Teknik Pengumpulan Data Pengujian Validitas Alat Ukur

E. Pengujian Reliabilitas Alat Ukur

Tes hasil belajar yang baik harus memiliki reliabilitas yang dapat diandalkan. Artinya setelah tes hasil belajar dilaksanakan berkali-kali terhadap subjek yang sama, maka hasilnya selalu sama atau relatif sama. Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan rumus Kudir- Rhicardson KR 20 ² berikut: r 11 = keterangan : r 11 : koefeisen reliabilitas tes n : banyaknya butir soal St² : varian total ∑ p .q : jumlah dari hasil perkalian antara p dan q Dimana St = ∑ dan ∑xt = ∑Xt - Setelah didapatkan hasil, maka ditentukan kriteria reliabilitas dengan mengkonsultasikan pada tabel koefesien reliabilitas tes sebagai berikut : Tabel 3.1 Indeks Koefisien Reliabilitas Tes Kofisien Reliabilitas Interpretasi 0,91 -1,00 Sangat Tinggi 0,71 – 0,90 Tinggi 0,41 – 0,70 Cukup 0,21 – 0,40 Rendah 0,20 Sangat rendah

F. Pengujian Taraf Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan juga tidak terlalu sukar. Artinya derajat kesukaran masing-masing soal tersebut adalah sedang atau cukup, angka indeks kesukaran item itu dapat diperoleh dengan menggunakan rumus Du Bois berikut: P = Keterangan : P : angka indeks kesukaran item N p : banyaknya testee yang menjawab benar pada butir soal N : Jumlah seluruh taste Setelah didapatkan hasil, maka hasil tersebut diinterpretasikan pada table tingkat kesukaran berikut. Tabel 3.2 Indeks Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran Interpretasi 0,25 Sukar 0,25 – 0,75 Sedang 0,75 Mudah

G. Daya pembeda

“Daya pembeda adalah kemampuan suatu butir soal tes hasil belajar untuk dapat membedakan antara tastee yang berkemampuan tinggi dengan tastee yang berkemampuan rendah. Dalam menentukan daya pembeda suatu butir soal, rumus yang digunakan adalah ”: 4 D = - = P A - P B Keterangan : D : Daya pembeda 4 Anas Sujino, Evaluasi Pendidikan, h. 38-386 B A : Banyaknya siswa kelas atas yang menjawab benar B B : Banyaknya siswa kelas atas yang menjawab salah J A : Jumlah siswa kelas atas J B : Jumlah siswa kelas bawah Tabel 3.3 Indeks Daya Pembeda Daya Pembeda Interpretasi 0,00 Sangat Buruk 0,00 – 0,20 Buruk 0,20 – 0,40 Cukup 0,40 – 0,70 Baik 0,70 – 1,00 Sangat Baik

H. Teknik Analisis Data

Data-data yang masih dalam bentuk data mentah terlebih dahulu disusun dalam tabel distribusi frekuensi untuk memperoleh gambaran yang sederhana jelas dan sistematis mengenal hasil yang dinyatakan dalam bentuk angka-angka kemudian dari data tersebut dihitung pengujian persyaratan analisis berupa uji normalitas, uji homogenitas kemudian dilakukan pengujian hipotesis terhadap data tersebut.

1. Pengujian persyaratan analisis

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan berupa uji lilliefors. 5 Uji lilliefors mempunyai langkah-langkah sebagai berikut: 5 Sujana, Metode Statistika Bandung,: Tarsib, 2002, h. 466 1 Pengamatan X1, X2, .... Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, .... Zn dengan menggunakan rumus Zi = Xi – Xs x dan s masing- masing merupakan rata-rata dan simpangan baku sampel. 2 Untuk setiap bilangan baku tersebut dan dengan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F Zi = p Z ≤ Zi. 3 Selanjutnya hitung proporsi Z1, Z2, .... Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi, jika populasi ini dinyatakan dengan S Zi, maka S Zi = Hitung selisih F Zi – S Zi, kemudian tentukan harga mutlaknya. 4 Ambil harga yang paling besar diantara hara-harga mutlak selisih tersebut dan harga tersebut dinamakan dengan L o. 5 Tentukan kriteria pengujian berikut : a Jika L o ≤ L o, H o diterima data berdistribusi normal b Jika L o ≤ L o, H o ditolak data tidak berdistribusi normal

b. Uji Homogenitas

Uji homogeniats dilakuakan untuk mengetahui perbedaan antara kedua keadaan atau populasi. Uji homogenitas yang dilakukan penulis berupa uji fischer. Langkah-langkah uji fischer sebagai berikut: F h = dengan varian =

c. Pengujian hipotesis

1. Jika varian populasi heterogen t hitung = ̅̅̅̅̅– ̅̅̅̅ √ 2. Jika Variasi populasi homogen t hitung = ̅̅̅̅̅– ̅̅̅̅ √ sg = √ – – –

Dokumen yang terkait

Efektivitas pemanfaatan media audio visual vidio pembelajaran dalam upaya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa pada pembelajaran sejarah (penelitian kelas di SMP Bina Sejarah Depok)

2 9 235

Pengaruh Penggunaan Media Gambar Kartun Terhadap Hasil Belajar Ips Pada Siswa Kelas Viii Smp Al-Amanah, Setu Tangerang Selatan

2 23 191

Perbandingan Hasil Belajar IPS Siswa Dengan Menggunakan Media Video Versus Media Gambar di SMK Lingga Kencana Sawangan Depok

0 5 142

Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi (Penelitian Quasi Eksperimen Pada Kelas X di SMAN 8 Kota Tangerang Selatan)

2 28 299

Pengaruh media video terhadap hasil belajar siswa SMA pada konsep gerak lurus: kuasi eksperimen di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan

1 8 273

Hubungan persepsi pengelolaan kelas dan motivasi belajar IPS di SMK Lingga kencana Sawangan Depok

2 15 104

Penggunaan media visual gambar untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa di Kelas IV MI Yapia Parung

1 12 134

PERBANDINGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DENGAN MEDIAVIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATAPELAJARAN Perbandingan Antara Penggunaan Media Gambar dengan Media Video Terhadap Hasil Belajar Siswa Matapelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Padasiswa Kelas IV SD

0 1 15

PERBANDINGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DENGAN MEDIA VIDIO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA PADA SISWA Perbandingan Antara Penggunaan Media Gambar dengan Media Video Terhadap Hasil Belajar Siswa Matapelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Pada

0 2 10

Kata Kunci: Gambar Bergerak, Gambar Diam, Hasil Belajar PENDAHULUAN - PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERGERAK DENGAN GAMBAR DIAM

0 0 10