4.7. Pengolahan Data
Pengolahan data pada penelitina ini dilakukan dengan menentukan jadwal penggantian komponen dengan pendekatan metode reliability engineering dengan
kriteria MTTF Mean Time To Failure. Selanjutnya pehitungan biaya perawatan mesin secara corrective dan preventive maintenance. Terakhir adalah
pembentukan Current State Map dan Future State Map aktivitas perawatan yang selanjutnya didapat nilai MTTO, MTTR, MTTY dan MTTF berdasarkan metode
Maintenance Value Stream Mapping.
4.8. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan berisikan hal-hal penting dari penelitian yang merupakan tujuan dari penelitian. Selain dari kesimpulan, diberikan juga saran yang
membangun bagi perusahaan usulan perbaikan kepada pihak perusahaan untuk mengiplementasikan hasil penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
5.1. Pengumpulan Data
5.1.1. Pengumpulan Data Kerusakan Mesin
Data frekuensi kerusakan dikumpulkan berdasarkan data historis bagian maintenance di PT. XYZ. Data historis kerusakan mesin pada periode 2014 –
2015 dapat dilihat pada Tabel 5.1. Berdasarkan data historis kerusakan mesin dan total frekuensi kerusakan mesin
pada periode 2014 – 2015 dari Tabel 5.1. diatas maka dilakukan analisis dengan diagram pareto untuk mendapatkan mesin kritis. Untuk mengetahui urutan
kerusakan terbesar mesin dapat dilihat pada Gambar 5.1.
Gambar 5.1. Grafik Analisis Pareto Kerusakan Mesin Tahun 2014 – 2015
Frekuensi Krusakan 8
7 7
7 6
6 8
24 21 20 18 16 12 8
8 Percent
5 4
4 4
3 3
5 14 12 11 10
9 7
5 5
Cum 77 81 85 89 92 95 100
14 26 37 47 56 63 68 72 Nama Mesin
O th
er Un
ig ra
to r
2 Un
ig ra
to r
1 C
an e
M ill
2 C
an e
C ut
te r
1 C
an e
C ar
ie r
3 C
an e
M ill
3 Ca
ne C
ut te
r3 C
an e
C ar
ie r
2 C
an e
C ar
ie r
1 Fe
ed in
g R
ol l 5
Fe ed
in g
R ol
l 1 Fe
ed in
g R
ol l 3
Fe ed
in g
R ol
l 2 Fe
ed in
g R
ol l 4
200 150
100 50
100 80
60 40
20
F r
e k
u e
n s
i K
r u
s a
k a
n
P e
r c
e n
t
Pareto Chart of C1 0
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil diagram pareto kerusakan mesin dengan menggunakan prinsip 80-20 didapat bahwa terdapat 5 jenis mesin yang mengalami kerusakan
hingga kumulatif 80 yaitu mesin Feeding Roll, Cane Carier, Cane Cutter, Cane Mill, Unigrator. Namun yang menjadi prioritas penelitian dilakukan pada mesin
dengan frekuensi kerusakan terlama yaitu mesin Feeding Roll dengan kumulatif persen kerusakan sebesar 45.
5.1.2. Pengumpulan Data Kerusakan Komponen Mesin Kritis
Data frekuensi kerusakan komponen mesin kritis dikumpulkan berdasarkan dokumen atau data historis bagian maintenance di PT. XYZ. Data
historis kerusakan komponen mesin kritis selama periode 2014 –2015 dapat dilihat pada Tabel 5.2.
Berdasarkan data frekuensi kerusakan diatas maka untuk mendapatkan urutan komponen yang memiliki kerusakan terbesar dilakukan analisis dengan
diagram pareto yang dapat dilihat pada Gambar 5.2
Universitas Sumatera Utara
Frekuensi Kerusakan 8
7 24
23 22
20 16
9 9
8 Percent
5,5 4,8
16,4 15,8 15,1 13,7 11,0 6,2 6,2 5,5 Cum
95,2100,0 16,4 32,2 47,3 61,0 71,9 78,1 84,2 89,7
Nama Komponen O
th er
T ur
bi ne
Sc ra
pe r
Pu lp
P la
te
In te
rm ed
ia te
C ar
ri er
R ol
l M ill
R ol
l F or
w ar
d R
ol l B
ac k
Ro ll
O n
Fe ed
in g
C ha
in R
ol l
160 140
120 100
80 60
40 20
100 80
60 40
20
F r
e k
u e
n s
i K
e r
u s
a k
a n
P e
r c
e n
t
Pareto Chart of C2
Gambar 5.2. Grafik Analisis Pareto Kerusakan Komponen Mesin Feeding Roll
Dari hasil diagram pareto kerusakan mesin dengan menggunakan prinsip 80- 20 pada gambar diatas dapat diketahui bahwa terdapat 10 jenis komponen mesin
yang mengalami kerusakan hingga kumulatif 80 dari keseluruhan total kerusakan komponen mesin. Namun yang menjadi prioritas penelitian ini
dilakukan pada komponen mesin dengan frekuensi kerusakan yang paling signifikan yaitu Feeding Chain Roll, Roll On, Roll Back , Roll Forward dan Roll
Milldengan kumulatif persen kerusakan sebesar 53. Komponen kritis mesin Feeding Chain Roll yang akan menjadi prioritas pembahasan penelitian adalah
komponen dengan frekuensi kerusakan terlama seperti pada Tabel 5.3.
Universitas Sumatera Utara
5.2. Pengolahan Data
5.2.1. Pengujian Pola Distribusi Komponen Kritis
Pengujian pola distribusi komponen kritis dilakukan menggunakan data interval waktu kerusakan komponen. Distribusi yang digunakan adalah distribusi
normal, lognormal, eksponensial dan weibull. Pemilihan pola distribusi adalah menggunakan metode Least Square Curve Fitting yaitu berdasarkan nilai Index of
Fit correlation coefficient yang terbesar. Interval kerusakan komponen kritis pada periode 2014 – 2015
Dari data interval kerusakan komponen kritis diatas maka dilakukan pengujian pola distribusi untuk masing – masing komponen.
1. Komponen Feeding Chain Roll
Berikut ini adalah perhitungan untuk mendapatkan distribusi komponen Feeding Chain Roll berdasarkan nilai Index of Fit yang terbesar.
a. Distribusi Normal
a. Membuat ranking pada interval waktu kerusakan t
i
dari seluruh data. b.
Menghitung nilai Ft
i
Rumus: Ft
i
= i – 0,3N+0,4 Dimana:
i = Data ke- N = Jumlah Data
Misalnya pada data ke- 1. Pada data ke- 1 dan jumlah data adalah 24, Maka Ft
i
= i – 0,3N+0,4 = 1 – 0,324+0,4
= 0,02868
Universitas Sumatera Utara
c. Menghitung nilai Y
i
Rumus: Y
i
= ФZ
Untuk menghitung Y
i
didapat dati Tabel Standarized Normal Probabilities, dimana Z = Ft
i
. Misalkan pada data ke-1 t
i
= 90 Y
i
= ФZ
Y
i
= Ф0,02868 = -1,90043
d. Menghitung nilai T
i 2
e. Menghitung nilai Y
i 2
f. Menghitung nilai T
i
x Y
i
Perhitungan waktu antar kerusakan dengan distribusi normal dari keseluruhan data dapat dilihat pada Tabel 5.5.
