d. Indeks bias Tabel 4.10 hasil penentuan indeks bias minyak goreng bekas sebelum
adsorpsi
No
Sampel indeks bias
n
1
n
2
n
3
n
rata-rata
1 minyak curah
1,3793 1,3765 1,3785 1,3781
2 minyak kemasan
1,3610 1,367 1,3510 1,3597
Tabel 4.11 Hasil penentuan indeks bias minyak curah setelah adsorpsi dengan variasi suhu 30, 50, 70, 90, 110
o
C
No
Suhu
o
C indeks bias
n
1
n
2
n
3
n
rata-rata
1 30 1,3762 1,3765
1,3752 1,3759 2
50 1,3594 1,3599
1,3592 1,3595 3
70 1,3535 1,3520 1,3492 1,3515
4 90
1,3365 1,3465 1,3440 1,3423 5
110 1,3340 1,3377 1,3365 1,3360
Tabel 4.12 Hasil penentuan indeks bias minyak kemasan setelah adsorpsi dengan variasi suhu 30, 50, 70, 90, 110
o
C No
Suhu
o
C indeks bias
n
1
n
2
n
3
n
rata-rata
1 30 1,3570 1,3485
1,3500 1,3518 2
50 1,3455 1,3450
1,3481 1,3462 3
70 1,3425 1,3435 1,3400 1,3420
4 90
1,3350 1,3300 1,3475 1,3375 5
110 1,3365 1,3355 1,3365 1,3361
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1995. Arang Aktif Teknis. Standar Nasional Indonesia SNI 06-3730- 1995. Jakarta.
Austin. G. T. 1996. Industri Proses Kimia. Jakarta : Erlangga. Borman, G. L and Regland, K.W. 1998. Combustion and Engineering. Mc.Graw-
Hill. Book. Co. Singapore.ss Bukasa, D. 2012. Adsorpsi Toluena Pada Arang Aktif Tempurung Kemiri. Jurnal
Ilmia Sains volume 12 No.2. Desminarti, S. Dan Soniarta, E. 2007. Upaya Peremajaan dan Penyerapan Logam
Minyak Goreng Bekas Industri Makanan Tradisional Dengan Memanfaatkan Bioadsorben Pada Tandan Kosong Kelapa Sawit TKKS.
Jurnal Ilmu- Ilmu Pertanian Indonesia. Vol. 9. No 2- 2007. Halaman 85- 93.
Dewi, M. T. I dan Hidayati N. 2012. Peningkatan Mutu Minyak goreng Curah Menggunakan Adsorben Bentonit Teraktivasi, UNESA journal of
Chemistry. Fengel, D, G. Wegner. 1995. Kayu, Kimia, Ultrastruktur, Reaksi-Reaksi.
Terjemahan.Gajah Mada University Press,Yogyakarta. Harahap, M. 2012.
Pembuatan Selulosa Asetat Dari α-Selulosa Yang Diisolasi Dari Tandan Kosong Sawit. Departemen Kimia F-MIPA. USU. Medan.
Hendra, R. 2008. Pembuatan Karbon Aktif dari Batu Bara. Fakultas Teknik UI : Bogor.Skripsi
http:digilib.unimed.ac.idpublicunimed-undegraduate_22379-Bab 2011
Universitas Sumatera Utara
Ioannidou, O. Zabaniotou, A. 2006. Agricultural Residues As Precursors For Activated Carbon Productions – A Review. Aristotle University Of
Thessaloniki. Chemical Engineering Department. Ketaren, 2008. Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta. Penerbit Universitas
Indonesia. Ketaren, S. 1986. Minyak dan Lemak Pangan: Jakarta. Penerbit Universitas
Indonesia UI Press. Kurniati. E. 2008. Pemanfaatan Cangkang Kelapa Sawit Sebagai Arang Aktif.
