51
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa skor tertinggi didapat oleh responden nomor 10 dengan skor 93. Sedangkan skor terendah didapat
oleh responden dengan nomor 3, 4, 17 dan 20 dengan skor 67. Pada hasil penelitian media gambar dapat dilihat bahwa terdapat 4
siswa yang nilainya belum mencapai, namun selebihnya adalah sudah mencapai KKM atau diatau KKM. Selain itu juga dari
Dari data nilai di atas dapat dilihat dengan grafik sebagai berikut:
Gambar 4.2 Gambar Grafik
Posttes Media Gambar
15
73
16
73
17
67
18
87
19
80
20
67
21
80
21 1.578
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
52
Nilai yang diperoleh siswa dari postest yang dilakukan terhadap kelas yang diajar menggunakan Media Gambar dapat ditunjukkan pada
tabel berikut:
Tabel 4.6 Data Hasil
Posttest Siswa Kelompok Media Gambar
N Jumlah
Nilai Nilai
Terendah Nilai
Tertinggi Mean
Median Modus
Varians Simpang
an Baku 21
16,21 67
93 75,23
75 80
77.08 8,78
Dari data nilai postes Media Video dan Media Gambar dapat dilihat dengan grafik perbandingan nilai sebagai berikut:
Gambar 4.3
Perbandingan Diagram Garis Nilai Posttest Media Video dan Nilai Posttest Media Gambar
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
17 18
19 20
21
Nilai Posttest Media Video
Nilai Posttest Media Gambar
53
C. Hasil Uji Coba Instrumen
Instrumen yang di gunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini terdiri dari instrumen tes. Instrumen tes berupa soal dan dilaksanakan diakhir
pertemuan setelah pembahasan selesai. Tes ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan hasil belajar IPS siswa.
Instrumen tes yang digunakan untuk menguji hasil belajar IPS siswa berjumlah 15 soal yang terlebih dahulu diuji validitas, reliabilitas, daya beda dan
taraf kesukarannya. Proses pengambilan data hasil belajar IPS yaitu melalui posttest yang diambil setelah pembelajaran selesai.
Sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan, peneliti menguji cobakan soal instrumen tes di kelas XI kemudian soal tersebut dihitung validitas, relibilitas,
daya beda dan taraf kesukaran, peneliti menggunakan ANATES. ANATES merupakan sebuah program aplikasi komputer yang bertujuan untuk menganalisis
butir soal. Dalam program ini akan diolah dan secara otomatis akan mengeluarkan hasil validitas, reliabilitas, daya pembeda dan taraf kesukaran soal dengan terlebih
dahulu mentabulasi dan mengentri jawaban siswa. Berdasarkan penghitungan ANATES, diperoleh hasil validitas yaitu dari
30 soal yang diuji cobakan terdapat 15 soal yang valid, yaitu nomor 1, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 17, 19, 24, 27 dan 29.
Selain validitas, peneliti juga menguji reliabilitas. Berdasarkan penghitungan ANATES diperoleh hasil relibilitas 0,74 kriteria tinggi.
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrumen yang sudah dapat
dipercaya akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Setelah melakukan uji validitas dan reliabilitas, maka ditentukan daya
bedanya. Berdasarkan penghitungan ANATES diperoleh hasil daya beda yaitu 11 soal berkategori jelek, 3 soal berkategori sedang, 10 soal berkategori baik dan 6
soal berkategori baik sekali.