Tabel 5.5. Perhitungan Index of Fit dengan Distribusi Normal Komponen Feeding Chain Roll
i T
i
Ft
i
Yi T
i 2
Y
i 2
T
i
. Y
i
1 90
0,02869 -1,90043
8100 3,61162
-171,03847 2
98 0,06967
-1,47824 9604
2,18519 -144,86726
3 136
0,11066 -1,22305
18496 1,49585
-166,33456 4
138 0,15164
-1,02943 19044
1,05972 -142,06104
5 138
0,19262 -0,86827
19044 0,75389
-119,82142 6
140 0,23361
-0,72702 19600
0,52856 -101,78293
7 145
0,27459 -0,59899
21025 0,35879
-86,853382 8
153 0,31557
-0,48011 23409
0,23051 -73,457182
9 156
0,35656 -0,36768
24336 0,13519
-57,357474 10
172 0,39754
-0,25972 29584
0,06745 -44,671349
11 176
0,43852 -0,15471
30976 0,02394
-27,229131 12
180 0,47951
-0,05139 32400
0,00264 -9,2498295
Universitas Sumatera Utara
13 187
0,52049 0,051388
34969 0,00264
9,609545 14
190 0,56148
0,154711 36100
0,02394 29,395085
15 195
0,60246 0,259717
38025 0,06745
50,644843 16
214 0,64344
0,367676 45796
0,13519 78,682688
17 214
0,68443 0,480112
45796 0,23051
102,74403 18
215 0,72541
0,598989 46225
0,35879 128,7826
19 216
0,76639 0,727021
46656 0,52856
157,03653 20
217 0,80738
0,868271 47089
0,75389 188,41484
21 220
0,84836 1,029428
48400 1,05972
226,47412 22
230 0,88934
1,223048 52900
1,49585 281,3011
23 230
0,93033 1,478237
52900 2,18519
339,99459 24
236 0,97131
1,900427 55696
3,61162 448,50088
Total 4286
12 806170
20,9067 896,85681
Sumber: Penglohana Data
Setelah didapat hasil perhitungan waktu antar kerusakan distribusi normal dari data ke-1 sampai data ke-24, maka dilakukan perhitungan Index of Fit dimana
langkah – langkahnya adalah sebagai berikut: g.
Menghitung nilai S
xy
S
xy
= N ∑
�
�
�
� �
�−1
- ∑
�
� �
�−1
∑ �
� �
�−1
= 24 896,85681 – 42860 = 21524,5635
h. Menghitung nilai S
xx
S
xx
= N ∑
�
� 2
� �−1
- ∑
�
� �
�−1 2
= 24806170 – 4286
2
= 978284 i.
Menghitung nilai S
yy
S
yy
= N ∑
�
� 2
� �−1
- ∑
�
� �
�−1 2
= 2420,9067 – 0
2
= 501,76048
Universitas Sumatera Utara
j. Menghitung nilai Index of Fit r
Index of Fit r =
�
��
��
�� −���
= 0,97152
b. Distribusi Lognormal
a. Membuat ranking pada interval waktu kerusakan t
i
dari seluruh data. b.
Menghitung nilai Ft
i
Rumus: Ft
i
= i – 0,3N+0,4 Dimana:
i = Data ke- N = Jumlah Data
Misalnya pada data ke- 1. Pada data ke- 1 dengan jumlah data adalah 24, Maka Ft
i
= i – 0,3N+0,4 = 1 – 0,324+0,4
= 0,02868 c.
Menghitung nilai Y
i
Rumus: Y
i
= ФZ
Untuk menghitung Y
i
didapat dati Tabel Standarized Normal Probabilities, dimana Z = Ft
i
. Misalkan pada data ke-1 t
i
= 90 Y
i
= ФZ
Y
i
= Ф0,02868 = -1,90043
d. Menghitung nilai T
i
= ln t
i
= ln 90 = 4,49981 e.
Menghitung nilai T
i 2
f. Menghitung nilai Y
i 2
g. Menghitung T
i
x Y
i
Universitas Sumatera Utara
Perhitungan waktu antar kerusakan dengan distribusi lognormal dari keseluruhan data dapat dilihat pada Tabel 5.6.
Tabel 5.6. Perhitungan Index of Fit dengan Distribusi Lognormal Komponen Feeding Chain Roll
I t
i
Ft
i
T
i
=LNt
i
Y
i
T
i 2
Y
i 2
Ti.Yi
1 90
0,02869 4,49981
-1,90043 20,24829
3,61162 -8,55156
2 98
0,06967 4,58497
-1,47824 21,02193
2,18519 -6,77767
3 136
0,11066 4,91265
-1,22305 24,13418
1,49585 -6,00841
4 138
0,15164 4,92725
-1,02943 24,27783
1,05972 -5,07225
5 138
0,19262 4,92725
-0,86827 24,27783
0,75389 -4,27819
6 140
0,23361 4,94164
-0,72702 24,41983
0,52856 -3,59268
7 145
0,27459 4,97673
-0,59899 24,76788
0,35879 -2,98101
8 153
0,31557 5,03044
-0,48011 25,30531
0,23051 -2,41518
9 156
0,35656 5,04986
-0,36768 25,50105
0,13519 -1,85671
10 172
0,39754 5,14749
-0,25972 26,4967
0,06745 -1,33689
11 176
0,43852 5,17048
-0,15471 26,7339
0,02394 -0,79993
12 180
0,47951 5,19296
-0,05139 26,9668
0,00264 -0,26686
13 187
0,52049 5,23111
0,05139 27,3645
0,00264 0,26882
14 190
0,56148 5,24702
0,15471 27,53126
0,02394 0,81177
15 195
0,60246 5,273
0,25972 27,80452
0,06745 1,36949
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.6. Perhitungan Index of Fit dengan Distribusi Lognormal Komponen Feeding Chain Roll Lanjutan
I t
i
Ft
i
T
i
=LNt
i
Y
i
T
i 2
Y
i 2
Ti.Yi
16 214
0,64344 5,36598
0,36768 28,7937
0,13519 1,97294
17 214
0,68443 5,36598
0,48011 28,7937
0,23051 2,57627
18 215
0,72541 5,37064
0,59899 28,84375
0,35879 3,21695
19 216
0,76639 5,37528
0,72702 28,89362
0,52856 3,90794
20 217
0,80738 5,3799
0,86827 28,9433
0,75389 4,67121
21 220
0,84836 5,39363
1,02943 29,09122
1,05972 5,55235
22 230
0,88934 5,43808
1,22305 29,57271
1,49585 6,65103
23 230
0,93033 5,43808
1,47824 29,57271
2,18519 8,03877
24 236
0,97131 5,46383
1,90043 29,85346
3,61162 10,3836
Total 4286 12
123,704 639,21
20,9067 5,48382
Sumber: Pengolahan Data
Setelah didapat hasil perhitungan waktu antar kerusakan distribusi lognormal dari data ke-1 sampai data ke-24, maka dilakukan perhitungan Index of
Fit dimana langkah – langkahnya adalah sebagai berikut: h.
Menghitung nilai S
xy
S
xy
= N ∑
�
�
�
� �
�−1
- ∑
�
� �
�−1
∑ �
� �
�−1
= 24 5,48382 – 123,7040 = 131,6117
i. Menghitung nilai S
xx
S
xx
= N ∑
�
� 2
� �−1
- ∑
�
� �
�−1 2
= 24639,21 – 123,704
2
= 38,34414 j.
Menghitung nilai S
yy
S
yy
= N ∑
�
� 2
� �−1
- ∑
�
� �
�−1 2
= 2420,9067 – 0
2
Universitas Sumatera Utara
= 501,76048 k.
Menghitung nilai Index of Fit r Index of Fit r =
�
��
��
�� −���
= 0,948848
c. Distribusi Eksponensial
a. Membuat ranking pada interval waktu kerusakan t
i
dari seluruh data. b.
Menghitung nilai Ft
i
Rumus: Ft
i
= i – 0,3N+0,4 Dimana:
i = Data ke- N = Jumlah Data
Misalnya pada data ke- 1. Pada data ke- 1 dan jumlah data adalah 24, Maka Ft
i
= i – 0,3N+0,4 = 1 – 0,324+0,4
= 0,02868 c.
