16. Ulos Tutur-Tutur.
Ulos ini dipakai sebagai tali-tali ikat kepala dan sebagai Hande-hande selendang yang diberikan oleh orang tua kepada anak-anaknya keturunannya
G. Ulos Batak sebagai Bagian dari Pengetahuan Tradisional
Ulos diyakini ada sejak orang Batak ada dan kemudian terus mengalami perkembangan. Namun asal-usul ulos juga mempunyai legenda tersendiri bagi
orang Batak, seperti yang terangkum dalam buku Lembaga Adat Dalihan Natolu yang mengisahkan sebagai berikut: sejarah Batak, ketika itu masih generasinya
Tuan Sori Mangaraja hiduplah satu keluarga suami istri, yang laki-laki bernama Si Raja Purbalanig Guru Satia Bulan, dan yang perempuan namanya si Boru Jongga
Anian Si Boru Tebal Tudosan. Setelah sekian lama berkeluarga, Si Boru Jongga Anian Si Boru Tebal Tudosan kemudian mengandung dan setelah tiba waktunya
diapun melahirkan. Tetapi alangkah kagetnya ketika yang dilahirkan bukanlah seorang bayi
melainkan sebuah pustaha pustaka yang berisi pengetahuan tentang hadatuon perdukunan. Setelah sekian lama kemudian, Si Boru Jongga Anian Si Boru
Tebal Tudosan mengandung untuk yang kedua kalinya, setelah tiba waktunya
Universitas Sumatera Utara
diapun melahirkan tetapi yang dilahirkan bukan juga seorang bayi melainkan seperangkat alat-alat untuk bertenun.
Walaupun demikian bagi si suami yaitu SiRaja Purbalaning Guru Satia Bulan tidak begitu kecewa dan bersedih meskipun istrinya melahirkan pustahai
dan alat-alat tenun, karena peristiwa itu sebelumnya telah diketahui melalui mimpi. Untuk yang ketiga kalinya kemudian Si Boru Jongga Anian Si Boru Tebal
Tudosan mengandung. Setelah tiba waktunya, Si Boru Jongga Anian Si Boru Tebal Tudosan melahirkan bayi yang marporhas kembar yaitu seorang laki-laki
dan seorang perempuan. Laki-laki diberi nama Si Aji Donda Hatautan, dan yang perempuan diberi
nama Si Boru Sopak Panaluan. Kedua anak itu tumbuh menjadi besar dan menjadi anak yang patuh dan rajin dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan pengetahuan
masing-masing. Si Aji Donda Hatautan sangat pandai dalam melakukan pekerjaan Hadatuon sesuai dengan pustahayang dilahirkan ibunya sedangkan Si Boru Sopak
Panaluan menjadi sangat pintar bertenun dengan menggunakan alat-alat tenun yang telah dilahirkan ibunya sebelum dia dilahirkan. Diterjemahkan oleh
penulis. Adapun sejarah ulos lainnya berawal dari kisah Si Raja Batak, Diperkirakan Si Raja Batak hidup sekitar tahun 1200 awal abad ke-13. Raja
Sisingamangaraja XII adalah salah satu keturunan Si Raja Batak yang merupakan generasi ke-19 wafat 1907, maka anaknya bernama Si RajaBuntal adalah
generasi ke-20. Pengetahuan tradisional merupakan masalah hukum baru yang
berkembang baik di tingkat nasional maupun internasional. Pengetahuan
Universitas Sumatera Utara
tradisional telah muncul menjadi masalah hukum baru disebabkan belum ada instrumen hukum domestik yang mampu memberikan perlindungan hukum secara
optimal terhadap pengetahuan tradisional yang sangat banyak dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Di samping itu, di tingkat internasional
pengetahuan tradisional ini belum menjadi suatu kesepakatan internasional untuk memberikan perlindungan hukum. Istilah pengetahuan tradisional adalah istilah
umum yang mencakup ekspresi kreatif, informasi, yang secara khusus mempunyai ciri-ciri sendiri dan dapat mengidentifikasi unit sosial. Pengetahuan tradisional
mulai berkembang dari tahun ke tahun seiring dengan pembaharuan hukum dan kebijakan, seperti kebijakan pengembangan pertanian, keragaman hayati
intellectual property.
50
World Intellectual Property Organization WIPO menggunakan istilah pengetahuan tradisional untuk menunjuk pada kesusasteraan berbasis tradisi,
karya artistik atau ilmiah, pertunjukan, invensi, penemuan ilmiah, desain, merek, nama dan simbol, informasi yang tidak diungkapkan, dan semua inovasi dan
kreasi berbasis tradisi lainnya yang disebabkan oleh kegiatan intelektual dalam bidang-bidang industri, ilmiah, kesusasteraan atau artistik. Gagasan berbasis
tradisi menunjuk pada sistem pengetahuan, kreasi, inovasi dan ekspresi kultural yang umumnya telah disampaikan dari generasi ke generasi, umumnya dianggap
berkaitan dengan masyarakat tertentu atau wilayahnya, umumnya telah
50
Budi Agus Riswandi, Hlm Kekayaan Intelektual dan Budaya Hukum, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004, hlm. 27.
Universitas Sumatera Utara
dikembangkan secara non sistematis, dan terus menerus sebagai respon pada lingkungan yang sedang berubah.
51
Lingkup pengetahuan tradisional mencakup pengetahuan, pertanian, pengetahuan ilmiah, pengetahuan teknis, pengetahuan ekologis, pengetahuan
medis termasuk obat-obatan dan tindakan medis yang terkait, pengetahuan yang terkait dengan keanekaragaman hayati, ekspresi cerita rakyat dalam bentuk musik,
tarian, nyanyian, kerajinan tangan, nama-nama, indikasi geografis, dan simbol- simbol, serta benda-benda budaya yang dapat bergerak. Tidak termasuk dalam
lingkup pengetahuan tradisional adalah item-item yang tidak disebabkan oleh kegiatan
intelektual dalam
bidang-bidang industri
ilmiahpengetahuan, kesusastraan atau bidang artistik seperti fosil manusia, bahasa secara umum.
Lingkup pengetahuan tradisional terdiri dari informasi pada penggunaan biologi dan bahan-bahan lainnya bagi pengobatan medis dan pertanian, proses
produksi, desain, literatur, musik, upacara adat, dan teknik-teknik lainnya serta seni. Termasuk di dalamnya informasi tentang fungsi dan karakter estetika yang
proses dan produknya dapat digunakan pada pertanian dan industri, seperti nilai budaya yang tidak berwujud.
52
H. Pengaturan Mengenai Perlindungan Hukum Terhadap Motif Ulos Batak