pendidikan; baik pendidikan formal maupun pendidikan informal belajar di sekolah dan di asrama. Dalam materi pendidikan selain pelajaran-pelajaran
agama, mereka lebih menekankan pada materi pendidikan menghafal Al-Qur’an Tahfidzul Qur’an.
Pada awalnya santri-santri tersebut kebanyakan berasal dari Kepulauan Mentawai yang terletak di Propinsi Sumatra Barat. Anak-anak tersebut
sebelumnya ditampung terlebih dahulu di Yayasan Pembinaan Pendidikan Mentawai YPPM Padang. Yayasan ini merupakan suatu wadah untuk
menampung dan membina masyarakat Mentawai terutama dalam bidang pendidikan. Karena keterbatasan tempat dan tenga pendidik, YPPM mempunyai
program, yaitu menyalurkan anak-anak asuh mereka ke panti-panti atau pesantren-pesantren yang ada di pulau Jawa, diantaranya adalah Panti Sosial
Asuhan Rabbani tersebut.
45
Setelah beberapa tahun selanjutnya, santri Panti Sosial Asuhan Rabbani tidak hanya berasal dari Kepulauan Mentawai dan Riau saja, namun ada juga yang
berasal dari Lampung, Banten, Jakarta, Indramayu, Garut, Depok, Cianjur, dan Jawa timur.
B. Visi dan Misi
Adapun visi dan misi didirikannya panti social asuhan rabbani adalah: 1.
Ingin berbuat baik kepada orang lain dengan cara meningkatkan derajat anak yatim, fakir miskinkurang mampu, terlantar, dan anak-anak usia
45
Ibid., Wawancara Pribadi, Bogor, 03 April 2008.
belajar pada umumnya. Hal ini sesuai dengan usaha pemerintah dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
2. Mengembangkan dua potensi, yaitu: pendidikan umum dan pendidikan
agama yang diharapkan mempunyai nilai tambah plus dan mampu menjadi ulama yang tidak saja luas ilmu pengetahuan agamanya namun
mampu memenuhi tuntutan zamannya untuk ikut berperan aktif dalam menghadapi masalah-masalah kemasyarakatan.
46
Visi misi di atas merupakan wujud nyata dari UUD 45 yang tercantum dalam bab XIII pasal 31 yang berbunyi; tiap-tiap warga Negara berhak
mendapatkan pengajaran, dan juga termaktub dalam pasal 34 yang berbunyi; fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara.
47
C. Program Kegiatan dan Tujuannya
1. Sasaran Penyantunan
Anak-anak yatim piatu terlantar dan anak mualaf suku terasing yang manjadi sasaran program adalah anak-anak yang berasal dari keluarga
yang kondisi ekonominya lemah miskin atau terlantar. 2.
Sistem Penyantunan Program penyantunan anak yatim piatu terlantar dan anak mualaf suku
terasing yang dilaksanakan melalui dua system pelayanan yaitu:
46
Ibid., Wawancara Pribadi, Bogor, 30 Juni 2008.
47
Undang-Undang Dasar 1945 BAB XIII Pasal 31 34.
a.
Sistem Pelayanan Panti. Anak-anak yatim yang disantuni ditempatkan
dalam suatu tempat tinggal asrama dengan melalui pengawasan dan bimbingan langsung dari para pengasuh orang tua asuh
b.
Sistem Pelayanan Non Panti. Anak-anak yatim yang disantuni yang
tetap berada dalam asuhan dan bimbingan keluarganya masing-masing tetapi mereka mendapat bantuan setiap bulan untuk keperluan
pendidikan sekolah dan kebutuhan pokok lainnya. 3.
Bentuk Penyantunan Bentuk-bentuk penyantunan yang diberikan kepada anak-anak yatim
mencakup: a.
Kebutuhan pakaian b.
Kebutuhan makanan c.
Tempat tinggal bagi anak yatim ditempatkan dalam panti d.
Kesehatan e.
Pendidikan sekolah f.
Ketrampilan g.
Bimbingan agama Islam melalui panti h.
Bimbingan pengetahuan umum melalui privat 4. Jangka Waktu Penyantunan
Pemberian penyantunan kepada anak yatim piatu terlantar dan anak mualaf suku terasing tersebut, dibatasi dalam waktu tertentu yang disesuaikan
dengan kebutuhan.