Menghitung nilai Y
i
Rumus: Y
i
= ln [11- Ft
i
], maka untuk data ke-1, Y
i
adalah Yi = ln [11- 0,02868],
= 0,02911 d.
Menghitung nilai T
i 2
e. Menghitung nilai Y
i 2
f. Menghitung nilai T
i
x Y
i
Perhitungan waktu antar kerusakan dengan distribusi eksponensial dari keseluruhan data dapat dilihat pada Tabel 5.7.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.7. Perhitungan Index of Fit dengan Distribusi Eksponensial Komponen Feeding Chain Roll
i t
i
Ft
i
Y
i
=LN11- Ft
i
T
i 2
Y
i 2
T
i
Y
i
1 90
0,02869 0,02911
8100 0,000847
2,61973 2
98 0,06967
0,07222 9604
0,005215 7,07738
3 136
0,11066 0,11727
18496 0,013752
15,9488 4
138 0,15164
0,16445 19044
0,027044 22,694
5 138
0,19262 0,21396
19044 0,045781
29,5271 6
140 0,23361
0,26606 19600
0,070788 37,2483
7 145
0,27459 0,32102
21025 0,103053
46,5477 8
153 0,31557
0,37917 23409
0,143773 58,0137
9 156
0,35656 0,44092
24336 0,194413
68,7839 10
172 0,39754
0,50674 29584
0,256781 87,1585
11 176
0,43852 0,57719
30976 0,333145
101,585 12
180 0,47951
0,65298 32400
0,426384 117,537
13 187
0,52049 0,73499
34969 0,540217
137,444 14
190 0,56148
0,82434 36100
0,679535 156,624
15 195
0,60246 0,92246
38025 0,850927
179,879 16
214 0,64344
1,03126 45796
1,063497 220,69
17 214
0,68443 1,15336
45796 1,330246
246,82 18
215 0,72541
1,29248 46225
1,670493 277,882
19 216
0,76639 1,45412
46656 2,114456
314,089 20
217 0,80738
1,64702 47089
2,712677 357,403
21 220
0,84836 1,88625
48400 3,55794
414,975 22
230 0,88934
2,20133 52900
4,84586 506,306
23 230
0,93033 2,66395
52900 7,096656
612,71 24
236 0,97131
3,55126 55696
12,61143 838,097
Total 4286
12 23,1039
806170 40,69491
4857,66
Sumber: Pengolahan Data
Setelah didapat hasil perhitungan waktu antar kerusakan distribusi eksponensial dari data ke-1 sampai data ke-24, maka dilakukan perhitungan Index
of Fit dimana langkah – langkahnya adalah sebagai berikut:
g. Menghitung nilai S
xy
S
xy
= N ∑
�
�
�
� �
�−1
- ∑
�
� �
�−1
∑ �
� �
�−1
Universitas Sumatera Utara
= 24 4857,66 – 428623,1039 = 17560,5
h. Menghitung nilai S
xx
S
xx
= N ∑
�
� 2
� �−1
- ∑
�
� �
�−1 2
= 24806170 – 4286
2
= 978284 i.
Menghitung nilai S
yy
S
yy
= N ∑
�
� 2
� �−1
- ∑
�
� �
�−1 2
= 2440,69491 – 23,1039
2
= 442,8872 j.
Menghitung nilai Index of Fit r Index of Fit r =
�
��
��
�� −���
= 0,84364
4. Distribusi Weibull
a. Membuat ranking pada interval waktu kerusakan t
i
dari seluruh data. b.
Menghitung nilai Ft
i
Rumus: Ft
i
= i – 0,3N+0,4 Dimana:
i = Data ke- N = Jumlah Data
Misalnya pada data ke- 1. Pada data ke- 1 dan jumlah data adalah 24, Maka Ft
i
= i – 0,3N+0,4 = 1 – 0,324+0,4
= 0,02868 c.
Menghitung nilai T
i
, diperoleh dari T
i
= ln t
i
= ln 90 = 4,49981
Universitas Sumatera Utara
d. Menghitung nilai Y
i
Rumus: Y
i
= ln{- ln [1- Ft
i
]}, maka untuk data ke-1 Yi = ln [- ln1- 0,02868],
= - 3,53674 e.
Menghitung nilai T
i 2
f. Menghitung nilai Y
i 2
g. Menghitung nilai T
i
x Y
i
Perhitungan waktu antar kerusakan dengan distribusi weibull dari keseluruhan data dapat dilihat pada Tabel 5.8.
Tabel 5.8. Perhitungan Index of Fit dengan Distribusi Weibull Komponen Feeding Chain Roll
I ti
Ft
i
Ti=LNt Yi=LN-
LNI- FTi
T
i 2
Y
i 2
T
i
Y
i
1 90
0,02869 4,49981
-3,53674 20,24829 12,5085
-15,9147 2
98 0,06967
4,58497 -2,62806
21,02193 6,90672 -12,0496
3 136
0,11066 4,91265
-2,14327 24,13418
4,5936 -10,5291
4 138
0,15164 4,92725
-1,80515 24,27783 3,25857
-8,89444 5
138 0,19262
4,92725 -1,54195
24,27783 2,37759 -7,59756
6 140
0,23361 4,94164
-1,32403 24,41983 1,75307
-6,54291 7
145 0,27459
4,97673 -1,13626
24,76788 1,29108 -5,65485
8 153
0,31557 5,03044
-0,96976 25,30531 0,94043
-4,87831 9
156 0,35656
5,04986 -0,81889
25,50105 0,67057 -4,13526
Tabel 5.8. Perhitungan Index of Fit dengan Distribusi Weibull Komponen Feeding Chain Roll Lanjutan
I ti
Ft
i
Ti=LNt Yi=LN-
LNI- FTi
T
i 2
Y
i 2
T
i
Y
i
10 172
0,39754 5,14749
-0,67977 26,4967
0,46208 -3,49909
11 176
0,43852 5,17048
-0,54959 26,7339
0,30205 -2,84164
12 180
0,47951 5,19296
-0,42621 26,9668
0,18165 -2,21327
13 187
0,52049 5,23111
-0,30789 27,3645
0,0948 -1,61062
14 190
0,56148 5,24702
-0,19317 27,53126 0,03732
-1,01358
Universitas Sumatera Utara
15 195
0,60246 5,273
-0,08071 27,80452 0,00651
-0,42561 16
214 0,64344
5,36598 0,030781
28,7937 0,00095 0,165173
17 214
0,68443 5,36598
0,142682 28,7937
0,02036 0,765627 18
215 0,72541
5,37064 0,256559 28,84375 0,06582 1,377888
19 216
0,76639 5,37528
0,374399 28,89362 0,14017 2,012498 20
217 0,80738
5,3799 0,498968
28,9433 0,24897 2,684396
21 220
0,84836 5,39363
0,634591 29,09122 0,40271 3,422747 22
230 0,88934
5,43808 0,789062 29,57271 0,62262 4,290984
23 230
0,93033 5,43808
0,979812 29,57271 0,96003 5,328294 24
236 0,97131
5,46383 1,267302 29,85346 1,60605 6,924325
Total 4286
12 123,704
-13,1673 639,21
39,4523 -60,8286
Sumber: Pengolahan Data
Setelah didapat hasil perhitungan waktu antar kerusakan distribusi weibull dari data ke-1 sampai data ke-24, maka dilakukan perhitungan Index of Fit dimana
langkah – langkahnya adalah sebagai berikut: h.
Menghitung nilai S
xy
S
xy
= N ∑
�
�
�
� �
�−1
- ∑
�
� �
�−1
∑ �
� �
�−1
= 24 -60,8286 – 123,704-13,1673 = 168,9613
i. Menghitung nilai S
xx
S
xx
= N ∑
�
� 2
� �−1
- ∑
�
� �
�−1 2
= 24639,21 – 123,704
2
= 38,34414 j.
