Dinamika Psikologis METODE PENELITIAN
Satu kebutuhan terpenuhi membuat kebutuhan yang lain muncul. Santiago tahu ia harus mendapatkan rasa aman dengan pekerjaan dan tempat tinggal. Maka
ia bekerja di toko kristal selama setahun dengan tekun meskipun ia tidak menyukai pekerjaanya itu. Hal ini tidak hanya membuat kebutuhan akan rasa
aman pada dirinya terpenuhi, juga secara otomatis ia mendapat penghargaan dengan uang yang ia dapat, kemampuan berdagang kristal, dan kemampaun
berbahasa Arab. Pada tahap ini, santiago bisa kembali ke Spanyol dengan kebanggaan, bahkan ia bisa memilih apakah ingin menjadi Gembala atau
berdagang kristal. Kedua profesi ini akan membuatnya menjadi orang yang sukses. Namun, pertanda yang selalu mengingatkan akan tujuan awalnya datang
ke Afrika terus ada, dan Santiago belum kehilangan kemampuannya membaca pertanda. Pada akhirnya ia sadar bahwa ia harus melakukan perjalanan melintasi
gurun karena kesempatan itu sudah ada di depan mata sementara ia bisa menjadi gembala kapan saja. Ia mencoba melakukan sesuatu yang ia inginkan meskipun
untuk itu ia harus melalui jalan yang asing dan berbahaya. Tindakan yang tidak mudah ini dibantu oleh karakteristik-kerakteristik pengaktualisasi diri yang telah
melekat pada dirinya juga potensi dirinya. Keputusan untuk menantang dirinya, melakukan sesuatu yang sesuai dengan keinginannya, mengembangkan potensi
dirinya, bukan terus berada dalam area nyaman yang biasa ia tekuni, kembali membuat Santiago bergerak pada tahap B-Needs.
Santiago adalah
individu yang
mampu menerima
kelebihan dan
kekurangan dirinya. Ia sangat percaya diri dengan kemampuannya sebagai gembala dan dengan kemampuan dirinya untuk hidup sendiri sebagai pengelana.
Namun, ia juga menerima kecenderungan dirinya untuk tidak sabar, dan berusaha untuk mengendalikannya. Ada kalanya ia menjadi takut dan pesimis, namun
setelah merenung dan menguatkan dirinya sendiri melalui usaha menerima dirinya sebagai manusia, ia mampu mengambil keputusan yang tepat.
Selain mampu menerima kodratnya sebagai manusia biasa, Santiago juga menerima kodrat orang lain. Kemampuan ini membuatnya memiliki struktur
watak yang demokratis, sehingga mampu menerima perbedaan pendapat dengan orang lain, menerima saran dan bimbingan dari orang lain, juga mengakui
keunggulan orang lain dari dirinya. Minat sosial yang baik juga dipengaruhi oleh penghargaan Santiago atas orang-orang di sekitarnya. Meskipun bukan orang
yang menghabiskan waktu di tengah masyarakat, ia mampu berbuat baik, menghargai dan menolong sesamanya.
