5. Dapat  menyajikan  dalam  bentuk  riil,  gambar  atau  diagram  konsep
matematika. 6.
Sesuai  dengan  konsep  catatan  :  bila  anda  membuat  alat  peraga  segitiga berdaerah atau bola massif, mungkin anak beranggapan bahwa segitiga itu
bukan hanya rusuk-rusuknya saja tetapi berdaerah, bahwa bola itu massif, bukan  hanya  kulitnya  saja;  jelas  itu  tidak  sesuai  dengan  konsep  segitiga
dan konsep bola. 7.
Dapat menunjukan konsep matematika dengan jelas. 8.
Peragaan itu supaya merupakan dasar bagi tumbuhnya konsep abstrak. 9.
Bila  kita  juga  mengharapkan  agar  siswa  belajar  aktif  sendiri  atau berkelompok  alat  peraga  itu  supaya  bisa  dimanipulasikan,  yaitu  dapat
diraba,  dipegang,  dipindahkan  dan  diutak-atik,  atau  dipasangkan  dan dicopot, dan lain-lain.
10. Bila mungkin dapat berfaedah lipat banyak.
E. Simetri Putar
1. Pengertian Simetri Putar
Simetri putar adalah simetri yang menyebabkan titik sudut bangun-bangun datar  tersebut  dapat  secara  tepat  menempati  titik  sudut  yang  lain  setelah
diputar  searah  jarum  jam  atau  berlawanan  arah  jarum  jam.  Banyaknya suatu  bangun  dapat  menempati  bingkainya  dalam  sekali  putaran
menunjukkan  tingkat  simetri  putar  bangun  tersebut.  Suatu  bangun  yang dapat  menempati  bingkainya  sebanyak  n  kali  mempunyai  simetri  putar
tingkat n. Bangun datar yang hanya dapat menempati bingkainya satu kali
mempunyai  satu  simetri  putar atau dapat  dikatakan bangun datar tersebut tidak mempunyai tingkat simetri putar.
2. Simetri Putar pada Bangun Datar Beraturan
a. Simetri Putar pada Bujur SangkarPersegi
Berikut ini merupakan simetri putar pada persegi ABCD. D
C
A B
Gambar 2.1 Persegi Gambar  di  atas  merupakan  posisi  awal  persegi  ABCD  sebelum
diputar.  Simetri  putar  yang  pertama  adalah  diputar  searah  jarum  jam pada titik pusat P dengan besar sudut putaran 90
.
A D
Putaran pertama menghasilkan :
A → D A menempati D B → A B menempati A
C → B C menempati B D → C D menempati C
B C
Gambar 2.2 Putaran Pertama Persegi
Simetri  putar  yang  kedua  adalah  diputar  searah  jarum  jam  pada  titik pusat P dengan besar sudut putaran 180
. Maka akan diperoleh persegi dibawah ini :
B A
Putaran kedua menghasilkan :
A → C A menempati C B → D B menempati D
C → A C menempati A D → B D menempati B
C D
Gambar 2.3 Putaran Kedua Persegi Simetri  putar  yang  ketiga  adalah  diputar  searah  jarum  jam  pada  titik
pusat P dengan besar sudut putaran 270 . Maka akan diperoleh persegi
dibawah ini :
C B
Putaran ketiga menghasilkan :
A → B A menempati B B → C B menempati C
C → D C menempati D D → A D menempati A
D A
Gambar 2.4 Putaran Ketiga Persegi
Simetri putar yang keempat adalah diputar searah jarum jam pada titik pusat P dengan besar sudut putaran 360
. Maka akan diperoleh persegi dibawah ini :
D C
Putaran keempat menghasilkan :
A → A A menempati A B → B B menempati B
C → C C menempati C D → D D menempati D
A B
Gambar 2.5 Putaran Keempat Persegi Jadi persegi memiliki 4 simetri putar.
b. Simetri Putar pada Persegi Panjang
Berikut ini merupakan simetri putar pada persegi panjang ABCD. D
C
A B
Gambar 2.6 Persegi Panjang Gambar  di  atas  merupakan  posisi  awal  persegi  panjang  ABCD
sebelum  diputar.  Jika  bangun  persegi  panjang  diputar  searah  jarum jam  pada  titik  pusat  P,  dengan  besar  sudut  putar  90
,  maka  akan seperti gambar 2.7. Simetri putar  yang pertama adalah diputar searah
jarum  jam  pada  titik  pusat  P  dengan  besar  sudut  putaran  180 ,  maka
akan diperoleh persegi panjang seperti gambar 2.8. D
A B
A
C C
D
B Gambar 2.7
Gambar 2.8 Putaran Pertama Persegi Panjang
Putaran Kedua Persegi Panjang Putaran kedua menghasilkan :
A → C A menempati C B → D B menempati D
C → A C menempati A D → B D menempati B
Jika  persegi  panjang  diputar  searah  jarum  jam  pada  titik  pusat  P dengan besar sudut putar 270
, maka akan seperti gambar 2.9.  Simetri putar  yang  kedua  adalah  diputar  searah  jarum  jam  pada  titik  pusat  P
dengan  besar  putaran  360 .  Maka  akan  diperoleh  persegi  panjang
seperti gambar 2.10.