Menghitung nilai S
yy
S
yy
= N ∑
�
� 2
� �−1
- ∑
�
� �
�−1 2
= 2439,4523 – -13,1673
2
= 773,4767
Universitas Sumatera Utara
k. Menghitung nilai Index of Fit r
Index of Fit r =
�
��
��
�� −���
= 0,981102
Rekapitulasi perhitungan Index of Fit untuk pola distribusi interval kerusakan komponen Feeding Chain Roll dapat dilihat pada Tabel 5.9.
Tabel 5.9. Rekapitulasi Perhitungan Index of Fit Komponen Feeding Chain Roll
Distribusi Index of Fit
Normal 0,97152
Lognormal 0,948848
Eksponensial 0,84364
Weibull 0,981102
Dari hasil rekapitulasi Index of Fit seperti tabel diatas didapat, maka distribusi yang terpilih adalah weibull dengan nilai Index of Fit sebesar 0,981102.
2. Komponen Roll On
Berikut ini adalah perhitungan untuk mendapatkan distribusi komponen Roll On berdasarkan nilai Index of Fit yang terbesar.
a. Distribusi Normal
a. Membuat ranking pada interval waktu kerusakan t
i
dari seluruh data. b.
Menghitung nilai Ft
i
Rumus: Ft
i
= i – 0,3N+0,4 Dimana:
i = Data ke- N = Jumlah Data
Universitas Sumatera Utara
Misalnya pada data ke- 1. Pada data ke- 1 dan jumlah data adalah 23, Maka Ft
i
= i – 0,3N+0,4 = 1 – 0,323+0,4
= 0,02991 b.
Distribusi Lognormal a.
Membuat ranking pada interval waktu kerusakan t
i
dari seluruh data. b.
Menghitung nilai Ft
i
Rumus: Ft
i
= i – 0,3N+0,4 Dimana:
i = Data ke- N = Jumlah Data
Misalnya pada data ke- 1. Pada data ke- 1 dengan jumlah data adalah 22, Maka Ft
i
= i – 0,3N+0,4 = 1 – 0,322+0,4
= 0,03125 c.
Menghitung nilai Y
i
Rumus: Y
i
= ФZ
Untuk menghitung Y
i
didapat dati Tabel Standarized Normal Probabilities, dimana Z = Ft
i
. Misalkan pada data ke-1 t
i
= 92 Y
i
= ФZ
Y
i
= Ф0,03125 = -1,86273
d. Menghitung nilai T
i
= ln t
i
= ln 92 = 4,52179 e.
Menghitung nilai T
i 2
f. Menghitung nilai Y
i 2
Universitas Sumatera Utara
Index of Fit r =
�
��
��
�� −���
= 0,87387
c. Distribusi Eksponensial
a. Membuat ranking pada interval waktu kerusakan t
i
dari seluruh data. b.
Menghitung nilai Ft
i
Rumus: Ft
i
= i – 0,3N+0,4 Dimana:
i = Data ke- N = Jumlah Data
Misalnya pada data ke- 1. Pada data ke- 1 dan jumlah data adalah 20, Maka Ft
i
= i – 0,3N+0,4 = 1 – 0,320+0,4
= 0,03431 c.
Menghitung nilai Y
i
Rumus: Y
i
= ln [11- Ft
i
], maka untuk data ke-1, Y
i
adalah Yi = ln [11- 0,03431],
= 0,03492 d.
Menghitung nilai T
i 2
e. Menghitung nilai Y
i 2
f. Menghitung nilai T
i
x Y
i
Perhitungan waktu antar kerusakan dengan distribusi eksponensial dari keseluruhan data dapat dilihat pada Tabel 5.22.
Tabel 5.22. Perhitungan Index of Fit dengan Distribusi Eksponensial Komponen Roll Forward
Universitas Sumatera Utara
i t
i
Ft
i
Y
i
=LN11- Ft
i
T
i 2
Y
i 2
T
i
Y
i
1 92
0,03431 0,03492
8464 0,001219
3,2123 2
97 0,08333
0,08701 9409
0,007571 8,4401
3 109
0,13235 0,14197
11881 0,020156
15,4748 4
170 0,18137
0,20013 28900
0,04005 34,0215
5 175
0,23039 0,26187
30625 0,068578
45,828 6
176 0,27941
0,32769 30976
0,107379 57,673
7 182
0,32843 0,39814
33124 0,158515
72,4613 8
194 0,37745
0,47393 37636
0,224612 91,943
9 198
0,42647 0,55595
39204 0,309076
110,077 10
198 0,47549
0,64529 39204
0,416401 127,768
11 203
0,52451 0,74341
41209 0,552657
150,912 12
208 0,57353
0,85221 43264
0,726265 177,26
13 210
0,62255 0,97431
44100 0,949289
204,606 14
212 0,67157
1,11343 44944
1,239721 236,047
15 245
0,72059 1,27507
60025 1,6258
312,392
Tabel 5.22. Perhitungan Index of Fit dengan Distribusi Eksponensial Komponen Roll Forward
i t
i
Ft
i
Y
i
=LN11- Ft
i
T
i 2
Y
i 2
T
i
Y
i
16 301
0,76961 1,46797
90601 2,154943
441,86 17
329 0,81863
1,7072 108241
2,914539 561,669
18 338
0,86765 2,02228
114244 4,089629
683,532 19
340 0,91667
2,48491 115600
6,174761 844,868
20 349
0,96569 3,37221
121801 11,3718
1176,9
Total 4326
10 19,1399
1053452 33,15296
5356,95
Sumber: Pengolahan Data
Setelah didapat hasil perhitungan waktu antar kerusakan distribusi eksponensial dari data ke-1 sampai data ke-20, maka dilakukan perhitungan Index
of Fit dengan langkah – langkahnya adalah sebagai berikut: g.
Menghitung nilai S
xy
Universitas Sumatera Utara
S
xy
= N ∑
�
�
�
� �
�−1
- ∑
�
� �
�−1
∑ �
� �
�−1
= 20 5356,95 – 432619,1399 = 24339,7
h. Menghitung nilai S
xx
S
xx
= N ∑
�
� 2
� �−1
- ∑
�
� �
�−1 2
= 201053452 – 4326
2
= 2354764 i.
Menghitung nilai S
yy
S
yy
= N ∑
�
� 2
� �−1
- ∑
�
� �
�−1 2
= 2033,1529 – 19,1399
2
= 296,7234 j.
Menghitung nilai Index of Fit r Index of Fit r =
�
��
��
�� −���
= 0,9208
4. Distribusi Weibull
a. Membuat ranking pada interval waktu kerusakan t
i
dari seluruh data. b.
Menghitung nilai Ft
i
Rumus: Ft
i
= i – 0,3N+0,4 Dimana:
i = Data ke- N = Jumlah Data
Misalnya pada data ke- 1. Pada data ke- 1 dan jumlah data adalah 20, Maka Ft
i
= i – 0,3N+0,4 = 1 – 0,320+0,4
Universitas Sumatera Utara
= 0,03431 c.
Menghitung nilai T
i
, diperoleh dari T
i
= ln t
i
= ln 92 = 4,52179 d.
Menghitung nilai Y
i
Rumus: Y
i
= ln{- ln [1- Ft
i
]}, maka untuk data ke-1 Yi = ln [- ln1- 0,03431],
= - 3,3548 e.
Menghitung nilai T
i 2
f. Menghitung nilai Y
i 2
g. Menghitung nilai T
i
x Y
i
Perhitungan waktu antar kerusakan dengan distribusi weibull dari keseluruhan data dapat dilihat pada Tabel 5.23.
