1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diabetes Mellitus DM merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia tingginya kadar gula darah yang terjadi karena
kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Perkeni, 2011. Penyakit Diabetes Mellitus DM yang juga dikenal sebagai penyakit
kencing manis atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya
gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh atau bisa disebutkan
sebagai suatu penyakit dimana kadar glukosa gula sederhana di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara
kuat. Guyton, 2012. World Health Organization
WHO sebelumnya telah merumuskan bahwa DM merupakan sesuatu yang tidak dapat dituangkan dalam satu jawaban yang
jelas dan singkat tetapi secara umum dapat dikatakan sebagai suatu kumpulan problema anatomik dan kimiawi akibat dari sejumlah faktor dimana didapat
penurunan pada kerja insulin. Sundoro, 2009. DM dapat mengakibatkan berbagai macam komplikasi yang serius pada
organ tubuh seperti mata, ginjal, jantung, dan pembuluh darah. Untuk mencegah komplikasi yang lebih serius adalah dengan diagnosis dini DM agar dapat
diberikan intervensi tindakan lebih awal. Diagnosis DM harus didasarkan atas pemeriksaan konsentrasi glukosa darah. Dalam menentukan diagnosis DM harus
diperhatikan asal bahan darah yang diambil dan cara pemeriksaan yang dipakai. Untuk diagnosis pemeriksaan yang dianjurkan adalah pemeriksaan glukosa
dengan cara enzimatik dengan bahan darah plasma vena. Untuk memastikan diagnosis DM, pemeriksaan glukosa darah seyogyanya dilakukan dilaboratorium
klinik yang terpercaya yang melakukan program pemantauan kendali mutu secara teratur. Walaupun demikian sesuai dengan kondisi setempat dapat juga dipakai
Universitas Sumatera Utara
2 darah dari kapiler misalnya darah dari ujung jari tangan dengan memperhatikan
angka-angka kriteria diagnosis sesuai pembakuan oleh WHO. Sudoyono, 2009. Waktu pengambilan darah untuk pemeriksaan kadar glukosa darah terdiri
dari 3 waktu : 1. Kadar gula darah sewaktu, yakni pengambilan darah tidak berdasarkan
waktu. Dikatakan mengalami Diabetes Mellitus jika nilai konsentrasi glukosa lebih dari 200 mgdl.
2. Kadar gula darah 2 jam Post Prandial, yakni pengambilan darah dilakukan 2 jam setelah makan. Dikatakan mengalami Diabetes Mellitus jika nilai
konsentrasi glukosa lebih dari 200 mgdl. 3. Kadar Gula Darah puasa, yakni pengambilan darah dilakukan setelah
menjalani puasa selama 12 jam. Dikatakan mengalami DM jika nilai konsentrasi glukosa lebih dari 126 mgdl.
Hasil pemeriksaan gula darah dapat diinterpretasikan sebagai berikut : 140 mgdl
: Kadar gula darah Normal 140 mgdl
– 200 mgdl : Toleransi glukosa terganggu
200 mgdl : Diabetes
Sudoyono, 2009 Diabetes Mellitus diklasifikasikan dalam 4 kelompok berdasarkan etiologi
penyebab terjadinya Diabetes. 1. Diabetes Mellitus tipe 1 : yakni diabetes yang terjadi sejak anak-anak,
yang mayoritas disebabkan oleh genetik. 2. Diabetes Mellitus tipe 2 : yakni diabetes yang umumnya terjadi saat
dewasa yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti gaya hidup, genetik, obesitas dan lain-lain. Diabetes tipe ini yang umumnya dialami
masyarakat. 3. Diabetes Mellitus Gestasional : yakni diabetes yang terjadi pada ibu yang
hamil. 4. Diabetes Mellitus tipe lain : yakni diabetes yang disebabkan oleh hal lain
seperti karena infeksi, imunologi, pengaruh obat dan zat kimia dan lain- lain Sudoyono, 2009.
Universitas Sumatera Utara
3 Berbagai penelitian epidemiologi menunjukkan adanya kecenderungan
peningkatan angka insidensi dan prevalensi DM tipe 2 di berbagai penjuru dunia. WHO memprediksi adanya peningkatan jumlah penyandang diabetes yang cukup
besar pada tahun-tahun mendatang. WHO memprediksi kenaikan jumlah penyandang DM di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3
juta pada tahun 2030. Senada dengan WHO, International Diabetes Federation IDF pada tahun 2009, memprediksi kenaikan jumlah penyandang DM dari 7,0
juta pada tahun 2009 menjadi 12,0 juta pada tahun 2030. Meskipun terdapat perbedaan angka prevalensi, laporan keduanya menunjukkan adanya peningkatan
jumlah penyandang DM sebanyak 2-3 kali lipat pada tahun 2030. Kualitas sumber daya manusia dan peningkatan biaya kesehatan yang cukup besar, maka semua
pihak, baik masyarakat maupun pemerintah, sudah seharusnya ikut serta dalam usaha penanggulangan DM, khususnya dalam upaya pencegahan PERKENI,
2011. Berdasarkan penelitian Roza 2008 di RSUP H. Adam Malik medan
tahun 2006 terdapat 159 penderita DM. berdasarkan hasil survei awal yang dilakukan di RSU Herna Medan tahun 2009-2010 diketahui bahwa jumlah
penderita DM yaitu 134 penderita. Hal ini memperlihatkan bahwa diabetes mellitus merupakan penyakit yang
serius yang dapat memberikan ancaman bagi kesehatan masyarakat khususnya kota Medan. Penyebab penyakit diabetes mellitus bisa bermacam
– macam diantaranya usia, jenis kelamin, genetika riwayat keturunan, obesitas, hipertensi,
stres, aktifitas fisik olahraga, adanya komplikasi penyakit lain serta peningkatan jumlah kolesterol. PERKENI,2011
Berdasarkan gambaran tentang penyakit diabetes mellitus tersebut, terlihat bahwa penyakit diabetes mellitus merupakan penyakit yang memerlukan
perhatian dari berbagai kalangan masyarakat. Jika ini terus berlanjut maka akan meningkatkan angka kematian pada masyarakat di Indonesia khususnya Sumatera
Utara. Untuk itu perlu diadakannya beberapa penanggulangan dalam mencegah meningkatnya angka kematian. Dalam usaha untuk menanggulangi permasalahan
ini, perlu mengetahui faktor utama penyebab penyakit diabetes mellitus dan
Universitas Sumatera Utara
4 seberapa besar faktor tersebut mempengaruhi penyebab penyakit diabetes
mellitus. Analisis Faktor dipilih karena Analisis Faktor merupakan suatu kelas
prosedur yang digunakan untuk membentuk faktor – faktor yang berisi variabel-
variabel yang merupakan penyebab diabetes mellitus, sehingga dapat diamati faktor utama yang dapat mempengaruhi penderita penyakit diabetes mellitus di
Kotamadya Medan. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik mengadakan
penelitian dengan judul
“FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PENYAKIT DIABETES
MELLITUS DENGAN
MENGGUNAKAN ANALISIS
FAKTOR DI KOTA MEDAN STUDI KASUS : RSU Dr. PIRNGADI MEDAN”.
1.2 Perumusan Masalah