Teknik Kimia Fakultas Teknik Industri – UPN Veteran Jawa Timur. Kusnandar, F. 2010.Kimia Pangan: Komponen Makro: Jakarta. Penerbit Dian
Rakyat. Lempang, M. dkk. 2011. Struktur dan komponen arang Serta Arang aktif
tempurung Kemiri. Pusat penelitian dan Pengembangan Keteknikan Kehutanan dan Pengelolaan Hasil Hutan.
Lestari, F. 2009. Bahaya Kimia Sampling dan Pengukuran Kontaminan Kimia di Udara : Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC
Mardina,P. 2012. Penurunan Angka Asam Pada Minyak Jelantah. Jurnal Kimia 62, Juli 2012.Program studi teknik Kimia,Fakultas Teknik.Universitas
Lambung Mangkurat, Banjarbaru. Marsh, H Rodriguez Reinoso F. 2006. Activated Carbon : Netherlands Elsevier
Science Technology Books . Murat, B. And Seref Onuc. T. 2012. Preparation and Characterization Of
Activated Carbon From Furfural Production Wastes: Turkey. Journal of Civil Enginering and Urbanism. Vol.2, Issue 1 : 01-05 2012
Murdiono, A. 2011. Penjernihan Minyak Goreng Bekas dengan Proses Adsorpsi Menggunakan Arang Biji Salak. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik.
Universitas Diponegoro.Semarang.
Universitas Sumatera Utara
Nur, R. 2012.Pemurnian Minyak Goreng Bekas Menggunakan Arang aktif dari sabut kelapa. Program studi Kimia,Jurusan Kimia FMIPA Universitas
Negeri Papua Manokwari. Shofa. 2012. Pembuatan Karbon Aktif Berbahan Baku Ampas Tebu dengan
Aktivasi Kalium Hidroksida. Fakultas Teknik Kimia UI Depok. Skripsi Sinaga, J. 2010. Pengaruh Berat Arang Aktif Cangkang Kemiri Aleurites
Moluccana Sebagai Bahan Pengisi Terhadap Mutu Karet. FMIPA USU. Skripsi.
SNI, 2013. Syarat mutu minyak goreng SNI 3741:2013. Badan Standarisasi Nasional BSN : Jakarta.
Sudrajat, R. 1994. Petunjuk Pembuatan Arang Aktif. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.
Suhendra, D. dkk. 2010. Pembuatan Arang Aktif dari Batang jagung menggunakan Aktivator Asam Sulfat dan Penggunaannya pada
penyerapan Ion TembagaII. Makara, Sains, vol 14, No.1.Program Studi Kimia FMIPA. Universitas Mataram.
Sunanto, H. 1994.Budidaya Kemiri Komoditas Ekspor. Yogyakarta: Kanisius. Tan, I. 2007. Preparation Of Activated Carbon From Cocconut husk :
Optimization Study on Removal Of 2, 4, 6- trichloro Phenol Using response Surface Methology. Journal of Hazardous Material 153 2008.
709-717. Tandy, E. 2012. Kemampuan Adsorben Limbah Lateks Karet Alam Terhadap
Minyak Pelumas Dalam Air. Jurnal Teknik Kimia USU. Volume 1 No. 2. Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik. USU
Wibowo, S. 2011. Karakterisasi Permukaan Arang Aktif Tempurung Biji Nyamplung. IPB. Bogor : Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
Winarni. Sunarto, W. Martini , S. 2010. Penetralan dan Adsorpsi Minyak Goreng Bekas menjadi Minyak goreng Layak Konsumsi. Jurusan Kimia FMIPA
UNNES. Jurnal Sains dan Teknologi, 81:46-56. Winarno, F. G. 1992. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka
Utama. Yuliana, S. 2008. Pengaruh Berat Arang Aktif Sekam Padi Sebagai Adsorben
Terhadap Perubahan Warna, Bilangan Peroksida, Asam Lemak Bebas, Bilangan Asam, Dan Bilangan Iodin Dari Minyak Goreng Bekas.
Departemen Kimia Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. Skripsi.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Alat