Tabel 5.23. Perhitungan Index of Fit dengan Distribusi Weibull Komponen Roll Forward
I t
i
Ft
i
T
i
=LNt
i
Y
i
=LN- LNI-
Ft
i
T
i 2
Y
i 2
T
i
Y
i
1 92
0,03431 4,52179
-3,3548 20,44657 11,2547
-15,1697 2
97 0,08333
4,57471 -2,44172
20,92798 5,96198 -11,1701
3 109
0,13235 4,69135
-1,95214 22,00874 3,81084
-9,15816 4
170 0,18137
5,1358 -1,60881
26,37643 2,58826 -8,26251
5 175
0,23039 5,16479
-1,33989 26,67501 1,79531
-6,92025 6
176 0,27941
5,17048 -1,1157
26,7339 1,24478
-5,76868 7
182 0,32843
5,20401 -0,92095
27,08169 0,84816 -4,79265
8 194
0,37745 5,26786
-0,74669 27,75033 0,55755
-3,93345 9
198 0,42647
5,28827 -0,58708
27,96577 0,34467 -3,10466
10 198
0,47549 5,28827
-0,43805 27,96577 0,19189
-2,31654 11
203 0,52451
5,31321 -0,29651
28,23016 0,08792 -1,57541
12 208
0,57353 5,33754
-0,15992 28,48931 0,02557
-0,85358 13
210 0,62255
5,34711 -0,02602
28,59156 0,00068 -0,13914
14 212
0,67157 5,35659
0,107443 28,69302 0,01154 0,575528 15
245 0,72059
5,50126 0,243
30,26384 0,05905 1,336806 16
301 0,76961
5,70711 0,383882 32,57111 0,14737 2,190858
Universitas Sumatera Utara
17 329
0,81863 5,79606
0,534856 33,59429 0,28607 3,100055 18
338 0,86765
5,82305 0,704227 33,90786 0,49594 4,100747
19 340
0,91667 5,82895
0,910235 33,97661 0,82853 5,305711 20
349 0,96569
5,85507 1,215568 34,28187 1,47761
7,11724
Total 4326
10 106,173
-10,8891 566,5318 32,0184
-49,4379
Setelah didapat hasil perhitungan waktu antar kerusakan distribusi weibull dari data ke-1 sampai data ke-20, maka dilakukan perhitungan Index of Fit dengan
langkah – langkahnya adalah sebagai berikut: h.
Menghitung nilai S
xy
S
xy
= N ∑
�
�
�
� �
�−1
- ∑
�
� �
�−1
∑ �
� �
�−1
= 20 -49,4379 – 106,173-10,8891 = 167,3689
i. Menghitung nilai S
xx
S
xx
= N ∑
�
� 2
� �−1
- ∑
�
� �
�−1 2
= 20566,5318 – 106,173
2
= 57,8788 j.
Menghitung nilai S
yy
S
yy
= N ∑
�
� 2
� �−1
- ∑
�
� �
�−1 2
= 2032,0184 – -10,8891
2
= 521,796 k.
Menghitung nilai Index of Fit r Index of Fit r =
�
��
��
�� −���
= 0,96308
Universitas Sumatera Utara
Rekapitulasi perhitungan Index of Fit untuk pola distribusi interval kerusakan komponen Roll Forward dapat dilihat pada Tabel 5.24.
Tabel 5.24. Rekapitulasi Perhitungan Index of Fit Komponen Roll Forward Distribusi
Index of Fit
Normal 0,95872
Lognormal 0,87387
Eksponensial 0,9208
Weibull 0,96308
Dari hasil rekapitulasi Index of Fit seperti tabel diatas didapat, maka distribusi yang terpilih adalah distribusi weibull dengan nilai Index of Fit sebesar 0,96308.
5. Komponen Roll Mill
Berikut ini adalah perhitungan untuk mendapatkan distribusi komponen Roll Forward berdasarkan nilai Index of Fit yang terbesar.
a. Distribusi Normal
a. Membuat ranking pada interval waktu kerusakan t
i
dari seluruh data. b.
Menghitung nilai Ft
i
Rumus: Ft
i
= i – 0,320+0,4 Dimana:
i = Data ke- N = Jumlah Data
Misalnya pada data ke- 1. Pada data ke- 1 dan jumlah data adalah 16, Maka Ft
i
= i – 0,3N+0,4 = 1 – 0,316+0,4
= 0,04268 c.
Menghitung nilai Y
i
Universitas Sumatera Utara
Rumus: Y
i
= ФZ
Untuk menghitung Y
i
didapat dati Tabel Standarized Normal Probabilities, dimana Z = Ft
i
. Misalkan pada data ke-1 t
i
= 160 Y
i
= ФZ
Y
i
= Ф0,04268 = -1,72037
d. Menghitung nilai T
i 2
e. Menghitung nilai Y
i 2
f. Menghitung nilai T
i
x Y
i
Perhitungan waktu antar kerusakan dengan distribusi normal dari keseluruhan data dapat dilihat pada Tabel 5.25.
Tabel 5.25. Perhitungan Index of Fit dengan Distribusi Normal Komponen Roll Mill
i t
i
Ft
i
Y
i
T
i 2
Y
i 2
T
i
Y
i
1 160
0,04268 -1,72037
25600 2,95966
-275,25863 2
164 0,10366
-1,26098 26896
1,59006 -206,80026
3 176
0,16463 -0,97559
30976 0,95177
-171,70362 4
187 0,22561
-0,75338 34969
0,56759 -140,88271
5 190
0,28659 -0,56339
36100 0,31741
-107,04371 6
193 0,34756
-0,39191 37249
0,1536 -75,639352
7 216
0,40854 -0,23131
46656 0,0535
-49,963185 8
219 0,46951
-0,0765 47961
0,00585 -16,752653
9 244
0,53049 0,076496 59536
0,00585 18,665056
10 259
0,59146 0,231311 67081
0,0535 59,909559
11 283
0,65244 0,391914 80089
0,1536 110,91159
12 288
0,71341 0,563388 82944
0,31741 162,25573
13 308
0,77439 0,753383 94864
0,56759 232,04211
14 356
0,83537 0,975589 126736
0,95177 347,3096
15 358
0,89634 1,260977 128164
1,59006 451,42983
16 381
0,95732 1,720366 145161
2,95966 655,45961
Total 3982
8 1070982
13,1989 993,93897
Universitas Sumatera Utara
Setelah didapat hasil perhitungan waktu antar kerusakan distribusi normal dari data ke-1 sampai data ke-16, maka dilakukan perhitungan Index of Fit dengan
langkah – langkahnya adalah sebagai berikut: g.
Menghitung nilai S
xy
S
xy
= N ∑
�
�
�
� �
�−1
- ∑
�
� �
�−1
∑ �
� �
�−1
= 16 993,9389 – 39820 = 15903,02347
h. Menghitung nilai S
xx
S
xx
= N ∑
�
� 2
� �−1
- ∑
�
� �
�−1 2
= 161070982 – 3982
2
= 1279388 i.
Menghitung nilai S
yy
S
yy
= N ∑
�
� 2
� �−1
- ∑
�
� �
�−1 2
= 1613,1989 – 0
2
= 211,18217 j.
Menghitung nilai Index of Fit r Index of Fit r =
�
��
��
�� −���
= 0,96749
b. Distribusi Lognormal
a. Membuat ranking pada interval waktu kerusakan t
i
dari seluruh data. b.
Menghitung nilai Ft
i
Rumus: Ft
i
= i – 0,3N+0,4 Dimana:
i = Data ke-
Universitas Sumatera Utara
N = Jumlah Data Misalnya pada data ke- 1. Pada data ke- 1 dengan jumlah data adalah 16,
Maka Ft
i
= i – 0,3N+0,4 = 1 – 0,316+0,4
= 0,04268 c.
Menghitung nilai Y
i
Rumus: Y
i
= ФZ
Untuk menghitung Y
i
didapat dati Tabel Standarized Normal Probabilities, dimana Z = Ft
i
. Misalkan pada data ke-1 t
i
= 160 Y
i
= ФZ
Y
i
= Ф0,04268 = -1,72037
d. Menghitung nilai T
i
= ln t
i
= ln 160 = 5,07517 e.