5. Sumber Biaya Dana
Bentuk biaya dana: a.
Wakaf b.
Hibah c.
Shodaqoh d.
Zakat e.
Bentuk-bentuk bantuan lainnya tidak mengikat. 6. Penyandang Dana Donatur
a. Donatur Tetap: yaitu para penyandang dana yang memberikan bantuan
secara berkesinambungan dengan jumlah bantuan yang tetap dan waktu yang teratur tiap minggu atau tiap bulan
b. Donatur Tidak Tetap: yaitu para penyandang dana yang memberikan
bantuan secara insidential dengan jumlah bantuan dan waktu tidak ditentukan.
7. Sarana dan Prasarana
Untuk melaksanakan program penyantunan dan pendidikan melalui panti secara berkesinambungan telah mempunyai dan akan membangun:
a. Gedung ruang dan penampung anak 600 m² kantor
b. Ruang dapur makan tersendiri
c. Taman rekreasi
Areal seluas 6000 m² beralokasi di Jl. Raya Parung Gunung Sindur Tulang Kuning Waru Parung – Bogor.
Untuk mencapai tujuan dari pada Panti maka disusun program kerja yang sifatnya jangka pendek, menengah dan jangka panjang antara lain:
1. Jangka Pendek
a. Mensosialisasi program-program panti pada masyarakat, instansi
dinas yang terkait pemerintah mampu swasta. b.
Identifikasi masalah klien. c.
Menyelenggarakan program pendidikan 12 tahun melalui system orang tua asuh yang dikelola oleh panti asuhan dan non panti.
d. Memberikan bantuan santunan bagi Lansi.
e. Menyelenggarakan pemberantasan buta huruf Al-Qur’an untuk
orang dewasa, remaja, anak-anak TPA TKA, Majlis Ta’lim, yang berkesinambungan.
2. Jangka Menengah
a. Mengadakan kerja sama dengan dinas instansi yang terkait dan
swasta untuk mengembangkan ketrampilan klien binaan di bidang sector pertanian peternakan dan jasa untuk menunjang program
binaan sosial. b.
Meningkatkan usaha klien binaan di bidang menabung khusus anak-anak yang ada di Panti Asuhan.
c. Mengadakan kerja sama dengan lembaga pendidikan pemerintah
swasta, penyelenggaran pendidikan bagi anak asuh. d.
Mengadakan penyuluhan bagi Lansi manakala menghayati sisa umur penuh dengan kedamaian.
e. Menyiapkan draf pengembangan pendidikan yang bersifat
swakelola mandiri.
3. Jangka Panjang
a. Mengoptimalkan program pembinaan Panti Asuhan.
b. Mengupayakan program dakwah melalui Ta’lim.
c. Mengembangkan pembinaan panti Diniah Tsanawaiyah dan
Aliyah. d.
Mendirikan kelompok usaha bersama di sektor pertanian, peternakan dan perdagangan.
e. Mendirikan kepustakaan di Panti Asuhan.
f. Mendirikan pos kesehatan untuk Panti Asuhan maupun
kepentingan masyarakat. Sehubungan dengan adanya permasalahan-permasalahan yang berkaitan
dengan anak-anak yatim piatu terlantar dan anak mualaf suku terasing, maka program penyantunan anak-anak yatim yang melembaga dan berkesinambungan
sangat dengan tujuan sebagai berikut: 1.
Memberikan pelayananpenyantunan kepada anak-anak yatim secara sistematis dan berkesinambungan melalui pelayanan panti dan non panti,
sehingga dapat menjamin kelangsungan hidupnya serta terpenuhi kebutuhan pokoknya secara layak.
2. Memberikan penyantunan kepada anak-anak yatim sesuai dengan perintah
Allah SWT dan Rasulullah Saw serta ketentuan Undang-Undang Dasar 1945. 3.
Memobilisasi dan memanfaatkan sumber-sumber yang ada di dalam masyarakat baik yang berupa sumber-sumber material maupun sumber-
sumber non material sehingga mendukung terlaksananya program penyantunan anak yatim secara optimal.
D. Struktur Organisasi