11 aeruginosa, Streptococcus, dan Enterococcus Coyle dan Prince,2002.
3. Patogenesis
Pada sebagian besar kasus ISK bakteri dapat mencapai kandung kemih melalui uretra kemudian diikuti naiknya bakteri dari kandung kemih yang
merupakan jalur umum kebanyakan infeksi parenkim renal. Pada keadaan normal, bakteri yang ada dalam kandung kemih dapat segera hilang karena
efek pengenceran dan pembilasan selama buang air kecil tapi juga akibat daya antibakteri urin dalam kandung kemih. Kebanyakan pada orang
normal, urin dalam kandung kemih dapat menghambat atau membunuh bakteri terutama karena konsentrasi urea dan osmolaritas yang tinggi.
Patogenesis ISK dapat dipengaruhi oleh berbagai macam keadaan yaitu jenis kelamin, aktivitas seksual, sumbatan, disfungsi neurogenik kandung kemih,
dan refluks vesio uretral. Infeksi saluran kemih ISK lebih mudah terjadi pada perempuan, karena letak uretra di atas anus dan jaraknya dekat yaitu
kira- kira 4 cm serta berakhir di bawah labia. Laki-laki yang tidak disirkumsisi lebih berisiko terkena ISK baik pada neonatus maupun pada
laki-laki muda. Sedangkan kecenderungan ISK bagian atas selama kehamilan disebabkan oleh penurunan kekuatan ureter, penurunan peristaltik
ureter, dan inkompensasi sementara katup vesiko uretral yang terjadi selama kehamilan, Imunosupresi, diabetes, obstruksi saluran kemih, dan penyakit
granulamatosa kronis adalah faktor lain yang dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi. Bila infeksi dapat menggambarkan virulensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
bakteri dan faktor antomik seperti refluks vesiko uretral, obstruksi, stasis urin, dan kalkali. Infeksi saluran kemih pada umumnya disebabkan oleh
bakteri yang berasal dari daerah kemaluan wanita, hal ini dapat terjadi karena terbilasnya mulut uretra oleh air kencing di samping itu trauma,
instrumentasi, dan tekanan dapat pula menjadi penyebab masuknya bakteri ke kandung kencing Anonim,2001.
4. Gambaran klinis dan diagnosa umum