Menghitung nilai T
i 2
f. Menghitung nilai Y
i 2
g. Menghitung T
i
x Y
i
Perhitungan waktu antar kerusakan dengan distribusi lognormal dari keseluruhan data dapat dilihat pada Tabel 5.26.
Tabel 5.26. Perhitungan Index of Fit dengan Distribusi Lognormal Komponen Roll Forward
I t
i
Ft
i
T
i
=LNt
i
Y
i
T
i 2
Y
i 2
T
i
Y
i
1 160
0,04268 5,07517
-1,72037 25,75739 2,95966
-8,73116 2
164 0,10366
5,09987 -1,26098
26,00864 1,59006 -6,43082
3 176
0,16463 5,17048
-0,97559 26,7339
0,95177 -5,04427
4 187
0,22561 5,23111
-0,75338 27,3645
0,56759 -3,94103
5 190
0,28659 5,24702
-0,56339 27,53126 0,31741
-2,95611 6
193 0,34756
5,26269 -0,39191
27,69591 0,1536
-2,06252
Universitas Sumatera Utara
7 216
0,40854 5,37528
-0,23131 28,89362
0,0535 -1,24336
8 219
0,46951 5,38907
-0,0765 29,04209 0,00585
-0,41224 9
244 0,53049
5,49717 0,0765
30,21886 0,00585 0,42051
10 259
0,59146 5,55683
0,23131 30,87834
0,0535 1,28536
11 283
0,65244 5,64545
0,39191 31,87107
0,1536 2,21253
12 288
0,71341 5,66296
0,56339 32,06912 0,31741
3,19044 13
308 0,77439
5,7301 0,75338
32,83404 0,56759 4,31696
14 356
0,83537 5,87493
0,97559 34,51481 0,95177
5,73152 15
358 0,89634
5,88053 1,26098
34,58067 1,59006 7,41522
16 381
0,95732 5,9428
1,72037 35,31686 2,95966
10,2238
Total 3982
8 87,6415
481,3111 13,1989 3,97482
Sumber: Pengolahan Data
Setelah didapat hasil perhitungan waktu antar kerusakan distribusi lognormal dari data ke-1 sampai data ke-16, maka dilakukan perhitungan Index of Fit dengan
langkah – langkahnya adalah sebagai berikut: h.
Menghitung nilai S
xy
S
xy
= N ∑
�
�
�
� �
�−1
- ∑
�
� �
�−1
∑ �
� �
�−1
= 16 3,97482 – 87,64150 = 63,59717
i. Menghitung nilai S
xx
S
xx
= N ∑
�
� 2
� �−1
- ∑
�
� �
�−1 2
= 16481,3111 – 87,6451
2
= 19,95121 j.
Menghitung nilai S
yy
S
yy
= N ∑
�
� 2
� �−1
- ∑
�
� �
�−1 2
= 1613,1989 – 0
2
= 316,79998 k.
Menghitung nilai Index of Fit r
Universitas Sumatera Utara
Index of Fit r =
�
��
��
�� −���
= 0,79998
c. Distribusi Eksponensial
a. Membuat ranking pada interval waktu kerusakan t
i
dari seluruh data. b.
Menghitung nilai Ft
i
Rumus: Ft
i
= i – 0,3N+0,4 Dimana:
i = Data ke- N = Jumlah Data
Misalnya pada data ke- 1. Pada data ke- 1 dan jumlah data adalah 16, Maka Ft
i
= i – 0,3N+0,4 = 1 – 0,316+0,4
= 0,04268 c.
Menghitung nilai Y
i
Rumus: Y
i
= ln [11- Ft
i
], maka untuk data ke-1, Y
i
adalah Yi = ln [11- 0,04268],
= 0,04362 d.
Menghitung nilai T
i 2
e. Menghitung nilai Y
i 2
f. Menghitung nilai T
i
x Y
i
Perhitungan waktu antar kerusakan dengan distribusi eksponensial dari keseluruhan data dapat dilihat pada Tabel 5.27.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.27. Perhitungan Index of Fit dengan Distribusi Eksponensial Komponen Roll Mill
i t
i
Ft
i
Y
i
=LNI- Ft
i
T
i 2
Y
i 2
T
i
Y
i
1 160
0,04268 0,04362
25600 0,001903
6,9793 2
164 0,10366
0,10943 26896
0,011976 17,9471
3 176
0,16463 0,17989
30976 0,032359
31,6598 4
187 0,22561
0,25568 34969
0,065372 47,812
5 190
0,28659 0,33769
36100 0,114036
64,1616 6
193 0,34756
0,42704 37249
0,182361 82,4183
7 216
0,40854 0,52516
46656 0,275788
113,434 8
219 0,46951
0,63396 47961
0,401903 138,837
Tabel 5.27. Perhitungan Index of Fit dengan Distribusi Eksponensial Komponen Roll Mill
i t
i
Ft
i
Y
i
=LNI- Ft
i
T
i 2
Y
i 2
T
i
Y
i
9 244
0,53049 0,75606
59536 0,571628
184,479 10
259 0,59146
0,89517 67081
0,801336 231,85
11 283
0,65244 1,05682
80089 1,116858
299,079 12
288 0,71341
1,24972 82944
1,561797 359,919
13 308
0,77439 1,48895
94864 2,216968
458,596 14
356 0,83537
1,80403 126736
3,254523 642,235
15 358
0,89634 2,26665
128164 5,137716
811,462 16
381 0,95732
3,15396 145161
9,94744 1201,66
Total 3982
8 15,1838
1070982 25,69396
4692,53
Sumber: Pengolahan Data
Setelah didapat hasil perhitungan waktu antar kerusakan distribusi eksponensial dari data ke-1 sampai data ke-20, maka dilakukan perhitungan Index
of Fit dengan langkah – langkahnya adalah sebagai berikut: g.
Menghitung nilai S
xy
S
xy
= N ∑
�
�
�
� �
�−1
- ∑
�
� �
�−1
∑ �
� �
�−1
= 16 4692,53 – 398215,1838 = -14618,4
Universitas Sumatera Utara
h. Menghitung nilai S
xx
S
xx
= N ∑
�
� 2
� �−1
- ∑
�
� �
�−1 2
= 161070982 – 3982
2
= 1279388 i.
Menghitung nilai S
yy
S
yy
= N ∑
�
� 2
� �−1
- ∑
�
� �
�−1 2
= 1625,69396 – 15,1838
2
= 180,5551 j.
Menghitung nilai Index of Fit r Index of Fit r =
�
��
��
�� −���
= 0,96182
4. Distribusi Weibull
a. Membuat ranking pada interval waktu kerusakan t
i
dari seluruh data. b.
Menghitung nilai Ft
i
Rumus: Ft
i
= i – 0,3N+0,4 Dimana:
i = Data ke- N = Jumlah Data
Misalnya pada data ke- 1. Pada data ke- 1 dan jumlah data adalah 16, Maka Ft
i
= i – 0,3N+0,4 = 1 – 0,316+0,4
= 0,04268 c.
Menghitung nilai T
i
, diperoleh dari T
i
= ln t
i
= ln 160 = 5,07517 d.
Menghitung nilai Y
i
Rumus: Y
i
= ln{- ln [1- Ft
i
]}, maka untuk data ke-1
Universitas Sumatera Utara
Yi = ln [- ln1- 0,04268], = - 3,13223
e. Menghitung nilai T
i 2
f. Menghitung nilai Y
i 2
g. Menghitung nilai T
i
x Y
i
Perhitungan waktu antar kerusakan dengan distribusi weibull dari keseluruhan data dapat dilihat pada Tabel 5.28.
