Kerangka Konsep Definisi Operasional

21 C. Pengetahuan Tentang Prolanis i. Definisi Operasional: Hal-hal yang diketahui pasien mengenai Prolanis termasuk tujuan, manfaat, dan kegiatan Prolanis. ii. Cara Ukur : Wawancara iii. Alat Ukur : Kuesioner iv. Hasil Ukur :  Baik  Kurang Instrumen yang digunakan adalah skor yang diberikan dalam setiap pertanyaan. Jika jawaban benar diberi nilai 2 dan jika jawaban salah diberikan nilai 1. Dinyatakan baik jika hasil skor diatas 50 dari jumlah jawaban benar. v. Skala Ukur : nominal D. Pengetahuan Tentang Diabetes Mellitus Tipe 2 Definisi Operasional : Hal-hal yang diketahui pasien mengenai DM tipe 2 meliputi gejala, faktor risiko, tindakan dan pencegahan yang didapatkan dari kuisoner. i. Cara Ukur : Wawancara ii. Alat Ukur : Kuesioner iii. Hasil Ukur :  Baik  Kurang Instrumen yang digunakan adalah skor yang diberikan dalam setiap pertanyaan. Jika jawaban benar diberi nilai 2 dan jika jawaban salah diberikan nilai 1. Dinyatakan baik jika hasil skor diatas 50 dari jumlah jawaban benar. iv. Skala Ukur : nominal 22

3.3. Hipotesis Penelitian

Hipotesa penelitian ini adalah: 1. Ada hubungan positif antara kepesertaan Prolanis dengan pengetahuan mengenai DM tipe 2. 2. Ada hubungan positif antara kepesertaan Prolanis dengan pengetahuan mengenai Prolanis 23

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross sectional, yang mana penelitian ini akan menganalisis mengenai hubungan kepesertaan Prolanis dengan tingkat pengetahuan tentang Diabetes Mellitus Tipe 2 dan pengetahuan tentang manfaat Prolanis di Puskesmas Teladan, Kota Medan Tahun 2015.

4.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Teladan, kota Medan Jalan Sisingamangaraja bulan Juni hingga Desember tahun 2015 terhadap pasien-pasien diabetes Mellitus. Puskesmas ini dipilih karena merupakan salah satu dari enam kecamatan yang mempunyai prevalensi DM tertinggi di Kota Medan yaitu sebesar 18 Fujiati et al, 2014.

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian

4.3.1. Populasi target

Seluruh pasien di Puskesmas Puskesmas Teladan, kota Medan.

4.3.2. Populasi terjangkau Pasien diabetes Mellitus di Puskesmas Teladan, kota Medan.

4.3.3. Sampel

Pasien diabetes Mellitus di Puskesmas Teladan, kota Medan yang memenuhi kriteria sebagai berikut. 24 4.3.3.1.Kriteria Inklusi Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Merupakan pasien diabetes Mellitus yang berkunjung ke Puskesmas Teladan, kota Medan. 2. Merupakan pasien rawat jalan

3. Bersedia diikutsertakan dalam penelitian.

4.3.3.2.Kriteria Eksklusi Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tidak menjawab kuesioner pada saat penelitian 2. Merupakan pasien rawat inap 3. Tidak bersedia diikutsertakan dalam penelitian. Cara pemilihan subyek penelitian dilakukan secara total sampling, yang mana seluruh penderita diabetes Mellitus yang telah memenuhi kriteria penelitian telah diikutsertakan dalam penelitian .

4.4. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpul berasal dari data primer dan data sekunder. Data primer berasal dari kuesioner yang diberikan kepada responden. Sedangkan data sekunder berasal dari buku pemantauan kesehatan DM tipe 2 yang diberikan kepada responden ketika mengikuti PROLANIS. Data sekunder digunakan sebagai pendukung data primer. Kuesioner yang telah divalidasi isinya akan diberikan kepada responden. Data sekunder akan ditanyakan kepada pasien yang membawa buku pemantauan kesehatan DM tipe 2. Waktu pengumpulan data diberikan mulai dari Agustus hingga Oktober 2015.

