berdasarkan dunia batinnya sendiri atau dunia dalam dirinya sendiri terhadap identitas dirinya, perilaku dirinya, dan penerimaan dirinya. Dimensi internal terdiri dari : a. Diri sebagai obyekidentitas identity self Identitas diri ini merupakan aspek konsep diri yang paling mendasar. Konsep ini mengacu pada pertanyaan siapakah saya ?, dimana di dalamnya tercakup label-label dan simbol-simbol yang diberikan pada diri oleh individu yang bersangkutan untuk menggambarkan dirinya dan membangun identitasnya. Identitas diri akan mempengaruhi cara individu mempersepsikan dunia fenomenalnya, mengobservasinya, dan menilai dirinya sendiri sebagaimana ia berfungsi. Identitas diri sangat mempengaruhi tingkah laku seorang individu, dan sebaliknya identitas diri juga dipengaruhi oleh diri sebagai pelaku. b. Diri sebagai pelaku behavior self Diri pelaku merupakan persepsi seorang individu tentang tingkah lakunya. Diri pelaku berisikan segala kesadaran mengenai apa yang dilakukan oleh diri. Selain itu, bagian ini sangat erat kaitannya dengan diri sebagai identitas. Diri yang kuat akan menunjukkan adanya keserasian antara diri identitas dengan diri pelakunya, sehingga ia dapat mengenali dan menerima baik diri sebagai identitas maupun diri sebagai pelaku. Kaitan keduanya dapat dilihat pada diri sebagai penilai. c. Diri sebagai pengamat dan penilai judging self Diri penilai ini berfungsi sebagai pengamat, penentu standart serta pengevaluasi. Kedudukannya adalah sebagai U nive rsit a s Sum a t e ra U t a ra perantara mediator antara diri, identitas dengan diri pelaku. Diri penilai menentukan kepuasan seseorang individu akan dirinya atau seberapa jauh ia dapat menerima dirinya sendiri. Kepuasan diri yang rendah akan menimbulkan harga diri self esteem yang miskin dan akan mengembangkan ketidakpercayaan yang mendasar kepada dirinya, sehingga menjadi senantiasa penuh kewaspadaan. Sebaliknya, bagi individu yang memiliki kepuasan diri yang tinggi, kesadaran dirinya akan lebih realistis, sehingga lebih memungkinkan individu yang bersangkutan untuk melupakan keadaan dirinya dan lebih memfokukan energi serta perhatiannya ke luar diri, yang pada akhirnya dapat berfungsi secara lebih konstruktif. Diri sebagai penilai erat kaitannya dengan harga diri self esteem, karena sesungguhnya kecenderungan evaluasi diri ini tidak saja hanya merupakan komponen utama dari persepsi diri, melainkan juga merupakan komponen utama pembentukan harga diri. Penjelasan mengenai ketiga bagian dari dimensi internal, memperlihatkan bahwa masing-masing bagian mempunyai fungsi yang berbeda namun ketiganya saling melengkapi, berinteraksi, dan membentuk suatu diri self serta konsep diri self concept secara utuh dan menyeluruh. 2. Dimensi Eksternal, yang terdiri dari : Pada dimensi eksternal individu menilai dirinya melalui hubungan dan aktifitas sosialnya, nilai-nilai yang dianutnya, serta hal-hal lain yang berasal dari dunia di luar diri individu. Sebenarnya, dimensi eksternal merupakan suatu bagian yang sangat luas, namun yang dikemukakan oleh Fitts adalah bagian dimensi eksternal yang bersifat umum bagi semua orang. Bagian-bagian dimensi eksternal ini, dibedakan Fitts atas 5 lima bentuk, yaitu : a. Diri fisik physical self Diri fisik, menyangkut persepsi seorang individu terhadap keadaan dirinya secara fisik. Dalam hal ini, terlihat persepsi seorang individu U nive rsit a s Sum a t e ra U t a ra mengenai kesehatan dirinya, penampilan dirinya cantik, jelek, menarik dan keadaan tubuhnya tinggi, pendek, gemuk, dan kurus. b. Diri moral-etik moral-ethical self Diri moral, merupakan persepsi seseorang individu terhadap dirinya sendiri, yang dilihat dari standart pertimbangan nilai-moral dan etika. Hal ini menyangkut persepsi seorang individu mengenai hubungannya dengan Tuhan, kepuasan seorang individu akan kehidupan agamanya, dan nilai-nilai moral yang dipegang seorang individu yang meliputi batasan baik dan buruk. c. Diri pribadi personal self Diri pribadi merupakan perasaan atau persepsi seorang individu terhadap keadaan pribadinya. Hal ini tidak dipengaruhi oleh kondisi fisik atau hubungannya dengan