Tabel 5.28. Perhitungan Index of Fit dengan Distribusi Weibull Komponen Roll Mill
i t
i
Ft
i
Ti=LNt
i
Y
i
=LN- LNI-
Ft
i
T
i 2
Y
i 2
T
i
Y
i
1 160
0,04268 5,07517
-3,13223 25,75739 9,81084
-15,8966 2
164 0,10366
5,09987 -2,21244
26,00864 4,89487 -11,2831
3 176
0,16463 5,17048
-1,71543 26,7339
2,94272 -8,86963
4 187
0,22561 5,23111
-1,36383 27,3645
1,86004 -7,13435
5 190
0,28659 5,24702
-1,08562 27,53126 1,17857
-5,69627 6
193 0,34756
5,26269 -0,85088
27,69591 0,724
-4,47793 7
216 0,40854
5,37528 -0,64406
28,89362 0,41481 -3,46201
8 219
0,46951 5,38907
-0,45577 29,04209 0,20773
-2,45619 9
244 0,53049
5,49717 -0,27963
30,21886 0,07819 -1,53719
10 259
0,59146 5,55683
-0,11074 30,87834 0,01226
-0,61535 11
283 0,65244
5,64545 0,05526
31,87107 0,00305 0,311966 12
288 0,71341
5,66296 0,222919 32,06912 0,04969 1,262379
13 308
0,77439 5,7301
0,39807 32,83404 0,15846 2,280982
14 356
0,83537 5,87493
0,590023 34,51481 0,34813 3,466343 15
358 0,89634
5,88053 0,818304 34,58067 0,66962 4,812066
16 381
0,95732 5,9428
1,148658 35,31686 1,31941 6,826242
Total 3982
8 87,6415
-8,6174 481,3111 24,6724
-42,4687
Sumber: Pengolahan Data
Setelah didapat hasil perhitungan waktu antar kerusakan distribusi weibull dari data ke-1 sampai data ke-20, maka dilakukan perhitungan Index of Fit dengan
langkah – langkahnya adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
h. Menghitung nilai S
xy
S
xy
= N ∑
�
�
�
� �
�−1
- ∑
�
� �
�−1
∑ �
� �
�−1
= 16 -42,4687 – 87,6415-8,6174 = 75,74307
i. Menghitung nilai S
xx
S
xx
= N ∑
�
� 2
� �−1
- ∑
�
� �
�−1 2
= 16481,3111 – 87,6415
2
= 19,95121 j.
Menghitung nilai S
yy
S
yy
= N ∑
�
� 2
� �−1
- ∑
�
� �
�−1 2
= 1624,6724 – -8,6174
2
= 320,4988 k.
Menghitung nilai Index of Fit r Index of Fit r =
�
��
��
�� −���
= 0,94720
Rekapitulasi perhitungan Index of Fit untuk pola distribusi interval kerusakan komponen Roll Mill dapat dilihat pada Tabel 5.29.
Tabel 5.29. Rekapitulasi Perhitungan Index of Fit Komponen Roll Mill Distribusi
Index of Fit Normal
0,96749
Lognormal 0,79998
Eksponensial 0,9618
Weibull 0,94720
Dari hasil rekapitulasi Index of Fit seperti tabel diatas didapat, maka distribusi yang terpilih adalah distribusi normal dengan nilai Index of Fit sebesar 0,96749.
Universitas Sumatera Utara
5.2.2. Perhitungan Parameter dan MTTF Komponen Mesin
Setelah dilakukan pemilihan pola distribusi untuk setiap komponen berdasarkan nilai Index of Fit terbesar maka langkah selanjutnya adalah
menghitung parameter dan nilai Mean Time To Failure MTTF untuk setiap komponen. Pola distribusi kerusakan setiap komponen kritis mesin Feeding Roll
dapat dilihat pada Tabel 5.30.
Tabel 5.30. Rekapitulasi Pola Distribusi Kerusakan Komponen Kritis Mesin Feeding Roll
NO Nama Komponen
Distribusi
1 Feeding Chain Roll
Weibull 2
Roll On Normal
3 Roll Back
Weibull 4
Roll Forward Weibull
5 Roll Mill
Normal
Sumber: Pengolahan Data
Perhitungan untuk masing – masing komponen sesuai dengan jenis pola distribusi interval waktu kerusakan adalah sebagai berikut:
1. Komponen Feeding Chain Roll
Pola distribusi kerusakan komponen ini adalah distribusi weibull. Berdasarkan Tabel 5.8. maka parameter distribusi kerusakan dan nilai MTTF
adalah: a.
Menghitung nilai b
� = ∑
�
�
�
� �
�=1
−
∑ �
�
∑ �
� �
�−1 �
�−1
�
∑ �
� 2
−
∑ �
� 2
� �−1
� �
�−1
= 4,40644
b. Menghitung nilai a
� =
∑ �
� �
�−1
�
− �
∑ �
� �
�−1
�
= −23,26092
c. Menghitung parameter bentuk β
Universitas Sumatera Utara
β = b = 4,40644 d.
Menghitung nilai parameter skala θ θ = η = e
ab
= 0,00509 e.
Menghitung nilai λ λ =
1 η
=
1 0,00509
= 196,14295 f.
Menghitung nilai MTTF MTTF =
ηΓ �1 +
� β
� = 196,14295 ≈196 hari 2.
Komponen Roll On Pola distribusi kerusakan komponen ini adalah distribusi normal.
Berdasarkan Tabel 5.10. maka parameter distribusi kerusakan dan nilai MTTF adalah:
a. Menghitung nilai b
� = ∑
�
�
�
� �
�=1
−
∑ �
�
∑ �
� �
�−1 �
�−1
�
∑ �
� 2
−
∑ �
� 2
� �−1
� �
�−1
= 0,01435
b. Menghitung nilai a
� =
∑ �
� �
�−1
�
− �
∑ �
� �
�−1
�
= −2,57189
c. Menghitung nilai σ
σ =
1 �
= 69,68288 d.
Menghitung nilai μ μ = -a . σ = 179,21739
e. Menghitung nilai MTTF
MTTF = μ = 179,21739 ≈179 hari
Universitas Sumatera Utara
3. Komponen Roll Back
Pola distribusi kerusakan komponen ini adalah distribusi weibull. Berdasarkan Tabel 5.18. maka parameter distribusi kerusakan dan nilai MTTF
adalah: a.
Menghitung nilai b
� = ∑
�
�
�
� �
�=1
−
∑ �
�
∑ �
� �
�−1 �
�−1
�
∑ �
� 2
−
∑ �
� 2
� �−1
� �
�−1
= 3,15681
b. Menghitung nilai a
� =
∑ �
� �
�−1
�
− �
∑ �
� �
�−1
�
= −16,80131
c. Menghitung parameter bentuk β
β = b = 3,15681 d.
Menghitung nilai parameter skala θ θ = η = e
ab
= 0,00488 e.
Menghitung nilai λ λ =
1 η
=
1 0,00509
= 204,8427 f.
Menghitung nilai MTTF MTTF =
ηΓ �1 +
� β
� = 204,8427 ≈ 204 hari 4.
Komponen Roll Forward
Universitas Sumatera Utara
Pola distribusi kerusakan komponen ini adalah distribusi weibull. Berdasarkan Tabel 5.18. maka parameter distribusi kerusakan dan nilai MTTF
adalah:
a. Menghitung nilai b
� = ∑
�
�
�
� �
�=1
−
∑ �
�
∑ �
� �
�−1 �
�−1
�
∑ �
� 2
−
∑ �
� 2
� �−1
� �
�−1
= 2,89170
b. Menghitung nilai a
� =
∑ �
� �
�−1
�
− �
∑ �
� �
�−1
�
= −15,89556
c. Menghitung parameter bentuk β
β = b = 2,89170 d.
Menghitung nilai parameter skala θ θ = η = e
ab
= 0,00409 e.
Menghitung nilai λ λ =
1 η
=
1 0,00509
= 243,94503 f.
Menghitung nilai MTTF MTTF =
ηΓ �1 +
� β
� = 243,94503≈ 243 hari 5.
