Pengumpulan Data Managemen Data

29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.1.1 Analisis Univariat

4.1.1.1 Gambaran Karakteristik Responden

Responden pada penelitian ini berjumlah 82 orang yang secara keseluruhan merupakan penderita TB paru dengan gejala klinis tuberkulosis yaitu gejala respiratorik yang memiliki hasil pemeriksaan sputum BTA positif. Hasil pengumpulan data didapatkan gambaran karakteristik responden yang meliputi usia dan jenis kelamin. 1 Usia Responden Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia Kelompok Usia Jumlah Orang Persentase 15-35 Tahun 16 19 36-55 Tahun 53 64 56 Tahun 13 15,9 Total 82 100,0 Berdasarkan umur, pada penelitian ini umur yang terbanyak pada kelompok usia 36-55 tahun sebanyak 53 orang 64,6, dimana penderita termuda umur 16 tahun dan tertua umur 78 tahun. Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Louisiana di Amerika pada tahun 2010 menunjukkan bahwa penderita TB paru pada umumnya berusia 55 tahun. 41 Hal ini juga sesuai dengan laporan WHO pada tahun 2004 yaitu penderita TB paru rata-rata berusia 35-54 tahun untuk kawasan Asia Tenggara. Hal ini diduga karena pada usia produktif akan lebih mudah terpajan dengan dunia luar dan lebih banyak memiliki kecenderungan terjadi perburukan penyakit karena mempunyai faktor komorbid seperti diabetes mellitus, keganasan, penyakit paru obstruktif, dan penggunaan obat kortikosteroid . 30,42,43 Berdasarkan teori terdapat beberapa kemungkinan hasil akhir paparan Mycobacterium Tuberculosis. Pada beberapa orang, kuman TB ini langsung 30 segera dieliminasi oleh pejamu setelah inhalasi. Kemungkinan kedua dan kelompok terbesar ialah bertahannya infeksi melalui keberhasilan pembentukan granuloma, sebuah fungsi respon imun alamiah dan adaptif yang kuat oleh pejamu dan menghasilkan infeksi laten. Pada kemungkinan kedua, reaktivasi dari infeksi dapat terjadi akibat beberapa faktor yang disebutkan di atas. 44 Tuberkulosis sekunder atau tuberkulosis pasca primer yang umunya terjadi pada usia produktif terjadi bertahun-tahun setelah tuberkulosis primer. Baik imunitas alamiah maupun imunitas adaptif mengalami penurunan fungsi dalam mekanisme defensi terhadap Mycobacterium Tuberculosis. Pada sebagian orang respon imun yang mengalami penurunan fungsi akan menimbulkan destruksi jaringan yang signifikan, artinya infeksi bersifat progresif destruksi jaringan melalui nekrosis kaseosa dan kavitas. 44 2Jenis Kelamin Responden Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Orang Persentase Laki-laki 54 65,8 Perempuan 28 34,1 Total 82 100,0 Pada penelitian ini, berdasarkan jenis kelamin penderita terdiri atas 54 65,8 penderita laki-laki dan 28 34,1 penderita perempuan. Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yaitu Long dkk melaporkan laki-laki dua pertiga lebih sering terkena TB paru daripada perempuan, sedangkan Nagakawa dkk melaporkan bahwa pada perempuan sering terjadi keterlambatan diagnosis TB paru karena berkurangnya minat untuk memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan. 11,42 Masniari dkk. Dalam penelitian yang dilakukan di RS Persahabatan Jakarta menemukan hasil 61,7 penderita laki-laki dan wanita 38,3. Yeung dkk. Melakukan penelitian di Hongkong menemukan prevalensi TB paru pada laki-laki 4 kali lebih besar dibanding perempuan. 11 Angka kejadian TB paru pada laki- laki lebih tinggi diduga akibat perbedaan pajanan dan risiko infeksi. Laki- laki lebih sering berinteraksi dengan dunia luar dan lebih memiliki faktor risiko yang lebih besar untuk terjadinya