Menurut Gibson et al 2003, faktor-faktor individual yang mempengaruhi kinerja meliputi kemampuan fisik, kemampuan mental inteligensi dan keterampilan, faktor
demografis misal umur, jenis kelamin, ras, etnik dan budaya serta variabel-variabel psikologis persepsi, atribusi, sikap dan kepribadian. Variabel lingkungan pekerjaan
job design, peraturan dan kebijakan, kepemimpinan, sumber daya, penghargaan serta sanksi dan non pekerjaan keluarga, keadaan ekonomi serta hobbi juga berpengaruh
pada perilaku bekerja yang akhirnya membentuk kinerja seseorang.
2.7. Kriteria penilaian kinerja
Menurut Ilyas 1999, penilaian kinerja merupakan suatu evaluasi terhadap penampilan kerja personil dengan membandingkannya kepada standar baku
penampilan. Melalui penilaian yang dilakukan, penilai dapat mengetahui apakah pekerjaan yang dilaksanakan sudah sesuai dengan uraian tugas sebagai tolok ukur
penilaian. Ilyas 1999 mengatakan suatu kegiatan penilaian kinerja harus didasarkan
pada perilaku personil yang berkaitan dengan pekerjaan serta hasil yang diharapkan dari proses pekerjaan itu. Suatu perusahaan atau organisasi menuntut setiap personil
untuk bekerja keras sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pada penilaian kinerja, sifat-sifat pekerja, karakter dan kepribadian personil yang memang sifatnya
unik dan sangat pribadi tidak dimasukkan dalam kriteria penilaian. Robbins 2001 mengatakan tiga kriteria yang paling umum dalam
mengevaluasi kinerja, yaitu hasil kerja per orangan, perilaku dan sifat :
Universitas Sumatera Utara
a. Hasil kerja seorang pekerja dilihat jika pada suatu pekerjaan mengutamakan hasil
akhir, misal volume penjualan, biaya per unit produksi dan sebagainya. b.
Perilaku. Penilaian perilaku dilakukan bila terdapat kesulitan untuk mengidentifikasi hasil tertentu sebagai hasil langsung dari kegiatan seorang
pekerja. Hal ini terutama pada pekerja sebagai bagian dari kelompok kerja. c.
Sifat. Merupakan bagian yang paling lemah dari kriteria penilaian kinerja, sebab akhirnya sering dihilangkan dari kinerja aktual dari pekerjaan itu sendiri. Sifat-
sifat yang dinilai seperti sikap yang baik, rasa percaya diri, inisiatif, loyalitas dan lainnya.
Menurut para ahli Robbins, 2001, penilaian kinerja dapat dilaksanakan oleh berbagai pihak, yaitu:
1. Atasan langsung. Penilaian atasan langsung terhadap bawahannya merupakan
cara yang paling banyak dilaksanakan pada suatu organisasi. Namun banyak juga organisasi yang merasa penilaian tersebut mengandung kecacatan, karena
ada atasan langsung yang enggan sebagai penentu dari karir bawahannya. 2.
Rekan kerja. Merupakan salah satu sumber paling handal dari data penilaian, karena interaksi yang terjadi menyebabkan rekan sekerja mengenal secara
menyeluruh kinerja seorang karyawan. Penilaian dari rekan sekerja sering berguna bagi penilaian kinerja pekerja profesional seperti perawat, pengacara
dan guru besar. Kelemahan dari penilai ini adalah rekan sekerja tidak bersedia untuk saling menilai, dan hasil yang bias karena prasangka ataupun
disebabkan hubungan persahabatan.
Universitas Sumatera Utara
3. Diri sendiri. Penilaian diri sendiri cenderung mengurangi kedefensifan para
karyawan mengenai proses penilaian. Kelemahan cara penilaian diri sendiri adalah hasil penilaian yang sangat dibesar-besarkan, serta hasil penilaian diri
sendiri dengan penilaian oleh atasan seringkali tidak cocok. Penilaian cara ini berguna sebagai bagian dari konseling kinerja ataupun feedback dari atasan
terhadap bawahan, jadi lebih berguna untuk pengembangan, bukan untuk maksud evaluatif.
4. Bawahan langsung. Evaluasi bawahan langsung dapat memberikan informasi
yang tepat dan rinci mengenai perilaku seorang manajer, karena penilai mempunyai kontak yang erat dengan yang dinilai. Kelemahan cara ini adalah
rasa takut bawahan terhadap pembalasan dari atasan yang dinilai. 5.
Penilaian 360 derajat. Merupakan penilaian kinerja menyeluruh dari segala arah, sehingga seorang pekerja mendapat feedback dari berbagai sumber, yaitu
dari atasan langsung, dari rekan sekerja, dari bawahan, penilaian diri sendiri dan dari pelanggan baik pelanggan internal maupun pelanggan eksternal.
2.8 Landasan Teori