Lampu Katoda Berongga Hallow Cathode Tubes Nyala Monokromator

Sistem kerja mesin ini melalui tiga tahap, yaitu pengeringan, pengabuan, dan pembakaran dari cairan sampel, masing-masing dengan temperatur 500, 700, dan 3000 o C, temperatur dari tiga proses tahapan tersebut dapat diatur dan disesuaikan dengan logam yang diukur secara komputerissai. Semua proses tersebut berjalan secara elektrik dan atomik yang dikontrol dengan komputer Darmono, 1995.

2.7.3 Sumber Sinar

Telah diketahui bahwa untuk pengukuran absorbans atau serapan atom diperlukan sumber sinar yang memberikan spektrum pancaran yang terdiri dari puncak-puncak atau garis-garis pancaran yang sempit. Hal ini perlu oleh karena spektrum serapan atom di dalam nyala juga terdiri dari puncak-puncak serapan dengan lebar pita yang sempit, kira-kira 0,02 – 0,0 5Å. Lebar pita panjang gelombang sinar dari sumber yang akan diserap harus lebih sempit dari pada lebar pita puncak serapan. Sumber sinar yang memenuhi persyaratan tersebut dan lajim digunakan dalam alat SSA adalah Lampu Katoda Berongga, Hallow Cathode Tubes Khopkar, S.M, 1990.

2.7.4 Lampu Katoda Berongga Hallow Cathode Tubes

Lampu katoda berongga terdiri dari tabung kaca tertutup yang mengandung satu katoda dan satu anoda. Katoda berbentuk silinder berongga yang permukaannya dilapisi dengan unsur yang sama dengan unsur yang akan dianalisa. Tabung lampu itu diisi sengan gas mulia neon atau argon, intensitas pancaran lampu yang lebih tinggi. Kasdim Lumbanbatu: Pembuatan Dan Karakteristik Kertas Eceng Gondok, 2008. USU e-Repository © 2008 Pencatat Penguat Arus Detektor Monokro mator Nyala Sumber Cahaya Gambar 2.3 Instrumen Spektrofotometer Serapan Atom

2.7.4 Nyala

Bagian yang terpenting dari suatu nyala adalah alas nyala base, kerucut dalam inner cone, daerah reaksi reaction zone dan lapisan luar outer mantle. a. Alas Nyala Larutan cuplikan masuk ke dalam nyala melalui alas nyala, berupa tetesan yang sangat halus. Pada alas nyala terjadi penguapan air dari tetesan- tetesan tersebut, sebagian dari larutan cuplikan akan memasuki bagian nyala yang disebut kerucut dalam inner cone sebagai butiran halus yang padat. b. Kerucut Dalam Bagian nyala ini terjadi penguapan pelarut desolvasi lebih lanjut dan penguraian cuplikan menjadi atom-atom atomisasi dan pada bagian ini pula terjadi proses penyerapan sinar oleh atom-atom dan proses eksitasi. c. Daerah Reaksi Sesudah melalui daerah kerucut dalam, atom-atom akan memasuki bagian nyala yang disebut daerah reaksi reaction zone. Di dalam daerah reaksi ini, atom-atom tersebut bereaksi dengan oksigen menjadi oksida- oksida. Kasdim Lumbanbatu: Pembuatan Dan Karakteristik Kertas Eceng Gondok, 2008. USU e-Repository © 2008 d. Lapisan Luar Oksida yang terjadi dalam daerah reaksi itu kemudian akan memasuki lapisan luar nyala dan seterusnya keluar meninggalkan nyala.

2.7.5 Monokromator

Tujuan monokromator adalah untuk memilih garis pancaran tetentu dan memencilkannya dari garis-garis lain dan kadang-kadang dari pancaran pita molekul. Dalam spektroskopi absorbsi atom fungsi monokromator adalah untuk memencilkan garis resonansi dari semua garis yang tidak diserap yang dipancarkan oleh sumber radiasi. Dalam kebanyakan instrument komersial digunakan kisi difraksi karena sebaran yang dilakukan oleh kisi lebih seragam daripada yang dilakukan oleh prisma dan akibatnya instrument kisi dapat memelihara daya pisah yang lebih tinggi sepanjang jangka panjang gelombang yang lebih lebar Vogel, A.I, 1961.

2.7.6 Detektor