Sementara rasio PT, INR, rasio aPTT, rasio TT, dan Fibrinogen pada hari kedelapan antara kelompok subjek dan kelompok kontrol tidak
dijumpai perbedaan yang signifikan.
4.1.3. Efek Samping
Efek samping pemberian lumbrokinase dapat ditoleransi masing – masing pasien dan tidak dilakukan penyesuaian dosis selama 7 hari.
Nausea dan nyeri ulu hati dialami 1 orang 6,6 subjek, gejala perdarahan tidak ditemukan. Pasien yang mengalami gejala nyeri ulu hati
dan nausea mendapat obat lansoprazole dan metoclopramide.
4.2. P E M B A H A S A N
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa Lumbrokinase bekerja melalui berbagai mekanisme. Jin
25,42
dan Chiang
43
mendapatkan bahwa Lumbrokinase memiliki efek trombolisis tidak langsung sebagai t-
PA eksogen, dan merangsang endotel mensekresi t-PA endogen dan efek trombolisis langsung sebagai Plasmin eksogen. Hu
15
, Jin
25,42
, Chiang
43
dan Ou
44
mendapatkan bahwa Lumbrokinase memiliki efek antikoagulasi ikatan spesifik fibrinogen, menghidrolisis fibrinogen,
sehingga menurunkan kadar fibrinogen. Wang
45
dan Ding
46
mendapatkan efektifitas Lumbrokinase sebagai antiplatelet menurunkan kadar GMP-140, TXB2 dan 5-HT sehingga menghambat aktifitas platelet
dan vasokonstriksi. Sementara He
47
menjumpai bahwa Lumbrokinase dapat mengurangi kadar endothelin plasma
.
Pada penelitian ini pada kelompok kontrol hanya diberikan anti agregasi trombosit tanpa pemberian Lumbrokinase. Di sini terlihat tidak
satupun dijumpai perubahan parameter koagulasi yang signifikan yang diperiksa baik rasio PT, INR, rasio aPTT, rasio TT, Fibrinogen maupun D
dimer antara hari 0 dan hari kedelapan. Walaupun pada uji klinis efektivitas anti agregasi trombosit telah terbukti tetapi obat tersebut tidak
dapat dipakai untuk mencegah trombosis secara umum pada semua pasien yang mengalami hiperkoagulasi. Salah satu alasan adalah karena
respon pasien terhadap dosis standard obat anti trombosit bersifat heterogen
58
. Pada kelompok subjek yang mendapat Lumbrokinase dan anti
agregasi trombosit selama 7 hari, terjadi perubahan kadar D dimer yang signifikan antara hari 0 dan hari kedelapan hari 0: 1349±1062 vs hari 8:
2141±976, p=0,026. Demikian juga bila dibandingkan dengan kelompok kontrol, didapati perbedaan kadar D dimer yang bermakna antara
kelompok subjek dan kelompok kontrol 2141 ± 976 vs 1312 ± 954, p=0,032 setelah pemberian Lumbrokinase selama 7 hari terhadap subjek.
Hasil yang sama didapatkan pada penelitian sebelumnya oleh Jin
42
pada tahun 2002 pada penderita infark serebri ,yang mendapatkan hasil adanya
peningkatan kadar D dimer yang signifikan pada minggu pertama, minggu kedua, minggu ketiga, dan penurunan kembali ke normal pada minggu
keempat pemberian Lumbrokinase. Chiang
43
juga mendapatkan adanya peningkatan kadar D dimer setelah pemberian Lumbrokinase selama 28
hari pada penderita infark serebri. Peningkatan signifikan dari D dimer ini
menunjukkan bahwa produksi degradasi fibrin ditingkatkan, hal ini menunjukkan efek fibrinolisis ditingkatkan.
Xialian
40
mendapatkan penurunan kadar Fibrinogen setelah pemberian Lumbrokinase selama 6 minggu pada
DIabetic Arteriosclerosis Obliterans
. Chiang
43
dan Jin
42
mendapatkan penurunan kadar Fibrinogen pada pasien infark serebri setelah pemakaian Lumbrokinase
28 hari. Jin
25
mendapatkan penurunan kadar Fibrinogen pada pasien post stroke setelah pemakaian Lumbrokinase 6 minggu. Li
49
mendapatkan penurunan kadar Fibrinogen pada pasien Arteriosclerosis
Obliterans setelah pemakaian Lumbrokinase 6 minggu. Fei
48
dan Haijun
15
mendapatkan penurunan kadar Fibrinogen pada pederita Sindroma Nefrotik yang mendapat Lumbrokinase. Ding
46
mendapatkan penurunan kadar Fibrinogen pada pasien Neuropati Diabetik yang
mendapat Lumbrokinase selama 4 minggu. Baiqing44 mendapatkan bahwa 1 minggu setelah dilakukan
Percutaneous Coronary Intervention peningkatan Fibrinogen lebih sedikit dijumpai pada yang mendapat
Lumbrokinase dibanding kontrol yang tidak mendapat Lumbrokinase. Pada penelitian ini tidak didapatkan perbedaan bermakna pada kadar
Fibrinogen setelah pemberian Lumbrokinase selama 7 hari H0:420,1±108,3 vs H8: 492,9±159,5, p=0,191 Tidak dijumpainya
perbedaan yang signifikan kadar Fibrinogen pada penelitian ini diduga karena karena jumlah sampel penelitian ini yang sedikit, dan karena
pemberian Lumbrokinase yang hanya 7 hari.