Komponen Roll Mill Pola distribusi kerusakan komponen ini adalah distribusi normal.
Berdasarkan Tabel 5.10. maka parameter distribusi kerusakan dan nilai MTTF adalah:
a. Menghitung nilai b
Universitas Sumatera Utara
� = ∑
�
�
�
� �
�=1
−
∑ �
�
∑ �
� �
�−1 �
�−1
�
∑ �
� 2
−
∑ �
� 2
� �−1
� �
�−1
= 0,01243
b. Menghitung nilai a
� =
∑ �
� �
�−1
�
− �
∑ �
� �
�−1
�
= −3,09356
c. Menghitung nilai σ
σ =
1 �
= 80,44935 d.
Menghitung nilai μ μ = -a . σ = 248,875
e. Menghitung nilai MTTF
MTTF = μ = 248,875 ≈ 248 hari Rekapitulasi hasil nilai perhitungan Mean Time To Failure MTTF setiap
komponen adalah sebagai berikut:
Tabel 5.31. Rekapitulasi Nilai MTTF NO
Komponen MTTF hari
1 Feeding Chain Roll
196 2
Roll On 179
3 Roll Back
204 4
Roll Forward 243
5 Roll Mill
248
Sumber: Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
BAB VI ANALISIS DAN EVALUASI PEMABAHASAN MASALAH
6.1. Analisis
6.1.1. Analisis Jenis dan Komponen Mesin Kritis
Dengan menggunakan diagram pareto dengan menggunakan prinsip 80- 20didapatkan mesin yang menyebabkan kerusakan terlama pada PT. XYZ yaitu
mesin Feeding Roll, Cane Cutter, Cane Mill, Unigrator dan Cane Carier. Mesin Feeding Roll memiliki frekuensi kerusakan terlama menjadi prioritas pembahasan
pada penelitian ini. Feeding Roll Roll Pengumpan yang terletak diatas Roll depan, sehingga 1 unit gilingan akan berputar semua, Berfungsi untuk mengatur
umpan ke roll gilingan untuk memeras tebu sehingga menghasilkan nira semaksimal mungkin. Mesin ini sering mengalami kerusakan disebabkan oleh
beberapa hal diantaranya adalah: 1. Terikutnya benda-benda keras pada tebu mengakibatkan proses pengilingan
Tebu yang terproses pada mesin Feeding Roll menyebabkan kerusakan pada komponen mesin. Semakin sering dan banyak benda keras terperangkap pada
mesin akan mempercepat kerusakan komponen mesin. 2. Pemasangan komponen mesin yang tidak benar oleh operator akan
mempercepat kerusakan mesin. 3. Chain Rantai yang terjadi akibat pergesekan dengan komponen lain pada
mesin saat beroperasi maka komponen mesin akan cepat rusak. .
Universitas Sumatera Utara
Jenis mesin Feeding Roll pada PT. XYZ, memiliki frekuensi kerusakan mesin terlama berdasarkan data historis kerusakan mesin dari periode 2014-2015.
Perusahaan ini memiliki mesin Feeding Roll sebanyak 5 unit. Kelima unit mesin tersebut memiliki frekuensi kerusakan yang lebih besar dari jenis mesin lainnya
yang ada pada Departemen pengilingan. Data frekuensi kerusakan mesin Feeding Roll dapat dilihat pada Tabel 6.1.
Berdasarkan data historis periode 2014-2015 komponen mesin Feeding Roll yang memiliki frekuensi kerusakan terlama merupakan komponen kritis
mesin yang selanjutnya menjadi prioritas pembahasan. Berdasarkan diagram pareto dengan prinsip 80-20 maka didapatkan komponen yang menjadi
prioritas pembahasan dengan frekuensi kerusakan terlama adalah Feeding Chain Roll, Roll On, Roll Back, Roll Forward, Roll Mill.Kerusakan satu komponen
mesin mengakibatkan mesin tidak bisa beroperasi dan mengakibatkan munculnya opportunity cost. Berikut merupakan data kerusakan komponen kritis mesin
Feeding Roll pada Tabel 6.2.
6.1.2. Analisis Jadwal Penggantian Komponen
Perawatan mesin usulan adalah dengan melakukan penggantian komponen mesin yang jadwalnya didapatkan dengan pendekatan reliability engineering.
Tahapan yang dilakukan adalah dengan melakukan pengujian pola distribusi terhadap setiap komponen kritis lalu menghitung nilai MTTF Mean Time To
Failure yang menjadi jadwal penggantian komponen. Pola distribusi kerusakan komponen kritis mesin diuji dengan menggunakan distribusi normal, lognormal,
Universitas Sumatera Utara
eksponensial dan weibull. Pengujian pola distribusi ini dilakukan dengan menggunakan data interval kerusakan tiap komponen. Penentuan pola distribusi
terpilih dilakukan berdasarkan nilai Index of Fit terbesar dari jenis distribusi yang diuji. Dari hasil yang didapat yaitu komponenFeeding Chain Roll berdistribusi
weibull, komponen Roll On berdistribusi normal, komponen Roll Back berdistribusi weibull, komponen Roll Forward berdistribusi weibull dan
komponen Roll Mill berdistribusi normal. Berdasarkan perhitungan parameter dengan metode Maximum Likelihood
Estimator MLE secara manual dari setiap pola distribusi terpilih maka didapat nilai MTTF untuk setiap komponen kritis adalah untuk komponen Feeding Chain
Rolladalah 196 hari, komponen Roll Onadalah 179 hari, komponen Roll Backadalah 204 hari, komponen Roll Forwardadalah 243 hari dan komponen Roll
Mill adalah 248 hari. Artinya ialah bahwa komponen mesin sudah harus diganti pada saat beroperasi selama 179 hari untuk komponen Feeding Chain Roll, dan
selanjutnya untuk setiap komponen kritis.
Universitas Sumatera Utara
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan yang telah dilakukan pada BAB VI maka diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Mesin kritis yang menjadi prioritas pembahasan penelitian adalah mesin Feeding Roll yaitu mesin dengan frekuensi kerusakan terlama selama periode
2014 – 2015 dengan komponen mesin kritis yaitu Feeding Chain Roll, Roll On, Roll Back, Roll Forward, dan Roll Mill
2. Jadwal perawatan mesin dengan penggantian komponen kritis untuk komponen Feeding Chain Roll adalah 196 hari, komponen Roll Onadalah
179 hari, komponen Roll Backadalah 204 hari, komponen Roll Forwardadalah 243 hari dan komponen Roll Mill adalah 248 hari.
3. Nilai keandalan komponen mesin pada jadwal penggantian komponen Feeding Chain Rolladalah sebesar 0,3690, komponen Roll On sebesar
0,5012, komponen Roll Back sebesar 0,3726, komponen Roll Forward sebesar 0,3720 dan komponen Roll Mill sebesar 0,5043.
4. Perbandingan biaya perawatan mesin saat ini dan estimasi biaya usulan menghasilkan penghematan biaya Rp. 1.190.039.000 menjadi Rp. 31.228.600
kepada perusahaan dengan menerapkan cost of preventive dibandingkan tetap mempertahankan penerapan cost of failure yaitu perawatan secara corrective.
Universitas Sumatera Utara
5. Hasil pengembangan Standard Operation Procedure SOP dengan Maintenance Value Stream Mapping MVSM menghasilkan nilai persentase
maintenance efficiency untuk setiap komponen meningkat. Peningkatan ini didapat dari perbandingan nilai penerapan current state map terhadap
pengembangan dengan future state map. Persentase maintenance efficiency untuk komponen Feeding Chain Rolladalah 37,50, komponen Roll
Onadalah 33,33, komponen Roll Backadalah 20,00, komponen Roll Forwardadalah 28,57 dan komponen Roll Mill adalah 33,33.
7.2. Saran