Sesuai dengan pasal 3 Anggaran dasar perusahaan, kegiatan perusahaan yang utama adalah memproduksi polyester chips,
staple fiber dan filament yarn serta melakukan eksporimpor bermacam-macam serat dan barang lainnya. Kantor perusahaan
dan pabriknya berlokasi di Jl. M.H. Thamrin, kelurahan Panunggangan, kecamatan Cipondoh, Tangerang, Provinsi Banten.
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian
4.2.1. Variabel Long Term Debt to Equity Ratio X
1
Long Term Debt to Equity Ratio Adalah analisa Rasio struktur modal yang digunakan untuk menilai dan menunjukan
perbandingan antara pinjaman jangka panjang yang diberikan oleh kreditur dan modal sendiri, baik dari akumulasi laba perusahaan,
cadangan, dan dari pemilik perusahaan saham. Berikut ini deskripsi variabel return on assets pada
perusahaan tesktil yang go public di Bursa Efek Indonesia tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 :
Tabel 4.1 : Deskripsi Variabel Long Term Debt to Equity Ratio
LTDER Pada Perusahaan Tekstil Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 Sampai Dengan Tahun
2008.
TAHUN NAMA
PERUSAHAAN 2004
2005 2006
2007 2008 MEAN
PT. ARGO PANTES. TBK 1
ARGO -2,62
-2,77 -6,55
2,77 8,16 -0,20 PT. ERATEX DJAJA.TBK
2 ERTX
0,09 -5,38 -4,60
-2,02 -0,47 -2,48 PT.PANASIA
INDOSYNTEC.TBK 3
HDTX 1,82 0,11 0,16 0,35 0,41 0,57
PT. PANASIA FILAMENT INTI. TBK
4 PAFI
3,00 3,41 1,62 2,48 -
15,94 -1,09
PT. SUNSON TEXTILE MANUFACTURE. TBK
5 SSTX
0,67 0,56 0,42 0,90 0,70 0,65 PT. TIFICO. TBK
6 TIFICO
0,87 2,04 -5,52 -1,63 -0,37 -0,92
MEAN 0,64
-0,34 -2,41
0,48 -1,25
-0,58
Lampiran 3
Berdasarkan Tabel 4.1. diketahui rata-rata Long Term Debt to Equity Ratio perusahaan tekstil pada tahun 2004-2008 adalah -
0,58 atau -58. Long Term Debt to Equity terendah pada tahun 2007 sebesar 48 dan tertinggi pada tahun 2006 sebesar -241.
Pada periode 2004-2008, perusahaan yang memiliki rata-rata Long Term Debt to Equity tertinggi adalah PT. Eratex Djaja. Tbk yaitu
sebesar -248, sedangkan untuk Long Term Debt to Equity terendah dimiliki oleh PT. Panasia Indosyntec Tbk sebesar 57.
Penjelasan diatas menunjukkan bahwa dari tahun 2004-2008 PT. Eratex Djaja Tbk merupakan perusahaan tekstil yang memiliki
risiko insolvabel paling tinggi, sedangkan PT. Panasia Indosyntec Tbk adalah perusahaan yang memiliki ekuitas lebih baik dalam
menjamin hutang jangka panjangnya, jika dibandingkan dengan ketiga perusahaan lainnya yang telah mengalami defisiensi modal
sendiri.
4.2.2. Variabel Return On Assets ROA X