22
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Margarin 2.1.1 Defenisi dan Komposisi Margarin
Margarin pertama kali ditemukan oleh Mege Mouries di Perancis pada tahun 1870 dalam suatu sayembara yang diadakan Kaesar Napoleon III. Mege
Mouries membuat dan mengembangkan margarin dengan menggunakan lemak sapi. Pada tahun 1872 margarin mulai dikenal luas di seluruh Eropa dan di
sebagian benua Amerika http:web.ipb.ac.id2002. Margarin dimaksudkan sebagai pengganti mentega dengan rupa, bau
konsistensi rasa dan nilai gizi yang hampir sama dengan mentega. Margarin mengandung 80 lemak, 16 air dan beberapa zat lain Wahyuni, dkk, 1988.
Minyak nabati yang sering digunakan dalam pembuatan lemak adalah minyak kelapa, minyak inti sawit, minyak biji kapas, minyak wijen, minyak kedelai dan
minyak jagung. Minyak nabati umumnya berwujud cair, karena mengandung asam lemak tidak jenuh, seperti asam oleat, linoleat dan linolenat.
Menurut SNI 1994, margarin adalah produk makanan berbentuk emulsi padat atau semi padat yang dibuat dari lemak nabati dan air, dengan atau tanpa
penambahan bahan lain yang diizinkan. Margarin dimaksudkan sebagai pengganti mentega dengan rupa, bau, konsistensi rasa, dan nilai gizi yang hampir sama
dengan mentega. Margarin merupakan emulsi dengan tipe emulsi water in oil wo, yaitu fase air berada dalam fase minyak atau lemak.
Menurut SNI 1995, mentega adalah produk berbentuk padat lunak yang dibuat dari lemak atau krim susu atau campurannya, dengan atau tanpa
penambahan garam NaCl atau bahan makanan yang diizinkan. Mentega adalah produk olahan susu yang bersifat plastis, diperoleh melalui proses pengocokan
sejumlah krim. Mentega yang baik mengandung lemak 81 , kadar air 18 dan kadar protein maksimal 1 Wahyuni, dkk, 1988. Mentega dianggap sebagai
lemak yang paling baik diantara lainnya karena rasanya yang menyakinkan serta
23 aroma yang begitu tajam, karena lemak mentega berasal dari lemak susu hewan.
Lemak mentega sebagian besar terdiri dari asam palmitat, oleat dan stearat serta sejumlah kecil asam butirat dan asam lemak sejenis lainnya. Bahan lain yang
terdapat dalam jumlah kecil adalah vitamin A, E dan D serta sebagai flavor adalah diasetil, lakton, butirat dan laktat.
Mentega putih ShorteningCompound fat adalah lemak padat yang mempunyai sifat plastis dan kestabilan tertentu dan umumnya berwarna putih
Winarno,1991. Pada umumnya sebagian besar mentega putih dibuat dari minyak nabati seperti minyak biji kapas, minyak kacang kedelai, minyak kacang tanah
dan lain-lain Winarno, 1991. Mentega putih mengandung 80 lemak dan 17 air Wahyuni, dkk, 1988. Mentega putih banyak digunakan dalam bahan pangan,
terutama pada pembuatan kue dan roti yang dipanggang. Fungsi mentega putih dalam bahan pangan khususnya dalam kue dan roti mempunyai fungsi antara lain
memperbesar volume bahan pangan, menyerap udara, stabiliser, emulsifier, membentuk cream, memperbaiki keeping quality dan memberikan cita rasa gurih
dalam bahan pangan berlemak dan mengempukan tekstur kue karena mentega putih mengandung shortening.
