digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
47
1 Penguatan positif adalah teknik yang digunaka
melalui pemberian ganjaran segera setelah tingkah laku yang diharapkan muncul.
2 Percontohan modelling, dalam teknik, klien dapat
mengamati seseorang yang dijadikan modelnya untuk berperilaku kemudian diperkuat dengan
mencontoh tingkah laku sang model. 3
Token Economy. Teknik ini dapat diberikan apabila persetujuan dan penguatan lainya tidak memberikan
kemajuan pada tingkah laku klien. Metode ini menekankan penguatan yang dapat dilihat dan
disentuh oleh klien misalnya kepingan logam yang dapat ditukar oleh klien dengan objek atau hak
istimewa yang diinginkannya.
46
3. Assertive Training
a. Pengertian Assertive Training
Menurut corey 2009:215 menjelaskan bahwa asertif training latihan asertif merupakan penerapan latihan tingkah
laku dengan sasaran membantu individu – individu dalam mengembangkan cara – cara berhubungan yang lebih langsung
dalam situasin- situasi interpersonal. Fokusnya adalah
mempraktekkan melalui permainan peran, kecakapan –
46
Namora Lumongga Lubis, Memahami dasar-dasar Konseling, Jakarta: Kencana 2011, hlm. 172-175
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
48
kecakapan bergaul yang baru diperoleh sehingga individu – individu diharapakan mampu mengatasi ketakutan memadainya
dan belajar mengungkapkan perasaan – perasaan dan pikiran – pikiran meraka secara lebih terbuka disertai keyakinan bahwa
mereka berhak untuk menunjukan reaksi – reaks yang terbuka itu.
47
Selain itu Gunarsih 2007:217 menjelaskan pengertian assertive training menurut Alberti yaitu prosedur latiha yang
diberikan kepada klien untuk melatih perilaku penyesuaian sosial melalui ekspresi diri dari perasaan, sikap, harapan,
pendapat, dan haknya.
48
Berdasarkan beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa assertif training atau latihan assertif adalah
prosedur latihan yang diberikan untuk mebantu peningkatkan kemampuan
mengkomunikasiakan apa
yang diingkan
diarasakan dan dipikirkan pada orang lain namun tetap menjaga dan menghargai hak – hak serta perasaan orang lain.
b. Tujuan Assertive training
Menurut Fauzan 2010 terdapat beberapa tujuan asertive training yaitu:
47
Gerald Corey, Teory dan Praktek Konseling Psikoterapi, Bandung: PT. Refika Aditama, 2013, hlm 215
48
Singgih Gunarsa, Konseling dan Psikoterapi, Jakarta: Libri,2012 hal 217
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
49
1 Mengajarkan individu untuk menyatakan diri mereka
dalam suatu cara sehingga memantulkan kepekaan kepada perasaan dan hak – hak orang lain.
2 Meningkatkan ketrampilan bahvioralnya sehingga mereka
bisa menentukan pilihan apakah pada situasi tertentu perlu berperilaku seperti apa yang diinginkan atau tidak.
3 Mengajarkan pada individu untuk mengungkapkan diri
dengan cara sedemikian rupa sehingga terrefleksi kepekaannya terhadapa persaan dan orang lain.
4 Meningkatkan kemampuan individu untuk menyatakan
dan mengekspresikan dirinya dengan enak dalam berbagai situasi sosial
5 Menghindari kesalapahaman dari pihak lawan komunikasi.
Berdasarkan paparan diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan
assertive training adalah untuk melatih individu
mengungkapkan dirinya, mengemukaka apa yang dirasakan dan menyesuaikan diri dalam berinteraksi tanpa adanya rasa cemas
karena setiap individu mempunyai hak untuk mengkapkan perasaan, pendapat, apa yang diyakini serta sikapnya. Dengan
demikian individu dapat menghindari terjadinya kesalapahaman dalam berkomunikasi.