18 Setelah itu, ialah melaporkan menjadi materi informasi yang bermakna,
relevan, dan menarik untuk diikuti. h.
Jurnalisme mempnyai kewajiban membuat berita secara komprehensif dan proporsional. Mutu jurnalisme amat tergantung kepada kelengkapan dan
proporsionalitas pemberitaan yang dikerjakan media, dalam elemen ini mengingatkan media agar tidak berlebih-lebihan dalam meliput sensasi
acara pengadilan atau skandal selebritis. Berlebihan hanya untuk menaikkan rating, oplah atau iklan, apalagi melaporkan dengan tidak
melakukan verifikasi, pengecekan silang atau wawancara ke berbagai pihak terkait. Pemberitaan semacam ini akan menyesatkan pembaca.
i. Memberikan keleluasaan wartawan untuk mengikuti nurani mereka. Ini
terkait dengan sistem dan manajemen media yang memiliki keterbukaan. Keterbukaan ini berguna untuk mengatasi kesulitan dan tekanan wartawan
dalam membuat berita secara akurat, adil, imbang, independent, berani dan bertanggung jawab kepada masyarakat. Media harus memberi ruang bagi
wartawan untuk merasa berpikir dan berpendapat.
2.3 Pengertian Majalah
Berbeda dengan surat kabar, majalah jauh lebih menspesialisasikan produknya untuk menjangkau konsumen tertentu. Setiap majalah umumnya
mempunyai pembaca lebih sedikit dibandingkan dengan pembaca surat kabar, namun memiliki pasar yang lebih mengelompok. Usia majalah juga lebih panjang
dibandingkan dengan surat kabar. Mengenai struktur majalah dapat dibedakan menjadi mingguan, dwi minggu, bulanan bahkan ada yang triwulan.
19 Pembaca majalah dapat diklasifikasikan menurut segmen-segmen
demografis misalnya ada majalah anak-anak, remaja pria, remaja wanita, wanita dewasa, pria dewasa ataupun secara geografis, psikografis, dan dari segi
kebijaksanaan editorial dapat dibedakan antara majalah berita editor, panji majalah umum seperti intisari, wanita Femina, Kartini, Sarinah bisnis ekonomi
Swa, Warta Ekonomi, Info Bank. Rumanti, 2002:126 Majalah adalah kumpulan berita, artikel, cerita, iklan, dan sebagainya yang
dicetak dengan gambar kertas kuarto atau folio dijilid dalam bentuk buku. Majalah biasanya terbit teratur seminggu sekali, dua minggu sekali, atau satu
bulan sekali. Dalam menyajikan laporan yang membela kepentingan umum, koran
tersaingi oleh majalah. Sejak usianya perang dunia kedua, majalah mulai lebih banyak memuat artikel-artikel pelayanan publik yang kebanyakan mengandung
bujukan kepada pembaca untuk mengambil sikap tertentu. Artikel-artikel majalah yang menggunakan interpretasi untuk mengupayakan sesuatu tidak banyak lagi,
karena kini yang lebih sering digunakan adalah bujukan secara langsung Rivers Jordan, 2003:240-242
Pada awalnya, sumber pendapatan utama majalah adalah hasil penjualan majalah itu sendiri. Sumber lainnya adalah dukungan keuangan dari asosiasi atau
perusahaan tertentu yang berkepentingan dengan terbitnya majalah tersebut, dan ini terkait dengan perannya dalam sistem pemasaran. Besarnya sirkulasi dan
cakupan nasionalnya menjadikan majalah sebagai media yang baik untuk beriklan.
Karena majalah dapat menciptakan pasar sendiri untuk suatu produk, maka
20 hubungan antara majalah dan khalayaknya juga agak berbeda isi majalah lebih
diarahkan untuk kepentingan khalayak tersebut, karena para penerbitnya mau ambil resiko dengan adanya isi yang belum tentu diterima. Karenanya, majalah
sengaja menyediakan diri untuk melayani khalayak tertentu saja. Dewasa ini, relatif sedikit majalah yang mendominasi pasar. Namun
jenisnya cukup bervariasi sehingga masing-masing mewakili berbagai kepentingan atau selera pembaca meskipun kompetisinya sangat tajam. Namun
sirkulasi majalah yang berfokus pada kelompok tertentu tetap menarik bagi investor.
2.4 Majalah Sebagai Media Komunikasi Massa