Perbandingan Hipotesis dengan Hasil Pengolahan Data

cliv

3. Perbandingan Hipotesis dengan Hasil Pengolahan Data

Perbandingan antara hasil pengolahan data atas 3 tiga variabel yang diduga berpengaruh terhadap tingkat kemandirian daerah di Wilayah Soloraya, yakni tingkat pendapatan perkapita, tingkat investasi dan tingkat industrialisasi dengan Hipotesis pada Bab II di depan sebagaimana diuraikan pada Tabel 4.57 adalah sebagai berikut : a. Hipotesis terbukti benar untuk : 1 Pengaruh pertumbuhan pendapatan perkapita terhadap kemandirian daerah. 2 Ada perbedaan Kemandirian Daerah diantara Kabupaten dan Kota di Wilayah Soloraya. 3 Ada perbedaan Kemandirian Daerah pada era sebelum dan setelah krisis ekonomi. b. Hipotesis terbukti tidak benar untuk : 1 Pengaruh tingkat industrialisasi dan tingkat investasi terhadap kemandirian daerah. 2 Variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap tingkat kemandirian daerah. Tabel 4.57 Perbandingan Hipotesis dengan Hasil Pengolahan Data clv NO HIPOTESIS HASIL PENGOLAHAN DATA 1 2 3 1. Pengaruh pertumbuhan pendapatan perkapita, tingkat investasi dan tingkat industrialisasi terhadap kemandirian daerah : Pengaruh pertumbuhan pendapatan perkapita, tingkat investasi dan tingkat industrialisasi terhadap kemandirian daerah lihat Tabel 4.51 : a. Semakin tinggi tingkat pertumbuhan pendapatan perkapita semakin baik kemandirian daerah Dalam penelitian ini pertumbuhan pendapatan perkapita tidak terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap kemandirian daerah, seandainya signifikan, dalam kondisi cateris paribus kenaikan pertumbuhan pendapatan perkapita sebesar 1 akan meningkatkan derajat desentralisasi sebesar 0,06 b. Semakin tinggi tingkat investasi semakin baik kemandirian daerah Dalam penelitian ini tingkat investasi tidak terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap kemandirian daerah, seandainya signifikan, dalam kondisi cateris paribus kenaikan tingkat investasi sebesar 1 akan menurunkan derajat desentralisasi sebesar 0,01 c. Semakin tinggi tingkat industrialisasi semakin baik kemandirian daerah Dalam penelitian ini tingkat industrialisasi terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap kemandirian daerah, dalam kondisi cateris paribus kenaikan tingkat industrialisasi sebesar 1 akan menurunkan derajat desentralisasi sebesar 0,41 NO HIPOTESIS HASIL PENGOLAHAN DATA 1 2 3 Berlanjut ke halaman 121 … … Tabel 4.57 Lanjutan halaman 120 clvi 2. Diduga variabel tingkat pertumbuhan pendapatan perkapita merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap tingkat kemandirian daerah Dilihat dari angka koefisien regresi data panel tidak termasuk variabel dummy, variabel tingkat industrialisasi merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap tingkat kemandirian daerah dengan angka koefisien sebesar - 0,41 3. Diduga terdapat perbedaan Kemandirian Daerah diantara Kabupaten dan Kota di Wilayah Soloraya. Terdapat perbedaan Kemandirian Daerah diantara Kabupaten dan Kota di Wilayah Soloraya, dimana sebagai pembanding adalah Kota Surakarta era sebelum krisis ekonomi dengan tingkat Kemandirian Daerah sebesar 41,82. Adapun tingkat Kemandirian Daerah Kabupaten Boyolali lebih rendah 18,85, Kabupaten Sukoharjo lebih rendah 16,50, Kabupaten Wonogiri lebih rendah 22,82, Kabupaten Klaten lebih rendah 19,24, Kabupaten Karanganyar lebih rendah 11,02, Kabupaten Sragen lebih rendah 18,22 bila dibandingkan tingkat Kemandirian Daerah Kota Surakarta. 4. Diduga terdapat perbedaan Kemandirian Daerah pada era sebelum dan setelah krisis ekonomi. Terdapat perbedaan Kemandirian Daerah pada era sebelum dan setelah krisis ekonomi, dimana pada era krisis ekonomi, seluruh kabupaten kota di Wilayah Soloraya mengalami penurunan derajat desentralisasi sebesar 7,18 Sumber : Hasil Olah data clvii

4. Pembahasan Hasil