25
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Identifikasi Tumbuhan
Identifikasi tumbuhan di lakukan oleh Herbarium Bogoriense, Bidang Botani, Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia LIPI, Bogor, Jalan Raya Jakarta – Bogor Km. 46 Cibinong. Hasil identifikasi Ipomoea aquatica Forssk, suku Convolvulaceae, dapat dilihat pada
Lampiran 1, halaman 35.
4.2. Analisis Kuantitatif
4.2.1. Kurva kalibrasi kobalt, molibdenum, kalium dan natrium
Kurva kalibrasi kobalt, molibdenum, kalium dan natrium diperoleh dengan cara mengukur intensitas larutan baku pada panjang gelombang 240,7 nm; 313,3
nm; 766,5 nm; 589 nm. Hasil pengukuran kurva kalibrasi diperoleh persamaan garis regresi yaitu Y=257,2723X + 6,6242 untuk kobalt; Y=1005,0121X +
10,9494 untuk molibdenum; Y=387,6679X + 380,61969 untuk kalium dan Y=3391,0607X + 4224,0136 untuk natrium. Kurva kalibrasi larutan baku kobalt,
molibdenum, kalum dan natrium dapat dilihat pada Gambar 4.1, Gambar 4.2, Gambar 4.3 dan Gambar 4.4.
Intensitas
Konsentrasi ppm Gambar 4.1.
Kalibrasi Kobalt
Universitas Sumatera Utara
26
Intensitas
Konsentrasi ppm
Gambar 4.2. Kalibrasi Molibdenum
Intensitas
Konsentrasi ppm Gambar 4.3.
Kalibrasi Kalium
Intensitas
Konsentrasi ppm Gambar 4.4.
Kalibrasi Natrium Berdasarkan Gambar 4.1 sampai 4.4 diperoleh hubungan yang linear
antara konsentrasi dengan intensitas, dengan koefisien korelasi r kobalt sebesar 0,9995, molibdenum sebesar 0,9998, kalium sebesar 0,9998 dan natrium sebesar
0,9996. Nilai r ≥ 0,997 menunjukkan adanya korelasi linear yang menyatakan
adanya hubungan antara X konsentrasi dan Y intensitas Ermer dan Miller,
Universitas Sumatera Utara
27 2005. Data hasil pengukuran intensitas larutan baku kobalt, molibdenum, kalium
dan natrium serta perhitungan persamaan garis regresi dapat dilihat pada Lampiran 6 sampai lampiran 9, halaman 40 sampai 46.
4.2.2. Pengukuran kadar kobalt, molibdenum, kalium dan natrium dalam sampel
Pada pengukuran kadar kobalt, molibdenum sampel dilakukan secara ICP- OES, terlebih dahulu dikondisikan alat dan diatur metodenya dengan baik dan
benar, lalu kadar sampel diukur pada panjang gelombang masing-masing yaitu kobalt 240,7 nm dan molibdenum 313,3 nm. Pada pengukuran kadar kalium dan
natrium dilakukan pengenceran terhadap larutan sampel. Pengenceran yang dilakukan yaitu sebesar 5 kali 50mL10 untuk kalium, lalu kadar sampel diukur
pada panjang gelombang yaitu 766,5 nm, dan pengenceran sebanyak 2 kali 50mL25 untuk natrium, lalu kadar sampel diukur pada panjang gelombang
yaitu 582 nm. Dilakukan pengenceran terhadap sampel dikarenakan kadar mineral yang
cukup tinggi untuk memperoleh nilai intensitas yang berada dalam rentang kalibrasi maka sampel harus diencerkan. Konsentrasi kobalt, molibdenum, kalium
dan natrium dalam sampel ditentukan berdasarkan persamaan garis regresi kurva kalibrasi larutan baku kobalt, molibdenum, kalium dan natrium. Data dapat dilihat
pada Lampiran 10, halaman 48 sampai 49 dan contoh perhitungan Lampiran 11, halaman 50 sampai 52.
Analisis dilanjutkan dengan perhitungan statistik Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 12 sampai Lampiran 15, halaman 53 sampai halaman 60. Hasil
analisis kuantitatif mineral kobalt, molibdenum, kalium dan natrium pada sampel dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
28
Tabel 4.1 Hasil analisis kadar kobalt, molibdenum, kalium dan natrium dalam
sampel Hasil kadar kobalt, molibdenum, kalium dan natrium dapat dilihat pada
Lampiran 10, halaman 48 sampai 49. No
Logam pada kangkung Kadar
mg100g 1
Kobalt 0,084205 ± 0,00285
2 Molibdenum
0,086046 ± 0,0095 3
Kalium 134,8503 ± 5,3155
4 Natrium
25,5782 ± 0,7068 Dari hasil analisis kuantitatif kobalt, molibdenum, kalium dan natrium
sesuai yang tercantum pada Tabel 4.1, dapat dilihat bahwa kobalt yaitu 0,084205 ± 0,00285 mg100g, kadar molibdenum yaitu 0,086046 ± 0,0095 mg100g, kadar
kalium yaitu 134,8503 ± 5,3155 mg100g dan natrium 25,5782 ± 0,7068 mg100g. Kadar Kalium dan Natrium yang diperoleh lebih kecil dari kadar yang
bersumber dari Direktorat Gizi Depkes R.I., 1981 yaitu Kalium 458,00 mg100g dan Natrium 49,00 mg100g. Kadar logam kobalt dan molibdenum tidak
dicantumkan. Kadar yang berbeda ini dapat disebabkan oleh tempat tumbuh yang berbeda, jenis tanah yang berbeda dan kandungan logam dalam tanah yang
berbeda sehingga kadarnya juga berbeda didalam tanaman.
4.3. Validasi Metode 4.3.1. Uji perolehan kembali Recovery