Pengambilan Keputusan Strategi Analisis Strategi Pengembangan Usaha Dalam Upaya Peningkatan Penjualan (Studi pada Clothing Merk Blackstar di Medan

Aspek Pemasok 1. Pemasok yang selalu menyediakan bahan baku 2. Rendahnya daya tawar pemasok Aspek Pemerintah 1. Kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM Bahan Bakar Minyak Sumber: Hasil Penelitian

4.4 Pengambilan Keputusan Strategi

Melakukan Perumusan dengan Matriks IFAS dan EFAS 1. Matriks IFAS Pada faktor – faktor yang tertera pada tabel 4.1 dimasukkan kedalam matriks IFAS. Dengan tahap – tahap sebagai berikut: memberikan bobot pada masing – masing faktor dengan skala 1,0 paling penting hingga 0,0 tidak penting berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut dalam usaha ini. Lalu menghitung rating untuk masing – masing faktor dengan skala mulai dari 4 outstanding sampai dengan 1 poor, berdasarkan pengaruh terhadap usaha ini. Lalu mengalikan bobot dan rating sehingga memperoleh pembobotan. Tabel 4.3 Matriks IFAS Internal Factors Analysis Summary Faktor-faktor Internal Bobot Rating Bobot x Rating Strengths S Aspek Keuangan Universitas Sumatera Utara 1. Modal yang rendah 0,03 2 0,06 2. Memiliki catatan keuangan 0,10 2 0,20 Aspek Sumber Daya Manusia 1. Tidak memiliki karyawan yang tetap sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya upah karyawan 0,08 3 0,24 Aspek Kegiatan Operasional 1. Ketersediaan bahan baku yang selalu ada 0,11 3 0,33 2. Menghasilkan kualitas produk baik 0,12 4 0,48 3. Konsep desain yang kreatif 0,11 4 0,44 4. Menerapkam sistem konsinyasi 0,06 3 0,18 Aspek Pemasaran 1. Lokasi yang strategis 0,12 4 0,48 2. Harga yang murah 0,11 4 0,44 3.Promosi menggunakan media social 0,03 3 0,09 Universitas Sumatera Utara Sub Total 0,87 2,94 Kelemahan Weakness Aspek keuangan 1. Tidak memiliki laporan keuangan 0,03 3 0,09 Aspek Sumber Daya manusia 1. Tidak adanya loyalitas karyawan 0,03 3 0,09 Aspek Kegiatan Operasional 1. Bergantung pada pemasok luar kota waktunya 0,02 2 0,04 2. Keterlambatan pengiriman stock barang 0,01 2 0,02 Aspek pemasaran 1. Tidak memiliki toko khusus 0,03 2 0,06 2. Tidak melakukan pemasaran yang besar 0,01 2 0,02 Sub Total 0,13 0,32 TOTAL 1,00 3,26 Sumber: Hasil penelitian Universitas Sumatera Utara Dari hasil analisis pada matriks IFAS Internal Factors Analysis Summary, Strength S memiliki faktor yang paling menonjol yaitu faktor dari lokasi yang strategis, harga yang murah, menghasilkan kualitas yang baik, konsep desain yang mengikuti tren dengan nilai sub total 2,94. Dan pada Weakness W, memiliki nilai sub total 0,32 dengan faktor yang menonjol adalah faktor tidak memiliki toko khusus dan tidak memiliki loyalitas karyawan. 2. Matriks EFAS Pada faktor – faktor yang tertera pada tabel 4.2 dimasukkan kedalam matriks EFAS. Dengan tahap – tahap sebagai berikut: memberikan bobot pada masing – masing faktor dengan skala 1,0 paling penting hingga 0,0 tidak penting berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut dalam usaha ini. Lalu menghitung rating untuk masing – masing faktor dengan skala mulai dari 4 outstanding sampai dengan 1 poor, berdasarkan pengaruh terhadap usaha ini. Lalu mengalikan bobot dan rating sehingga memperoleh pembobotan. Tabel 4.4 Matriks EFAS Eksternal Factors Analysis Summary Faktor-faktor Eksternal Bobot Rating Bobot x Rating Opportunities O Aspek Pasar 1. Target pasar yang pasti target pasar adalah anak muda Medan 0,13 3 0,39 Universitas Sumatera Utara 2. Produk dengan cetakan edisi terbatas 0,18 3 0,54 3. Anak muda Medan yang selalu mengikuti trend fashion. 