merupakan kekuatan yang dimiliki perusahaan. Peluang yang ada, harus dimanfaatkan perusahaan sebaik mungkin, dimana peluang
tersebut antara lain yaitu dengan memanfaatkan bantuan dari pemerintah dalam hal penyediaan dana untuk investasi dan
restrukturisasi mesin hendaknya diperoleh output yang benar-benar signfikan terhadap efisiensi produksi, adanya ACFTA bukan
merupakan ancaman tetapi dengan keterbukaan perdagangan harus dianggap sebagai terbukanya peluang pasar ekspor yang luas
sekaligus tersedianya bahan baku industri dari import yang murah, dengan menguatnya nilai mata uang Euro terhadap dolar AS juga
membuat peluang peningkatan pasar ekspor TPT Indonesia semakin terbuka, karena hal ini mendorong pembeli asing buyers
di kawasan Uni Eropa UE meningkatkan pembelian ke negara yang menggunakan transaksi dolar, seperti Indonesia, Vietnam,
dan India. Selain itu, Vietnam yang pertumbuhan ekspor TPT terutama garmen sangat tinggi mencapai sekitar 30 tahun 2007
membutuhkan sejumlah bahan baku, seperti kain dan benang dari Indonesia yang memiliki basis industri TPT yang terintegrasi dari
hulu ke hilir.
4.1.2. Sejarah Singkat PT. Argo Pantes, Tbk
PT Argo Pantes Tbk Perusahaan didirikan berdasarkan akta No. 30 tanggal 12 Juli 1977 dari Darwani Sidi Bakaroedin, S.H.,
pada waktu itu notaris di Jakarta. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dirubah dengan akta
Pernyataan Keputusan Rapat No. 126 tanggal 16 April 2007 dari Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan pasal 4 ayat
2 dan ayat 3. Akta perubahan ini telah diterima dan dicatat oleh Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Kantor Wilayah DKI Jakarta tanggal 4 Mei 2007 No. W7- HT.01.04-6315.
Perusahaan berdomisili di Jakarta, pabriknya berlokasi di Tangerang, Banten dan Bekasi, Jawa Barat. Kantor pusat
Perusahaan beralamat di Wisma Argo Manunggal, Lantai 2, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 22, Jakarta.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan meliputi bidang manufaktur
produk tekstil. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1977. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan didalam
dan diluar negeri termasuk ke Eropa, Amerika Serikat dan Asia.
4.1.3. Sejarah Singkat PT. Eratex Djaja, Tbk
PT. Eratex Djaja Tbk. Perusahaan didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967
berdasarkan akta No. 7 tanggal 12 Oktober 1972 yang dibuat oleh Koerniatini Karim, Notaris di Jakarta. Anggaran Dasar Perusahaan
telah mengalami beberapa kali perubahan, dan perubahan terakhir dengan akta No. 79 tanggal 15 Juni 2004 yang dibuat oleh Sutjipto,
S.H., Notaris di Jakarta mengenai perubahan nama Perusahaan dari PT Eratex Djaja Ltd. Tbk. Menjadi PT Eratex Djaja Tbk. dan
peningkatan modal dasar menjadi sebesar Rp 196.472.000. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C- 21010 HT.01.04.TH.2004 tanggal 20 Agustus 2004.
Perusahaan bergerak dalam bidang industri tekstil yang terpadu meliputi bidang-bidang pemintalan, penenunan,
penyelesaian, pembuatan pakaian jadi serta menjual produknya di dalam maupun luar negeri. Perusahaan beroperasi secara komersial
pada tahun 1974. Pabrik berlokasi di Jalan Raya Soekarno-Hatta, Probolinggo, Jawa Timur. Kantor Perusahaan terdaftar di Jakarta
dan kantor eksekutif di Surabaya. Mulai tahun 1990 Perusahaan membuka cabang di Hong Kong.
Pada tanggal 21 Agustus 1990, Perusahaan telah mencatatkan sebagian sahamnya di bursa efek di Indonesia sesuai dengan surat
persetujuan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. SI- 125SHMMK.101990 tanggal 14 Juli 1990. Sejak tahun 2000,
seluruh saham telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
4.1.4. Sejarah Singkat PT. Panasia Filament Inti, Tbk