30
2.3 Religiusitas Residen
Sesi agama merupakan salah satu dari 5 pilar five pillars dalam program Therapeutic Community yang ada dalam program rehabilitasi pada pusat
rehabilitasi BNN Lido-Sukabumi. Religious session atau sesi agama merupakan suatu metode untuk meningkatkan nilai-nilai dan pemahaman agama dengan
memanfaatkan pertemuan-pertemuan keagamaan. BNN, 2009. Spiritualitas dalam TC berkembang secara alami dan bukan desain. Ini
merupakan tanggapan atas desakan batin dari residen untuk mencari iman yang lebih besar dimana ia dapat temukan jangkar keyakinan barunya di kekuatan
positif kehidupan. Dalam meninjau kembali kehidupan residen, mudah menemukan bahwa
ini adalah kehidupan yang penuh kehampaan, khususnya untuk yang lebih mementingkan mengejar kepuasan pribadi yang sudah diluar kendali. Untuk
meringankan perasaan bersalah yang luar biasa dan rasa malu yang biasanya menyertai gaya hidup residen, ia hidup dari penyangkalan lengkap dari ketidak
berdayaan dan kesia-siaan mengejar realitas. Residen yang tertangkap dalam jarring kecanduan akan menghabiskan hari-harinya dan berputar terletak pada
dirinya sendiri untuk membnarkan keberadaanya. Dia hidup di kehidupan yang statis dan tanpa kualitas. Dengan adanya latar belakang keberadaan residen masa
lalu, itu agak mudah untuk memahami keinginan memeluk suatu ideal yang lebih besar dari dirinya sendiri, ketika ia akhirnya secara serius memulai kedalam
kehidupan yang tenang.
31
Ada tiga tahap pembangunan spiritual yang diterapkan pada program TC BNN, 2009:
1. Membumi 2. Pengondisian yang diciptakan oleh struktur kaku TC membentuk fondasi bagi
residen dapat belajar untuk berfungsi secara efektif dalam “tujuan dan hasil” lingkungan berorientasi TC.
3. Penebusan Kembali Pada tahap ini, residen telah menetap ke rutinitas masyarakat. Menyediakan
latar belakang bagi residen untuk berdamai dengan dirinya sendiri dan dengan masa lalunya.
4. Pencarian Ini periode refleksi diri, pertanyaan yang lebih besar arti dan tujuan hidup
seseorang: sebuah pencarian makna pribadi, untuk sebuah daya dorong yang mungkin lebih memiliki kepatuhan akan kekuasaan dari pada mengejar
neorotik obat tinggi. 5. Pencarian Untuk Hubungan
Residen telah menemukan dirinya, dia telah sesuai dalam naik-turunnya kehidupan, tetapi ia telah belajar untuk menerima mereka sebagai bagian dari
realitas dan menangani penderitaannya dengan tepat, mencari bantuan jika diperlukan atau bergantung pada dirinya sendiri jika dia bisa.
Untuk menjaga apa yang diberikan, residen harus pergi kepada orang lain dalam semangat berbagi. Tingkat partisipasi keluarga dapat ditempatkan pada
bayangan terakhir sekali yang selalu terlibat.
32
Pemulihan pecandu narkoba menurut Wilis 2001 adalah dengan melibatkan elemen keluarga atau orang-orang terdekat. Pemulihan pecandu
narkoba dengan mengoptimalkan fungsi keluarga itu memungkinkan hasil-hasil sebagai berikut : tumbuh pada diri klien perasaan percaya diri, tidak menyalahkan
pihak luar, mengambil tanggung jawab atas perbuatan sendiri dengan sadar atas resikonya, mendapat penghargaan dari lingkungan sehingga tumbuh motivasi
untuk hidup baik, merasa sebagai anggota masyarakat yang beragama, dan akhirnya tumbuh sifat kepemimpinan terhadap diri, keluarga dan masyarakat
dengan moral-religius yang baik.
2.4 Kerangka Berfikir