Pernyataan untuk Memilih Kewarganegaraan

Warga Negara Indonesia 173 Petikan Keputusan Presiden tentang permohonan tersebut tanpa si pemohon mengangkat sumpah dan janji setia. d. Surat bukti kewarganegaraan bagi mereka yang memperoleh kewarganegaraan karena pewarganegaraan adalah dengan petikan keputusan presiden tentang pewarganegaraan yang diberikan setelah pemohon mengangkat sumpah dan janji setia. 5. Kehilangan Kewarganegaraan Status kewarganegaraan Republik Indonesiapun dapat hilang karena hal-hal sebagai berikut. a. Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri. b. Tidak menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain, sedangkan orang yang bersangkutan mendapat kesempatan untuk itu. c. Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh presiden atas permohonannya sendiri, yang bersangkutan sudah berusia 18 delapan belas tahun atau sudah kawin, bertempat tinggal di luar negeri, dan dengan dinyatakan hilang kewarganegaraan Republik Indonesia tidak menjadi tanpa kewarganegaraan; masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu dari presiden. d. Secara sukarela masuk dalam dinas negara asing, yang jabatan dalam dinas semacam itu di Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan hanya dapat dijabat oleh warga negara Indonesia. e. Secara sukarela mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada negara asing atau bagian dari negara asing tersebut. f. Tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat ketatanegaraan untuk suatu negara asing; mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari negara asing atau surat yang dapat diartikan sebagai tanda kewarganegaraan yang masih berlaku dari negara lain atas namanya. g. Bertempat tinggal di luar wilayah negara Republik Indonesia selama 5 lima tahun terus-menerus bukan dalam rangka dinas negara, tanpa alasan yang sah dan dengan sengaja tidak menyatakan keinginannya untuk tetap menjadi warga negara Indonesia sebelum jangka waktu 5 lima tahun itu berakhir, dan setiap 5 lima tahun berikutnya yang bersangkutan tidak mengajukan pernyataan ingin tetap menjadi warga negara Indonesia kepada perwakilan Republik Indonesia yang wilayah 174 Pelajaran Kewarganegaraan SMA 1 kerjanya meliputi tempat tinggal yang bersangkutan padahal perwakilan Republik Indonesia tersebut telah memberitahukan secara tertulis kepada yang bersangkutan, sepanjang yang bersangkutan tidak menjadi tanpa kewarganegaraan. h. Kehilangan kewarganegaraan Republik Indonesia bagi seorang ayah tidak dengan sendirinya berlaku terhadap anaknya yang mempunyai hubungan hukum dengan ayahnya sampai dengan anak tersebut berusia 18 delapan belas tahun atau sudah kawin. i. Kehilangan kewarganegaraan Republik Indonesia bagi seorang ibu tidak dengan sendirinya berlaku terhadap anaknya yang tidak mempunyai hubungan hukum dengan ayahnya sampai dengan anak tersebut berusia 18 delapan belas tahun atau sudah kawin. j. Kehilangan kewarganegaraan Republik Indonesia karena memperoleh kewarganegaraan lain bagi seorang ibu yang putus perkawinannya, tidak dengan sendirinya berlaku terhadap anaknya sampai dengan anak tersebut berusia 18 delapan belas tahun atau sudah kawin. Dahulu sebelum adanya peraturan perundang-undangan tentang kewarganegaraan, penduduk Indonesia berdasar Indishe Staatregeling IS 1927 Pasal 163, yaitu dibagi tiga sebagai berikut. 1. Golongan Eropa, terdiri atas a. bangsa Belanda, b. bukan bangsa Belanda tetapi dari Eropa, c. orang bangsa lain yang hukum keluarganya sama dengan golongan Eropa. 2. Golongan Timur Asing, terdiri atas a. golongan Tionghoa; b. golongan Timur Asing bukan Cina. 3. Golongan Bumiputra atau Pribumi , terbagi; a. orang Indonesia asli dan keturunannya; b. orang lain yang menyesuaikan diri dengan pertama. Dahulu jika ada istilah pribumi itu berarti sebutan di zaman Belanda. Dengan adanya ketentuan baru mengenai penduduk Indonesia, yaitu UU No. 12 Tahun 2006 makadiharapkan tidak ada lagi pembedaan dan penamaan penduduk Indonesia atas golongan pribumi dan keturunan non-pribumi. Warga Negara Indonesia 175 C. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia Dengan memiliki status kewarganegaraan maka seseorang akan memiliki kedudukan dan peranan sebagai warga negara. Peranan warga negara juga meliputi peranan yang pasif, aktif, negatif, dan positif. Peranan pasif adalah kepatuhan warga negara terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, peranan aktif merupakan aktivitas warga negara untuk terlibat berpartisipasi serta ambil bagian dalam kehidupan bernegara, peranan positif merupakan aktivitas warga negara untuk meminta pelayanan dari negara untuk memenuhi kebutuhan hidup, peranan negatif merupakan aktivitas warga negara untuk menolak campur tangan negara khususnya dalam persoalan pribadi. Selain peranan, warga negara juga memiliki kedudukan yang tercermin dalam hak dan kewajiban bagi setiap warga negara. Hak dan kewajiban warga negara tercantum dalam Pasal 27 sampai dengan Pasal 34 UUD Negara RI Tahun 1945. Warga negara memiliki hubungan hak dan kewajiban yang timbal balik dengan negaranya. Warga negara memiliki hak dan kewajiban terhadap negara sebaliknya negara memiliki hak dan kewajiban terhadap warganya. Hubungan itu nantinya tercermin dalam hak dan kewajiban sehingga akan memengaruhi kedudukan warga negara dalam kehidupannya. 1. Hak dan Kewajiban Warga Negara Hak adalah kepentingan yang dilindungi oleh hukum yang memberikan keleluasaan kepada orang untuk melaksanakannya. Hak warga negara Indonesia sebagaimana dalam UUD Negara RI Tahun 1945, antara lain sebagai berikut.

a. Pasal 27 Ayat 2 UUD Negara RI Tahun 1945

”Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.” Pasal ini menunjukkan adanya hak atas pekerjaan dan peng- hidupan yang layak dan asas keadilan sosial dan kerakyatan.

b. Pasal 27 Ayat 3 UUD Negara RI Tahun 1945

”Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaa negara” Pasal ini menunjukkan adanya hak membela negara. 176 Pelajaran Kewarganegaraan SMA 1

c. Pasal 28 UUD Negara RI Tahun 1945

”Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang” Pasal ini menunjukkan hak berpendapat.

d. Pasal 29 Ayat 1 dan 2 UUD Negara RI Tahun 1945

Ayat 1 : ”Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa” Ini berarti bahwa bangsa Indonesia percaya terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Ayat 2 : ”Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.” Pasal ini menunjukkan hak kemerdekaan memeluk agama.

e. Pasal 30 Ayat 1 UUD Negara RI Tahun 1945

”Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara”. Pasal ini menunjukkan hak membela negara seperti halnya Pasal 27 Ayat 3.

f. Pasal 31 Ayat 1 dan 2 UUD Negara RI Tahun 1945

Ayat 1 : ”Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan peng- ajaran”. Ayat 2 : ”Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang”. Pasal ini menunjukkan hak mendapatkan pengajaran atau pen- didikan.

g. Pasal 32 Ayat 1 UUD Negara RI Tahun 1945

”Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan ma- syarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya”. Pasal ini menunjukkan hak untuk mengembangkan kebudayaan.

h. Pasal 33 Ayat 1, 2, 3, 4, dan 5 UUD Negara RI Tahun 1945

Ayat 1 : ”Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas kekeluargaan”.