4.5. Pengolahan dan Analisis Data

Data yang dikumpulkan diedit, dilakukan pengkodean, kemudian dimasukan kedalam file komputer. Kemudian diolah secara statistik desktiptif dengan menghitung setiap variabel. Data selanjutnya dimasukkan kedalam 25 program komputer Statistical Product and Service Solution SPSS dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sesuai dengan penelitian.

4.6. Analisis Instrumen

4.6.1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid tidaknya item-item pertanyaan atau soal. Item pertanyaan yang tidak valid tidak digunakan dalam penelitian. Item yang valid berarti item tersebut dapat mempresentasikan materi terpilih. Berdasarkan perhitungan uji validitas butir pertanyaan dengan menggunakan persamaan product moment correlation pearson correlation. Hasil analisis perhitungan validitas butir soal dikonsultasikan dengan harga kritik rproduct momen, dengan taraf signifikan 5 . Bila harga r hitung r tabel maka butir soal tersebut dikatakan valid. Sebaliknya bila harga r hitung r tabel maka butir soal tersebut dikatakan tidak valid. Soal tes uji coba terdiri dari 8 soal yang dibagi menjadi 2, yaitu 4 pertanyaan untuk pengetahuan prolanis dan 4 pertanyaan untuk pengetahuan DM dalam bentuk pilihan ganda, dengan N = 20 dan diperoleh r tabel = 0,4438.

4.6.2. Uji Reliabilitas

Setelah uji validitas dilakukan, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas pada instrumen tersebut. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat konsistensi jawaban tetap atau konsisten untuk diujikan kapan saja instrumen tersebut disajikan. Harga alpha yang diperoleh dikonsultasikan dengan harga r tabel dengan taraf signifikan 5 . Soal dikatakan reliabilitas jika harga alpha r tabel . Berdasarkan hasil perhitungan, koefisien reliabilitas butir soal diperoleh alpha 1 = 0,559 dan alpha 2 = 0,613, sedang r tabel dengan taraf signifikan 5 diperoleh r tabel = 0,4438, karena alpha r tabel artinya koefisien reliabilitas butir soal uji coba memiliki kriteria pengujian yang tinggi reliabel. Setelah hasil analisis dikonsultasikan dengan r tabel , diperoleh hasil sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

Tingkat Pengetahuan Penderita Diabetes Melitus Tentang Komplikasi Diabetes Mellitus Di Rsup H. Adam Malik, Medan

1 79 67

Pengaruh Tingkat Pengetahuan Pasien Tentang Penyakit Diabetes Melitus Tipe 2 dan Obat Antidiabetes Oral Terhadap Hasil Terapi di Poliklinik Endokrin RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh

1 45 99

Pengaruh Edukasi Diabetes Mellitus Prolanis terhadap Perubahan Perilaku Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Puskesmas Kabupaten Karanganyar.

2 4 11

Hubungan Kepesertaan Prolanis dengan Tingkat Pengetahuan Tentang Diabetes Mellitus Tipe 2 dan Pengetahuan Tentang Prolanis di Puskesmas Teladan, Kota Medan Tahun 2015

0 0 12

Hubungan Kepesertaan Prolanis dengan Tingkat Pengetahuan Tentang Diabetes Mellitus Tipe 2 dan Pengetahuan Tentang Prolanis di Puskesmas Teladan, Kota Medan Tahun 2015

1 3 2

Hubungan Kepesertaan Prolanis dengan Tingkat Pengetahuan Tentang Diabetes Mellitus Tipe 2 dan Pengetahuan Tentang Prolanis di Puskesmas Teladan, Kota Medan Tahun 2015

0 1 3

Hubungan Kepesertaan Prolanis dengan Tingkat Pengetahuan Tentang Diabetes Mellitus Tipe 2 dan Pengetahuan Tentang Prolanis di Puskesmas Teladan, Kota Medan Tahun 2015

1 1 14

Hubungan Kepesertaan Prolanis dengan Tingkat Pengetahuan Tentang Diabetes Mellitus Tipe 2 dan Pengetahuan Tentang Prolanis di Puskesmas Teladan, Kota Medan Tahun 2015

0 1 17

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kunjungan Antenatal Care di Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota Tahun 2015

0 0 2

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG DIABETES MELLITUS DENGAN PERILAKU GAYA HIDUP PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II DI PUSKESMAS PRAMBANAN KLATEN

0 0 17