Tabel 2.1 Karakteristik Margarin, Mentega dan Mentega Putih
Aspek Margarin
Mentega Mentega Putih
Warna Kuning
Kuning muda Putih
Bentuk Padat
Padat Padat
Rasa Asin
Netral Netral
Aroma lemak Tidak harum
Harum Harum
Kandungan air 16
18 17
Asam lemak Lemak nabati
Lemak hewani Lemak nabati
Sumber: Wahyuni, dkk, 1988 Margarin merupakan emulsi dengan tipe emulsi air dalam minyak water
in oil emulsion – WO, berbentuk semi padat, dan bersifat plastis. Minyak yang digunakan dalam pembuatan margarin dapat berasal dari lemak hewan seperti
babi lard atau sapi, dan lemak nabati seperti minyak kelapa, minyak sawit, kedelai, jagung, biji bunga matahari, dan lain-lain http:web.ipb.ac.id2002.
24 Minyak nabati yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan
margarin harus memenuhi persyaratan sebagai berikut, Kataren, 1986 : 1. Bilangan Iod yang rendah.
2. Warna minyak kuning muda. 3. Flavor minyak yang baik.
4. Titik beku dan titik cair disekitar suhu kamar. 5. Asam lemak yang stabil.
6. Jenis minyak yang digunakan sebagai bahan baku harus banyak terdapat di suatu daerah.
Tabel 2.2 Komposisi Margarin
Komposisi Nilai
Lemak 80
60 40
Vitamin A 0.0005
0,0005 0,0005
β -karoten 0.0005
0,0005 0,0005
TBHQ 0.015
0,015 0,015
Skim milk 0,01
0,01 0,01
Garam dapur NaCl 4 maks
4 maks 4 maks
Natrium benzoat Na
2
CO
3
0.09 -
- Air
16.2 37,36
54,86 Lecithin
0,1 – 0,5 0,1 – 0,5
0,1 – 0,5 Shahidi, 2005 dan http:www.malaysiapalmoil.org2003
2.1.2 Jenis - jenis Margarin Dalam bidang pangan penggunaan margarin telah dikenal secara luas
terutama dalam pemanggangan roti baking dan pembuatan kue kering cooking yang bertujuan memperbaiki tekstur dan menambah cita rasa pangan. Margarin
juga digunakan sebagai bahan pelapis misalnya pada roti yang bersifat plastis dan akan segera mencair di dalam mulut Winarno, 1991 Dan Faridah, dkk, 2008.
25 Ada beberapa jenis margarin yang ada dipasaran, sebagai berikut
O’Brien, 2009 : 1. Margarin Meja Table Margarines
Margarin Meja terdiri dari : a. Soft Tube Margarines, dengan ciri-ciri sebagai berikut :
- Temperatur emulsi soft tube margarines sekitar 95 – 105 F 35 – 40,6
C - Berbentuk lembut dan tetap dapat dioles pada suhu 5 – 10
C - Produk terlalu lembut, oleh karena itu, dibungkus di dalam plastic tube
atau plastic cup yang dilengkapi dengan pelekat penutup b. Stick Margarines, dengan ciri-ciri sebagai berikut :
- Temperatur emulsi stick margarines disesuaikan dan diatur di bawah suhu tubuh pada 100 – 105
F 37,8 – 40,6 C
- Dapat dioles pada suhu 20 – 25 C
- Lebih kaku dibanding mentega putih Shortening 2. Margarin Industri Industrial Margarines
Margarin industri ini dirancang untuk industri roti dan kue. Yang dibuat dari minyak nabati yang telah dimurnikan. Aplikasi yang direkomendasikan
untuk biskuit, industri kue dan toko roti. Sedikit lebih keras dibandingkan dengan margarin meja dan digunakan untuk campuran roti dan kue. Margarin
industri ini harus disimpan ditempat yang kering dan dingin atau suhunya sekitar 30
C. 3. Puff Pastry Margarines
Sangat berbeda dengan margarin meja maupun margarin industri. Fungsi puff pastry
sebagai pelindung antara lapisan – lapisan dari adonan kue.
2.2 Bahan Baku 2.2.1 Minyak Jagung