Sejarah Berdirinya GAMBARAN UMUM PANTI SOSIAL ASUHAN RABBANI

BAB III GAMBARAN UMUM PANTI SOSIAL ASUHAN RABBANI

A. Sejarah Berdirinya

Latar belakang didirikannya Panti Sosial Asuhan Rabbani diawali dari cita-cita seorang duta besar Indonesia untuk Arab Saudi yaitu Bapak Djanamar Adjam. Beliau ingin sekali mengasuh dan menyantuni anak-anak yatim piatu, fakir miskinkurang mampu, dan anak-anak terlantar. Tetapi sebelum keinginan tersebut terlaksana beliau meninggal dunia. Kemudian cita-cita mulia tersebut dilanjutkan atau diwujudkan oleh istrinya tercinta yaitu Ibu Hj. Syilvinia Djanamar Adjam. Sehingga pada tanggal 13 oktober 1993 didirikanlah sebuah tempat yang diberi nama “Panti Sosial Asuhan Rabbani” di atas tanah 2 hektar yang terletak di jalan raya Parung Gunung Sindur 27 Tulang Kuning Parung Bogor. Tetapi kini istrinya pun telah meninggal dunia dan urusan panti pun diserahkan kepada keluarga dari istri Bapak Djanamar Adjam karena beliau tidak mempunyai anak. Dan sebagai kepala panti keluarga tersebut mengangkat Bapak Solhanuddin S. Ag yang juga sebagai orangtua asuh di panti tersebut sebagai kepala dan dai panti ini. 44 Dalam panti tersebut anak-anak fakir miskin, yatim piatu, tidak hanya disantuni, seperti: pangan, papan, sandang saja namun mereka juga mendapatkan 44 Solhannuddin, Pimpinan Panti Sosial Asuhan Rabbani Parung Bogor, Wawancara Pribadi, Bogor, 30 Juni 2008. 28 pendidikan; baik pendidikan formal maupun pendidikan informal belajar di sekolah dan di asrama. Dalam materi pendidikan selain pelajaran-pelajaran agama, mereka lebih menekankan pada materi pendidikan menghafal Al-Qur’an Tahfidzul Qur’an. Pada awalnya santri-santri tersebut kebanyakan berasal dari Kepulauan Mentawai yang terletak di Propinsi Sumatra Barat. Anak-anak tersebut sebelumnya ditampung terlebih dahulu di Yayasan Pembinaan Pendidikan Mentawai YPPM Padang. Yayasan ini merupakan suatu wadah untuk menampung dan membina masyarakat Mentawai terutama dalam bidang pendidikan. Karena keterbatasan tempat dan tenga pendidik, YPPM mempunyai program, yaitu menyalurkan anak-anak asuh mereka ke panti-panti atau pesantren-pesantren yang ada di pulau Jawa, diantaranya adalah Panti Sosial Asuhan Rabbani tersebut. 45 Setelah beberapa tahun selanjutnya, santri Panti Sosial Asuhan Rabbani tidak hanya berasal dari Kepulauan Mentawai dan Riau saja, namun ada juga yang berasal dari Lampung, Banten, Jakarta, Indramayu, Garut, Depok, Cianjur, dan Jawa timur.

B. Visi dan Misi