149
BAB X ANALISIS EKONOMI
Estimasi profitabilitas dari suatu rancangan pabrik kimia perlu dilakukan guna mengetahui kelayakan berdirinya suatu pabrik kimia. Selain berorientasi
pada profit, uji kelayakan suatu pabrik secara ekonomi dapat dilihat dari parameter–parameter sebagai berikut :
1. Modal Investasi Capital Investment CI 2. Biaya Produksi Total Total Cost TC
3. Margin Keuntungan Profit Margin PM 4. Titik Impas Break Even Point BEP
5. Laju Pengembalian Modal Return On Investment ROI 6. Waktu Pengembalian Modal Pay Out Time POT
7. Laju Pengembalian Internal Internal Rate of Return IRR
10.1 Modal Investasi
Modal investasi adalah seluruh modal untuk mendirikan pabrik dan mulai menjalankan usaha sampai mampu menarik hasil penjualan. Modal investasi
terdiri dari :
10.1.1 Modal Investasi Tetap Fixed Capital Investment FCI
Modal investasi tetap adalah modal yang diperlukan untuk menyediakan segala peralatan dan fasilitas manufaktur pabrik. Modal investasi tetap ini terdiri
dari :
a. Modal Investasi Tetap Langsung MITL Direct Fixed Capital Investment DFCI, yaitu modal yang diperlukan untuk mendirikan bangunan pabrik,
membeli dan memasang mesin, peralatan proses dan peralatan pendukung yang diperlukan untuk operasi pabrik. Modal investasi tetap langsung ini
meliputi : a. Modal untuk tanah
b. Modal untuk bangunan dan sarana c. Modal untuk peralatan proses
150 d. Modal untuk peralatan utilitas
e. Modal untuk instrumentasi dan alat kontrol f. Modal untuk perpipaan
g. Modal untuk instalasi listrik h. Modal untuk insulasi
i. Modal untuk inventaris kantor j. Modal untuk perlengkapan kebakaran dan keamanan
k. Modal untuk sarana transportasi Dari hasil perhitungan pada Lampiran E.1.1 diperoleh Modal Investasi Tetap
Langsung MITL sebesar Rp 55.732.273.090,- b. Modal Investasi Tetap Tidak Langsung MITTL Indirect Fixed Capital
Investment IFCI, yaitu modal yang diperlukan pada saat pendirian pabrik
construction overhead dan semua komponen pabrik yang tidak berhubungan secara langsung dengan operasi proses. Modal investasi tetap tidak langsung
ini meliputi : a. Modal untuk pra-investasi
b. Modal untuk engineering dan supervisi c. Modal biaya legalitas
d. Modal biaya kontraktor Contractor’s fee e. Modal untuk biaya Tidak terduga Contigencies
Dari hasil perhitungan pada Lampiran E.1.2 diperoleh Modal Investasi Tetap
Tidak Langsung MITTL sebesar Rp 8.264.573.679,-
Maka Total Modal Investasi Tetap MIT adalah sebesar : Total MIT
= MITL + MITTL = Rp 55.732.273.090,- + Rp 10.351.918.680,-
= Rp 66.084.191.770,-
151
10.1.2 Modal Kerja Working Capital WC
Modal kerja adalah modal yang diperlukan untuk memulai usaha sampai mampu menarik keuntungan dari hasil penjualan dan memutar keuangannya.
Jangka waktu pengadaan biasanya antara 3 – 4 bulan, tergantung pada cepat atau lambatnya hasil produksi yang diterima. Dalam perancangan ini jangka waktu
pengadaan modal kerja diambil 3 bulan. Modal kerja ini meliputi :
a. Modal untuk biaya bahan baku proses dan utilitas b. Modal untuk kas
Kas merupakan cadangan yang digunakan untuk kelancaran operasi dan jumlahnya tergantung pada jenis usaha. Alokasi kas meliputi gaji pegawai,
biaya administrasi umum dan pemasaran, pajak dan biaya lainnya. c. Modal untuk mulai beroperasi Start-Up
d. Modal untuk piutang dagang Piutang dagang adalah biaya yang harus dibayar sesuai dengan nilai
penjualan yang dikreditkan. Besarnya dihitung berdasarkan lamanya kredit dan nilai jual tiap satuan produk.
Dari hasil perhitungan pada Tabel LE.9 diperoleh Modal Kerja sebesar Rp 45.305.141.680,-
Total Modal Investasi = Modal Investasi Tetap + Modal Kerja
= Rp 66.084.191.770,- + Rp 45.305.141.680,-
= Rp 111.389.333.500,- Modal ini berasal dari :
1. Modal Sendiri Besarnya modal sendiri adalah 70 dari total modal investasi, sehingga
modal sendiri adalah sebesar Rp 77.972.533.420,-
2. Pinjaman dari Bank Besarnya modal sendiri adalah 30 dari total modal investasi, sehingga
pinjaman dari bank adalah sebesar Rp 33.416.800.050,-
152
10.2 Biaya Produksi Total BPT Total Cost TC