0,16 4 0,64 Aspek Pemasok 1. Pemasok yang selalu menyediakan bahan baku 0,12 1 0,12 2. Rendahnya daya tawar pemasok 0,15 3 0,45 Sub Total 0,74 2,14 Threaths T Aspek Kompetitor 1. Banyaknya pesaing yang sejenis 0,20 1 0,20 Aspek Pemerintah 1. Kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM Bahan Bakar Minyak 0,06 2 0,12 Sub Total 0,26 0,32 TOTAL 1,00 2,46 Sumber: Hasil Penelitian Universitas Sumatera Utara Dari hasil analisis yang dilakukan, maka faktor opportunity memiliki sub total 2,14 dengan menunjukkan faktor anak muda Medan yang selalu mengikuti fashion dan tren yang selalu berubah - ubah. Lalu, pada faktor threat memiliki subtotal sebesar 0,32 yang paling menonjol adalah faktor banyak pesaing yang sejenis. Setelah melakukan pembobotan IFAS dan EFAS maka, hasil pembobotan akan dijumlahkan dalam table berikut: Tabel 4.5 Matriks IFAS+EFAS Sub Total Strength = 2,94 Sub Total Weakness = 0,32 Sub Total Opportunity = 2,14 Sub Total Threat = 0,32 Total S+O = 5,08 Total W+T = 0,64 Sumber: Hasil Penelitian Dari hasil penjumlahan IFAS+EFAS pada tabel 4.6 bahwa total S+O W+T, maka faktor strategis kekuatan dan peluang mendukung tercapainya jalan keluar dari pokok permasalahan yang ada untuk mendapatkan rekomendasi yang diharapkan. Dapat digambarkan dalam diagram analisis SWOT pada tabel berikut: Universitas Sumatera Utara Gambar 4.4 Diagram Analisis SWOT Clothingan Blackstar 3. Mendukung Strategi Trun Around 1. Mendukung Strategi Agresif 4. Mendukung Strategi Defensif 2. Mendukung Strategi Diversifikasi Sumber: Hasil Penelitian Dari hasil diagram SWOT menunjukkan bahwa strategi yang dibutuhkan oleh usaha clothingan Blackstar adalah strategi kebijakan pertumbuhan yang agresif Growth Oriented Strategi. Karena usaha clothingan Blackstar memiliki peluang dan kekuatan. Sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada dengan kekuatan yang mendukung. Adapun strategi ditunjukkan dalam matriks SWOT yang menunjukkan kekuatan dan peluang usaha untuk menetapkan strategi – strategi yang akan digunakan oleh usaha clothingan Blackstar. Memperlihatkan aspek-aspek kekuatan dan peluang dari usaha clothingan Blackstar dijadikan satukan untuk Kekuatan 2,94 Kelemahan 0,32 Ancaman 0,32 Peluang 2,14 Universitas Sumatera Utara mendapatkan cara yang digunakan untuk mengembangkan usaha clothingan Blackstar. Berikut adalah Matriks SO dari penggabungan IFAS+EFAS dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.6 Matriks SO Usaha Clothingan Blackstar Internal Eksternal Kekuatan Strenght Peluang Opportunity Aspek Keuangan 1. Modal yang rendah 2. Memiliki catatan keuangan Aspek Sumber Daya Manusia 1. Tidak memiliki karyawan yang tetap sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya upah karyawan Aspek Kegiatan Operasional 1. Ketersediaan bahan baku yang selalu ada 2. Menghasilkan kualitas produk baik 3. Konsep desain yang kreatif 4. Menerapkam sistem konsinyasi Aspek Pemasaran 1. Lokasi yang strategis 2. Harga yang murah 3. Promosi menggunakan media sosial Universitas Sumatera Utara Aspek Pasar 1. Target pasar yang pasti target pasar adalah anak muda 2. produk dengan cetakan edisi terbatas 3. Anak muda yang selalu mengikuti trend fashion. 