individu lain, tetapi dipengaruhi oleh sejauhmana seorang individu merasa puas terhadap pribadinya atau sejauhmana seorang individu merasakan dirinya sebagai pribadi yang tepat. d. Diri keluarga family self Diri keluarga menunjukkan pada perasaan dan harga diri seorang individu dalam kedudukannya sebagai anggota keluarga. Bagian diri ini menunjukkan seberapa jauh seorang individu merasa kuat terhadap dirinya sendiri sebagai anggota keluarga dan terhadap peran maupun fungsi yang dijalankannya selaku anggota dari suatu keluarga. e. Diri sosial social self Diri sosial merupakan penilaian seorang individu terhadap interaksi dirinya dengan orang lain dan lingkungan di sekitarnya. Pembentukan penilaian individu terhadap bagian-bagian dirinya dalam dimensi eksternal ini, sangat dipengaruhi oleh penilaian dan interaksinya dengan orang lain. Seorang individu tidak dapat begitu saja menilai bahwa ia memiliki diri fisik yang baik, tanpa adanya reaksi dari individu lain yang menunjukkan bahwa secara fisik ia memang baik dan menarik. Demikian pula halnya, seorang individu tidak dapat mengatakan bahwa ia memiliki diri pribadi yang baik, tanpa adanya tanggapan atau U nive rsit a s Sum a t e ra U t a ra reaksi dari individu lain di sekitarnya yang menunjukkan bahwa ia memang memiliki pribadi yang baik. Pemikiran bahwa keyakinan, nilai, perasaan, penilaian-penilaian mengenai diri memengaruhi prilaku adalah sebuah prinsip penting, Herbert Mead berpendapat bahwa karena manusia memiliki diri, mereka memiliki mekanisme untuk berinteraksi dengan dirinya sendiri. Mekanisme ini digunakan untuk menuntun perilaku dan sikap. Penting juga diingat bahwa Mead melihat diri sebagai sebuah proses, bukan struktur. Memiliki diri memaksa seseorang untuk mengkonstruksi tindakan dan responya, daripada sekedar mengekspresikannya Richard Lynn 2007 : 102. Menurut Tracy 2005:48, self concept memiliki 3 bagian utama yaitu: • Self-ideal Ideal Diri • Self-Image Citra Diri • Self-Esteem Harga Diri Ketiga elemen tersebut merupakan satu kesatuan yang membentuk kepribadian seseorang, menentukan apa yang biasa seorang pikir, rasakan, dan lakukan, serta apa yang diinginkan mengenai dirinya. Hal tersebut juga akan menentukan segala sesuatu yang terjadi kepada diri seseorang. • Ideal Diri Ideal diri adalah komponen pertama dari konsep diri individu. Ideal diri terdiri dari : harapan, impian, visi, dan idaman. Ideal diri terbentuk dari kebaikan, nilai-nilai, dan sifat-sifat yang paling individu kagumi dari diri sendiri maupun orang lain yang dihormati. Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana ia harus berperilaku berdasarkan standar, aspirasi, tujuan, atau penilaian personal tertentu. Standar tersebut dapat berhubungan dengan tipe orang yang akan diinginkan atau sejumlah aspirasi cita-cita, nilai-nilai yang ingin dicapai. Ideal diri juga berarti sosok seperti apa yang paling seseorang inginkan untuk bisa menjadi diri U nive rsit a s Sum a t e ra U t a ra sendiri, di segala bidang kehidupan individu. Bentuk ideal ini akan menuntun seseorang dalam membentuk perilaku. • Citra Diri Citra Diri adalah sikap atau cara pandang seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan tidak sadar. Sikap ini mencakup persepsi dan perasaan,tentang ukuran, bentuk, fungsi penampilan dan potensi tubuh saat ini dan masa lalu yang secara berkesinambungan dimodifikasi dengan pengalaman baru setiap individu Stuart And Sundeen, 1998. Citra diri sering dikaitkan dengan karakteristik-karakteristik fisik termasuk di dalamnya penampilan seseorang secara umum, ukuran tubuh, cara berpakaian, model rambut dan pemakaian kosmetik. • Harga Diri Harga diri adalah seberapa besar individu menyukai diri sendiri. Menurut Baron dan Byrne 2005 : 173, Harga Diri Self Esteem adalah evaluasi diri yang dibuat oleh individu; sikap seseorang terhadap dirinya sendiri dalam rentang dimensi positif- negatif. Harga diri juga berarti penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal diri. Frekuensi pencapaian tujuan akan menghasilkan harga diri yang rendah atau harga diri yang tinggi Stuart and Sundeen,1998.

2.1.5 Yoga