Chiang
43
mendapatkan adanya pemanjangan PT dan aPTT, setelah pemberian Lumbrokinase selama 28 hari pada pasien infark
serebri. Xialian
40
mendapatkan adanya pemanjangan PT dan TT setelah pemberian Lumbrokinase selama 6 minggu pada penderita
Diabetic Arteriosclerosis Obliterans
. Jin
42
mendapatkan tidak ada perubahan PT, tetapi dijumpai pemanjangan KPTT setelah 28 hari pemberian
Lumbrokinase pada pasien infark serebri. Tetapi Jin
25
tidak mendapatkan adanya perubahan PT dan KPTT setelah 6 bulan pemberian
Lumbrokinase pada pasien stroke. Pada penelitian ini tidak didapatkan perbedaan bermakna pada rasio PT, INR, rasio aPTT, rasio dan TT,
setelah pemberian Lumbrokinase selama 7 hari . Meskipun kelompok subjek menunjukkan pemanjangan rasio PT 1,02±0,17 menjadi 1,07±0,23
p=0,339, INR 1,05±0,16 menjadi 1,06±0,22 p=0,753 dan rasio aPTT0,87±0,17 menjadi 0,97±0,16,p=0,218 tapi tidak bermakna secara
statistik. Tidak dijumpainya perbedaan yang signifikan dari rasio PT dan aPTT pada penelitian ini diduga karena Lumbrokinase memiliki efek yang
kecil pada PT dan aPTT, yang mengindikasikan bahwa Lumbrokinase tidak mempengaruhi jalur koagulasi intrinsik dan ekstrinsik , atau mungkin
karena jumlah sampel penelitian ini yang sedikit, dan karena pemberian Lumbrokinase yang hanya 7 hari. Alasan mengapa pada penelitian ini
Lumbrokinase diberikan hanya selama 7 hari dikarenakan peneliti ingin melihat efek jangka pendek dari Lumbrokinase, dan untuk melihat
bagaimana efektifitasnya dalam penggunaan sehari-hari sebagai antikoagulan atau trombolitik, sebagai perbandingan dengan pemakaian
antikoagulan lain seperti Heparin dan Warfarin. Diketahui bahwa antikoagulan lain seperti Heparin mencapai efek trombolisis dalam 7 hari
pemberian
52
, yang dievaluasi pemberiannya dengan pemeriksaan aPTT
59
. Sementara pemberian antikoagulan oral Warfarin dievaluasi dengan pemeriksaan PT dan INR
60
. Pada penelitian ini, efek samping yang ditimbulkan lumbrokinase
seperti mual dan muntah, dapat ditoleransi oleh 14 orang subjek tanpa adanya pengurangan dosis. Hanya 1 peserta mengundurkan diri pada hari
kedua setelah mendapat terapi lumbrokinase karena gejala nyeri ulu hati dan mual yang dialami sehingga tidak ingin melanjutkan penelitian. Hasil
ini sesuai dengan penelitian – penelitian sebelumnya yang hanya menemukan efek samping gastrointestinal minimal atau tidak dijumpai
efek samping pada pasien yang diberikan lumbrokinase. Chiang
43
mendapatkan hanya satu kasus efek samping 2 perdarahan minimal gastrointestinal yang berhenti setelah penghentian obat pada penderita
infark serebri. Ruiying
61
mendapatkan hanya 2 kasus reaksi gastrointestinal ringan tanpa ada perdarahan atau efek samping yang
serius setelah pemberian Lumbrokinase selama 3 minggu pada pasien Unstable Angina Pectoris
. Li
49
mendapatkan 7 dari 48 pasien 48 Arteriosclerosis Obliterans
yang mengalami gejala gastrointestinal
discomfort dan nausea, dan 2 pasien yang mengalami ruam ringan dan
gatal, yang hilang dengan pemberian obat anti alergi. Haijun
15
mendapatkan adanya 1 pasien Sindroma Nefrotik yang mengalami efek samping
gastrointestinal discomfort tanpa disertai perdarahan setelah
pemberian Lumbrokinase. Ding
46
mendapatkan tidak ada efek samping perdarahan atau muntah yang dijumpai pada pasien neuropati perifer
diabetik yang diberikan Lumbrokinase selama 4 minggu. Xialian
40
juga tidak mendapatkan adanya efek samping setelah pemberian
Lumbrokinase selama 6 minggu pada penderita Arteriosclerosis
obliterans . Demikian juga Fei
48
tidak mendapatkan ada efek samping yang terjadi setelah pemberian Lumbrokinase selama 12 minggu pada
pasien Sindroma Nefrotik.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. K E S I M P U L A N
5.1.1. Pada penelitian ini didapati peningkatan kadar D dimer yang
signifikan setelah pemberian Lumbrokinase 250 mg 300.000 U 3 kali 2 kapsul sehari selama 7 hari .
5.1.2. Parameter rerata rasio PT,INR, dan aPTT memanjang tetapi
secara statistik tidak signifikan.
5.1.3. Tidak dijumpai perubahan signifikan dari kadar fibrinogen
5.1.4.
Pada 14 orang subjek tidak ditemukan efek samping selama pemberian Lumbrokinase 7 hari.
5.2. S A R A N
Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar dan jangka waktu yang lebih lama untuk mendapatkan efikasi
sebenarnya dari lumbrokinase sebagai antitrombosis dan trombolitik.