B
C D
C
A A
B
D Gambar 2.9
Gambar 2.10 Putaran Ketiga Persegi Panjang
Putaran Keempat Persegi Panjang Putaran keempat menghasilkan :
A → A A menempati A B → B B menempati B
C → C C menempati C D → D D menempati D
Jadi persegi panjang memiliki 2 simetri putar. c.
Simetri Putar pada Segitiga Sama Sisi Berikut ini merupakan simetri putar pada segitiga sama sisi ABC.
C
A B
Gambar 2.11 Segitiga Sama Sisi
Segitiga  sama  sisi  ABC  di  atas  pada  posisi  awal  sebelum  diputar. Simetri putar yang pertama adalah diputar searah jarum jam pada titik
pusat  P  dengan  besar  putaran  120 .  Maka  akan  diperoleh  segitiga
sama sisi dibawah ini : A
Putaran pertama menghasilkan: A → C A menempati C
B → A B menempati A C → B C menempati B
B C
Gambar 2.12 Putaran Pertama Segitiga Sama Sisi
Simetri  putar  yang  kedua  adalah  diputar  searah  jarum  jam  pada  titik pusat  P  dengan  besar  putaran  240
.  Maka  akan  diperoleh  segitiga sama sisi dibawah ini :
B Putaran kedua menghasilkan:
A → B A menempati B B → C B menempati C
C → A C menempati A
C A
Gambar 2.13 Putaran Kedua Segitiga Sama Sisi
Simetri  putar  yang  ketiga  adalah  diputar  searah  jarum  jam  pada  titik pusat  P  dengan  besar  putaran  360
.  Maka  akan  diperoleh  segitiga sama sisi berikut ini.
C Putaran ketiga menghasilkan:
A → A A menempati A B → B B menempati B
C → C C menempati C
A B
Gambar 2.14 Putaran Ketiga Segitiga Sama Sisi
Putaran yang ketiga ini segitiga sama sisi ABC kembali ke posisi awal seperti sebelum diputar. Maka simetri putar pada segitiga sama sisi ada
tiga. d.
Simetri Putar pada Segitiga Sama Kaki B
C
C B
. A
A Gambar 2.15
Gambar 2.16 Putaran Pertama Segitiga Sama Kaki  Putaran Kedua Segitiga Sama Kaki
A
B C
Gambar 2.17 Putaran Ketiga Segitiga Sama Kaki
Pada  segitiga  sama  kaki  di  samping  memiliki  satu  simetri  putar  atau dapat  dikatakan  tidak  memiliki  tingkat  simetri  putar.  Karena  segitiga
tersebut  hanya  dapat  diputar  sekali  yaitu  dengan  besar  putaran  360 agar segitiga itu dapat tepat menempati bingkainya
e. Simetri Putar pada Trapesium Sama Kaki
D C
A B
Gambar 2.18 Simetri Putar Trapesium Sama Kaki Pada  trapesium  sama  kaki  ABCD  di  atas  memiliki  satu  simetri  putar
atau  dapat  dikatakan  tidak  memiliki  tingkat  simetri  putar.  Karena hanya  ada  satu  putaran  yang  besarnya  360
yang  dapat  tepat menempati bingkainya.
f. Simetri Putar pada Jajar Genjang
D C
A B
Gambar 2.19 Jajar Genjang Jika pada jajar genjang terdapat 2 simetri putar, yaitu putaran pertama
sebesar 180 yang terlihat pada gambar di bawah.
B A
C D
Gambar 2.20 Putaran Pertama Jajar Genjang Putaran pertama tersebut  membuat  A menempati C, B menempati  D,
C  menempati  A,  dan  D  menempati  B.  sedangkan  putaran  kedua sebesar  360
yang  mengakibatkan  jajar  genjang  tersebut  kembali  ke posisi awal seperti gambar berikut.
B A
C D
Gambar 2.21 Putaran Kedua Jajar Genjang
g. Simetri Putar pada Belah Ketupat
D
A C
B Gambar 2.22 Belah Ketupat
Pada bangun belah ketupat memiliki 2 simetri putar,  putaran pertama adalah diputar searah jarum jam pada titik pusat P sebesar 180
yang terlihat pada gambar berikut ini.