1. Membuat laporan keuangan 2. Membuka toko khusus 3. Merekrut karyawan tetap 4. Harus selalu mengikuti tren masa kini 5. Meningkatkan kualitas produk 6. Melakukan pemasaran yang lebih baik 7. Menjalin hubungan dengan komunitas 8. Membuat potongan harga Aspek Pemasok 1. Pemasok selalumenyediak an bahan baku 2. Rendahnya daya tawar pemasok. 9. Menjalin kerjasama dengan pemasok Sumber: Hasil Penelitian Universitas Sumatera Utara Adapun rincian dari strategi yang harus diterapkan oleh usaha clothingan Blackstar setelah melakukan perumusan strategi dengan pendekatan analisis SWOT, yaitu: 1. Membuat laporan keuangan Laporan keuangan sangatlah penting bagi usaha clothingan Blackstar, dimana usaha ini melakukan transaksi yang begitu banyak. Cacatan keuangan tidaklah cukup. Usaha ini membutuhkan seorang akuntan yang khusus untuk menghitung laporan keuangan. Namun, untuk meminimalisir dari biaya tambahan, pelaku usaha dapat mempelajari secara bertahap tentang akuntansi. 2. Membuka toko khusus Usaha clothingan Blackstar lebih baik memiliki toko khusus. Karena akan lebih konsentrasi akan penjualannya. Maksudnya adalah orang-orang akan lebih mengenali produk ini jika memiliki tempat usaha yang khusus. 3. Merekrut karyawan tetap Setelah membuka toko khusus, carilah 2 atau 3 orang karyawan yang tugasnya menjaga toko. Pemilik yang melakukan pencatatan keuangan serta membuat laporan keuangan. Akan membutuhkan biaya tambahan, namun akan lebih baik jika memiliki karyawan sendiri karena tidak akan bergantung lagi kepada pemasok yang terkadang tidak konsisten dengan waktu pengerjaan. Universitas Sumatera Utara 4. Harus selalu mengikuti tren masa kini Fashion yang selalu berubah-berubah setiap harinya, menuntut pelaku usaha untuk selalu mengikuti. Pelaku usaha akan lebih kreatif lagi untuk melakukan pembuatan produk dengan tren yang terbaru. 5. Meningkatkan kualitas produk Produk yang dihasilkan jika memuaskan pelanggan akan memberikan nilai positif bagi penjualan. Maka dari itu, usaha ini harus selalu meningkatkan kualitas produk agar dapat meningkatkan penjualan dan penghasilan. 6. Melakukan pemasaran yang lebih baik Melakukan program pemasaran yang lebih baik artinya, pemilik usaha harus selalu melakukan pemasaran dengan mendekati konsumen, misalnya dengan membuat iklan dimajalah, brosur, dan media sosial yang memiliki akun sendiri dan selalu update. 7. Menjalin hubungan dengan komunitas Menjalin hubungan dengan komunitas adalah suatu cara untuk mengembangkan usaha ini. Komunitas apapun dapat memberikan keuntungan, karena biasanya komunitas memiliki suatu kesamaan untuk menunjukkan identitas mereka, misalnya baju yang seragam. Maka dengan ini, pelaku usaha harus memiliki teman dari berbagai komunitas agar memiliki peluang besar dalam pemesanan baju seragam mereka. Universitas Sumatera Utara 8. Membuat potongan harga Hal yang dilakukan selanjutnya adalah melakukan program pemotongan harga. Potongan harga dapat diberlakukan sesuai dengan kesediaan pemilik usaha. Namun, potongan harga dapt diberlakukan jika ada pesanan yang banyak, atau dengan potongan harga dengan memberikan baju gratis dengan pembelian beberapa baju dan lain-lain. 9. Menjalin kerjasama yang baik dengan pemasok Jika menjalin kerjasama yang baik dengan pemasok yang menawarkan harga yang dibawah rata-rata, akan memberikan nilai tambah bagi pemilik usaha. Akan memberikan untung yang sedikit lebih banyak dari biasanya jika memliki kerjasama yang baik, bahkan jika ingin mereka yang akan menawarkan diri sebagai pemasok tetap bagi pelaku usaha.

4.5 Pembahasan