Simpulan Saran Tinjauan Pustaka

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan

Keberadaan bangunan Pagoda Shwedagon di Berastagi dapat menggambarkan bagaimana kebudayaan itu saling berkaitan dan sangat memberikan pengaruh bagi masyarakat. Sesuai dengan teori fungsionalisme dan berdasarkan hasil penelitian yang penulis dapatkan dengan melakukan wawancara terhadap informan dapat diketahui bahwa bangunan Pagoda Shwedagon di Berastagi dianggap masih memiliki fungsi dan makna bagi kehidupan masyarakat Tionghoa di Berastagi. Bangunan Pagoda ini dibangun sebagai tempat untuk menyimpan rupang atau relik Buddha. Bangunan ini juga di gunakan masyarakat sebagai tempat untuk meditasi, tempat untuk melakukan upacara keagamaan, dan tempat berdoa agar memperoleh berkah dalam hidup. Menurut masyarakat Tionghoa di Berastagi, bangunan Pagoda Shwedagon dianggap sebagai bangunan yang sakral dan juga dianggap masyarakat sebagai bagunan yang beraksitektur indah. Bangunan ini dianggap masyarakat Tionghoa sebagai simbol bangunan yang mampu menunjukkan keberadaan masyarakat Tionghoa yang minoritas di Berastagi.

6.2 Saran

Berikut saran penulis : Universitas Sumatera Utara 1. Masyarakat Indonesia harus lebihmenghargai kebudayaan dan kepercayaan masing-masing. Baik masyarakat asli pribumi maupun masyarakat pendatang seperti masyarakat Tionghoa. 2. Kebudayaan yang ada pada masyarakat Tionghoa sebaiknya lebih ditampilkan dan dilestarikan agar masyarakat biasa bisa mengerti dan memahami maksud dan tujuan dari setiap kebudayaan yang ada pada masyarakat Tionghoa. 3. Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya, khususnya mahasiswa Sastra China Universitas Sumatera Utara untuk lebih meningkatkan daya kreatif seni agar identitas kita sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya lebih maju dan matang. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka adalah hasil meninjau, pandangan, pendapat, sesudah menyelidiki atau mempelajari KBBI, 2003:1998. Pustaka adalah kitap-kitap; buku; buku primbon KBBI, 2003:912. Jadi tinjauan pustaka yaitu hasil meninjau, pandangan, pendapat terhadap buku-buku maupun jurnal-jurnal yang sudah diselidiki atau dipelajari sebelumnya. Rahma Safitri 2013, dalam skripsi yang berjudul: “Fungsi dan Makna Ornamen Pada Tiga Bangunan Vihara di Kota Binjai”. Skripsi ini mendeskripsikan tentang bagaimana fungsi dari tiga bangunan yang ada pada vihara di Binjai dan menganalisis setiap ornamen atau simbol-simbol yang ada pada tiga bangunan vihara tersebut. Skripsi ini menggunakan teori fungsionalisme untuk menganalisis fungsi bangunannya dan teori semiotik digunakan untuk menganalisis makna ornamen atau simbol bangnan vihara tersebut bagi masyarakat. Skripsi ini membantu penulis untuk mengetahui fungsi dan makna dari suatu bangunan sebagai tempat ibadah umat Buddha. Hemiyati 2013, dalam kertas karya yang berjudul: “The Pagoda’s Possibilities To Attract Tourisms”, menjelaskan tentang salah satu tempat ibadah yang ada di daerah Berastagi yaitu sebuah Pagoda yang ada di Taman Alam Lumbini, Berastagi, yang telah menjadi sebuah objek wisata di daerah tersebut. Penulis Universitas Sumatera Utara mengemukakan hal-hal apa saja yang menarik minat banyak masyarakat termasuk para wisatawan sehingga mengunjungi tempat ibadah bagi umat Buddha. Kertas karya ini banyak mendeskripsikan tentang bagaimana keberadaan bangunan Pagoda Shwedagon di Berastagi mulai dari deskripsi bangunan pagoda, deskripsi Taman Alam Lumbini, pasilitas, aktivitas yang berhubungan dengan pagoda tersebut sehingga banyak menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Kertas karya ini sangat membantu penulis untuk mengetahui keberadaan dari bangunan pagoda tersebut bagi masyrakakat Tionghoa.

2.2. Konsep