Uji Reabilitas Analisis Statistik Deskriptif Uji Asumsi Klasik Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu akan dilakukan

Stres_Kerja2 88.23 111.151 .619 .916 Stres_Kerja3 88.17 113.937 .543 .917 Stres_Kerja4 88.33 115.126 .450 .919 Stres_Kerja5 88.27 108.754 .751 .913 Stres_Kerja6 88.03 112.654 .617 .916 Stres_Kerja7 87.97 115.206 .488 .918 Stres_Kerja8 88.20 114.786 .614 .917 Stres_Kerja9 87.93 111.651 .592 .916 Stres_Kerja10 88.27 108.064 .662 .915 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16 Tabel 3.4 menunjukan bahwa semua butir pernyataan memiliki nilai Corrected Item Total Correlation lebih besar dari nilai r tabel 0.36. dengan demikian semua butir pernyataan dinyatakan valid dan koesioner dapat dilanjutkan pada tahap pengujian realibilitas.

3.9.2 Uji Reabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan menunjukkan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama. Pertanyaan yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas, maka akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: 1. Jika r alpha positif atau dari r tabel maka pertanyaan reliable. 2. Jika r alpha negatif atau dari r tabel maka pertanyaan tidak reliable. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,8 atau nilai Cronbach Alpha 0,8 Universitas Sumatera Utara Tabel 3.5 Hasil Uji Reabilitas Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .920 24 Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 16 Dari hasil pengolahan data dapat dilihat pada Tabel 3.4Cronbach Alpha sebesar 0,920 Karena Cronbach Alpha diatas 0,80 maka seluruh butir pernyataan adalah realiabel. 3.10. Teknik Analisis Data

3.10.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden penelitian.Kuesioner ini berisikan tentang karakteristik responden, dan deskriptif variabel untuk mendapatkan informasi yang relevan.

3.10.2. Uji Asumsi Klasik Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu akan dilakukan

pengujian terjadinya penyimpangan terhadap asumsi klasik. Dalam asumsi klasik terdapat beberapa pengujian yang harus dilakukan, yakni Uji Normalitas, Uji Linieritas, Uji Multikolinieritas, Uji Heteroskedastisitas Ghozali, 2006:45. 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel dependen, variabel independen, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.Model regresi yang baik adalah model regresi yang Universitas Sumatera Utara berdistribusi normal.Uji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan uji Klomogorov-Smirnov Godness of FitGhozali, 2006:45.Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi frekuensi hasil pengamatan sesuai dengan Expected Normal Freguents distribusi.Dalam uji Klomogorov-Smirnov yang diperbaiki adalah nilai signifikan sig dengan nilai χ pada taraf 5.Berikut ini probabilitas untuk menentukan apakah distribusi tersebut normal atau tidak normal. Kriteria pengambilan kesimpulan adalah : a. Nilai sig probabilitas 0,05 maka distribusi tidak normal. b. Nilai sig probabilitas 0,05 maka distribusi normal 2. Uji Multikolinieritas Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya.Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance 1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas Situmorang, 2008:104. 3. Uji Heteroskedastisitas Adanya varians variable kepercayaan merekdan citra perusahaan adalah konstan untuk setiap nilai tertentu variabel Loyalitas pelanggan homokedastisitas.Model regresi yang baik adalah tidak terjadi Universitas Sumatera Utara heteroskedastisitas.Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas.Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. Dasar analisisnya adalah sebagai berikut: a Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. b Jika ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.10.3. Analisis Regresi Linier Berganda