2. Pengertian Bimbingan
Bimbingan merupakan kegiatan yang bersumber pada kehidupan manusia. Kenyataan menunjukkan bahwa manusia di dalam kehidupannya sering
menghadapi persoalan-persoalan yang silih berganti Berdasarkan kenyataan bahwa manusia itu tidak sama satu dengan yang
lainnya, baik dalam sifat-sifatnya maupun dalam kemampuannya, maka diantara manusia ada yang sanggup mengatasi persoalan tanpa bantuan orang lain, tetapi
tidak sedikit manusia yang tidak sanggup mengatasi persoalannya jika tidak dibantu oleh orang lain. Oleh karena itu, bimbingan sangat diperlukan.
Contohnya, dalam hal menghafal al-Qur’an. Orang yang belum mampu menghafal al-Qur’an, maka perlu adanya bimbingan agar orang tersebut dapat menghafal al-
Qur’an dengan baik, yang mana menghafal al-Qur’an itu amat diperlukan oleh setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan agar dapat melaksanakan shalat
dengan baik. Secara etimologi kata bimbingan merupakan terjemahan dari kata
“Guidance” berasal dari kata kerja “to guide” yang mempunyai arti
“menunjukkan, membimbing, menuntun ataupun membantu”.
18
Guidance dikaitkan dengan asal kata guide, yang diartikan sebagai
“menunjukkan jalan showing the way; memimpin leading; menuntun conducting; memberikan petunjuk giving instruction; mengatur regulating;
mengarahkan governing; memberikan nasehat giving advice”.
18
Hallen A, Bimbingan dan Konseling, Jakarta : Ciputat Press, 2002, Cet. Ke-1, h. 3.
Kalau istilah bimbingan dalam bahasa Indonesia diberi arti yang selaras dengan arti-arti yang disebutkan di atas, akan muncul dua pengertian yang agak
mendasar, yaitu: a.
Memberikan informasi, yaitu menyajikan pengetahuan yang dapat digunakan untuk mengambil suatu keputusan, atau memberitahukan
sesuatu sambil memberikan nasehat. b.
Mengarahkan, menuntun ke suatu jalan. Tujuan itu mungkin hanya diketahui oleh pihak yang mengarahkan; mungkin perlu diketahui oleh
kedua belah pihak.
19
Untuk memperoleh pengertian yang lebih jelas, berikut ini dikutip beberapa definisi. Menurut Arthur J. Jhones yang dikutip Dewa Ketut Sukardi
menyebutkan: “ bimbingan ialah bantuan yang diberikan oleh seseorang kepada orang lainnya dalam menetapkan pilihan dan penyesuaian diri, serta di dalam
memecahkan masalah-masalah. Bimbingan bertujuan membantu penerimaan secara bebas dan mampu bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri”.
20
Sedangkan Djumhur dan Moh. Surya memberikan pengertian tentang bimbingan sebagai proses bantuan terhadap individu untuk mencapai pemahaman
dan pengarahan dari pembimbing untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimal kepada sekolah, keluarga serta masyarakat. Dan dalam “year book of
education” Djumhur dan Moh. Surya juga mengemukakan bahwa bimbingan
adalah: “suatu proses membantu individu melalui usahanya sendiri untuk
19
Winkel dan Sri Hastuti, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, Yogyakarta : Media Abadi, 2004, Cet. Ke-3, h. 27.
20
Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan dan Konseling, Jakarta : PT. Bina Aksara, 1988, h. 8.
menemukan dan mengembangkan kemampuannya agar memperoleh kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial”.
21
Adapun menurut Crow crow 1960, seperti yang dikutip Prayitno dan Erman Amti, bimbingan adalah “bantuan yang diberikan oleh seseorang, laki-laki
atau perempuan, yang memiliki kepribadian yang memadai dan terlatih dengan baik kepada individu-individu setiap usia untuk membantunya mengatur kegiatan
hidupnya sendiri dan menanggung bebannya sendiri”.
22
Dengan demikian, dari beberapa pengertian di atas maka dapat dipahami bahwa bimbingan ialah bantuan yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain
dalam usaha untuk mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam kehidupannya dan menjadi lebih mampu untuk menghadapi masalah yang akan dihadapi kelak,
sehingga tercapainya kesejahteraan atau kebahagiaan dalam hidupnya.
3. Tujuan dan Fungsi Bimbingan