Break Even Point BEP Return On Investment ROI Pay Out Time POT

153 Total biaya produksi = Biaya tetap + Biaya variabel = Rp 24.263.320.360,- + Rp 2.639.677.726,- = Rp 26.902.998.090,-

10.3 Total Penjualan Total Sales

Hasil penjualan Margarin = 820 kgjam x 24 jamhari x 330 haritahun x Rp18.000,- kg = Rp 116.899.200.000,-

10.4 Perkiraan RugiLaba Usaha

Dari hasil perhitungan pada Lampiran E.4, E.4.1, E.4.2 diperoleh sebagai berikut : Laba sebelum Pajak Bruto = Rp 89.996.201.910,- Pajak Penghasilan PPh = Rp 26.981.360.570,- Laba setelah Pajak Netto = Rp 63.014.841.340,- 10.5 Analisa Aspek Ekonomi 10.5.1 Profit Margin PM Profit Margin atau net profit menunjukkan pada perhitungan profitabilitas dalam persen. Dihitung pada Lampiran E.5.1 dari perbandingan antara keuntungan sebelum pajak terhadap total penjualan. PM = 100 x Penjualan Total pajak sebelum Laba = Rp 89.996.201.910,- x100 Rp 116.899.200.000,- = 76,99 Dari hasil perhitungan diperoleh profit margin sebesar 76,99 . Maka Pra- rancangan Pabrik Pembuatan Biodiesel ini memberikan keuntungan.

10.5.2 Break Even Point BEP

Break Even Point adalah keadaan kapasitas produksi pabrik saat hasil penjualan hanya dapat menutupi biaya produksi. Dari hasil Perhitungan Lampiran E.5.2, dalam keadaan ini pabrik tidak untung dan tidak rugi. 154 BEP = 100 x Variabel Biaya Penjualan Total Tetap Biaya − BEP = Rp 24.263.320.360,- x100 21, 23 Rp 116.899.200.000,- Rp 2.639.677.726,- = − Kapasitas produksi pada titik BEP = 21,23 x 10.000 tontahun = 2.123 tontahun Nilai penjualan pada titik BEP = 21,23 x Rp 116.899.200.000,- = Rp 24.817.700.160,- Dari data feasibilities Peters, dkk. 2004 diperoleh data sebagai berikut : • BEP ≤ 50 , pabrik layak feasible • BEP ≥ 70 , pabrik kurang layak infeasible Dari perhitungan diperoleh BEP sebesar 21,23 . Maka Pra-Rancangan Pabrik ini cukup layak.

10.5.3 Return On Investment ROI

Return on Investment adalah besarnya persentase pengembalian modal tiap tahun dari penghasilan bersih. Perhitungan dalam Lampiran E.5.3 sebagai berikut: ROI = 100 x Investasi modal Total pajak setelah Laba ROI = Rp 63.014.841.340,- x100 Rp 111.391.529.500,- = 56,57 Analisa ini dilakukan untuk mengetahui laju pengembalian modal investasi total dalam pendirian pabrik. Kategori resiko pengembalian modal tersebut adalah sebagai berikut :  ROI ≤ 15 , resiko pengembalian modal rendah  15 ≤ ROI ≤ 45 , resiko pengembalian modal rata-rata  ROI ≥ 45 , resiko pengembalian modal tinggi. Dari hasil perhitungan diperoleh ROI sebesar 56,57 sehingga pabrik yang akan didirikan ini termasuk resiko laju pengembalian modal tinggi.

10.5.4 Pay Out Time POT

Pay Out Time adalah angka yang menunjukkan berapa lama waktu pengembalian modal, dihitung pada lampiran E.5.4 dengan membandingkan besar 155 total investasi dengan penghasilan bersih setiap tahun. Untuk itu, pabrik dianggap beroperasi pada kapasitas setiap tahun. POT = Tahun 1 x ROI 1 POT = 1 x1 Tahun 0,5657 POT = 1,7 Tahun Dari hasil perhitungan didapat bahwa seluruh modal investasi akan kembali setelah 1,7 tahun operasi.

10.5.5 Return On Network RON