B D
C A
A C
D B
Gambar 2.23 Gambar 2.24
Putaran Pertama Belah Ketupat Putaran Kedua Belah Ketupat
A  menempati  C,  B  menempati  D,  C  menempati  A,  D  menempati  B. Sedangkan  putaran  kedua  adalah  putaran  sebesar  360
dan  akan mengakibatkan  bangun  jajar  genjang  kembali  ke  posisi  awal  seperti
sebelum diputar.
h. Simetri Putar pada Layang-layang
D D
A C
A C
B B
Gambar 2.25 Gambar 2.26
Simetri Putar Layang-layang 1 Simetri Putar Layang-layang 2
Pada  layang  -  layang  ABCD  di  atas  memiliki  satu  simetri  putar  atau dapat  dikatakan  tidak  memiliki  tingkat  simetri  putar.  Karena  hanya
ada  satu  putaran  yang  besarnya  360 yang  dapat  tepat  menempati
bingkainya.  Satu  putaran  itu  menempatkan  bangun  layang-layang  ke posisi semula.
i. Simetri Putar pada Elips Oval
D
A C
B Gambar 2.27 Elips Oval
Ellips  Oval  memiliki  2  simetri  putar,  putaran  yang  pertama  adalah diputar searah jarum jam sebesar 180
pada titik pusat P. Maka ellips tersebut menjadi seperti pada gambar di bawah.
B D
C A
A C
D B
Gambar 2.28 Gambar 2.29
Putaran Pertama Elips Oval Putaran Kedua Elips Oval
Titik  puncak  ellips  A  menempati  C,  titik  puncak  ellips  B  menempati D, titik puncak ellips C menempati A, titik puncak ellips D menempati
B.  sedangkan  putaran  kedua  diputar  sebesar  360 searah  jarum  jam
pada  titik  pusat  P,  yang  akan  membuat  ellips  kembali  ke  posisi  awal dan tepat berimpit dengan bingkainya seperti sebelum diputar.
j. Simetri Putar pada Lingkaran
Lingkaran  memiliki  simetri  putar  tak  terhingga, karena  diputar  sebarang  sudut  pada  titik  pusat  P,
akan tetap menempati bingkainya secara tepat. Gambar 2.30 Simetri Putar Lingkaran
k. Simetri Putar pada Segi Lima Beraturan
A E
B
D C
Gambar 2.31 Simetri Putar Segi Lima Beraturan
Pada segi lima beraturan ABCDE jika diputar pada titik pusat P maka akan terjadi 5 kali putaran hingga segi lima beraturan tersebut kempali
ke posisi semula seperti sebelum diputar. Putaran – putaran tersebut di
paparkan di bawah ini. Putaran pertama menghasilkan.  Putaran kedua menghasilkan.
A → B A menempati B A → C A menempati C
B → C B menempati C B → D B menempati D
C → D C menempati D C
→ E C menempati E D
→ E D menempati E D
→ A D menempati A E
→ A E menempati A E
→ B E menempati B Putaran ketiga menghasilkan.
Putaran keempat menghasilkan. A → D A menempati D
A → E A menempati E B → E B menempati E
B → A B menempati A C → A C menempati A
C → B C menempati B
D → B D menempati B
D → C D menempati C
E → C E menempati C
E → D E menempati D
Putaran  kelima  adalah  sebesar  360 .  Putaran  tersebut  akan
mengakibatkan limas segi lima ABCDE kembali ke posisi semula dan tepat  berimpit  dengan  bingkainya  seperti  sebelum  di  putar.  Jadi
simetri Putar pada segi lima ada lima.
l. Simetri Putar pada Segi Enam Beraturan.
B C
A D
F E
Gambar 2.32 Simetri Putar Segi Enam Beraturan Segi  enam  beraturan  ABCDEF  di  atas  jika  diputar  searah  jarum  jam
pada titik pusat P, maka dalam satu putaran penuh akan didapat 6 kali ssegi enam beraturan tersebut tepat menempati bingkainya.
Putaran pertama menghasilkan.  Putaran kedua menghasilkan. A → B A menempati B
A → C A menempati C B → C B menempati C
B → D B menempati D C → D C menempati D
C → E C menempati E
D → E D menempati E
D → F D menempati F
E → F E menempati F
E → A E menempati A
F → A F menempati A
F → B F menempati B
Putaran ketiga menghasilkan. Putaran keempat menghasilkan.
A → D A menempati D A → E A menempati E
B → E B menempati E B → F B menempati F
C → F C menempati A C
→ A C menempati A D
→ A D menempati B D
→ B D menempati B E
→ BE menempati C E
→ C E menempati C F
→ C F menempati C F
→ D F menempati D
Putaran kelima menghasilkan. Putaran keenam menghasilkan.
A → F A menempati F A → A A menempati A
B → A B menempati A B → B B menempati B
C → B C menempati B C
→ C C menempati C D
→ C D menempati C D
→ D D menempati D E
→ D E menempati D E
→ E E menempati E F
→ E F menempati E
F
→ F F menempati F Jadi dapat dikatakan bahwa simetri putar pada bangun segi enam
beraturan memiliki simetri putar enam.
F. Papan Simetri Putar