untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja dinyatakan baik dan sukses jika tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan baik.
Tentang kinerja Veithzal, 2005, mengatakan kinerja adalah prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya atau pekerjaannya sesuai
dengan standar dan kriteria yang ditetapkan untuk pekerjaan itu. Veithzal 2005 selanjutnya mengatakan, kinerja mempunyai empat aspek, yaitu : 1 kemampuan;
2 penerimaan tujuan perusahaan; 3 tingkatan tujuan yang dicapai; dan 4 interaksi antara tujuan dan kemampuan para karyawan, di mana masing-masing
elemen tersebut berpengaruh terhadap kinerja seseorang. Seorang karyawan tidak akan mampu bekerja dengan baik jika tidak memiliki kemampuan untuk
mengerjakan pekerjaan tersebut. Meskipun pekerjaan itu dapat selesai dikerjakan, namun tidak membuahkan hasil yang memuaskan.
2.6. Faktor-faktor yang Memengaruhi Kinerja
Kinerja dalam menjalankan fungsinya tidak berdiri sendiri, tapi berhubungan dengan faktor-faktor lainnya seperti kepuasan kerja, tingkat imbalan, keterampilan,
kemampuan dan sifat-sifat individu. Menurut Donnely, Gibson dan Ivancevich 1994, kinerja individu pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor-faktor : a harapan
mengenai imbalan; b dorongan; c kemampuan; kebutuhan dan sifat; d persepsi terhadap tugas; e imbalan internal dan eksternal; f persepsi terhadap tingkat
imbalan dan kepuasan kerja.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Veithzal 2005, kinerja individu juga dipengaruhi oleh kepuasan kerja, yakni perasaan individu terhadap pekerjaannya. Perasaan ini berupa suatu hasil
penilaian mengenai seberapa jauh pekerjaannya secara keseluruhan mampu memuaskan kebutuhannya. Kepuasan tersebut berhubungan dengan faktor-faktor
individu, yakni : a kepribadian seperti aktualisasi diri, kemampuan menghadapi tantangan, kemampuan menghadapi tekanan, b status dan senioritas, makin tinggi
hirarkhis di dalam perusahaan lebih mudah individu tersebut untuk puas; c kecocokan dengan minat, semakin cocok minat individu semakin tinggi kepuasan
kerjanya; d kepuasan individu dalam hidupnya, yaitu individu yang mempunyai kepuasan yang tinggi terhadap elemen-elemen kehidupannya yang tidak
berhubungan dengan kerja, biasanya akan mempunyai kepuasan kerja yang tinggi. Selanjutnya Veitzhal 2005 menyatakan, bahwa faktor-faktor yang menanda kinerja
adalah hasil ketentuan : 1 kebutuhan yang dibuat pekerja; 2 tujuan yang khusus; 3 kemampuan; 4 kompleksitas; 5 komitmen, 6 umpan balik; 7 situasi; 8
pembatasan; 9 perhatian pada setiap kegiatan; 10 usaha; 11 ketekunan; 12 ketaatan; 13 kesediaan untuk berkorban; dan 14 memiliki standar yang jelas.
Adapun menurut Timple Mangkunegara, 2005, kinerja seseorang dipengaruhi faktor internal dan eksternal. Faktor internal menyangkut sifat-sifat seseorang, seperti
kemampuan, sedangkan faktor eksternal menyangkut segala sesuatu yang berasal dari lingkungan, seperti : perilaku, sikap, dan tindakan-tindakan rekan kerja,
bawahan atau pimpinan, fasilitas kerja, dan iklim organisasi.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Simanjuntak 2005, kinerja setiap orang dipengaruhi oleh banyak faktor yang dapat digolongkan pada 3 kelompok, yaitu :
1. Kompetensi individu, kemampuan dan keterampilan melakukan pekerjaan,
dimana kompetensi individu ini dipengaruhi oleh kemampaun dan keterampilan kerja, motivasi dan etos kerja.
2. Dukungan organisasi, dimana kinerja setiap orang juga tergantung pada
dukungan organisasi dalam bentuk pengorganisasian, penyediaan sarana dan prasarana kerja, pemilihan teknologi, kenyamanan lingkungan kerja, serta
kondisi dan syarat kerja. 3.
Dukungan manajemen, dimana kinerja perusahaan dan kinerja setiap orang sangat tergantung pada kemampuan manajerial para manajer atau pimpinan,
baik dengan menumbuhkan sistem kerja dan hubungan industrial yang aman dan harmonis, maupun dengan mengembangkan kompetensi pekerja,
demikian juga dengan menumbuhkan motivasi dan memobilisasi seluruh karyawan untuk bekerja secara optimal.
Tujuan umum manajemen kinerja adalah untuk menciptakan budaya para individu dan kelompok dalam memikul tanggung jawab, bagi usaha peningkatan
proses kerja dan kemampuan yang berkesinambungan Darma, 2009. Robbins 1996 mengatakan bahwa kinerja merupakan fungsi dari
kemampuan, motivasi dan kesempatan. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja ditentukan oleh faktor-faktor kemampuan, motivasi dan kesempatan.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Gibson et al 2003, faktor-faktor individual yang mempengaruhi kinerja meliputi kemampuan fisik, kemampuan mental inteligensi dan keterampilan, faktor
demografis misal umur, jenis kelamin, ras, etnik dan budaya serta variabel-variabel psikologis persepsi, atribusi, sikap dan kepribadian. Variabel lingkungan pekerjaan
job design, peraturan dan kebijakan, kepemimpinan, sumber daya, penghargaan serta sanksi dan non pekerjaan keluarga, keadaan ekonomi serta hobbi juga berpengaruh
pada perilaku bekerja yang akhirnya membentuk kinerja seseorang.
2.7. Kriteria penilaian kinerja