Pada saat Santiago mencapai B-Love yang memungkinkannya menjadi lebih baik dengan cinta yang ia rasakan pada pasangannya, Santiago harus
berperang dengan dirinya sendiri. Hubungan antar pribadi yang mendalam antara dirinya
dan Fatima,
membuatnya harus
menghapuskan egonya,
yang menghendaki untuk segera menikahi Fatima dan hidup makmur sebagai penasihat
oasis, sehingga melupakan harta yang menunggunya di Mesir. Penerimaan Santiago yang baik atas dirinya membuatnya sangat menyukai
keindahan. Nilai estetika dalam dirinya tidak jarang bangkit begitu melihat sesuatu yang menurutnya indah. Meskipun kemampuan ini membuat perhatiannya
teralih sehingga mengalami kemalangan, pada saat tertipu di pasar, kemampuan ini membantunya saat mengetahui bahwa etalase kristal yang bersih, ditata dengan
baik, dan dipajang di luar toko akan menarik pembeli. Nilai estetika dan kreatifitas dalam dirinya mampu ide-ide cemerlang untuk memajukan toko kristal
tempatnya bekerja, termasuk menjual teh jahe dalam gelas kristal. Santiago juga memiliki hasrat untuk mengetahui dan memahami segala
sesuatu untuk memuaskan rasa ingin tahunya. Hasrat ini muncul pada saat ia mengalami mimpi yang sama kemudian mencari tahu artinya melalui wanita Gipsi
peramal mimpi. Selain itu Santiago juga sangat tertarik dengan kemampuan kerja para alkemis, yang ia tunjukkan dengan membaca buku-buku tentang alkemi,
bahkan sampai memiliki keinginan untuk mampu mengubah logam menjadi emas seperti yang mereka lakukan. Pada saat Fatima menghendaki Santiago terus
mengejar hartanya, dan meninggalkan wanita yang ia cintai itu di gurun, Santiago juga mencari tahu jawabnya melalui gurun. Hasrat untuk mengetahui dan
memahami yang tumbuh dalam diri Santiago dapat dipuaskan didukung oleh B- Cognition
yang baik dalam dirinya. Kemampuan ini membuatnya mampu mengamati realitas secara efisien, memiliki penalaran yang baik, dan membuat
kesimpulan yang tepat, bahkan untuk hal yang paling tidak dikenal sekalipun. Santiago beberapa kali hampir kehilangan nyawanya dalam perjalanan
mengaktualisasikan dirinya. Sebagai manusia biasa ia mengalami ketakutan saat berhadapan dengan situasi itu. Namun, ia mampu melewati semuanya dengan
baik. Kemampuan ini didasari oleh sikap pasrahnya ketika menghadapi maut. Santiago yakin bahwa apa yang ia lakukan demi sesuatu yang benar sehingga jika
harus ditebus dengan nyawanya ia tidak menyesal. Keyakinan ini yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
membuatnya mampu terus berjuang dan mengambil resiko, termasuk nyawanya
sendiri.
Santiago memiliki sifat sebagai orang yang individualis, namun juga peduli dengan lingkungan sosialnya. Pada saat ia membutuhkan waktu untuk
dirinya sendiri, ia akan sangat terganggu dengan kehadiran orang lain, namun ia masih memiliki tata krama sehingga tidak begitu saja bertindak kasar untuk
menunjukkan ketidaksukaannya. Kepedulian terhadap lingkungan sosialnya yang bahkan baru tampak saat ia menyelamatka oasis dari serangan suku yang sedang
berperang. Ia mampu menjadi orang yang beradaptasi dengan lingkungannya tanpa kehilangan identitas dirinya yang menyukai kesunyian. Bentuk adaptasi
yang juga dilakukan Santiago dapat dilihat dari kemauannya belajar bahasa Arab, mengenakan pakaian Arab, menghormati adat-istiadat di sana, meskipun sekali
waktu ia pernah melanggarnya untuk menemui Fatima di malam hari. Tindakan yang mengarah pada resistensi terhadap inkulturasi ini dapat terjadi karena pada ia
berada pada tahap B-Love, yang memungkinkannya melakukan tindakan yang akan menguatkan dirinya untuk mengaktualisasikan diri.
Kemampuan Santiago untuk mengubah dirinya menjadi angin merupakan puncak dari pengalaman mistik yang selama ini ia alami. Penguasaan B-
Languange yang memungkinkannya berkomunikasi dengan semua ciptaan Tuhan mengantarnya pada Jiwa Buana yang tidak lain penggerak kehidupan di dunia.
Pada saat Santiago mampu memaknai apa tujuan dari penciptaan dunia dan isinya termasuk manusia, ia mampu mengalami keadaan melampaui dirinya sendiri. Ia
menjadi satu dengan Tuhan sehingga mampu merasakan kehadiran Tuhan dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dirinya. Keyakinan ini membuat Santiago sadar sebagai manusia biasa ia mampu melakukan keajaiban-keajaiban.