Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

lviii GDP = pertumbuhan pendapatan perkapita IS = tingkat investasi IND = tingkat industrialisasi i = menunjukkan daerah t = menunjukkan tahun D kr = dummy krisis, 0 = masa sebelum krisis, 1= masa setelah krisis D sk = dummy untuk Sukoharjo, jika Sukoharjo=1, lainnya 0 D wn = dummy untuk Wonogiri, jika Wonogiri =1, lainnya 0 D by = dummy untuk Boyolali, jika Boyolali =1, lainnya 0 D kl = dummy untuk Klaten, jika Klaten =1, lainnya 0 D ka = dummy untuk Karanganyar, jika Karanganyar =1, lainnya 0 D sr = dummy untuk Sragen, jika Sragen =1, lainnya 0 Dalam persamaan regresi ini yang menjadi kategori referensi atau benchmark pembanding adalah Kota Surakarta pada era sebelum krisis ekonomi. Adapun untuk mengetahui variabel independen pertumbuhan pendapatan perkapita, tingkat investasi dan tingkat industrialisasi yang paling dominan berpengaruh terhadap variabel dependen kemandirian daerah dapat dilihat dari besarnya nilai koefisien heta b unstandardized coefficient dalam persamaan regresi di atas. Dalam penelitian ini analisis data akan dilakukan dengan bantuan program SPSS.

D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

Definisi operasional dan pengukuran variabel dalam penelitian ini dipaparkan dalam Tabel 3.1 sebagai berikut : Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel lix No Variabel Penelitian Notasi Status Variabel Definisi Operasional Pengukuran Skala Data 1 2 3 4 5 6 7 1. Kemandirian Daerah data dalam DD Dependen Variabel kemampuan daerah untuk menggali sumber- sumber keuangan sendiri DD= TPD PAD å å X 100 DD = Derajat Desentralisasi PAD = Pendapatan Asli Daerah TPD = Total Penerimaan Daerah Munir, 2004:101 Interval 2. Pendapatan perkápita data dalam GDP Independen Variabel pertumbuhan seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di suatu wilayah. GDP D = r = 1 1 - - n t tn GDP GDP X 100 GDP D = r = Laju GDP n t = tahun terakhir periode t = tahun awal Periode n = jumlah tahun Suseno, 1990:36 Interval No Variabel Penelitian Notasi Status Variabel Definisi Operasional Pengukuran Skala Data 1 2 3 4 5 6 7 3. Tingkat Investasi data dalam IS Independen Variabel pertumbuhan investasi di daerah pada periode tertentu IS D = r = 1 1 - - n t tn IS IS X 100 IS D = r = Laju investasi n t = tahun terakhir periode t = tahun awal Periode n = jumlah tahun Suseno, 1990:36 Interval … Tabel 3.1. Lanjutan halaman 35 Berlanjut ke halaman 36 … lx 4. Tingkat Industrialisasi data dalam IND Independen Variabel Kontribusi sektor industri terhadap PDRB IND= PDRB V IND X 100 IND = Industrialisasi V IND =kontribusi sekt.industri PDRB=Prod. Dmstik Regi.Bruto Suseno, 1990:21 Interval 5. Masa waktu D kr Dummy Pembeda waktu antara masa sebelum krisis dan setelah krisis D kr = 0, masa sbl krisis D kr = 1, masa stl krisis Nominal 6. Kabupaten Kota D sk Dummy Pembeda Kab. Sukoharjo dengan kabupaten kota lainnya D sk = 0, selain Kab. Sukoharjo kecuali Surakarta D sk = 1, untuk Kab. Sukoharjo Nominal D wn Dummy Pembeda Kab. Wonogiri dengan kabupaten kota lainnya D wn = 0, selain Kab.Wonogiri kec. Surakarta D wn = 1, untuk Kab. Wonogiri Nominal No Variabel Penelitian Notasi Status Variabel Definisi Operasional Pengukuran Skala Data 1 2 3 4 5 6 7 D by Dummy Pembeda Kab. Boyolali dengan kabupaten kota lainnya D by = 0, selain Kab. Boyolali kecuali Surakarta D by = 1, untuk Kab. Boyolali Nominal D kl Dummy Pembeda Kab. Klaten dengan kabupaten kota lainnya D kl = 0, selain Kab. Klaten kecuali Surakarta D kl = 1, untuk Kab. Klaten Nominal Berlanjut ke halaman 37 … … Tabel 3.1. Lanjutan halaman 36 lxi D ka Dummy Pembeda Kab. Karanganyar dengan kabupaten kota lainnya D ka = 0, selain Kab.Karanganyar kecuali Surakarta D ka = 1, untuk Kab. Karanganyar Nominal D sr Dummy Pembeda Kab. Sragen dengan kabupaten kota lainnya D sr = 0, selain Kab. Sragen kecuali Surakarta D sr = 1, untuk Kab. Sragen Nominal

BAB IV KONDISI DAERAH DAN ANALISIS DATA

A. Kondisi Daerah Wilayah Soloraya

Wilayah Soloraya terdiri atas 1 kota dan 6 kabupaten, yakni Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali, Sragen, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar dan Klaten dengan total wilayah seluas 5.722,38 km2.