25
Keinginan ini merupakan dorongan yang menyebabkan manusia mendambakan adanya rasa ingin dihargai dan di kenal orang lain. Serta
mendambakan dirinya untuk selalu menjadi orang yang terhormat dan dihormati.
c. Keinginan untuk ditanggapi Response Keinginan ini menimbulkan rasa ingin mencintai dan dicintai dalam
pergaulan d. Keinginan akan pengetahuan atau pengalaman baru New experience
Keinginan ini menyebabkan manusia mengeksplorasi dirinya, serta selalu ingin mencari pengetahuan dan pengalaman baru yang belum diketahui.
2.2 Kunjungan Keluarga
Metode TC Therapeutic Community merupakan salah satu modalitas terapi dalam bentuk rehabilitasi residen jangka panjang yang dapat mencapai
jangka waktu satu tahun atau lebih BNN, 2004. Sasaran pelayanan rehabilitasi sosial melalui metode TC adalah:
1. Residen atau penyalahguna narkoba 2. Keluarga :
• Ayah, ibu, dan saudara-saudara residen • Co-dependent, yaitu orang atau pihak lain yang saling
terkaittergantung dengan residen 3. Komunitas yang sama dengan residen.
26
Dalam menjalani program TC ini setiap residen akan melewati 4 empat tahapan dimana setiap tahapan akan dilakukan suatu evaluasi, untuk mengetahui
kemajuan dari masing-masing residen untuk masuk ke tahapan berikutnya. Pudji Hastuti 2003 menjelaskan proses pemulihan dari ketergantungan
zat merupakan proses yang harus dijalani seumur hidup seorang pecandu long life proses. Proses pemulihan itu sendiri melewati empat periode, yaitu:
1. Proses penerimaan intake proses Pada proses ini residen datang ke panti dengan membawa tes urine negatif,
maka langsung dilakukan sesi wawancara, mengisi perjanjian yang telah disepakati oleh orangtua dan residen lalu dilakukan penggeledahan barang
bawaan residen SPOT CHECK. 2. Tahap Awal Primary Stage
Tahap ini dilakukan selama kurang lebih 6-9 bulan yang terdiri dari tahap- tahap sebagai berikut :
a Younger member
Pada tahap ini residen diwajibkan mengikuti aturan-aturan yang ada dan bila melakukan kesalahan akan diberikan sangsi tapi masih diberikan
toleransi-toleransi dengan batasan tertentu. Pada tahap ini residen boleh dikunjungi keluarganya selama 2 minggu satu
kali dan menerima telepon dengan didampingi salah satu senior atau pekerja sosial.
b Middle Peer
27
Pada tahap ini residen telah diberikan sanksi sepenuhnya dan dapat berperan sebagai pendamping buddy bagi residen yang baru masuk.
Pada tahap ini residen boleh meninggalkan panti dengan didampingi orang tua dan senior secara bertahap mulai 4-12 jam.
c Older Member Pada tahap ini, bila melakukan kesalahan sanksi yang diberikan
dilaksanakan sepenuhnya tanpa toleransi. Pada tahap ini residen sudah boleh meninggalkan panti selama 24 jam
dengan didampingi keluarga dan senior pendamping weekend with companion, atau dengan teman satu angkatan maksimal 8 jam day with
peers, boleh juga selama 24 jam bersama orang tua saja weekend alone 3. Tahap Lanjutan Re-entry Stage
Tahap ini merupakan proses lanjutan setelah tahap primer dengan tujuan mengembalikan residen kedalam kehidupan masyarakat resosialisasii pada
umumnya. Tahap ini dilaksanakan selama 3 sampai dengan 6 bulan. 4. Bimbingan Lanjutan Aftercare Program
Program yang ditujukan bagi eks residen alumni program ini dilakukan diluar panti dan diikuti oleh semua angkatan di bawah suvervisi dari staf re-entry.
Tempat pelaksanaan disepakati bersama. Peran keluarga maupun masyarakat diperlukan dalam proses rehabilitasi.
Hal ini sangat penting mengingat pada akhirnya mereka harus kembali kepada keluarga dan masyarakat yang dekat dalam kehidupannya.
28
Peran keluarga maupun orang-orang terdekatnya dibagi menjadi 3 tiga bentuk kegiatan yaitu :
a Family Visit kunjungan keluarga Dalam kegiatan ini residen yang sudah disetujui untuk bertemu dengan orang
tua, boleh dikunjungi oleh orang tuawali sesuai waktu yang telah ditentukan pada umumnya 2 dua minggu sekali.
b Family Support GroupFSG kelompok dukungan keluarga Kegiatan ini merupakan pertemuan antara orang tua residen saja, di mana
mereka dapat berbagi perasaan, pengalaman dan harapan mereka pada umumnya dilakukan 2 dua minggu sekali.
c Family Saturday hari sabtu bersama keluarga Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh orang tuawali residen dengan seluruh staf.
Kegiatan berbentuk seminar dan kelompok-kelompok diskusi dengan topic- topik seputar masalah ketergantungan dan hubungan keluarga, dilakukan
sekali sebulan pada hari sabtu.
Hampir setiap masalah yang dialami individu timbul saat berhubungan dengan konteks sosial, baik dalam pergaulan, pekerjaan maupun dalam keluarga.
Keluarga adalah unit terkecil dari suatu komunitas, sehingga jika ada salah seorang yang mengembangkan suatu masalah, maka setiap orang akan
terpengaruh. Karena itu, kalau permasalahan berkembang, maka akan diperlukan terapi sebagai suatu unit usaha untuk menanganinya.
Keluarga merupakan kelompok sosial yang pertama dalam kehidupan manusia Gerungan, 2004.
29
Menurut Rodin Salovet dalam Smet, 1994 pasangan hidup dan keluarga merupakan sumber dukungan sosial yang paling penting. Oleh karena
itu, dalam penelitian ini kunjungan keluarga yang dimaksud adalah seberapa besar perhatian yang diberikan keluarga dalam bentuk kunjungan ke pusat rehabilitasi
Badan Narkotika Nasional tempat residen menjalani rehabilitasinya. Seseorang sangat membutuhkan dukungan sosial dalam proses
penyembuhan atau pemulihan, apalagi seseorang yang sedang menjalani rehabilitasi ketergantungan narkoba. Harry Stack Sullivan dalam Jalaludin, 2005
memaparkan bahwa jika kita diterima orang lain, dihormati, dan disenangi karena keadaan diri kita, kita akan cenderung bersikap menghormati dan menerima diri
kita. Sebaliknya, bila orang lain selalu meremehkan kita, menyalahkan kita dan menolak kita, kita akan cenderung tidak akan menyenangi diri kita.
Dalam BNN 2004, pengobatan dan rehabilitasi narkoba juga membutuhkan dukungan dalam penelitian ini diwujudkan dalam bentuk
kunjungan keluarga terhadap residen selama menjalani proses rehabilitasi, perhatian serta keterlibatan orang tua residen.
Dalam banyak kasus, bahkan mungkin hampir semua, kebanyakan pecandu narkoba tidak berusaha mencari penanganan bagi diri mereka sendiri.
Mereka yang tidak berusaha mendapatkan penanganan cenderung menjadi penyalahguna berat yang menyangkal dampak negatif kokain bagi hidup mereka
dan terperangkap dalam lingkungan sosial yang gagal mendukung mereka untuk sembuh. Saat mereka datang untuk penanganan, membantu mereka melewati
gejala putus zat biasanya cukup mudah seperti yang kita lihat. Nevid, 2005.
30
2.3 Religiusitas Residen